Monday, August 31, 2015

TODAY, 1 September: Hari Ini...

Hari Ini...

1 September 2015.
Hari berganti. Bulan berlalu.
Begitu cepat rasanya kita sudah memasuki Bulan September lagi.
Dengan waktu yang berjalan begitu cepat, apa kita masih bisa sedikit banyak merefleksikan apa yang sudah terjadi sepanjang tahun ini?
Mungkin ada hari-hari yang menyukakan, memberikan kita senyuman yang terkembang dengan lebar, dan juga hari-hari penuh tawa...
Tak jarang, ada hari-hari yang terasa sulit untuk dilalui...
Penuh keluh kesah, air mata dan duka...

Namun, yakinilah bahwa hari ini adalah hari yang dijadikan-Nya...
Bahwasanya tidak ada yang sia-sia...
Semua pengalaman, baik atau buruk, menjadikan kita seperti hari ini...
Bersyukur kepada-Nya...
Bersyukur untuk hari ini yang dijadikan-Nya...

Segala peristiwa menjadi bagian kepingan puzzle kehidupan kita yang nantinya akan terlihat indah setelah semuanya disatukan...
Terima kasih Tuhan untuk hari ini dan setiap hari yang Kauanugerahkan di hidup kami...
(-fon-)

Inilah hari  yang dijadikan TUHAN, marilah kita bersorak-sorak dan bersukacita  karenanya!
--- Mazmur 118:24

TODAY, 31 Agustus: Ketekunan

Ketekunan

Ujian demi ujian, permasalahan demi permasalahan yang kita hadapi...
Hendaknya membawa kita kepada ketekunan...
Kepada iman yang lebih tahan uji dan tak tergoyahkan...
Meskipun dalam kenyataannya begitu sering kita menjadi kecewa, marah terhadap Allah, ketika keinginan kita tidak tercapai...
Dan tak jarang pula, kita memaksakan kehendak kita kepada-Nya, dan pada akhirnya kembali berujung kecewa yang besar karena kita tak mampu mengubah keputusan-Nya...

Mari belajar untuk mempercayai bahwa Allah pasti akan memberikan yang terbaik bagi kita.
Hanya saja terbaik di mata-Nya, tidak selalu sama dengan keinginan kita...
Setiap kejadian yang tidak mengenakkan yang terjadi di hidup ini, marilah kita petik pelajarannya...
Mungkin dengan tetesan air mata, mungkin dengan kesedihan yang pernah mendera...
Namun, jangan berhenti untuk tetap tekun di dalam Dia...
Percaya, sukacita besar menanti di ujung sana...
(-fon-)

Saudara-saudaraku, anggaplah sebagai suatu kebahagiaan, apabila kamu jatuh ke dalam berbagai-bagai pencobaan,  1:3 sebab kamu tahu, bahwa ujian terhadap imanmu  itu menghasilkan ketekunan. 
--- Yakobus 1:2-3

Sunday, August 30, 2015

TODAY, 30 Agustus: Menyenangkan Hati-Nya

Menyenangkan Hati-Nya

Menyenangkan-Mu, senangkan-Mu...
Hanya itu kerinduanku...
Menyenangkan-Mu, senangkan hati-Mu...
Hanya itu kerinduanku...
(Lirik Lagu: Menyenangkan-Mu)

Sebuah lagu dari masa lalu yang cukup sering kami nyanyikan di tempat latihan Persekutuan Doa di bilangan Jakarta Pusat.
Hari ini, hadir lagi di benakku, saat aku membaca ayat dari Ibrani 11 ini...
Tanpa beriman, tidak seorang pun dapat menyenangkan hati Allah...
Ketika kita berkata dengan sungguh bahwa kita ingin menyenangkan hati-Nya, apakah kita sungguh beriman pula kepada Dia?

Di hari ini, kumohon kepada-Mu, ya Allah...
Tambahkanlah iman kami kepada-Mu, agar kami terus percaya akan penyelenggaraan-Mu di hidup kami...
Semoga kami senantiasa hidup demi kemuliaan-Mu...
Menyenangkan hati-Mu, sebab itulah yang terindah di hidup kami...
Itulah kerinduan terdalam di hati kami...
Kami mohon...
Dengarkanlah doa kami ya, Tuhan...
(-fon-)

Tanpa beriman, tidak seorang pun dapat menyenangkan hati Allah. Sebab orang yang datang kepada Allah harus percaya bahwa Allah ada, dan bahwa Allah memberi balasan kepada orang yang mencari-Nya.
--- Ibrani 11:6

TODAY, 29 Agustus: Menaati Orang Tua

Menaati Orang Tua

Mari kita lihat diri kita masing-masing dalam peranan kita sebagai anak.
Apakah kita pernah mengalami konflik dengan orangtua kita?
Agaknya pasti pernah.

Namun, apakah kita berniat menyelesaikan permasalahan itu, ataukah malah membuat problem itu berlarut-larut seolah tanpa ada jalan keluar?

Tidak mudah menaati orangtua...
Apalagi dengan berjalannya waktu, kita semakin dewasa dan memiliki informasi yang lebih...
Sementara orangtua kita terkadang berjalan dengan pedoman-pedoman di masa lalu...
Tidak selamanya jelek, namun kita pun tidak selamanya benar...
Paling ideal, memang, mencari jalan tengah untuk tetap memiliki komunikasi yang baik dengan orangtua...
Tidak sempurna, namun semoga kita bisa memperbaharui hubungan dengan mereka, sebelum semua itu terlambat...

Selagi masih ada kesempatan, mari menelpon, rekonsiliasi hubungan yang pernah begitu melukai satu sama lain...
Waktu kita sungguh terbatas di hidup ini, mari sebagai pengikut Kristus, kita tunjukkan bahwa kita pun mampu mengasihi orangtua kita, meskipun ada permasalahan yang pernah terjadi.
Damai itu senantiasa indah.
Apalagi perdamaian dengan orang-orang terdekat kita, keluarga kita.
Yang pastinya bukan secara kebetulan Dia tempatkan di kehidupan kita.
(-fon-)

Anak-anak! Sebagai pengikut Kristus, taatilah orang tuamu karena itulah yang patut dilakukan.
--- Efesus 6:1

Thursday, August 27, 2015

TODAY, 28 Agustus: Maha Pengasih

Maha Pengasih

Ada rasa bersalah yang pernah muncul di kehidupan kita.
That guilty feeling, yang terkadang mendakwa kita akan kesalahan-kesalahan yang sudah pernah kita perbuat di masa lalu...
Memang tidak ada orang yang sempurna, tak seorang pun pernah terlepas dari kesalahan...
Bukan pula berarti, kita harus tunduk di bawah kuasa rasa bersalah yang tak mau pergi itu...
Karena sesudah kita bertobat dan kembali ke jalan-Nya, Allah yang Maha Pengasih dan Penyayang itu akan senantiasa memberikan pengampunan-Nya bagi kita...

Dengan tidak menyia-nyiakan kebaikan-Nya, mari melangkah maju di dalam Allah.
Mengatasi rasa bersalah yang mungkin kembali menyerang dan merongrong kedamaian di hati kita...
Sejauh Timur dari Barat, dijauhkan-Nya pelanggaran-pelanggaran kita...
Bersyukur atas Tuhan Yang Maha Pengasih di hidup kita.
(-fon-)

TUHAN adalah penyayang dan pengasih,  panjang sabar dan berlimpah kasih setia. 103:9 Tidak selalu Ia menuntut, dan tidak untuk selama-lamanya  Ia mendendam. 103:10 Tidak dilakukan-Nya kepada kita setimpal dengan dosa kita, dan tidak dibalas-Nya kepada kita setimpal dengan kesalahan kita, 103:11 tetapi setinggi langit di atas bumi, demikian besarnya kasih setia-Nya atas orang-orang yang takut  akan Dia; 103:12 sejauh timur dari barat, demikian dijauhkan-Nya dari pada kita pelanggaran kita.
--- Mazmur 103:8-12

Wednesday, August 26, 2015

TODAY, 27 Agustus: Memilih untuk Tetap Setia

Memilih untuk Tetap Setia

Life is short. Have an affair.
Itu adalah slogan mengejutkan dari sebuah website bernama Ashley Madison yang memang mengkhususkan diri bagi mereka yang ingin berselingkuh.
Nampaknya enak, membahagiakan, memiliki perkawinan yang bahagia sementara juga berselingkuh tanpa ketahuan.
Benar adanya bila ada yang mengatakan bahwa ini adalah zaman edan.
Di mana yang salah seolah dibenarkan, untuk kemudian jadi tren.
Masalahnya, tanggal 15 Juli 2015 ada 'hacker' yang menyerang situs Ashley Madison dan mengakibatkan kebocoran data dari para pengguna jasa situs ini.
Dan ada dua kasus bunuh diri di Toronto, Canada yang diduga dikarenakan oleh 'data leakage' ini dan masih dalam penyelidikan polisi.

Merasa aman berada dalam sebuah lembaga yang melegalkan selingkuh.
Untuk kemudian menerima akibatnya, kebocoran data yang mengenaskan sampai berujung frustrasi dan bunuh diri.
Salah siapa? Siapa yang mulai terlebih dahulu?
Ingatkan akan hukum tabur-tuai?

Bagaimana dengan keluarga dan pasangan tercinta?
Mungkin di pernikahan ada masalah, namun bukan berarti selingkuh akan jadi solusinya.
Banyak kali, selingkuh hanya menambah permasalahan pada akhirnya dan melukai pihak-pihak yang berada di dalamnya. 
Betapa menyedihkan melihat kehancuran rumah tangga karena perselingkuhan.
Anak dan pasangan terluka dalam batinnya dan ini mempengaruhi seluruh hidup mereka.

Mari tetap berpegang kepada kesetiaan di dalam Allah.

Jangan pula mencobai-Nya, karena kita tahu Dia pasti setia sebagaimana yang tertulis di 2 Timotius 2:13:
jika kita tidak setia, Dia tetap setia  karena Dia tidak dapat menyangkal diri-Nya."

Meskipun tidak mudah, namun semoga kita senantiasa dikuatkan dalam menghadapi berbagai cobaan di dalam rumah tangga.
Semoga kesetiaan tetap jadi pemenangnya.
(-fon-)


Tuesday, August 25, 2015

TODAY, 26 Agustus: Percaya Pada Allah

Percaya Pada Allah

Begitu banyak broadcast yang saya terima, entah dari WhatsApp group atau Facebook mengenai USD yang semakin meraja-lela naik sampai di atas 14.000 rupiah.
Jelas, keadaan ini pastinya mengkhawatirkan dan membuat banyak orang ketar-ketir.
Krisis ekonomi seolah membayangi dan kekelaman seolah menyelimuti kondisi perekonomian negeri kita.
Krisis tak terelakkan, karena banyak negara di dunia pun tengah mengalaminya.
Kondisi ini memang bukan kondisi yang mudah.
Namun, ada pula beberapa orang yang memandang krisis dengan kacamata positif.
Mengetatkan ikat pinggang untuk kemudian berusaha semaksimal mungkin mencari peluang yang memungkinkan di saat ini.

Mari berdoa, percaya kepada penyelenggaraan Allah.
Percaya, bahwa untuk segala sesuatu ada waktunya.
Percaya di dalam iman bahwa suatu saat krisis akan berlalu walau nantinya akan kembali sebagai sebuah siklus kehidupan, tak perlu terlalu kuatir karena Kristus beserta kita.
Semoga damai sejahtera Allah menyertai kita semua...
Apapun kondisi yang tengah kita hadapi...
Berusaha sebaik-baiknya dan beriman kepada-Nya.
(-fon-)

Janganlah hendaknya kamu kuatir tentang apapun juga,tetapi nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepada Allah  dalam doa dan permohonan dengan ucapan syukur. 4:7 Damai sejahtera Allah,  yang melampaui segala akal,  akan memelihara hati dan pikiranmu  dalam Kristus Yesus.
--- Filipi 4:6-7

Monday, August 24, 2015

TODAY, 25 Agustus: Luar dan Dalam

Luar dan Dalam

Banyak dari kita sangat peduli akan tampilan luar.
Semua harus serba "Wah" dan luar biasa...
Adalah sah-sah saja sebetulnya jika kita memberikan yang terbaik bagi diri kita, namun bagaimana dengan bagian dalam (baca: hati dan pikiran) kita?

Yesus menegur orang-orang Farisi karena kemunafikan mereka.
Mereka terlalu mementingkan cawan dan pinggan yang sebelah luar, tetapi dalamnya penuh rampasan dan kerakusan.
Yesus mengingatkan agar mereka membersihkan bagian dalam cawan, maka bagian luarnya juga akan bersih.

Sebaik-baiknya kita menjaga fisik yang dikaruniakan Allah bagi kita, tampilan luar ini kita bersihkan...
Hendaknya juga kita bersihkan bagian dalam cawan kita...
Hati, pikiran, juga belajar mengendalikan perasaan negatif...
Hidup berkenan di dalam kasih Allah dan berkenan pula bagi sesama kita.
Semoga.
(-fon-)

Celakalah kamu, hai ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, hai kamu orang-orang munafik, sebab cawan dan pinggan  kamu bersihkan sebelah luarnya, tetapi sebelah dalamnya penuh rampasan dan kerakusan.   23:26 Hai orang Farisi yang buta, bersihkanlah dahulu sebelah dalam cawan itu, maka sebelah luarnya juga akan bersih.
--- Matius 23:25-26

Sunday, August 23, 2015

TODAY, 24 Agustus: Pohon Kehidupan

Pohon Kehidupan

Sesudah retret yang melibatkan sesi sharing, umumnya orang merasa sangat dekat dan kenal dengan yang bersangkutan...
Perjumpaan yang baru terjadi, seolah tak masalah, bahkan mendekatkan satu sama lain.
Tak jarang, kisah keakraban yang terjalin menjadi hancur seketika dan berubah menjadi luka batin yang mendalam...
Ketika orang yang dipercayai menerima sharing, tidak menjaga rahasia, bahkan dengan gembira menyebarkannya sebagai gossip.
Diawali dengan, "Eh, elo tau gak? Kalo Si A itu begini begitu?"
Seolah perkara kecil, namun berapa sering kita mengalami atau melakukannya?

Lidah manusia memang kecil, namun berpotensi menghancurkan jika tidak dipergunakan dengan bijaksana.
Tak jarang gossip, fitnah, kekerasan verbal lewat kata-kata menjadi sarana yang mematikan.
Begitu besar efek yang mampu ditimbulkan dari Si Kecil bernama lidah ini...
Amsal mengingatkan: lidah lembut adalah pohon kehidupan, lidah curang melukai hati...
Secara berproses mari belajar untuk lebih baik lagi...
Dalam menjaga rahasia yang dipercayakan kepada kita...
Untuk tidak menyebarkan berita yang belum kita ketahui kebenarannya...
Untuk pula tidak terlalu gampang mengakibatkan orang luka batinnya lewat perkataan kita yang tajam...
Marah, emosi negatif lainnya mari kita belajar untuk mengendalikannya...
Sehingga apa yang keluar dari mulut kita menjadi pohon kehidupan yang memberkati sesama dan sekitar kita.
(-fon-)

Lidah lembut  adalah pohon kehidupan,  tetapi lidah curang melukai hati.
--- Amsal 15:4

TODAY, 23 Agustus: Hidup Berbahagia

Hidup Berbahagia

Setiap orang mencari arti hidup ini.
Tujuannya: hidup bahagia.
Sepanjang hidup manusia mencari arti kebahagiaan...
Mencoba satu hal demi lainnya dan selalu berharap bahagia ada di sana.
Tak jarang, berujung kecewa: karena lagi-lagi tak menemuinya.
Melihat postingan di media sosial semisal Facebook atau instagram, melihat keceriaan hidup orang-orang yang ditampilkan di sana...
Sementara misalnya kita sendiri tengah berada pada kondisi yang stress karena beban berat kehidupan yang kita alami, membuat kita mungkin sulit bersyukur akan apa yang kita miliki.
Kebahagiaan seolah berlari menjauh, tergantikan dengan rasa iri.
Padahal, harusnya kita pun menyadari, tak ada hidup yang sempurna.
Mereka yang seolah hidupnya enak, juga berjuang dengan masalah mereka masing-masing.

Hidup berbahagia adalah hidup yang takwa menurut perintah-Nya.
Meskipun jalan-Nya berbeda dengan jalan dunia, meskipun itu berarti menantang arus yang dilakukan oleh orang kebanyakan...
Namun, hidup di dalam Tuhan adalah hidup yang menyelamatkan...
Karena Dialah Jalan kehidupan!
Semoga kita menemukan arti bahagia-sukacita sejati -yang berasal dari Allah semata.
(-fon-)


Nyanyian ziarah. Berbahagialah orang yang takwa dan hidup menurut perintah Allah.
--- Mazmur 128:1

TODAY, 22 Agustus: Capek Hati

Capek Hati

"Aduh, capek hati aku menghadapi permasalahan ini. Sudah berulang kali mengalami kejadian yang sama, seolah gak ada jalan keluar. Capek badan mungkin bisa tahan, tapi kalau capek hati, siapa yang kuat?"
Keluhan ini mungkin pernah keluar dari mulut kita.
Mungkin juga pernah kita dengar dari orang-orang di sekitar kita.
Capek hati, pastinya pernah kita alami...
Setelah kelelahan fisik yang berkepanjangan, tak jarang kita pun harus mengalami kelelahan mental yang terus membuat stress pula.

Berhenti sejenak. Menyerahkan segalanya di dalam doa kepada Allah.
Dia mendengarkan. Dia memberi kekuatan kepada yang lelah dan menambah semangat kepada yang tiada berdaya.

Capek hati hari ini, suatu saat akan berlalu.
Walau tak tertutup kemungkinan suatu hari akan datang kembali.
Di dalam iman, kita meyakini bahwa Tuhan akan senantiasa memberikan kekuatan kepada kita untuk menghadapi segala permasalahan kehidupan.
Berdoa, berserah, meskipun dalam keadaan 'capek hati' itu semua seolah sulit dilakukan...
Namun, tetap berusaha mendekat kepada-Nya.
Niscaya, di dalam kondisi penuh permasalahan pun, Dia akan menuntun kita menuju damai sejahtera.
(-fon-)

Dia memberi kekuatan  kepada yang lelah  dan menambah semangat kepada yang tiada berdaya. 
--- Yesaya 40:29

Friday, August 21, 2015

TODAY, 21 Agustus: Tuhan Menyertai

Tuhan Menyertai

Jika hidup ini lancar jaya senantiasa, tanpa ada masalah yang berarti, tentunya kita mungkin tidak selalu ingat akan kuasa-Nya.
Tak jarang, permasalahan dan problema kehidupan yang kita alami adalah sebuah sarana untuk menegur, mengingatkan, juga semoga mendekatkan kita dengan Sang Pencipta.

Hidup tak selalu mulus. 
Perubahan terkadang terjadi sangat cepat, bahkan dalam hitungan detik saja.
Kepada siapakah kita harus berpegang, jika bukan kepada Allah?
Allah tidak akan membiarkan kita dan takkan pernah meninggalkan kita, meskipun kita tengah merasa begitu ketakutan dalam kesendirian.
Dia ada dan menyertai kita.
Serahkan segala ketakutan serta keraguan yang ada.
Tuhan beserta kita sekarang dan selamanya. 
(-fon-)

Sebab TUHAN, Dia sendiri akan berjalan di depanmu, Dia sendiri akan menyertai engkau, Dia tidak akan membiarkan engkau dan tidak akan meninggalkan engkau; janganlah takut dan janganlah patah hati."
--- Ulangan 31:8  

Wednesday, August 19, 2015

TODAY, 20 Agustus: Pertimbangan yang Matang

Pertimbangan yang Matang

Sulit memang untuk berpikir jernih dalam pengambilan keputusan, terutama jika kita tengah dikepung permasalahan kehidupan.
Betapa seringnya kita mengalami kebimbangan yang luar biasa saat harus memutuskan hal yang penting dan berujung pengambilan keputusan yang salah yang kemudian kita sesali berkepanjangan.
Kesalahan mungkin saja terjadi dan diizinkan oleh Yang Kuasa, untuk kemudian kita mengambil pelajaran berharga di balik segala kejadian yang kurang mengenakkan di hidup kita.
Namun, janganlah lupa: berdoa pada saat mengambil keputusan.
Mohon pimpinan dan tuntunan-Nya...
Berpegang pada hikmat yang berasal dari-Nya...
Juga pertimbangan yang matang yang nantinya semoga menghasilkan suatu keputusan yang akan melimpahkan damai sejahtera di hati...
Jauh dari segala kekuatiran atau kebimbangan yang mencuri kedamaian di diri.

Berpeganglah kepada Tuhan...
Mohonkan pimpinan Roh Kudus...
Berpikir jernih, berpikir bijak, disertai pertimbangan yang matang....
Niscaya damai sejahtera akan menyertai hari-hari kita.
Amin!
(-fon-)

Sebab itu, berpeganglah pada hikmat dan pada pertimbangan yang matang, anakku! Jangan sekali-kali melepaskannya,maka hidupmu akan terpelihara--indah dan menyenangkan.
--- Amsal 3:21-22

Tuesday, August 18, 2015

TODAY, 19 Agustus : RIP Penumpang Trigana Air

RIP Penumpang Trigana Air

Kepala Badan SAR Nasional Marsekal FH Bambang Soelistyo menyatakan, tim SAR sudah menemukan 18 jenazah lagi sehingga total ada 38 jenazah korban kecelakaan pesawat Trigana Air yang telah ditemukan hingga Selasa (18/8/2015) pukul 11.37 WIT.

"Perinciannya 37 dewasa dan satu bayi, ditemukan di sekitar lokasi jatuhnya pesawat," kata Bambang di hadapan keluarga korban di Bandara Udara Sentani, Kabupaten Jayapura, Papua, siang ini.


Pesawat Trigana Air PK-YRN bernomor penerbangan IL-267 rute Jayapura-Oksibil yang lepas landas dari Bandara Sentani pada Minggu (16/8/2015) pukul 14.22 WIT hilang kontak di sekitar wilayah Oksibil, Papua. Pesawat itu diketahui mengangkut 54 orang penumpang dan kru.
(Sumber: Website Kompas).

Kembali Indonesia dirundung kemalangan.
Pesawat Trigana Air mengalami kecelakaan dan menewaskan 54 penumpang dan kru.
Sampai pagi ini, evakuasi masih dilakukan.

Diiringi ucapan bela sungkawa untuk keluarga para penumpang yang ditinggalkan...
Kembali kita diingatkan untuk hidup sebaik-baiknya, karena kita tak pernah tahu kapan ajal menjemput.
Saat Tuhan memanggil kita pulang ke rumah-Nya.
Namun, tak perlu kuatir karena Tuhan Yesus sudah terlebih dahulu membukakan jalan bagi kita.
Dia menyediakan tempat bagi umat yang percaya kepada-Nya.

RIP penumpang Trigana Air.
Mari hidup sepenuh-penuhnya dalam kasih Tuhan, karena hidup sungguh amat singkat.
(-fon-)

"Janganlah gelisah  hatimu; percayalah  kepada Allah,  percayalah juga kepada-Ku. 14:2 Di rumah Bapa-Ku  banyak tempat tinggal. Jika tidak demikian, tentu Aku mengatakannya kepadamu. Sebab Aku pergi ke situ  untuk menyediakan tempat bagimu.
--- Yohanes 14:1-2

Monday, August 17, 2015

TODAY, 18 Agustus: Sebuah Doa Bagi Negeri...

Sebuah Doa Bagi Negeri...

17 Agustus 2015.
RI 70.
Setelah kurang lebih seminggu sebelumnya, Singapura digiatkan dengan SG50.
Kini giliran Republik Indonesiaku- RI kita yang mencapai usia ke-70.

Mari mendoakan negeri kita...
Tanah air kita...
Meskipun mungkin saat ini, banyak yang kurang kita sukai dari negeri kita, namun marilah juga berusaha membuat sedikit banyak suatu perbedaan yang dimulai dari diri sendiri.
Marilah pula mendoakan para pemimpin negara, semoga mereka dianugerahi rahmat dari Yang Kuasa untuk memimpin dengan bijaksana...
Senantiasa menempatkan kepentingan rakyat di atas kepentingan pribadi...
Meskipun negeri kita diidentikkan dengan tingkat korupsi yang cukup tinggi, namun secara berproses kita pun melihat pemimpin-pemimpin baru yang bersih.
Yang senantiasa mengutamakan kepentingan rakyat untuk menjadikan Indonesia lebih baik lagi.

Last but not least, let's pray for our country:

Tuhan pulihkan, Bapa pulihkan
Kembalikan bangsa kami kepadaMu
Bapa pulihkan ampunilah bangsa kami
Dan pulihkan kembali neg'ri kami 

(Lirik lagu: Bapa Pulihkan)

Semoga Tuhan mendengarkan doa kita sekalian...
Dirgahayu Indonesiaku. Merdeka!
(-fon-)

Tetapi Allah sudah mendengar aku, Ia memperhatikan permohonanku.
---Mazmur 66:19

Sunday, August 16, 2015

TODAY, 17 Agustus: Takwa kepada Tuhan

Takwa kepada Tuhan

Ayat dari Amsal 14:27 ini dalam Bahasa Indonesia Sehari-hari (BIS) berbunyi takwa akan Tuhan.
Takut searti dengan takwa dalam terjemahan yang lebih kekinian.
Betapa takwa akan Tuhan menjadi tantangan tersendiri di saat sekarang ini.
Banyak pilihan yang seolah menarik, namun menjauhkan kita dari-Nya.
Masihkan kita memilih mengikut jalan-Nya?

Jalan Tuhan mungkin berliku dan tidak selalu menyenangkan.
Tak jarang, kita harus meninggalkan zona kenyamanan kita.

Namun, marilah memilih takwa kepada-Nya...
Hanya dengan iman dan tawa, kita akan selalu mendekat kepada sumber kehidupan dan membuat kita terhindar dari jerat maut.
(-fon-)

Takut akan TUHAN adalah sumber kehidupan sehingga orang terhindar dari jerat maut.
--- Amsal 14:27 (TB) 

TODAY, 16 Agustus: CIntailah Tuhan

Cintailah Tuhan

Cintailah Tuhan, setialah!
Berjalanlah meskipun diliputi rasa takut yang amat sangat ketika harus menghadapi suatu keadaan tak menentu...
Mencontoh Bunda Maria, Bunda Gereja, yang dengan taat menuruti kehendak-Nya...
Meskipun tak tahu apa yang nanti akan terjadi...
Meskipun tak mengerti mengapa hal ini harus terjadi kepadanya...
Ketika dia harus hamil sebelum menikah...
Dan mengandung putera Allah sendiri...

Cintailah Tuhan, setialah!
Sebagaimana Allah sudah terlebih dahulu setia...
Marilah kita belajar untuk tetap setia kepada-Nya...
Di saat dunia seolah mengajak berpaling dari-Nya...
Saat banyak orang menawarkan kepuasan semu yang seolah bisa mengisi kekosongan hati kita...
Setialah...
Marilah mengikuti jalan Sang Pencipta sepanjang hidup kita.
(-fon-)

Cintailah TUHAN, hai seluruh umat-Nya, TUHAN melindungi orang yang setia. Tetapi orang congkak dihukum-Nya dengan tidak tanggung-tanggung.
--- Mazmur 31:23

Saturday, August 15, 2015

TODAY, 15 Agustus: Pengikat yang Mempersatukan

Pengikat yang Mempersatukan

Tidak ada orang yang berharap rumah tangganya akan hancur, apalagi keluarganya yang porak-poranda.
Namun hal itu kenyataan yang sulit dipungkiri, ketika harus mengalaminya.
Kata harmonis seolah begitu jauh dari kondisi keseharian yang harus dihadapi.
Begitu banyak permasalahan yang mungkin timbul, yang mungkin tak pernah kita antisipasi sebelumnya saat mengucap janji setia di depan altar.

Sulit mungkin keadaan yang dihadapi. 
Namun semoga kita masih berpegang kepada kasih mula-mula yang membuat kita jatuh cinta dan saling mengasihi.
Semoga kita mendapatkan jalan keluar yang terbaik dalam permasalahan yang tengah dihadapi melalui mediasi keluarga atau konselor atau mungkin Romo.
Semoga kasih Allah tetap menjadi pengikat yang mempersatukan dan menyempurnakan.
(-fon-)

Dan di atas semuanya itu: kenakanlah kasih, sebagai pengikat yang mempersatukan  dan menyempurnakan.
--- Kolose 3:14

Thursday, August 13, 2015

TODAY, 14 Agustus: Menanti dengan Penuh Harapan

Menanti dengan Penuh Harapan

Tak mudah untuk tetap berharap dan hidup di dalam pengharapan kepada Allah, di saat kita sudah pernah merasakan kekecewaan yang begitu mendalam.
Namun, pengharapan yang dilihat, bukan pengharapan lagi.
Itu yang diingatkan oleh kitab Roma di pagi ini.
Betapa kita hendaknya tetap berharap, walaupun belum melihat di dalam kenyataannya.
Tetapi, jangan pula kita lupa untuk berusaha semaksimal yang kita bisa, tetap punya ruang keikhlasan dan iman untuk menerima kenyataan yang tidak sesuai dengan harapan kita.
Karena Tuhan tahu yang terbaik bagi kita semua umat-Nya.
Percaya juga, terkadang jalan Tuhan bukan jalanku (jalan kita).

Semoga apapun yang terjadi dalam kehidupan ini, kita tetap memilih menanti-nantikan Allah dengan penuh pengharapan.
Percaya kesetiaan dan janji-Nya di hidup kita.
(-fon-)

Sebab kita diselamatkan  dalam pengharapan. Tetapi pengharapan yang dilihat, bukan pengharapan lagi; sebab bagaimana orang masih mengharapkan apa yang dilihatnya? 8:25 Tetapi jika kita mengharapkan apa yang tidak kita lihat, kita menantikannya dengan tekun.
--- Rom 8:24-25

Wednesday, August 12, 2015

TODAY, 13 Agustus: Jalan Panjang Kerinduan

Jalan Panjang Kerinduan

Engkau telah menjadikan aku bagi diri-Mu, ya Tuhan, dan hati kami resah sampai ia beristrahat dalam Engkau.
(You have made us for yourself, O Lord, and our heart is restless until it rests in you Lord, and our heart is restless until it rests in you).--- Santo Agustinus

Kiranya jika hal ini pernah terjadi pada kita, barulah kita mengerti dan menyadari...
Betapa sering kita mencari 'kepuasan' dari dunia ini...
Mungkin itu berupa hal-hal yang kita pikir bisa mengisi kekosongan hati kita...
Namun, nyatanya setelah kita mendapatkannya, hati kita tak juga menjadi tenang...
Entah itu kesuksesan, ketenaran, kekayaan dan uang, pengetahuan, atau apa saja yang ditawarkan dunia, pada akhirnya akan berujung kehampaan...
Jalan panjang kerinduan kita hanya bisa dipenuhi Yang Kuasa.
Kepenuhan hati ini hanya bisa didapatkan dari Allah saja...
Sang Pencipta, yang menjadikan diri kita...

Tak usah mencari jalan lainnya...
Jalan panjang kerinduan itu hanya akan kita temukan di dalam-Nya.
(-fon-)

Hanya pada Allah saja kiranya aku tenang, sebab dari pada-Nyalah harapanku.
--- Mazmur 62:5

Tuesday, August 11, 2015

TODAY, 12 Agustus: Kepenuhan Allah



Kepenuhan Allah

Lagu berjudul 空 Kōng - Emptiness (kehampaan) mengiringi tulisan saya pagi ini.
Saat saya memutar radio dan mendapati lagu ini tengah diputar di salah satu 'channel' radio di Singapura.
Perasaan kosong, siapa tak pernah mengalaminya?
Bahkan kesepian di tengah keramaian...
Atau suatu rasa yang tak bisa digambarkan, namun perasaan sepi-sendiri-kemudian berujung pada kehampaan.
Tak jarang, kita lalu mempertanyakan keberadaan kita di dunia ini, apakah masih ada maknanya?

Perasaan adalah perasaan.
Dia tidak bisa dipersalahkan ketika timbul...
Namun, bukan pula berarti kita harus terus terlarut di dalamnya...
Perasaan juga hendaknya kita akui keberadaannya, lalu kita belajar untuk mengendalikannya...
Bukan sebaliknya, dikendalikan olehnya...
Rasa hampa yang pernah kita alami, kita persembahkan kepada Allah.
Kemudian, kita berdoa di dalam iman, pecaya bahwa kasih-Nya sungguh luar biasa...
Kasih itu melampaui segala pengetahuan kita...
Dan semoga dengan berjalannya waktu, kita pun kembali dipenuhi di dalam seluruh kepenuhan Allah yang tak pernah bisa diberikan oleh dunia.
Kepenuhan hati kita hanya ada di dalam Dia.
(-fon-)

3:18 Aku berdoa, supaya kamu bersama-sama dengan segala orang kudus  dapat memahami, betapa lebarnya dan panjangnya dan tingginya dan dalamnya  kasih Kristus, 3:19 dan dapat mengenal kasih itu, sekalipun ia melampaui segala pengetahuan.  Aku berdoa, supaya kamu dipenuhi  di dalam seluruh kepenuhan Allah.
--- Efesus 3:18-19

TODAY, 11 Agustus: Mencintai Bapa

Mencintai Bapa

Karena kita tinggal dan hidup di muka bumi ini, agaknya sulit juga jika kita tidak mencintai apa yang ada di dunia ini.
Namun, kembali, ayat ini mengingatkan saya (mengingatkan kita semua) untuk tidak mencintai secara berlebihan...
Semua hanya titipan.
Semua hanya anugerah-Nya semata...
Sudah sepantasnyalah kita mencintai Bapa melebihi itu semua...
Karena semua hanyalah kebaikan-Nya yang diberikannya kepada kita.
Semoga kita senantiasa belajar untuk lebih mengasihi Bapa daripada dunia dan seisinya.
Bukan hal yang mudah, namun mari secara berproses kita belajar untuk itu.
(-fon-)

Janganlah mencintai dunia ini, atau apa saja yang ada di dalam dunia ini. Kalau kalian mencintai dunia, kalian tidak mencintai Bapa.
--- 1 Yohanes 2:15

Sunday, August 9, 2015

TODAY, 10 Agustus: Sahabat Setia

Sahabat Setia

Akhir pekan kemarin, kami sekeluarga baru saja ke Jakarta, menghadiri reuni SMA.
Terasa kasih dan persaudaraan yang kuat, padahal sudah lama tidak jumpa.
Menjadi sahabat setia, bukanlah hal mudah di zaman sekarang ini.
Di saat persahabatan pun tak lagi murni dan melibatkan gengsi, uang, kepentingan, dan sebagainya.
Namun, saya merasa sangat diberkati dan beruntung karena mengalami persaudaraan yang indah dengan sahabat-sahabat SMA kami.

Ada sahabat yang tidak setia, ada pula yang lebih akrab dari saudara.
Bersyukur karena Tuhan memberikan kesempatan untuk mengalami keindahan persahabatan, walaupun harus diakui duri persahabatan juga pernah melukai, saya tidak putus asa karena senantiasa percaya bahwa ada babakan indah yang Tuhan sediakan bagi kita...
Semoga kita pun bisa menjadi sahabat setia yang mengiringi perjalanan sahabat-sahabat kita di dunia.
(-fon-)

Ada sahabat yang tidak setia, ada pula yang lebih akrab dari saudara.
--- Amsal 18:24

TODAY, 9 Agustus: Cukup Bagiku

Cukup Bagiku

Cukup bagiku...
Kasih karunia-Mu...
Pengampunan-Mu...
Kebaikan-Mu...
Rezeki yang Kausediakan bagiku...

Ajarkan aku, ya Tuhan...
Agar mampu menyerukan...
" Cukup bagiku..."
Karena Engkau pasti sudah menyediakan segala yang terbaik bagiku...
Bagi kami, umat-Mu...
Terimalah segala pujian dan syukurku...
Hanya kepada-Mu, Allahku...
(-fon-)

Tetapi jawab Tuhan kepadaku: "Cukuplah kasih karunia-Ku  bagimu, sebab justru dalam kelemahanlah  kuasa-Ku  menjadi sempurna.
--- 2 Kor 12:9

TODAY, 8 Agustus: Possible with God

Possible with God

Jennifer Bricker wanted to be a gymnast; but there was one problem, she was born without legs.This tragic birth defect caused her biological parents to abandon her in Romania the day she was born. An American family, Gerald and Sharon Bricker, adopted Jennifer and raised her in a small town in Illinois.

Now, Bricker is a professional acrobat and has even toured with Brittney Spears. She lives in California and has reunited with her biological mother, Camelia.

Perjalanan hidup manusia, mungkin berliku.
Seperti yang kita baca pada kisah nyata Jennifer Bricker yang lahir tanpa kaki.
Bercita-cita besar, namun melihat kenyataan banyak orang mungkin meragukannya.
Orangtua angkatnya tak pernah membatasinya, mereka anti menggunakan kata 'can't' alias tidak bisa.
Orang biasa saja butuh perjuangan dan tidak semua orang memiliki keahlian atau talenta di bidang akrobatik dan bisa menjadi pesenam.
Pengalaman hidup beberapa orang, mengingatkan kita sekali lagi bahwa apa yang tidak mungkin bagi manusia adalah mungkin bagi Allah. 
Semoga pikiran kita tidak membatasi karya-Nya di dalam hidup kita.
Dialah Allah, Dialah yang menjadikan segalanya mungkin.
(-fon-)

Jesus replied, "What is impossible with man is possible with God."
--- Luke 18:27

Thursday, August 6, 2015

TODAY, 7 Agustus: Keadilan-Nya

Keadilan-Nya

Sering kita mempertanyakan di dalam hidup ini: di mana keadilan?
Begitu banyak ketidak-adilan terjadi, bahkan di depan mata sekalipun.

Korupsi merajalela...
Karena uang, orang yang salah besar bisa dilepaskan...
Sementara yang melakukan kejahatan kecil, harus dipenjara karena tidak punya uang.

Sementara hati menjerit, mata pun menangis karena perlakuan tidak adil yang kita terima...
Mari mengarahkan hati pula kepada Allah.
Allah adalah Hakim.
Keadilan-Nya tidak sama dengan pemikiran kita...
Meskipun sulit mencerna pada saat ini, marilah kita berusaha berserah di dalam iman.
Tuhan Maha Adil, tahu yang terbaik bagi setiap umat-Nya.
(-fon-)

Langit memberitakan  keadilan-Nya, sebab Allah sendirilah Hakim.
--- Mazmur 50:6

TODAY, 6 Agustus: SG50

SG50

Mendekati hari kemerdekaan Singapura tanggal 9 Agustus, tahun ini semakin semarak.
Karena tahun ini adalah tahun spesial, saat Singapura mencapai usia 50 tahun.
Saya bersyukur berada di sini dan menyaksikan kegembiraan masyarakat menyambut hari merdeka.
Banyak atraksi yang gratis atau bersubsidi, juga bus dan MRT akan digratiskan pada tanggal 9 Agustus nanti.

Indonesia pun segera menyambut Hari Merdeka tanggal 17 Agustus mendatang.
Sebagai umat Kristus, kita pun senantiasa diingatkan...
Kemerdekaan itu baik, bahkan teramat baik.
Namun, jangan sampai kemerdekaan itu kita pergunakan sebebas-bebasnya tanpa kendali...
Mari mempergunakan kemerdekaan itu dengan bijaksana...
Hidup sepenuhnya di dalam kasih, di dalam Tuhan, di tempat Dia menempatkan kita.
(-fon-)

Saudara-saudara, memang kamu telah dipanggil untuk merdeka. Tetapi janganlah kamu mempergunakan kemerdekaan itu sebagai kesempatan untuk kehidupan dalam dosa, melainkan layanilah seorang akan yang lain  oleh kasih.
--- Galatia 5:13

Tuesday, August 4, 2015

TODAY, 5 Agustus: Cawan

Cawan

Tidak setiap kali kita berhadapan dengan kejadian yang menggembirakan.
Tak jarang, kita harus mengalami hal-hal yang sangat tidak enak, menyakitkan, dan membuat seluruh diri seolah lumpuh-tanpa mampu berbuat apa-apa.
Namun, marilah belajar dari Kristus sendiri...
Yang dengan iman penuh berujar kepada Bapa, " Sekiranya mungkin, biarlah cawan ini lalu dari pada-Ku, tetapi janganlah seperti yang Kukehendaki melainkan seperti yang Engkau kehendaki."

Semoga kita senantiasa diingatkan untuk tetap beriman kepada Allah dan mau menuruti rencana-Nya, meskipun itu tak selalu sesuai dengan kehendak kita...
Tetap percaya bahwa rencana-Nya adalah yang terbaik...
Dan dengan iman berani menghadapi cawan-cawan kehidupan kita bersama-Nya.
Mempersembahkan segala rasa termasuk kecewa dan takut yang amat sangat kepada-Nya.
Dia akan memberikan kita kekuatan untuk melewati semuanya itu.
(-fon-)

Maka Ia maju sedikit, lalu sujud dan berdoa, kata-Nya: "Ya Bapa-Ku, jikalau sekiranya mungkin, biarlah cawan ini lalu dari pada-Ku, tetapi janganlah seperti yang Kukehendaki, melainkan seperti yang Engkau kehendaki."
--- Matius 26:39

Monday, August 3, 2015

TODAY, 4 Agustus: Ada Waktunya...

Ada Waktunya...

Ada waktunya untuk memberi, ada waktunya untuk menerima...
Ada waktunya untuk bersuka, ada waktunya untuk berduka...
Ada waktunya untuk bersedih, ada waktunya untuk bahagia...
Ada waktunya untuk naik, ada waktunya untuk turun dalam roda kehidupan...
Ada waktunya ketika kita begitu merasa dekat dengan Allah, ada waktunya ketika Dia terasa jauh...

Untuk segala sesuatu ada masanya...
Untuk apapun di bawah langit ada waktunya...
Yang terpenting, kita tetap setia...
Tetap beriman kepada Allah...
Tetap berdoa, meskipun terkadang seolah kekeringan rohani melanda...
Karena Dia sudah terlebih dahulu setia...
Karena Dia pasti ada di setiap episode kehidupan kita.
(-fon-)

Untuk segala sesuatu ada masanya, untuk apapun di bawah langit ada waktunya.
--- Pengkhotbah 3:1

Sunday, August 2, 2015

TODAY, 3 Agustus: Menjaga Dengan Baik

Menjaga dengan Baik

Seburuk-buruknya diri kita, mari meyakini, Allah telah memulai pekerjaan baik di dalam kita sejak awal-bahkan sebelum kita dilahirkan.
Dia sudah merencanakan segalanya bagi kita.
Memang  tiada manusia yang sempurna - itu pasti.
Namun, bukanlah juga bijaksana bila kita menyesali diri lalu berkubang dalam duka dan kesedihan meratapi segala keburukan atau kekurangan di diri kita.
Marilah kita senantiasa berusaha melihat kebaikan Allah yang dititipkan-Nya di hidup ini.
Mari kita menjaga baik-baik segala hal berharga yang sudah dipercayakan-Nya.
Lalu, menjadi saluran kasih dan kebaikan bagi sesama di sekitar kita.
Segalanya kita lakukan demi kemuliaan-Nya.
(-fon-)

Dengan bantuan dari Roh Allah yang hidup di dalam kita, hendaklah engkau menjaga baik-baik hal-hal berharga yang sudah dipercayakan kepadamu.
--- 2 Timotius 1:14

TODAY, 2 Agustus: Leon Lee

Leon Lee

In episode 1, contestant Leon Lee received high marks for his rendition of ‘Love Is Over’, a popular song from the 90s. Only 21 years old, he impressed all 4 judges, who gave him their votes as they spun around in their swivel red chairs.
Life is not all always a bed of roses for Leon, who flew all the way from Sydney, Australia for The Voice of China 4. Battling obesity all his life, Leon weighs 153kg at his heaviest and was never given a shot at being a recording artiste. “I have been to singing auditions at various record companies. Once, after waiting for 3 hours, I was asked (by the staff) to leave after they took a look at me, saying that I can leave and don’t have to sing,” recalled Leon.
Sudah dua hari ini, saya menyaksikan ajang the Voice China. Salah satu penyanyi favorit saya menjadi juri di sana-Jay Chou. Yang menarik bagi saya, saat menyaksikan Leon Lee yang terbang dari Sydney-Australia untuk audisi. Dia masih muda, bersuara keren. Namun, karena penampilan yang kurang menarik, membuatnya selalu ditolak di perusahaan rekaman. Leon termasuk 'obese' dengan berat badan tertinggi yang pernah dicapainya adalah 153kg.  Orangtuanya pun tidak terlalu mendukung dan bilang, "Paling-paling setelah juri menoleh karena suaranya, mereka pun ingin berbalik kembali karena tak kuasa melihat penampilannya." Leon Lee membuktikan dirinya terpilih karena memiliki suara yang prima. Keempat juri the Voice China menoleh dan dia akhirnya memilih berpartner dengan Jay Chou untuk kemudian melanjutkan perjalanannya dalam ajang ini di minggu-minggu mendatang.
Ajang The Voice selalu mengingatkan saya bahwa, dunia melihat rupa, namun ada sebagian manusia yang tidak. Terlebih lagi Allah Sang Pencipta, Dia melihat hati kita. Bukankah sungguh sesuatu yang menyukakan hati? Semoga kita bisa semakin mengurangi penghakiman terhadap sesama kita dan mulai belajar melihat kebaikan mereka.(-fon-)
Tetapi berfirmanlah TUHAN kepada Samuel: "Janganlah pandang parasnya atau perawakan yang tinggi, sebab Aku telah menolaknya. Bukan yang dilihat manusia yang dilihat Allah; manusia melihat apa yang di depan mata, tetapi TUHAN melihat hati.
--- 1 Samuel 16:7

TODAY, 1 Agustus: Kekeringan Rohani

Kekeringan Rohani

Sometimes we experience a terrible dryness in our spiritual life.  We feel no desire to pray, don't experience God's presence, get bored with worship services, and even think that everything we ever believed about God, Jesus, and the Holy Spirit is little more than a childhood fairy tale.  

Then it is important to realise that most of these feelings and thoughts are just feelings and thoughts, and that the Spirit of God dwells beyond our feelings and thoughts. (Spiritual Dryness- Henry Nouwen)


Menurut pengajaran St. Yohanes Salib, dark night/ malam kelabu memang merupakan masa pemurnian jiwa, di mana Tuhan mengijinkan agar jiwa tidak mengalami konsolasi rohani (tidak merasakan hadirat Tuhan). Masa ini dimaksudkan agar jiwa meninggalkan keterikatannya terhadap hal- hal duniawi dan perasaan semata, dan mengarahkan hati kepada Tuhan semata dan bukan kepada segala bentuk konsolasi rohani.  (Sumber: Katolisitas).

Dua sumber di atas membuat saya kembali diingatkan bahwa kita tak pernah lepas dari masa kekeringan rohani.
Tak terhindarkan, namun bukan berarti tak ada jalan keluar.
Hendaknya kita menyadari bahwa Tuhan Allah melebihi segala pikiran dan perasaan yang kita rasakan.
Mari terus mengarahkan hati kepada-Nya, meskipun di dalam kondisi yang tidak mudah.
Hanya Dia yang mampu memuaskan dahaga kita, kekeringan ini, Dia akan berikan jalan juga untuk menuju kembali kepada-Nya.
(-fon-)

Ya Allah, Engkaulah Allahku, aku mencari Engkau, jiwaku haus kepada-Mu, tubuhku rindu kepada-Mu, seperti tanah yang kering dan tandus, tiada berair.
--- Mazmur 63:1