Wednesday, March 13, 2013

TODAY, March 14 – Waiting Joyfully


Waiting Joyfully

You’re in an escalator and in front of you there’s an old woman who seems very difficult to get on to it.
You could become impatient, angry, and then leave her behind, walk faster and complaining.
Or on the other hand, you might be compassionate enough to help her and accompany her to the escalator.
It’s the attitude that we choose will make a difference while waiting.

Honestly, waiting isn’t a pleasant thing…
We could be easily become boring, angry, upset, and other negative feelings might pop up….
But, we could use the waiting time by doing good things…
Praying, helping others in need, or learn to be more patient even though it’s not easy to do…

Today, whatever we’re waiting for, let’s try to wait joyfully…
And try to accept as well if our wishes are not coming true, because God knows a better one for us. (-fon-)

That is why waiting does not diminish us, any more than waiting diminishes a pregnant mother. We are enlarged in the waiting. We, of course, don’t see what is enlarging us. But the longer we wait, the larger we become, and the more joyful our expectancy.
--- Romans 8:24-25

Menanti dengan Sukacita

Anda tengah berada di sebuah eskalator dan di depan Anda ada seorang tua yang agak kepayahan untuk naik.
Anda bisa menjadi tidak sabar, marah, lalu mungkin melewati dia terlebih dahulu sambil mencak-mencak.
Atau sebaliknya, Anda bisa bermurah hati untuk membantunya dan menemaninya bersama-sama naik eskalator.
Adalah pilihan sikap yang membedakan kita dalam penantian.

Jujur saja, menunggu bukanlah sesuatu hal yang menyenangkan.
Kita mudah menjadi bosan, marah, kesal, dan perasaan-perasaan negatif lainnya bermunculan…
Tetapi, kita pun bisa memanfaatkan waktu menunggu itu dengan melakukan hal-hal baik…
Berdoa, membantu orang lain yang kesulitan, atau belajar bersabar walaupun mungkin hal-hal itu begitu sulit…

Hari ini, apa pun yang tengah kita nantikan, marilah belajar untuk menanti dengan sukacita…
Belajar menerima (juga) jika bukan kehendak kita yang terjadi. Karena Tuhan tahu yang lebih baik bagi kita. (-fon-)

Sebab kita diselamatkan  dalam pengharapan. Tetapi pengharapan yang dilihat, bukan pengharapan lagi;  sebab bagaimana orang masih mengharapkan apa yang dilihatnya? 8:25 Tetapi jika kita mengharapkan apa yang tidak kita lihat, kita menantikannya dengan tekun.
--- Roma 8:24-25

No comments: