Thursday, September 28, 2017

TODAY, 29 September: Berjagalah Pada Pintu Bibirku...

TODAY, 29 September: 

Berjagalah Pada Pintu Bibirku...

Pernah mengalami bahwa hati kita tercabik-cabik hanya karena sekumpulan kalimat yang diucapkan oleh seseorang?
Saya pernah.

Dan saya kira, banyak dari kita pun pernah mengalaminya.
Kata-kata seolah pedang yang bisa menusuk begitu dalam dan meninggalkan bekas yang tak kunjung hilang...
Satu kata : M E N Y A K I T K A N!

Kita kemudian menjadi terluka...
Luka batin, kepahitan, karena tersinggung dengan perkataan itu...
Tak jarang memendam dendam juga kepada Si Pelaku...
Sementara dia tak merasa bahwa telah berbuat begitu...

Butuh waktu dan upaya terus-menerus untuk bangkit dari keterpurukan itu...
Kita perlu meyakini bahwa keberadaan kita bukan kebetulan.
Kita bukanlah suatu kesalahan...
Dan: kasih Tuhan selalu ada di setiap detik kehidupan...


Ketika keadaan dibalik: kita yang menjadi orang yang mencabik-cabik hati seseorang...
Kita yang mengeluarkan kata-kata yang tidak enak tadi pada orang lain...
Bisakah kita juga introspeksi diri agar tidak melakukan kesalahan serupa?
Jaga diri, waspadai setiap perkataan yang keluar dari mulut kita...

Semoga Mazmur ini menjadi doa kita bersama:
Awasilah mulutku, ya TUHAN, berjagalah pada pintu bibirku!
--- Mazmur 141:3

Amin.
(-fon-)/Fonny Jodikin

TODAY, 28 September: Pada Satu TItik Di Hidupmu

TODAY, 28 September: 

PADA SATU TITIK DI HIDUPMU...

Pada satu titik di hidupmu...
Mungkin kau alami kekecewaan yang mendalam...

Pada satu titik di hidupmu...
Mungkin kau alami kesedihan yang tak terperi...

Pada satu titik di hidupmu...
Mungkin kau alami pengkhiatan dari sahabat terbaikmu...

Pada satu titik di hidupmu...
Mungkin kau tak bisa tidur karena tangisan yang tak kunjung reda...

Ya, pada satu titik di hidupmu...
Mungkin ada satu rasa yang tak pernah kaubayangkan sebelumnya...
Saat langit seolah kelabu, bahkan kehitaman...
Saat mentari seolah menyembunyikan dirinya...

Ketika mengalami hari itu, mungkin kau merasa sangat kecewa...
Sangat berputus asa...
Hampir menyerah...
Tak sanggup lagi untuk melangkah...

TETAPI...
Sebagai umat beriman, jangan kita berhenti pada satu titik itu tadi...
Kita tetap percaya, tidak ada yang abadi di hidup ini...
Kesedihan, kekecewaan, akan berlalu bersama berjalannya Sang Waktu...
Namun, maukah kita belajar melepaskan semuanya itu?

Ketika kaualami titik terendah di hidupmu...
Tetaplah teguh berpegang di dalam pengharapan kita...
Sebab Tuhan yang menjanjikannya setia.
Jangan pernah lupakan janji-janji-Nya!
DIA SANGGUP menggenapi itu semua...


Terus melangkah, meski tertatih.
Jangan berhenti total, beristirahat sejenak tentu bisa kita lakukan...
Kuatkan hati untuk berjalan lagi...
Ada pelangi indah menanti di ujung sana bagi mereka yang terus berusaha sebaik-baiknya.
(-fon-)/Fonny Jodikin

Marilah kita teguh berpegang pada pengakuan  tentang pengharapan  kita, sebab Ia, yang menjanjikannya, setia.
--- Ibrani 10:23

Wednesday, September 27, 2017

TODAY, 27 September: Hati Yang Tulus Ikhlas

TODAY, 27 September: 

Hati Yang Tulus Ikhlas

Zaman sekarang, ketika kita tulus dan ikhlas...
Ketulusan itu dicurigai juga oleh beberapa orang.
Ketika kita tulus dan ikhlas, mungkin juga ketulusan itu disalahgunakan...
Dimanfaatkan oleh orang-orang yang berkepentingan...
Namun...
Di hadapan Allah, marilah sungguh membawa segenap hati kita...
Hati yang tulus ikhlas...
Dan tetap mempertahankan iman yang teguh...
Semoga hati nurani kita senantiasa dimurnikan...
Sehingga kita tetap peka, tetap mampu membedakan mana yang baik dan mana yang tidak.
Tetap mempertahankan ketulusan kita, jangan lupa tetap cerdik juga...
Cerdik seperti ular, tulus seperti merpati...

Inilah hati kami, ya Tuhan...
Semoga Engkau senantiasa mencurahkan Roh Kudus-Mu...
Sehingga kami dinaungi ketulusan dan kemurnian hati nurani....
Ajar dan bimbing kami Tuhan untuk memperjuangkan iman kami sampai akhir nanti...

Dan tetap setia kepada-Mu, sebagaimana Engkau sudah terlebih dahulu setia kepada kami.
Kami mohon...
Dengarkanlah doa kami, ya Tuhan.
Amin.
(-fon-)/Fonny Jodikin

Karena itu marilah kita menghadap Allah  dengan hati yang tulus ikhlas dan keyakinan iman  yang teguh, oleh karena hati kita telah dibersihkan dari hati nurani  yang jahat dan tubuh kita telah dibasuh dengan air  yang murni. 
--- Ibrani 10:22

Tuesday, September 26, 2017

TODAY, 26 September : Mencukupkan Diri Dalam Segala Keadaan

TODAY, 26 September : 

Mencukupkan Diri Dalam Segala Keadaan

Akhir bulan, Dini mengalami kebingungan.
Gaji suaminya belum masuk, sementara kebutuhan bayar-bayaran untuk anak-anak sudah berdatangan.
Uang sekolah, uang les, dan uang kegiatan lainnya.
Belum lagi urusan rumah: uang kebersihan, uang keamanan, gaji Si Mbak, uang belanja bulanan, dan seterusnya..
Dini sempat bekerja, namun karena kehamilan ketiganya bermasalah, terpaksa berhenti untuk istirahat sembari menjaga kedua anaknya.
Dini mengalami kekhawatiran akan hari esok yang sangat.
Apalagi dikarenakan kondisi kehamilan yang kurang baik, ditambah juga kenyataan bahwa gaji suami bahkan mengalami pengurangan dikarenakan krisis yang melanda kantornya...
Semakin membuat Dini bertambah galau soal urusan keuangan ini.

Dini pun berdoa dan menyerahkan segala kegalauan yang ada...
Tiba-tiba dalam hatinya, ada ayat yang bergema kuat, sebagai berikut:
Kukatakan ini bukanlah karena kekurangan, sebab aku telah belajar mencukupkan diri dalam segala keadaan. 
--- Filipi 4:11

Ada kelegaan seketika ketika menyadari bahwa segala sesuatu adalah dari Dia.
Dari Tuhan sendiri....
Dini memang seolah menggantungkan diri kepada Pak Suami.
Tetapi sesungguhnya, Dini mengandalkan Tuhan.
Tuhan yang mencukupkan segala sesuatunya.
Dini lalu memutuskan untuk belajar  lebih bersyukur lagi, mengelola keuangan lebih baik lagi, memilih untuk tidak mengikuti semua arus pergaulan ataupun kursus anak yang untuk keren-kerenan.
Memilah mana yang merupakan keinginan dan mana yang merupakan kebutuhan.

Seperti Dini, maukah kita pun belajar menyerahkan segalanya kepada Tuhan?
Terus berjuang sekuat tenaga...
Berusaha mencukupkan diri dalam segala keadaan?
Semoga setiap detik, kita berupaya melakukannya.
Meskipun dengan perjuangan, namun kita imani, ini semua akan berbuah manis selama kita mengandalkan Tuhan.
(-fon-)/Fonny Jodikin

Monday, September 25, 2017

TODAY, 25 September: Darci Lynne Farmer

TODAY, 25 September: 

Darci Lynne Farmer

America's Got Talent (AGT) sudah sampai pada babak akhir dan sudah menentukan pemenangnya.
Juara pertama dipegang oleh Darci Lynne Farmer, seorang gadis belia berusia 12 tahun yang sangat berbakat.
Dia adalah seorang Ventriloquist (seseorang yang membawa boneka untuk kemudian mengeluarkan suara perut dan menyanyi seolah-olah suara dari boneka tersebut).


Saya sendiri menyukai Darci, walaupun saya juga menjagokan penyanyi tuna rungu yang berbakat Mandy Harvey dan Light Balance (penari-penari dengan kostum yang bercahaya dan kreativitas yang luar biasa). Memang, Darci adalah salah satu kontestan yang termuda. Pemenang keduanya pun seorang penyanyi muda belia, Angelica Hale yang hanya berusia 10 tahun.

Jika melihat kemungkinan di kehidupan, rasanya sulit untuk membayangkan: anak semuda itu berhasil memenangkan ajang pencarian bakat terbesar  di Amerika dan memenangkan sejumlah uang yang sangat besar tentunya bagi mereka.
Terlalu muda, sering dianggap suatu halangan untuk mencapai cita-cita.

Jangan seorangpun menganggap engkau rendah karena engkau muda. Jadilah teladan  bagi orang-orang percaya, dalam perkataanmu, dalam tingkah lakumu, dalam kasihmu, dalam kesetiaanmu  dan dalam kesucianmu.
--- 1 Timotius 4:12
Ya, Alkitab mengingatkan untuk kaum muda agar tidak memandang diri mereka rendah. Tetap menjadi teladan bagi orang-orang percaya. Dalam perkataan, tingkah laku, kasih, kesetiaan dan kesucian Anda!
Dan bagi mereka yang sudah tidak terlalu muda, tetap ingat: ada Susan Boyle juga yang menjadi populer di usianya yang ke-48 lewat ajang Britain's Got Talent.

Bagi kita, popularitas tentunya bukan segalanya...
Melainkan memuliakan nama Tuhan di mana pun kita berada, itulah tujuan kita.
Contoh-contoh di atas, hanya saya kira baik untuk menyemangati kita bersama.
Tak peduli berapa usia kita saat ini, mari kita terus berupaya untuk melakukan yang terbaik menjadi teladan dan perpanjangan tangan kasih-Nya di mana pun kita ditempatkan.
Semoga demikian adanya.
Amin.
(-fon-)/Fonny Jodikin

Saturday, September 23, 2017

TODAY, 24 September: Bijak Hati

TODAY, 24 September: 

Bijak Hati

Kami bersyukur, Bapa...
Atas hari-hari yang telah kami lewati...
Kami mohon kepada-Mu dan ini menjadi doa kami...
Bimbinglah kami agar menjadi pribadi-pribadi yang 'bijak hati'...
Mohonkan kebijaksanaan yang berasal dari-Mu saja...
Sehingga kami beroleh hikmat-Mu untuk menjalani hidup di dunia ini...
Jangan sampai kami ikut arus dunia...
Lalu melupakan jalan keselamatan-Mu...

Mohon kebijaksanaan dari-Mu saja, Tuhan... 
Dalam memilih hal-hal yang seharusnya kami pilih...
Jalan yang menuju kepada-Mu...
Mendekatkan kami selangkah demi selangkah menuju kebaikan di dalam-Mu...
Tanamkan pengertian benar di dalam hati kami...
Sehingga kami terus mengarahkan hati kami kepada-Mu...

Tuhan, terima kasih atas segala tuntunan-Mu selama ini...
Kami mohon agar hari ini dan hari-hari selanjutnya...

Engkau tetap membimbing kami...
Di setiap langkah di hidup ini.
Amin.
(-fon-)/Fonny Jodikin

Orang yang bijak hati disebut berpengertian, dan berbicara manis lebih dapat meyakinkan.
--- Amsal 16:21

Orang bijaksana dikenal dari pikirannya yang tajam; cara bicaranya yang menarik, membuat kata-katanya makin meyakinkan.
--- Amsal 16:21 (BIS/ Bahasa Indonesia Sehari-hari)

TODAY, 23 September: Memperhatikan Cara Hidup

TODAY, 23 September: 

Memperhatikan Cara Hidup

Hari ini, ketika membaca ayat-ayat di Kitab Amsal ini...
Mataku terpaku pada kata: memperhatikan cara hidup...
Dalam versi lainnya, dikatakan: siapa menjaga jalannya...
Ya, banyak orang tidak terlalu peduli dengan bagaimana cara mereka hidup.
Yang penting saya 'happy', yang penting saya senang, yang penting saya maju, dan sebagainya...
Memikirkan orang lain adalah pilihan ke-sekian yang mungkin tak pernah masuk ke dalam hitungannya...

Menjauhi kejahatan, itulan jalan orang jujur.
Siapa menjaga jalannya, memelihara nyawanya...
Orang yang memperhatikan cara hidupnya, melindungi dirinya...
Semoga kiat-kiat jitu dari Alkitab ini tetap kita maknai dan tetap kita jalankan dengan baik...
Memperhatikan cara hidup, memuliakan Allah senantiasa...
Hidup jujur dan berkenan di mata-Nya...
Semoga.
(-f0n-)/Fonny Jodikin

Menjauhi kejahatan itulah jalan orang jujur; siapa menjaga jalannya, memelihara nyawanya.
--- Amsal 16:17

Orang baik menjauhi yang jahat; orang yang memperhatikan cara hidupnya, melindungi dirinya.
--- Amsal 16:17 (BIS/ Bahasa Indonesia Sehari-hari)

TODAY, 22 September: Percayakan Kepada Tuhan

TODAY, 22 September: 

Percayakan Kepada Tuhan

Kita bisa berencana dengan sangat luar biasa...
Namun, kita pun pernah mengalami rasanya, rencana itu hancur berantakan...
Kemudian kita merasa khawatir untuk membuat rencana di kehidupan...
Kegagalan memang menyakitkan...
Tak jarang, manusia tak mampu melangkah setelah mengalami kegagalan...
Tetapi: bukankah kegagalan itu mungkin adalah rencana lain dari-Nya?
Di balik itu semua, mungkin ada rancangan yang lebih indah daripada apa yang dipikirkan oleh benak kita?

Alkitab, terutama dari Kitab Amsal ini mengingatkan kita untuk mempercayakan kepada Tuhan semua rencana kita...
Semoga kita terus mendekat kepada-Nya...
Menghantarkan ke dalam doa-doa semua rencana kita...
Semoga Tuhan menuntun kita masuk dalam perencanaan-Nya...
Bagian kita hanyalah percaya dan mempercayakan semuanya kepada Allah.
Sambil terus memberikan yang terbaik dan berusaha semaksimal mungkin.
Amin. Semoga demikian adanya.
(-fon-)/ Fonny Jodikin

Percayakanlah kepada TUHAN semua rencanamu, maka kau akan berhasil melaksanakannya.
--- Amsal 16:3 (BIS/ Bahasa Indonesia Sehari-hari)

Thursday, September 21, 2017

TODAY, 21 September : Hujan

TODAY, 21 September : 

Hujan

Hujan turun membasahi bumi.
Entah mengapa, meskipun terkadang repot juga ketika harus bepergian sementara hari hujan, saya senang melihat  setiap tetesan yang turun.
Tetes demi tetes air hujan yang terkadang mengenai wajahku...
Ya, aku menikmatinya sebagai suatu keindahan dari alam yang lagi-lagi mengingatkanku akan kebaikan Bapa di Surga...

Kulangkahkan kakiku di bawah payung mungil bermotif polka dot yang kupakai saat itu.
Setiap hari, adalah hari baru yang patut disyukuri.
Rain or shine...
Entah hujan ataupun panas terik, semua itu kupandang sebagai anugerah bagiku.
Tuhan yang menjadikan bumi dan segala isinya...
Tuhan yang menjadikan hujan juga...

Alkitab mengingatkan bahwa dari langit, diturunkan-Nya kemenangan.
Seperti hujan.
Ya, seperti hujan!
Bumi kemudian membuka diri untuk menerimanya...
Lalu menumbuhkan keselamatan dan kebebasan...
Tuhanlah yang membuat itu terjadi...
Seperti segalanya yang Dia jadikan dalam kehidupan ini...

Hujan masih menetes, hati pun penuh syukur.
Perlindungan-Nya tetap nyata, di segala musim di hidupku.
(-fon-)/Fonny Jodikin

Dari langit Kuturunkan kemenangan seperti hujan, bumi membuka diri untuk menerimanya, lalu menumbuhkan keselamatan dan kebebasan; Aku TUHAN yang membuat itu terjadi.
--- Yesaya 45:8 (BIS/Bahasa Indonesia Sehari-hari)

Wednesday, September 20, 2017

TODAY, 20 September: Hidup Karena Percaya

 TODAY, 20 September: 

Hidup Karena Percaya

Di zaman yang modern ini, kita maunya percaya karena melihat.
Terlalu banyak penipuan dari SMS semisal Mama Minta Pulsa...
Sampai berita-berita yang tak tentu kebenarannya masuk ke sosial media kita...

Kita pun terkadang menjadi ragu.
Benarkah berita-berita itu?
Tak jarang berita yang seolah benar itu di kemudian hari ternyata 'hoax' dan merupakan berita palsu, padahal sudah kita sebar ke mana-mana.


Di zaman seperti sekarang ini, tidak mudah memang untuk percaya.
Tetapi iman kita justru diuji keberadaannya.
Jika dan hanya jika kita percaya kepada Allah, barulah kita melihat penggenapan-penggenapan rencana-Nya dalam hidup kita...
Percaya saja kepada-Nya...
Jika kita tak lagi sanggup percaya kepada siapa pun...
Mungkin karena pernah dibohongi habis-habisan...
Bahkan difitnah oleh orang yang membohongi kita itu tadi...
Hanya kepada Tuhan kita bersandar, berlindung, dan mempercayakan semuanya...
Dia akan membimbing kita menemukan teman-teman sejati, di tengah kekalutan yang kita alami.

Hidup kami ini, semoga adalah hidup karena percaya kepada Allah.
Bukan hanya karena melihat...

Semoga kami tetap setia kepada-Mu, Tuhan!
(-fon-)/Fonny Jodikin

5:7 --sebab hidup kami ini adalah hidup karena percaya, bukan karena melihat.
--- 2 Korintus 5: 7

Tuesday, September 19, 2017

TODAY, 19 September: Berserulah Kepada-Nya!

TODAY, 19 September: 

Berserulah Kepada-Nya!

Kita pasti pernah mengalami masa-masa di mana kita tidak tahu harus bagaimana dalam menghadapi permasalahan di kehidupan.
Kita pun menjadi bingung, harus melangkah ke mana.
Pada saat-saat seperti itu, apa yang kita lakukan?

Alkitab mengingatkan kita untuk berseru kepada Allah.
Maka Dia akan menjawab kita dan akan memberitahukan kita hal-hal yang besar.
Yang takkan pernah bisa kita pahami dalam pemikiran manusiawi kita yang terkadang sangat sempit ini.
Hal-hal yang tidak kita ketahui, tetapi Dia-Sang Empunya Kehidupan memiliki rancangan atas diri kita.
Dari awal keberadaan kita, sampai akhir hidup kita...
Semua terpeta lengkap di tangan-Nya...

Jadi, mengapa ragu?
Berserulah kepada-Nya!
Biar Dia yang menunjukkan jalan-jalan yang tak pernah kita selami sebelumnya.
Dia tahu.
Dia sanggup!

Dialah Tuhan, Sang Maha...

Jangan mencari jalan lainnya...
Karena hanya dengan mengikuti jalan-Nya, akan kita dapatkan damai sejahtera dan sukacita sejati di dalam hidup ini.
(-fon-)/Fonny Jodikin

Berserulah kepada-Ku, maka Aku akan menjawab engkau dan akan memberitahukan kepadamu hal-hal yang besar dan yang tidak terpahami, yakni hal-hal yang tidak kauketahui. 
--- Yeremia 33:3

Monday, September 18, 2017

TODAY, 18 September: Selalu Bersama Kami

TODAY, 18 September: 

Selalu Bersama Kami

Hanya Kau tempatku berlindung
Hanya Engkau laguku dan kekuatanku
Izinkanlah ku datang menyembah membawa syukurku

Sedalamnya hatiku Kau pun tahu
Dan kasih-Mu tak jauh dalam jiwaku
Di dalam kesesakan di dalam kemenangan
Kutahu Engkau selalu bersamaku

(S’lalu Bersamaku – Sidney Mohede)

Pagi hari.
Tiada yang lebih indah selain bersaat teduh.
Mendengarkan lagu rohani yang menyejukkan hati.
Membawa kekuatan tersendiri tatkala mendengarnya.

Lagu Sidney Mohede ini begitu meresap di dalam hatiku pagi ini.
Tuhanlah tempat perlindungan, perisaiku, kota bentengku...
Dan Dia tahu hatiku...
Dia mengenal setiap hati kita umat-Nya...

Pagi ini dan seterusnya, semoga kami tetap mengarahkan hati kepada-Mu..
Meyakini, di dalam kesesakan...
Ataupun di dalam kemenangan...
Engkau selalu bersama kami.
Terima kasih untuk kesetiaan-Mu, Tuhan!
Ajarlah kami setia sebagaimana Engkau terlebih setia kepada kami.
Amin.
(-fon-)/Fonny Jodikin


Ia berkata: "Ya, TUHAN, bukit batuku, kubu pertahananku dan penyelamatku, Allahku, gunung batuku, tempat aku berlindung,  perisaiku, tanduk  keselamatanku, kota bentengku, tempat pelarianku, juruselamatku; Engkau menyelamatkan aku dari kekerasan.
--- 2 Samuel 22: 2-3

Sunday, September 17, 2017

TODAY, 17 September: Kemarahan dan Kebencian

TODAY, 17 September: 

Kemarahan dan Kebencian

Saya menghadiri Misa Sabtu sore kemarin seperti biasa di Paroki kami di kawasan Barat Singapura.
Pastor paroki dalam homilinya terus mengingatkan agar kami menyelidiki hati kami masing-masing...

Jika masih ada kemarahan dan kebencian (anger and resentment), hendaknya kita hadapi dan bawa kepada Yesus saja.
Begitu mudah kita memendam amarah yang kemudian berubah menjadi kebencian yang sangat kepada sekitar kita.
Kepada orang-orang yang terdekat, yang paling sering berinteraksi...
Untuk kemudian merasa tersakiti oleh perbuatan-perbuatan mereka yang tidak bersesuaian dengan kita...

Alkitab mengingatkan untuk tidak membawa segala emosi negatif semisal perasaan sakit hati, dendam dan marah itu...
Jangan pula lalu kita lalu berteriak-teriak dan memaki-maki...
Jangan memendam kebencian yang mendalam...
Sebab segalanya itu hanya akan memperburuk keadaan kita pribadi...
Sementara orang yang kita benci, yang kita pendam amarah kita kepadanya...

Mereka malah tidur nyenyak di malam-malam insomnia kita...

Perlu juga kita ingat, bahwa kita pun tidak sempurna.
Sangat mungkin kita menjadi orang yang dibenci oleh orang lain...
Untuk itu, ada baiknya kita introspeksi diri...
Mengusahakan jangan terlalu memendam amarah berlebihan kepada orang lain.
Karena itu terjadi pada kita, apa kita sanggup menerima dengan lapang dada?
Terlepas dari kenyataan bahwa kita tidak bisa menyenangkan semua pihak...

Mari terus berupaya agar kemarahan dan kebencian tidak mendominasi hidup kita.
Biarlah hidup kita dipenuhi kasih dan kebaikan...
Dan bukan kebencian dan kemarahan....
Semoga.
(-fon-)/Fonny Jodikin

Hilangkanlah segala perasaan sakit hati, dendam dan marah. Jangan lagi berteriak-teriak dan memaki-maki. Jangan lagi ada perasaan benci atau perasaan lain semacam itu.
--- Efesus 4:31

TODAY, 16 September: Bukan Diri Kami

TODAY, 16 September: 

Bukan Diri Kami

Bukan, bukan diri kami yang kami beritakan...
Tetapi Yesus Kristus sebagai Tuhan...

Bukan diri kami yang terutama...
Melainkan Engkau yang meraja atas setiap kebaikan yang ada...

Bukan diri kami yang ditinggikan...
Biarlah Tuhan yang selalu dimuliakan...
Dalam segala kesempatan...

Bukan, bukan diri kami...
Ah, terlalu mudah kami menjadi sombong dan lupa diri...
Izinkan kami untuk terus ingat:
bahwa tanpa-Mu, kami ini bukanlah siapa-siapa...
Apa yang kami miliki, semua hanya karena anugerah-Mu semata...
Jika kami sempat lupa, maafkan kami, Tuhan.
Ampuni kami, ya Allah...

Bukan, bukan diri kami yang diberitakan...
Engkaulah Sumber Segala Kebaikan...
Juga Sumber Kekuatan...
Biarlah nama-Mu senantiasa dimuliakan...
Sekarang dan selama-lamanya...
Amin...
(-fon-)/Fonny Jodikin

Sebab bukan diri kami  yang kami beritakan, tetapi Yesus Kristus sebagai Tuhan,  dan diri kami sebagai hambamu  karena kehendak Yesus.
--- 2 Korintus 4:5

TODAY, 15 September : Kepenuhan Allah

TODAY, 15 September : 

Kepenuhan Allah

Dengan demikian wahyu mengenai nama yang tak terucapkan "AKU adalah AKU ADA" mengandung kebenaran bahwa hanya Allah yang ADA. Terjemahan Septuaginta dan tradisi Gereja memahami nama Allah dalam arti: Allah adalah kepenuhan keberadaan dan kesempurnaan, tanpa awal dan akhir. Sementara segala makhluk ciptaan menerima segala-galanya, keberadaan dan milik mereka dari Dia, hanya Ia sendiri merupakan Keberadaan-Nya dan memilikinya dari diri-Nya sendiri. (KGK - Katekismus Gereja Katolik no. 213)

Banyak orang yang kita temui begitu sombongnya.
Akan tingkat pendidikan tinggi yang mereka peroleh.
Gelar kesarjanaan yang mungkin dari luar negeri...
Akan barang-barang mewah yang mereka pakai...
Akan kekayaan yang mereka miliki...
Akan popularitas yang mereka nikmati...
Akan jabatan yang mereka perjuangkan dengan setengah mati...
Berbangga atas usaha mungkin boleh-boleh saja...
Tetapi hati-hati, bangga dan sombong memang batasnya tipis sekali...

Padahal kita tahu: hidup ini adalah anugerah-Nya...
Jika kita memang memiliki banyak kebaikan, itu haya karena kasih dan kebaikan-Nya.
Segala makhluk ciptaan menerima segala-galanya, seluruh keberadaan dan milik mereka dari Dia.
Dari Tuhanlah itu semua bersumber...
Mari kita menyadari itu semua...
Dialah Sumber Kepenuhan Hidup kita...
Jika kita tergantung akan hal-hal duniawi yang tak abadi...
Kita tahu, kita takkan pernah mengalami sukacita sejati...

Sukacita yang sungguh hanya dari kepenuhan di dalam-Mu.
Semoga kami hidup selalu di jalan-Mu dan mengikuti kehendak-Mu.
Amin.
(-fon-)/Fonny Jodikin

Aku berdoa, supaya kamu dipenuhi di dalam seluruh kepenuhan Allah.
--- Efesus 3:19b

Wednesday, September 13, 2017

TODAY, 14 September: Antara Harapan dan Kenyataan

TODAY, 14 September:

Antara Harapan dan Kenyataan

Banyak yang memulai hidup pernikahan dengan impian Hollywood.
Selalu mesra, selalu bahagia, selalu saling mencintai apa adanya.
Waktu berlalu, tahun berganti: sungguh harapan tak lagi sama seperti apa yang ada di kepala.
Keindahan berubah menjadi rutinitas dan rasa bosan.
Yang kalau tidak disiasati, akan cukup mengancam sebuah pernikahan.

Banyak yang memulai suatu bisnis atau pekerjaan dengan harapan akan keuntungan.
Banyak pula yang harus gigit jari, saat harapan tak sesuai dengan kenyataan.
Bahkan menderita kerugian dan harus menghadapi kemunduran ekonomi.
Keadaan keluarga menjadi morat-marit dan tak lagi mampu bahkan memenuhi kebutuhan pokok.

Banyak yang masuk ke dalam dunia pelayanan.
Dengan cinta kasih Kristus yang menyala-nyala dalam dada.
Dengah harapan bahwa orang-orang yang ditemui pastilah penuh kasih-Nya senantiasa.
Dalam pikirannya, betapa indahnya dunia pelayanan yang mengandalkan diri-Nya.
Lalu kemudian berujung kecewa, karena kenyataan sungguh berbeda.
Karena setiap manusia pun pasti berproses juga, tak bisa sesempurna pikiran kita.

Dalam banyak hal, dalam banyak kasus, terlihat pula tak semua orang bisa menerima bahwa harapan mungkin sangat sangat berbeda dengan kenyataan.
Banyak kali kita pun menjadi putus asa, tak jarang mengakibatkan beberapa orang terganggu jiwanya juga akibat tekanan mental- tak mampu menghadapi kecewa ini dengan baik.
Lalu tindakan yang mengiringi depresi bahkan tak lagi memikirkan hidup lagi.
Itu sebetulnya cukup menyedihkan.

Bagaimana kita sebagai pengikut Kristus?
Kita pun pasti pernah punya harapan, punya angan setinggi langit.
Lalu pernah juga mengalami dihempas kecewa yang dalam saat kenyataan berkata lain.
Tetapi, bersama Yesus kita dimampukan untuk menghadapi segala perkara bersama Dia.
Dengan kuasa Kristus yang diberikan kepada kita, kita memiliki kekuatan untuk menghadapi segala rupa keadaan.
Semoga kita bisa menyeimbangkan harap dan kenyataan kita.
Percaya pada akhirnya rancangan Tuhan yang terindah di hidup kita, mau berserah, dan terus mengupayakan yang terbaik.
Semoga.
(-fon-)/Fonny Jodikin

Dengan kuasa yang diberikan Kristus kepada saya, saya mempunyai kekuatan untuk menghadapi segala rupa keadaan.
--- Filipi 4:13 (BIS/Bahasa Indonesia Sehari-hari)

Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan  kepadaku.
--- Filipi 4:13

Tuesday, September 12, 2017

TODAY, 13 September : Sabar Dalam Kesesakan

TODAY, 13 September : 

Sabar Dalam Kesesakan

Ketika keadaan mudah, kita cenderung lupa bahwa kehidupan ini sangat tidak abadi.
Sebentar saja, keadaan bisa berubah.
Ketika mengalami persoalan demi persoalan...
Kita pun lalu mempertanyakan kepedulian Tuhan, apakah Tuhan masih ingat kepada kita?

Alkitab mengingatkan untuk tetap bersuka cita dalam pengharapan.
Bersabar dalam kesesakan...
Dan tetap bertekun di dalam doa...
Segala yang kita lalui hanya sementara...
Tidak ada yang abadi di dunia ini...
Kesesakan sebagaimana kebahagiaan, sifatnya hanya sementara saja.

Semoga kita dianugerahi kesabaran dalam menanggung segala perkara di dalam Tuhan!
Kita yakini, kita akan dimampukan...
Jika dan hanya jika kita mencari wajah-Nya 
Dan berpegang pada tangan kasih-Nya.
Amin!
(-fon-)/Fonny Jodikin

Bersukacitalah dalam pengharapan,  sabarlah dalam kesesakan, dan bertekunlah dalam doa!
--- Roma 12:12

TODAY, 12 September: Penuh Harapan

TODAY, 12 September: 

Penuh Harapan

Singer Mandy Harvey delivered a touching performance on the Tuesday episode of America's Got Talent, earning her a standing ovation from the audience and a firm stamp of approval from judge Simon Cowell.
The Florida native took to the stage in a bright red dress and black tights, looking a bit uncertain as she stood before the four judges with her ukulele. During the pre-performance back-and-forth, Harvey revealed that she was deaf, and the woman standing next to Cowell was her interpreter, Sarah.
"I lost all my hearing when I was 18 years old," she said, attributing the hearing loss to a connective tissue disorder. "So basically I got sick, and my nerves deteriorated."
The 29-year-old went on to explain that she has been singing since she was four, but that losing her hearing caused her to lose hope – until she found a new way to reconnect with her musical roots, through "muscle memory, using visual tuners and trusting my pitch."
Harvey added that her original song, "Try," was a very personal one that she wrote to remind herself not to give up on her dreams.

"After I lost my hearing, I gave up, but I want to do more with my life than just give up," she said. (www.rollingstone.com)

Penyanyi Mandy Harvey menampilkan performa yang menyentuh pada episode di Hari Selasa America's Got Talent, membuatnya mendapatkan tepukan tangan riuh dari penonton dan tanda 'Ya' dari salah satu jurinya, Simon Cowell.
Penyanyi asal Florida ini naik panggung dalam balutan busana gaun merah dan stocking hitam, kelihatannya kurang percaya diri saat dia berdiri di depan keempat dewan juri dengan ukulelenya. Sebelum dia tampil, dia mengungkapkan bahwa dia tuna rungu, dan wanita yang berdiri di sebelah Cowell adalah penerjemahnya, Sarah.

" Saya kehilangan seluruh pendengaran saya ketika saya berumur 18 tahun," katanya, hilangnya pendengaran itu disebabkan oleh gangguan jaringan di tubuh, " Saya sakit, dan syaraf saya mengalami kerusakan."
Mandy yang berusia 29 tahun ini menjelaskan bahwa dia sudah bernyanyi sejak berumur 4 tahun, namun kehilangan pendengaran itu membuatkan kehilangan harapan - sampai dia menemukan cara baru untuk menyambung kembali dengan akar musik yang ada di dirinya, melalui memori otot, menggunakan penyelaras nada visual dan mempercayakan dirinya pada kualitas suaranya."
Harvey menambahkan bahwa lagu karyanya, "Try," adalah sangat personal karena dia menuliskannya untuk mengingatkan dirinya agar tidak menyerah pada impiannya.

"Setelah kehilangan pendengaranku, saya menyerah, tetapi saya ingin melakukan sesuatu lebih dari hidupku daripada hanya menyerah pada keadaan, " katanya (dikutip dari website rolling stones).

Saya kira, tak perlu banyak menuliskan tanggapan saya pribadi.
Kisah Mandy Harvey sendiri sudah sangat inspiratif.
Ketika kita menyerah, kita lupa bahwa ada penyelenggaraan Ilahi.
Allah Sang Sumber Pengharapan Sejati sanggup memenuhi diri kita dengan segala sukacita.
Bukan tergantung keadaan, namun karena dalam iman kita melihat harapan.
Semoga kita menjalani hidup ini dengan penuh harapan di dalam Tuhan dan bimbingan Roh Kudus-Nya.
Amin.
(-fon-)/ Fonny Jodikin

Semoga Allah, sumber pengharapan, memenuhi kamu dengan segala sukacita dan damai sejahtera  dalam iman kamu, supaya oleh kekuatan Roh Kudus  kamu berlimpah-limpah dalam pengharapan.
--- Roma 15:13

Sunday, September 10, 2017

TODAY, 11 September: Siang dan Malam

TODAY, 11 September: 

Siang dan Malam

Siang dan malam...
Kasih-Mu senantiasa selalu ada...
Siang dan malam...
Perlindungan-Mu selalu tersedia...
Siang dan malam...
Kesetiaan-Mu tak perlu kami ragukan...
Siang dan malam...
Pengampunan-Mu pasti terbuka...
Siang dan malam...
Pertolongan-Mu selalu tepat pada waktunya...

Siang dan malam...
Pagi dan petang...
Bahkan sampai fajar menjelang...
Tak pernah berhenti perlindungan-Mu...
Dan biarlah sepanjang hidup kami...
Di setiap malam yang Kaupercayakan kepada kami...
Kami sujud dalam doa, bersyukur untuk hari yang kami lewati...
Sepanjang hidup kami, semoga menjadi pujian bagi kebaikan-Mu...
Kami hendak memuji-Mu seumur hidup kami...
Setiap pagi, siang, sore, malam, yang kami lewati...
Kami persembahkan hanya kepada-Mu, Tuhan kami.
(-fon-)/Fonny Jodikin

Semoga TUHAN menunjukkan kasih-Nya di waktu siang, agar di waktu malam aku dapat bernyanyi, dan berdoa kepada Allah sumber hidupku.
--- Mazmur 42:8

TODAY, 10 September: Tuhan Damai Sejahtera

TODAY, 10 September: 

Tuhan Damai Sejahtera

Who except God can give you peace? Has the world ever been able to satisfy the heart?
--Saint Gerard Majella

Siapakah selain Tuhan mampu memberikanmu damai? Apakah dunia sudah mampu untuk memuaskan hatimu? (Santo Geradus Mayella).

Apa dunia sudah mampu memuaskan hatimu???
Saya terdiam.
Mungkin kita semua tahu jawabannya.
Dunia takkan pernah mampu. TAKKAN PERNAH.

Kita pikir, popularitas bisa membawa kedamaian.
Tetapi berapa banyak mereka yang ternama malah tersiksa dengan popularitasnya?
Kita pikir, kekayaan bakal membuahkan damai sejahtera.
Tetapi berapa banyak mereka yang punya harta malah tak bisa tidur, khawatir akan keamanan harta mereka.
Kita pikir, jabatan bisa membuat kita lebih bahagia.
Tetapi berapa banyak mereka yang punya posisi puncak di karier atau di perusahaan, malah setiap hari berhadapan dengan ketidakpastian dan dihujani banyak permasalahan?

Hanya Tuhan yang bisa mengisi relung hati kita.
Hanya kepenuhan di dalam Dia, yang memampukan kita hidup damai.
Damai di dalam diri, damai bersama orang di sekitar kita.
Ya, kiranya Tuhan Sang Raja Damai mengaruniakan damai sejahtera-Ny terus menerus.
Dalam segala hal, kepada kita semua.
Allah beserta kita, sekarang dan selamanya.
(-fon-)/ Fonny Jodikin

Dan Ia, Tuhan damai sejahtera, kiranya mengaruniakan damai sejahtera-Nya terus-menerus, dalam segala hal, kepada kamu. Tuhan menyertai kamu sekalian.
---2 Tesalonika 3: 16

TODAY, 9 September: Pengampunan

TODAY, 9 September: 

Pengampunan

Salah satu topik yang mudah diucapkan, tetapi sulit dipraktikkan adalah pengampunan.
Ketika kita yang bersalah, betapa kita inginnya kita diampuni.
Sementara jika kita yang tersakiti, sulit bagi kita untuk mengampuni.

Santa Faustina dari Polandia mengungkapkan hal ini, sebagai berikut:
He who knows how to forgive prepares for himself many graces from God. As often as I look upon the cross, so often will I forgive with all my heart.
--St. Faustina

Dia yang tahu bagaimana harus mengampuni, menyediakan bagi dirinya banyak kemuliaan Allah. Sesering saya memandang salib, begitu seringnya pula saya akan mengampuni dengan segenap hatiku. (Santa Faustina)

Mungkin kita harus lebih banyak belajar dari Suster Faustina.
Mungkin kita pun harus sering memandang salib-Nya.
Dia yang tersalib, walaupun tanpa dosa.
Dia yang rela menanggung dosa manusia...
Dia yang mau mengampuni orang-orang yang menyakiti-Nya.
Dan bahkan mereka yang menyalibkan-Nya.

Ketika kita mengarahkan hati kepada-Nya.
Kita pun sadar: bahwa kasih dan pengampunan-Nya selalu ada.
Meskipun kita telah melakukan pelanggaran terhadap aturan-Nya.

Semoga hari ini dan seterusnya, kita menyadari pengampunan-Nya.
Terus berjuang untuk lebih baik lagi dalam memperbaiki diri.
Juga: memandang salib-Nya, untuk  kemudian memberanikan diri mengampuni mereka yang telah bersalah kepada kita.
Ampunilah kami, seperti kami pun mengampuni yang bersalah kepada kami.
Amin.
(-fon-)/Fonny Jodikin

Pada Tuhan, Allah kami, ada kesayangan dan keampunan,  walaupun kami telah memberontak terhadap Dia.

--- Daniel 9:9

Thursday, September 7, 2017

TODAY, 8 September: Sehat Dalam Iman

TODAY, 8 September: 

Sehat Dalam Iman

Bagi yang pernah mengalami sakit, pasti berpikir bagaimana harus menjaga kesehatan.
Kita berobat, kita berdoa mohon kesembuhan.

Kita mencari jalan untuk itu dengan sungguh.
Bagaimana dengan iman kita?
Dengan kehidupan spiritual kita?
Sering kali, kita hanya memikirkan hal-hal keduniawian semata...

Kesehatan badan memang penting, kesehatan jiwa/mental juga penting...
Namun, bagaimana dengan sehat secara spiritual juga?

Tentunya itulah yang ideal...
Ada kalanya keimanan kita mengendor, kita menjadi lemah dalam menghadapi permasalahan dalam kehidupan.
Kita meragukan apa kita akan bisa berjalan bersama-Nya, sementara banyak hambatan di kehidupan ini untuk mengarahkan hati kita kepada Allah?

Sekali lagi, janganlah ragu.
Mari memberikan yang terbaik kepada Allah.
Termasuk keimanan kita...

Mari bertumbuh dalam iman yang baik, iman yang menguatkan kita, dan juga orang sekitar kita yang melihatnya.
Dengan mata dan hati yang tertuju kepada Tuhan, semoga kita sehat di dalam iman.
Amin.
(-fon-)/Fonny Jodikin

Kesaksian itu benar. Karena itu tegorlah  mereka dengan tegas supaya mereka menjadi sehat dalam iman.
--- Titus 1:13