Tuesday, September 29, 2015

TODAY, 30 September: Menyerahkan Kekuatiran Kepada-Nya

Menyerahkan Kekuatiran Kepada-Nya

Setiap dari kita pasti pernah mengalami permasalahan.
Tak jarang permasalahan itu sungguh berat, pelik, membuat pusing kepala...
Tak jarang pula, kita menjadi stres bahkan depresi karenanya...
Ayat Alkitab mengingatkan kita untuk menyerahkan segala kekuatiran kita kepada-Nya, sebab Ia yang memelihara kita...
Hal ini mudah diucapkan, mudah pula secara teori, namun pada kenyataanya: tidak pernah mudah untuk dilakukan...
Kekuatiran yang timbul akan masa yang akan datang, kita persembahkan kepada Dia karena tidak ada yang mengetahui masa depan kita secara sempurna kecuali Allah sendiri...

Mari setiap hari belajar lebih baik dalam berserah kepada Allah.
Menyerahkan segala rasa di dada, terutama kekuatiran yang berlebihan...
Menggantikannya dengan iman karena Ia pasti memelihara kita!
(-fon-)

Serahkanlah segala kekuatiranmu kepada-Nya,  sebab Ia yang memelihara kamu.
--- 1 Petrus 5:7

TODAY, 29 September: Yesuslah Jalan Kebenaran

Yesuslah Jalan Kebenaran

Arus informasi mengalir deras di zaman sekarang ini...
Beberapa informasi yang terkesan sangat meyakinkan, ternyata adalah 'hoax', yang akhirnya kita ketahui: tidak benar.

Betapa mudahnya kita disesatkan di zaman sekarang ini...
Bukan saja informasi, namun dari pemahaman-pemahaman yang kita genggam erat selama ini, tak jarang dengan berjalannya waktu kita pun dihadapkan pada kenyataan: kita pun bisa salah...

Jangan biarkan seorang pun menyesatkan kita, pesan dari ayat 1 Yoh 3:7 ini semoga senantiasa bergema di hati kita...
Jangan sampai seseorang atau sesuatu menyesatkan kita sedemikian rupa...
Berjalan di jalan-Nya, karena hanya Yesuslah Jalan Kebenaran dan kehidupan.
(-fon-)

Anak-anakku, janganlah membiarkan seorang pun menyesatkan kamu. Barangsiapa yang berbuat kebenaran adalah benar, sama seperti Kristus adalah benar
---1 Yohanes 3:7 

Sunday, September 27, 2015

TODAY, 26-28 September: Amsal 15:1,2,4

26 September

Mengendalikan Emosi Negatif

Ketika dipenuhi emosi negatif, ketika merasa begitu geram...
Tak jarang kita pun mengeluarkan kata-kata pedas yang membangkitkan amarah.
Tak jarang pula perkataan pedas kita melukai orang yang terkasih, semisal anak-anak kita ataupun anggota keluarga lainnya, dan membuat luka di hati mereka yang kemudian menjadi sesal di diri sendiri...

Betapa tidak mudahnya untuk mengendalikan emosi...
Mari mohonkan bimbingan Roh Kudus agar menerangi hati kita serta memimpin kita kepada damai sejahtera...
Sehingga dalam keadaan marah pun semoga kita tidak menimbulkan 'kerusakan' yang terlalu destruktif terhadap relasi kita terutama dengan orang-orang terdekat yang terkadang menjadi sasaran kekesalan kita...
Tuhan bantulah kami..
Kami mohon...
Dengarkanlah doa kami ya, Tuhan...
(-fon-)

Jawaban  yang lemah lembut   meredakan kegeraman,  tetapi perkataan yang pedas membangkitkan marah. 
--- Amsal 15:1

27 September

Dosa Karena Lidah

Sudah cukup lama, seorang sahabat mengingatkan akan dosa karena lidah.
Saya pun menyadari, betapa rentannya kita melakukan dosa dari perkataan kita...
Hanya karena bercanda, lalu melukai...
Menyebarkan gosip entah disengaja ataupun tidak...
Bahkan yang cukup parah: fitnah yang begitu keji yang menyebabkan seseorang begitu terpojok tanpa bisa melakukan apa-apa...

Hari ini, marilah menjadikan diri kita lebih bijak...
Termasuk mengendalikan lidah...
Jangan sampai kita terus-menerus melakukan dosa karena lidah...
Jangan pula kita membenarkan diri dengan mengatakan memang lidah tak bertulang...
Memang betul lidah tak bertulang, tetapi itu bukanlah alasan untuk melakukan perbuatan dosa- apalagi kejahatan semisal fitnah...

Tuhan, jagailah kami hari ini dan selanjutnya...
Semoga perkatan kami pun mencerminkan kami sebagai pengikut-Mu...
Amin.
(-fon-)

Lidah orang bijak mengeluarkan pengetahuan,  tetapi mulut orang bebal mencurahkan kebodohan.
--- Amsal 15:2

28 September

Kata-Kata yang Baik

Betapa pentingnya pemilihan kata-kata sebetulnya di dalam hidup ini...
Kita bisa mengatakan dengan berbagai versi...
Dan bisa memilih yang tidak begitu menyakitkan hati, meskipun harus mengkritik..
Yang cukup memprihatinkan, begitu banyak komentar negatif di sosial media saat ini yang membuat orang merasa begitu bebasnya mengemukakan kebencian terhadap orang lain yang melakukan sesuatu yang tidak sesuai dengan kita.

Kata-kata yang baik menambah semangat, kata-kata yang menyakitkan melemahkan hasrat.
Sedapat mungkin-jika kita harus memilih- mari mengusahakan  pemilihan kata-kata yang lebih baik...
Jangan sampai kita menjadi orang yang selalu mematikan perkembangan orang lain dengan kata-kata yang setajam silet.
Benahi dulu diri kita, jika ada sesuatu yang salah di dalam hati karena terluka ada kepahitan yang pernah terjadi...
Mohon Yesus membalut luka-luka kita dan semoga kita mampu menjadi pribadi yang mengasihi di tengah dunia yang menawarkan kebencian.
(-fon-)

Kata-kata yang baik menambah semangat, kata-kata yang menyakitkan melemahkan hasrat.
--- Amsal 15:4 (BIS)

Friday, September 25, 2015

TODAY, 25 September: You Love Me

You Love Me

Sebuah lagu Gospel berjudul You Love Me tengah saya dengarkan saat ini.
Dari album Vintage Worship, suara Anita Wilson menyerukan, " You Love Me, God!"

Dari beberapa 'playlist' hari ini, tema Engkau mengasihiku tengah bermunculan.
You Are... All I Need is YOU... 
Dan yang menarik perhatian saya saat ini: YOU Love Me.

Dia selalu mengasihi kita, Dia selalu mengasihiku.
Terkadang keraguan muncul, namun nyatanya tak berubah: kasih-Nya tetap dan kekal selamanya buat kita semua.
Pertanyaannya adalah: apakah kita mengasihi-Nya?
Apakah kita tekun mencari wajah-Nya?
Apakah kita juga setia kepada-Nya sebagaimana Dia setia kepada kita?

You Love Me adalah sesuatu yang pasti...
Semoga kita bisa terus mengumandangkan I Love You, Lord sepanjang hidup kita...
Dalam setiap susah-senang di kehidupan kita...
Tetap setia sampai akhir nanti.

Amin!
(-fon-)

Aku mengasihi orang yang mengasihi aku,  dan orang yang tekun mencari aku akan mendapatkan daku.
--- Amsal 8:17

Thursday, September 24, 2015

TODAY, 24 September: Do Not Be Anxious About Anything

Do Not Be Anxious About Anything

Sepulang sekolah, Lala anak kedua kami menyebutkan ayat-ayat dari Filipi 4:4-6.
Karena ayat ke-6 ini cukup panjang bagi anak berumur 4.5 tahun, maka Guru di sekolahnya hanya membacakan sampai kepada 'Do not be anxious about anything.'
Saya merasa kembali dikuatkan, menyambut Lala dengan senyuman setiap dia mengulangi kata-kata ini...
Tuhan bekerja lewat siapa pun di sekitar kita.
Termasuk lewat Guru di sekolah Lala dan Lala pun membawa kabar gembira itu ke rumah...

Jangan kuatir tentang apapun juga.
Yah, kembali saya diingatkan untuk tidak kuatir. 
Betapa mudahnya kita menjadi kuatir akan masa depan yang seolah tak pasti.
Namun, segala keinginan kita hendaknya kita sampaikan kepada-Ny di dalam doa.
Semoga jika itu seturut kehendak-Nya, akan dikabulkan...
Namun, jika belum: berarti kita harus lebih sabar menanti penggenapan rancangan-Nya di hidup kita.
Jika tidak, berarti Dia punya rencana lain yang lebih baik bagi kita.
Jangan kuatir, Tuhan beserta kita.
(-fon-)

Janganlah hendaknya kamu kuatir tentang apapun juga,  tetapi nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepada Allah  dalam doa dan permohonan dengan ucapan syukur.
--- Filipi 4:6

Do not be anxious about anything, but in every situation, by prayer and petition, with thanksgiving, present your requests to God.
--- Philippians 4:6

TODAY, 23 September: Berbahagialah Dia, Yang Percaya

Berbahagialah Dia, Yang Percaya

Perawan Maria menghayati ketaatan iman yang paling sempurna. Oleh karena ia percaya bahwa bagi Allah "tidak ada yang mustahil" (Luk 1:37) Bdk. Kej 18:14., maka ia menerima pemberitahuan dan janji yang disampaikan oleh malaikat dengan penuh iman dan memberikan persetujuannya: "Lihatlah, aku ini hamba Tuhan; jadilah padaku menurut perkataanmu" (Luk 1:38). Elisabeth memberi salam kepadanya: "Berbahagialah ia yang telah percaya, sebab apa yang dikatakan kepadanya dari Tuhan akan terlaksana" (Luk 1:45). Demi iman ini segala bangsa akan menyatakannya bahagia.  Bdk. Luk 1:48..
(Katekismus Gereja Katolik/KGK 148).

Bunda Maria selalu dan senantiasa menjadi seorang 'role model' bagi saya pribadi akan ketaatannya kepada Allah.
Betapa mudah bagi kita untuk bilang bahwa kita percaya dan mau taat kepada Tuhan, namun dalam hitungan detik-penyangkalan dan pengingkaran kemudian muncul.
Pada akhirnya berujung pada menjilat ludah sendiri.

Percaya kepada Allah, beriman kepada-Nya bukanlah merupakan hal yang sebatas ucapan di bibir belaka.
Butuh proses dan ketekunan, serta tegar berjalan bersama tuntunan Roh Kudus agar kita tetap setia.
Mari kita berdoa agar iman kita bertumbuh dan ditambahkan...
Seperti Bunda Maria, betapa indahnya jika kita percaya kepada-Nya.
(-fon-)

Dan berbahagialah ia, yang telah percaya, sebab apa yang dikatakan kepadanya dari Tuhan, akan terlaksana.
--- Lukas 1:45

Tuesday, September 22, 2015

TODAY, 22 September: Anak-anak adalah Anugerah

Anak-anak adalah Anugerah

Jika Tuhan mengaruniakan kita anak-anak, hendaknya kita syukuri.
Anak-anak adalah anugerah Allah yang tak terhingga.
Meskipun begitu banyak rintangan dalam merawat dan membesarkan anak-anak di zaman sekarang ini, namun marilah kita tidak putus asa untuk memberikan yang terbaik yang kita bisa bagi mereka.

Sering kali orangtua dihadapkan pada kelelahan fisik dan mental, tak jarang itu membuat orangtua berperilaku kasar terhadap anak-anak.
Walaupun hal itu tak terhindarkan, namun marilah berusaha sedapat mungkin menciptakan lingkungan kekeluargaan penuh kasih di dalam diri anak-anak kita.
Menjadikan mereka manusia-manusia yang penuh sukacita, bukannya malah menjadikan mereka manusia penuh luka...

Tentunya, tidak ada orangtua yang berniat melukai anak-anak yang terkasih...
Namun, terkadang tanpa disadari, kita berperilaku yang menyakiti hati mereka.
Dengan memberikan julukan-julukan negatif: Si Jelek, Si Bodoh, Si Gendut, dan sebagainya...
Dengan membanding-bandingkan mereka satu dengan yang lainnya...
Meskipun butuh perjuangan untuk itu, mari kita berusaha melihat sisi positif dari anak-anak kita...
Tidak ada manusia yang sempurna dan tak ada pula yang bisa menerima jika dihakimi terus-terusan.
Biarkan mereka berkembang bebas sesuai minat dan kemampuan mereka, bertanggung jawab,  serta bahagia di dalam kasih...
Semoga dunia dipenuhi ini anak-anak yang nantinya akan menjadi orang dewasa yang penuh kasih.
(-fon-)

Anak-anak adalah pemberian Allah, sesungguhnya, mereka itu anugerah.
--- Mazmur 127:3 (BIS)

Sunday, September 20, 2015

TODAY, 21 September : One Step At a Time

One Step At a Time

Jika membayangkan apa yang akan terjadi 5,10, 15, bahkan 20 tahun ke depan akan diri kita, keluarga kita, negara kita...
Mungkin ada rasa optimis, namun tak jarang muncul kekuatiran.
Langkah ke seribu, diawali dengan langkah pertama.
Langkah demi langkah, mencapai tujuan juga pada akhirnya...

Untuk itulah kita membutuhkan seorang sahabat setia yang menemani kita sepanjang perjalanan.
Dialah yang akan menolong kita dan menjagai kita selalu...
Dialah Tuhan.

One step at a time...
I'll walk this path of my life...
With the help of the Lord...
I'll walk joyfully...
One step at a time.
(-fon-)

Nyanyian ziarah. Aku melayangkan mataku ke gunung-gunung; dari manakah akan datang pertolonganku? Pertolonganku ialah dari TUHAN, yang menjadikan langit  dan bumi.
--- Mazmur 121:1-2

Saturday, September 19, 2015

TODAY, 20 September: Just Trust Me *God*



Just Trust Me *God*

Mau dibilang di hidup ini kita selalu dan senantiasa percaya kepada Allah 100% tanpa pernah ada keraguan sedikit pun, agaknya terasa sulit juga.
Karena pada kenyataannya begitu cepat kita meragukan kasih-Nya pada kita.
Entah itu karena kegagalan yang kita alami, kepahitan akibat luka batin yang mendalam, kemarahan atas tidak dikabulkannya doa kita, dan banyak hal lainnya yang meragukan kebaikan-Nya di hidup kita.

Hari ini saat melihat satu per satu foto motivasi rohani, saya mendapati ada sebuah foto berupa tulisan yang menarik.

Just Trust Me.
God.

Seolah saya diingatkan kembali untuk mempercayai-Nya lagi.
Bahwa Dia tahu yang terbaik di hidup kita, Dia punya gambaran rancangan kehidupan kita sampai akhir nanti.
Belajar mengatasi keraguan yang timbul di hati.
Kembali percaya kepada Allah.
Let God be God.
Membiarkan Allah bekerja dengan leluasa di hidup kita dan belajar mengikuti rencana-Nya meskipun tak selalu sesuai dengan rancangan kita.
Let us trust You, God with all our heart.
Amen!
(-fon-)

Yesus menjawab mereka: "Percayalah kepada Allah!
--- Markus 11:22

TODAY, 19 September: Lakukanlah yang Baik

Lakukanlah yang Baik

Ayat dari Mazmur 37:3 ini mengingatkan kita untuk percaya kepada Tuhan dan melakukan yang baik.
Baik menurut siapa? Baik itu apa?
Ada baiknya kita ingat pula: dunia menawarkan banyak hal yang seolah 'baik' dan dipenuhi 'kebaikan semu' yang kemudian pada akhirnya berujung maut.
Hanya satu yang baik, Allah sendiri.
Jangan kita menjadi rancu atau ragu akan kebaikan-kebaikan yang ditawarkan dunia ini...
Dan berpegang kepada kebaikan Allah sendiri, marilah pula melakukan perbuatan baik kepada orang-orang di sekitar kita.
Tetaplah setia seperti Allah yang sungguh demikian setianya di hidup kita sampai kepada kekekalan...
Semoga demikian adanya.
(-fon-)

Percayalah kepada TUHAN dan lakukanlah yang baik, diamlah di negeri dan berlakulah setia.
--- Mazmur 37:3

TODAY, 18 September : Mazmur 37:1-2

Mazmur 37:1-2

Dari Daud. Jangan marah  karena orang yang berbuat jahat, jangan iri hati  kepada orang yang berbuat curang;  37:2 sebab mereka segera lisut  seperti rumput dan layu  seperti tumbuh-tumbuhan hijau.
--- Mazmur 37:1-2

Ayat dari Mazmur 37:1 di atas mengingatkan kita untuk tidak marah karena orang yang berbuat jahat, jangan pula iri hati kepada orang yang berbuat curang. 
Sementara ayat kedua dalam edisi BIS- Bahasa Indonesia Sehari-Hari adalah sebagai berikut:
Sebab mereka segera hilang seperti rumput, dan layu seperti tanaman hijau.
(Mzm 37:2)

Mari kita lakukan kilas balik di kehidupan kita sendiri.
Mungkin kita pernah merasa iri kepada orang yang berbuat curang, namun mendapatkan keberuntungan (baca: kesuksesan) di kehidupan.
Mungkin pula hal itu dilakukan oleh seseorang yang kita percayai dan dekat di hati, namun kemudian menancapkan pisau yang begitu tajam dan menodai kepercayaan kita.
Mari kita ingat pula, apakah dengan mendapatkan segala sesuatu dengan cara tidak baik, akankah hati kita tenang?
Meskipun merasakan kepedihan yang mendalam, semoga kita pun tidak melakukan tindakan yang berlebihan.
Tetapi mencari wajah-Nya, menumpahkan segala keluh kesah kita pada-Nya.

Jalan hidup orang benar, mengikuti Yesus, bukanlah perkara gampang.
Terkadang atau bahkan sering kali kita diuji untuk tetap harus mengasihi, meskipun pernah terlukai.
Hukum memang berjalan, namun mampukah kita beri pengampunan?
Semoga secara berproses kita menuju ke arah yang lebih baik lagi.

Mari hidup benar di dalam Tuhan, tanggalkan iri hati atas orang yang berbuat curang.
(-fon-)

Wednesday, September 16, 2015

TODAY, 17 September: When God's Plan Meets our Passion...

When God's Plan Meets Our Passion

Watching Masterchef Asia on its fist episode few weeks ago made me realize that many people will finally leave their job and following the 'calling of passion' from deep within.
Lennard Yeong from Singapore for example...
He was an engineer and finally left his job as he entered the competition and became one of the contestants.

We might never knew what the future might bring.
But as we walk along the path of life, we might find that God has already planted something deep within...
A passion. Something that will never go away even we close our eyes.
Even when we thought that we're not going to be able to achieve that.
Even if we've taken a very different line of career.
But the passion is still there and evenmore: it's going stronger.

Lennard Yeong has the courage to pursue the passion and leaving his current job.
As many for us: maybe the chance (or God's timing) isn't there yet...
So, we haven't got the courage to step out from our comfort zone to reach our dreams.
But yes, it's possible. It's always mission possible with the Lord.
For He has planned the plans in our life which give us a future and hope.
(-fon-)

For I know the plans I have for you, declares the Lord, plans for welfare and not for evil, to give you a future and a hope.
--- Jeremiah 29:11

Ketika Rencana Allah bertemu dengan Kerinduan di Hati Kita

Menyaksikan Masterchef Asia pada episode pertamanya beberapa minggu yang lalu membuat saya menyadari bahwa banyak orang yang pada akhirnya meninggalkan pekerjaan mereka dan mengikuti 'panggilan kerinduan terdalam' dari lubuk hati.
Sebagai contoh: Lennard Yeong dari Singapura.
Dia sebelumnya bekerja sebagai seorang insinyur dan akhirnya meninggalkan pekerjaannya ketika dia masuk ke kompetisi Masterchef Asia dan menjadi salah satu kontestannya.

Mungkin kita tak pernah tahu apa yang terjadi di masa depan kita.
Tetapi saat kita melangkah di dalam kehidupan ini, kita akan mampu menemukan bahwa Tuhan sudah menanamkan sesuatu di lubuk hati kita.
Sebuah kerinduan. Sesuatu yang takkan pernah pergi bahkan saat kita menutup mata kita.
Bahkan ketika kita tak pernah pikir bahwa kita mampu mencapainya.
Bahkan ketika kita sudah berada di jalur karier yang sungguh berbeda.

Tetapi kerinduan itu tetap ada dan terlebih lagi: kerinduan itu bertambah kuat.

Lennard Yeong memiliki keberanian untuk sunguh-sungguh mengejar kerinduan itu dan meninggalkan pekerjaan yang ditekuninya.
Bagi kita: mungkin kesempatan (atau waktu-Nya) belum tiba...
Sehingga kita belumlah beroleh keberanian untuk keluar dari zona nyaman kita dan mencapai impian kita.
Tetapi kabar baiknya: Ya, segala sesuatu mungkin! Selalu merupakan misi yang memungkinkan di dalam Tuhan.
Karena Dia sudah merancang segala rencana di hidup kita untuk hari depan yang penuh harapan.
(-fon-)

Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan  apa yang ada pada-Ku mengenai kamu, demikianlah firman TUHAN, yaitu rancangan damai sejahtera  dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan  yang penuh harapan.
--- Yeremia 29:11

TODAY, 16 September: Kasih dan Kemuliaan-Nya

Kasih dan Kemuliaan-Nya

Tuhan Allah adalah matahari dan perisai...
Kasih dan kemuliaan diberikan-Nya kepada kita...
Sungguh baik Allah kita...

Memandangi hari demi hari yang sudah kita lalui...
Sungguh terlihat kasih setia-Nya...
Tak jarang, kita melupakan kebaikan-Nya...
Bahkan mempertanyakan kepedulian-Nya di hidup ini...

Allah mengerti, Allah peduli...
Ia dan kebaikan-Nya selalu menaungi kita...
Semoga kita tak melupakan kasih dan kemuliaan-Nya...
Menjadi terang bagi sesama di sekitar kita.
(-fon-)

Sebab TUHAN Allah adalah matahari  dan perisai;  kasih dan kemuliaan Ia berikan; Ia tidak menahan  kebaikan  dari orang yang hidup tidak bercela. 
--- Mazmur 84:11

Tuesday, September 15, 2015

TODAY, 15 September: Berlalu

Berlalu

Sudah beberapa hari belakangan ini, Singapura juga terkena kabut asap kiriman dari Indonesia.
Istilah 'haze' seolah membuat banyak orang di sini memilih tinggal di dalam rumah atau memakai masker ketika bepergian.
Sekolah pun juga mengambil ancang-ancang jika sampai kabut asap lebih menebal, ada kemungkinan diliburkan.
Teringat juga, bahwa ini bukanlah kali pertama saya mengalaminya.
Tahun-tahun sebelumnya, sesudah pindah dari Ho Chi Minh City, juga pernah kami sekeluarga alami 'hazy days' itu di negeri Singa ini.

Cuaca cerah. Cuaca berganti.
Haze ini pun akan berlalu.
Segala sesuatu di hidup kita, entah yang paling membahagiakan atau paling menyedihkan...
Suatu saat nanti akan berlalu juga...
Jadi, tak perlu juga rasanya terlalu sombong ketika mendapatkan segala sesuatunya...
Atau terlalu bersedih sampai putus asa ketika menghadapi kegagalan.
Segala sesuatu: langit dan bumi akan berlalu, yang tetap tinggal hanyalah Dia.
Perkataan-Nya, diri-Nya, Allah kita.
Kesetiaan-Nya sudah terbukti dari generasi ke generasi.
Mari belajar untuk setia, sebagaimana Dia sudah setia kepada kita.
(-fon-)

 Langit dan bumi akan berlalu, tetapi perkataan-Ku tidak akan berlalu.
--- Matius 24:35

Sunday, September 13, 2015

TODAY, 14 September: Kasih Setia-Nya

Kasih Setia-Nya

Seorang Ibu tua yang tinggal di blok sebelah kami hari ini menyapa saya.
Dengan jalan yang tertatih-tatih dituntun oleh Asisten Rumah Tangga keluarganya, dia masih menyempatkan diri menyapa saya dan anak saya yang tengah menunggu bus sekolah.
Dia mengatakan bahwa setiap pagi dia bangun dan berdoa kepada Tuhan.
Bersyukur untuk perlindungan-Nya di hidupnya.
Saya pernah bicara pada  Ibu ini sebelumnya...
Beliau pernah terjatuh dan sekarang dengan tubuh yang lemah-dengan langkah yang begitu perlahan, Dia masih bersaksi atas kebaikan Tuhan di hidupnya.

Ketika seseorang dengan kondisi seperti dirinya mengucapkan kebaikan dan kasih Tuhan, entah mengapa saya selalu 'merinding.'
Merasakan ketulusannya, merasakan kesungguhan ucapannya.
Setelah badai kehidupan yang pernah dia lewati di usianya yang melewati angka 70, ucapan syukur yang dia katakan pada saya pada pagi ini terasa bukanlah hanya sekadar basa-basi.
Jauh dari kesan hanya kata-kata manis, namun ini merupakan kesungguhan iman yang kuat di dalam dirinya.

Semoga kita dianugerahi kekuatan seperti Sang Ibu...
Yang mampu tetap mengucap syukur  sampai usia lanjut.
Sampai seumur hidup, tetap mewartakan kasih setia-Nya.
Amin!
(-fon-)

Bersyukurlah  kepada TUHAN, sebab Ia baik! Bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya.
--- 1 Tawarikh 16:34

TODAY, 13 September : Allah Sanggup

Allah Sanggup

Ketika kita melangkah keluar dari zona nyaman kita, tak jarang kita memiliki keraguan yang besar: sanggupkah aku?
Di dalam iman, kita mempercayai: jika Allah memimpin kita menuju jalan yang Dia pilih, Dia akan berikan kekuatan dan memperlengkapi kita sepanjang perjalanan.
Keraguan yang pernah ada, akan kemudian sirna ketika kita dihadapkan pada kenyataan bahwa kita berhasil melalui rintangan demi rintangan...
Sekali lagi, bukan karena kekuatan kita, namun karena kuasa dan kebaikan Allah.

Ketika kita berpikir kita tidak sanggup, kita membatasi pekerjaan Allah di diri kita.
Allah dapat melakukan jauh lebih banyak dari apa yang kita minta atau pikirkan.
Biarkan Roh Kudus bekerja di dalam diri kita...
Membimbing kita menjalani hari-hari yang kita pikir takkan pernah sanggup kita lalui.
Bersama Dia, kita mampu melewati semuanya dengan sukacita: mari kita imani ini bersama...
Allah sanggup!
(-fon-)

Dengan kuasa Allah yang giat bekerja di dalam diri kita, Allah dapat melakukan jauh lebih banyak daripada apa yang dapat kita minta atau pikirkan.
--- Efesus 3:20

Friday, September 11, 2015

TODAY, 12 September: Inexplicable Joy

Inexplicable Joy

In the midst of the trouble, it's really hard to believe that there's still can be a joy inside our heart.
A joy that couldn't be explained.
An inexplicable joy that only comes from God Himself.
In the midst of the great tribulations- in faith we wait on Him...
Keep on believing that He will come to rescue us...
He will protect us...
He will keep us safe...

One day, we'll turn back to see the paths that we've taken...
Praising Him one more time...
Being grateful for the joy that He always brings...
For there's always a hope.
May we always experience that little thing that makes a difference.
An inexplicable joy that comes from Him and only Him.
(-fon-)

For our heart is glad in him,
    because we trust in his holy name.

--- Psalm 33:21

Hari ini ada keinginan yang kuat untuk menulis dalam Bahasa Inggris, berikut terjemahan bebas dalam Bahasa Indonesia:

Sukacita yang Tak Terlukiskan

Di tengah permasalahan yang mendera, sungguh sulit untuk percaya bahwa masih ada sukacita di dalam hati kita.
Sukacita yang tak pernah bisa dijelaskan...
Suatu sukacita yang tak terlukiskan yang datang dari Allah sendiri.
Di tengah penderitaan yang menyesakkan, di dalam iman kita menanti-nantikan Dia.
Tetap percaya bahwa Dia akan datang dan menyelamatkan kita.
Dia akan melindungi kita.
Dia akan menjaga kita senantiasa...

Suatu saat, kita akan menoleh ke jalan-jalan yang telah kita lalui...
Memuji-Nya sekali lagi...
Bersyukur untuk sukacita yang senantiasa Dia bawa...
Karena selalu ada harapan..
Semoga kita selalu mengalami hal kecil yang membuat perbedaan...
Sukacita yang tak terlukiskan yang bersumber dari-Nya dan hanya Dia saja.
(-fon-)

Ya, karena Dia hati kita bersukacita, sebab kepada nama-Nya   yang kudus kita percaya.
--- Mazmur 33:21

TODAY, September 10-11: Yakobus 1:17,19

Anugerah Sempurna dari Allah

Sering kita berbangga diri atas kebaikan yang ada di diri kita.
Sering pula kita pongah atas kehebatan, kesuksesan, ketenaran, atau segala yang kita capai di dalam hidup ini...
Semoga kita senantiasa diingatkan bahwa setiap pemberian yang baik dan setiap anugerah yang sempurna datangnya dari Allah semata...
Bukan karena kekuatan atau kehebatan kita, namun hanyalah karena kasih dan kebaikan-Nya...
Bersyukur untuk setiap kebaikan yang Dia izinkan singgah di hidup kita...
Mengingat segalanya adalah sementara, marilah tetap mensyukuri segala sesuatunya tanpa pernah lupa bahwa suatu ketika itu semua hendaknya kita pertanggung jawabkan kepada-Nya.
(-fon-)

Setiap pemberian yang baik dan setiap anugerah yang sempurna, datangnya dari atas,  diturunkan dari Bapa segala terang;  pada-Nya tidak ada perubahan  atau bayangan karena pertukaran.
--- Yakobus 1:17

Marah

Pada satu bagian Film Inside Out yang baru kami tonton beberapa hari yang lalu dikisahkan bahwa ada emosi di dalam diri yang salah satunya adalah 'anger'.
Kemarahan sering kali hinggap di diri manusia.
Ditambah rasa sakit hati atau mungkin dendam yang berkepanjangan, membuat kemarahan itu bertambah parah...
Tak jarang kita baca, seseorang melakukan tindakan kriminal yang kemudian hari disesali hanya karena kemarahan sesaat...

Dengan menyadari bahwa tidak ada seorang pun terlepas dari emosi kemarahan ini...
Mari pula bersama-sama belajar untuk mendengarkan lebih baik, lambat berkata-kata, dan menyalurkan amarah dengan positif...
Jangan sampai kemudian tindakan destruktif di saat emosi jiwa membuat kita menyesal di kemudian hari...
Tentunya ini bukan perkara mudah, namun semoga kita senantiasa berusaha menjadi pribadi yang lebih baik lagi di dalam Kristus Tuhan kita.
(-fon-)

Hai saudara-saudara  yang kukasihi, ingatlah hal ini: setiap orang hendaklah cepat untuk mendengar, tetapi lambat untuk berkata-kata,  dan juga lambat untuk marah.
--- Yakobus 1:19

Thursday, September 10, 2015

TODAY, 9 September: Hidup di dalam Terang-Nya

Hidup di dalam Terang-Nya

Allah adalah terang.
Hendaknya kita menjadi anak-anak-Nya yang senantiasa hidup di dalam terang Allah.
Mari hidup di dalam kebenaran.
Menjauhkan diri dari dusta dan segala hal yang bertentangan dengan terang-Nya.
Semoga kita senantiasa dikuatkan dalam persekutuan dengan Allah di dalam hidup ini.
Senantiasa bersinar dan berpijar untuk menjadi kebanggaan-Nya.
Biarlah terang itu terlihat di sekitar kita dan menjadi pijaran yang indah karena kita hidup selaras dengan kehendak-Nya.
(-fon-)

Dan inilah berita, yang telah kami dengar   dari Dia, dan yang kami sampaikan kepada kamu: Allah adalah terang  dan di dalam Dia sama sekali tidak ada kegelapan. 1:6 Jika kita katakan, bahwa kita beroleh persekutuan dengan Dia , namun kita hidup di dalam kegelapan,  kita berdusta dan kita tidak melakukan kebenaran.
--- 1 Yohanes 1:5


Monday, September 7, 2015

TODAY, 5-8 September: Dari Mazmur 51

5 September

Kasihanilah Kami, ya Allah...

Kasihanilah kami, ya Allah...
Menurut kasih setia-Mu...
Hanya karena begitu besarnya rahmat-Mu lah, maka kami bisa Kauampuni...
Tak ada alasan bagi kami untuk bermegah...
Karena sungguh, siapakah kami ini, ya Allah?
Hanya debu di mata-Mu...
Hanya karena kebaikan-Mu sajalah, Engkau masih mengampuni kami yang berdosa ini...

Meskipun kami penuh dosa dan pelanggaran, namun kami pun punya niatan untuk bertobat...
Kembali lagi ke jalan-Mu...
Menjadi anak-anak kesayangan-Mu...
Sehingga perjuangan hidup ini akan menjadi perjuangan yang berarti karena kami memperjuangkannya sepanjang hidup kami.
(-fon-)

Kasihanilah  aku, ya Allah, menurut kasih setia-Mu,  hapuskanlah  pelanggaranku  menurut rahmat-Mu  yang besar! 
--- Mazmur 51:1b

6 September

Hikmat-Mu Atas Kami

Bisikanlah kebenaran-kebenaran itu di dalam batin kami...
Biarkan Engkau memberitahukan hikmat-Mu kepada kami...
Karena betapa lemahnya kedagingan kami...
Namun, kami percaya, dengan tuntunan Roh Kudus-Mu...
Engkau mampu membawa kami kepada hikmat yang berasal dari-Mu saja...
Untuk membedakan yang baik dan buruk...
Untuk memilih yang benar, meskipun itu tak menyenangkan...
Untuk memilih jujur, di antara dunia yang penuh dusta...
Untuk memilih hidup sederhana, meskipun bisa memilih hidup bergelimang kemewahan...
Kami percaya dengan hikmat yang berasal dari-Mu itu...
Akan membimbing kami untuk hidup dan melakukan suatu perbedaan di dunia ini.
Karena kami adalah anak-anak-Mu, pengikut-Mu yang akan melakukan segala yang terbaik...
Bagi kemuliaan-Mu.
(-fon-)

Sesungguhnya, Engkau berkenan akan kebenaran dalam batin, dan dengan diam-diam  Engkau memberitahukan hikmat  kepadaku. 
--- Mazmur 51:6

7 September

Perbaharuilah Hati Kami, ya Tuhan...

Di zaman sekarang ini, saat kami terkadang dihadapkan pada begitu banyak godaan kehidupan...
Saat banyak orang memberitakan apa yang baik dan benar seolah begitu menyenangkan, padahal itu tak sesuai dengan jalan-Mu...
Perbaharuilah hati kami, ya Tuhan...
Mohonkan Roh Kudus membimbing kami agar tetap teguh...
Berada di jalur-Mu, mengikuti kehendak-Mu...
Meskipun itu tak mudah...
Meskipun itu harus menempuh jalan yang berliku...
Jangan biarkan kami memilih yang tampaknya enak dan menyenangkan...
Namun, di akhir ternyata bukanlah jalan keselamatan...
Kembalikanlah iman dan harapan kami hanya kepada-Mu...
Sang Jalan Kehidupan serta Jalan Kebenaran...
(-fon-)

Jadikanlah hatiku tahir, ya Allah, dan perbaharuilah batinku  dengan roh yang teguh!
---Mazmur 51:10

8 September

Pujian Kepada-Mu

Ya, Tuhan...
Bukalah bibirku...
Bukalah bibir kami...
Sehingga mulut kami memberitakan puji-pujian kepada-Mu...

Bukan melulu omong kosong...
Gosip yang tak tentu kebenarannya...
Apalagi fitnah yang menyakitkan...
Jauhkanlah itu semua dari kami...
Biarlah lidah, bibir, dan mulut kami...
Hanya berkata yang baik dan benar...

Sepanjang hidup kami...
Semoga kami terus berusaha yang terbaik...
Untuk melantunkan puji-pujian kepada-Mu...
Ya, Tuhan kami...
Amin.
(-fon-)

 Ya Tuhan, bukalah bibirku,  supaya mulutku memberitakan puji-pujian kepada-Mu! 
--- Mazmur 51:15

Thursday, September 3, 2015

TODAY, 4 September : Kerendahan Hati

Kerendahan Hati

Beberapa orang mungkin dikaruniai kerendahan hati yang luar biasa.
Hal ini sungguh mengagumkan dan patut dicontoh karena merupakan suatu hal yang baik.
Bagi sebagian orang atau banyak orang, kerendahan hati butuh perjuangan seumur hidup...
Betapa seringnya karena sedikit kebaikan yang ada diri, sedikit pujian, sedikit kesuksesan, kita menjadi pongah dan melupakan siapa pemberi itu semua...
Banyak kejadian bak kacang lupa kulitnya, lupa dari mana dulunya dia berasal, lalu bergaya sombong luar biasa..
Adalah baik meniru ilmu padi, yang makin berisi-makin merunduk...
Jauhkanlah dari kami segala rasa tinggi hati, ya Tuhan...
Biarkanlah Kaupenuhi hati kami dengan kerendahan hati, karena menyadari, segalanya ini hanya titipan yang berasal dari kebaikan-Mu saja.
Amin.
(-fon-)

Tinggi hati  mendahului kehancuran, tetapi kerendahan hati mendahului kehormatan.
--- Amsal 18:12

TODAY, 3 September: Pujilah Tuhan, Hai Jiwaku...

Pujilah Tuhan, Hai Jiwaku...

Di saat dunia atau bahkan orang terdekat yang kita anggap paling kita kasihi mengecewakan kita...
Saat kita diperlakukan tidak adil...
Saat kita sudah berusaha yang terbaik, namun hasilnya mengecewakan...
Saat kita harus mengalami kegagalan: lagi dan lagi...
Saat sahabat yang kita percayai ternyata menusuk dari belakang...
Saat kita tak lagi punya tempat untuk mengadu...
Saat dunia yang begitu ramai seolah begitu bising dan kita tak lagi punya tempat untuk tinggal di situ...
Saat kita seolah begitu terasing, bahkan di tengah segala keramaian yang ada...

Itulah saatnya kita mendekat lebih lagi kepada Tuhan...
Memuji Tuhan dengan segenap jiwa kita...
Walaupun dalam kekeringan rohani yang amat sangat...
Tuhan ada. Dia dekat.
Walaupun mungkin saat-saat tertentu kita merasa jauh dari-Nya...

Saat kehabisan kata-kata, marilah duduk diam dan menumpahkan seluruh rasa...
Hanya kepada-Nya...
Serahkan semua gelisah dan mulai memuji kembali kebesaran dan kebaikan-Nya...
(-fon-)

Dari Daud. Pujilah TUHAN, hai jiwaku!  Pujilah nama-Nya  yang kudus, hai segenap batinku! 103:2 Pujilah TUHAN, hai jiwaku, dan janganlah  lupakan segala kebaikan-Nya! 
--- Mazmur 103:1-2

TODAY, 2 September: Berjuang Sungguh

Berjuang Sungguh

Pada satu bagian acara 'The Voice China' yang saya tonton minggu lalu, ada yang namanya 'battle'. Di 'battle' itu, seorang penyanyi harus berjuang habis-habisan untuk menyanyikan lagu yang sama dengan seorang lawannya, untuk kemudian ditentukan siapa pemenangnya oleh 'coach' atau juri yang bersangkutan. Ada beberapa kontestan yang kalah dan tak lagi bisa mengikuti babak selanjutnya, namun sudah sungguh memberikan yang terbaik.
Bagi saya, tak lagi penting: menang atau kalah.
Yang menjadi penting adalah: sudah memberikan yang terbaik. Sudah berjuang sungguh.

Butuh perjuangan untuk hidup benar di tengah dunia yang bengkok ini...
Tak jarang pula, butuh pengorbanan-untuk keluar dari zona kenyamanan- agar tetap berada di jalur-Nya, menurut kehendak-Nya...
Ayat Alkitab hari ini mengingatkan kita untuk hidup sungguh sebagai pengikut Kristus agar kita merebut hadiah hidup sejati dan kekal bersama-Nya.
Setiap hari, setiap detik, adalah perjuangan untuk semakin menyerupai diri-Nya.
Mari berjuang sungguh bagi Yesus, Sang Penyelamat kita.
(-fon-)

Berjuanglah sungguh-sungguh untuk hidup sebagai orang Kristen supaya engkau merebut hadiah hidup sejati dan kekal. Sebab untuk itulah Allah memanggil engkau pada waktu engkau mengakui di hadapan banyak orang bahwa engkau percaya kepada Kristus.
--- 1 Timotius 6:12