Thursday, June 30, 2016

TODAY, 1 Juli: Allah yang Kekal

Allah yang Kekal

Perubahan adalah bagian dari kehidupan.
Entah kita suka atau tidak...
Kita hanya harus menerima bahwa hidup memanglah penuh dengan dinamika...

Pemikiran itu muncul di benakku...
Saat memikirkan betapa cepatnya perubahan di dunia ini...
Ponsel baru yang terus bermunculan...
Hari ini canggih, besok belum tentu lagi...
Dari sejarah negara-negara di dunia, kita pun bisa melihat...
Misalnya : runtuhnya tembok Berlin... 
Dan, yang membuat cukup heboh belakangan ini:
Brexit - keluarnya Inggris dari Uni Eropa...
Semuanya itu seolah meyakinkan diri kita bahwa..
Everything changes...
Semua berubah...

Jika untuk keadaan diri kita pribadi, patut pula kita pertanyakan: kita berubah ke arah mana?
Menjadi lebih baik ataukah lebih jelek dari keadaan sebelumnya?

Ketika segala sesuatu menjadi sangat sangat tidak pasti...
Kepada siapa kita harus berpegang?
Jika bukan hanya kepada Allah yang kekal, yang menjadi perlindungan kita senantiasa...
Tuhanlah yang tetap setia: dulu, sekarang, sampai selamanya.
Percayalah hanya kepada-Nya untuk selama-lamanya!
(-fon-)

Percayalah kepada TUHAN selama-lamanya,  sebab TUHAN ALLAH adalah gunung batu  yang kekal.
--- Yesaya 26:4

Wednesday, June 29, 2016

TODAY, 30 Juni 2016: Wajah Kristus

Wajah Kristus

You tell us that to love God and neighbor is not something abstract, but profoundly concrete: it means seeing in every person the face of the Lord to be served, to serve him concretely. And you are, dear brothers and sisters, the face of Jesus. (Pope Francis)

Kamu memberitahukan kepada kami bahwa untuk mengasihi Allah dan sesama bukanlah sesuatu yang abstrak, melainkan merupakan sesuatu yang sangat konkret: ini berarti melihat di setiap orang-wajah Tuhan yang dilayani, untuk melayani-Nya secara konkret. Dan engkau, Saudara-Saudari terkasih, adalah wajah Yesus. (Paus Fransiskus)

Wajah-wajah yang kita temui di sekitar kita...
Wajah-wajah yang pernah saya temui saat keluar rumah...
Seorang Ibu yang tampak kelelahan menggendong seorang bayi dan menuntun dua anak yang lebih besar di tangan kanan dan kirinya...

Seorang kakek di kursi roda yang nampak hampir tak berdaya, yang didorong oleh anggota keluarganya...
Seorang nenek yang menjual tissue untuk sekadar penyambung hidupnya...
Seorang perempuan muda yang terkadang tertawa sendiri, komat-kamit sendiri, dan menangis sendiri di sudut sebuah stasiun MRT.
Mereka menampakkan wajah-wajah dunia ini...
Tanpa pernah kita sadari karena mungkin kurang peka atau terlalu sibuk dengan diri pribadi...
Mereka sebetulnya menampakkan wajah Kristus di sekitar kita...

Mungkin kita merasa terlalu berdosa, sehingga tak pantas terlihat sebagai wajah Yesus-wajah Kristus.
Namun, marilah kita berdoa agar Tuhan menyinari kita dengan wajah-Nya, sehingga kita pun mampu menampakkan wajah penuh kasih dan kebaikan yang berasal dari-Nya itu kepada sekitar kita...
(-fon-)

TUHAN menyinari engkau  dengan wajah-Nya dan memberi engkau  kasih karunia; 6:26 TUHAN menghadapkan wajah-Nya  kepadamu dan memberi engkau damai sejahtera.
---Bilangan 6:25-26

TODAY, 29 Juni: Semangat Baru

Semangat Baru

Berapa dari kita punya lidah yang tajam?
Yang sekarang juga identik dengan jari-jari yang tajam saat tulisan atau komentar kita di sosial media kebanyakan sinis atau penuh hinaan, ketimbang membangkitkan semangat apalagi harapan...

Seolah kebebasan berekspresi menjadikan orang-orang semakin bebas---sebebas-bebasnya berkomentar...
Tanpa memedulikan perasaan orang lain...
Tanpa pernah berpikir: jika saya yang di posisi dia, bagaimana perasaan saya?

Sebagai pengikut Kristus, mari menjadi berkat bagi sesama lewat perkataan yang memberikan semangat kepada orang yang letih lesu..
Meskipun kita sendiri tengah berbeban berat, namun tuntunan Roh Kudus memberikan kekuatan untuk tetap bersukacita...
Mari memilah dan memilih perkataan yang membangun, bukan yang menjatuhkan...

Tuhan, kami mohon agar Engkau memberikan kami lidah seorang murid...
Dan semoga dengan perkataan, juga perbuatan kami memuliakan nama-Mu.
Amin.
(-fon-)

Tuhan ALLAH  telah memberikan kepadaku  lidah  seorang murid, supaya dengan perkataan aku dapat memberi semangat baru kepada orang yang letih lesu.  Setiap pagi  Ia mempertajam pendengaranku untuk mendengar seperti seorang murid.
--- Yesaya 50:4

Tuesday, June 28, 2016

TODAY, 28 Juni 2016: Doa Penyerahan Pribadi Kepada Hati Kudus Yesus

Doa Penyerahan Pribadi Kepada Hati Kudus Yesus

Bulan Juni adalah bulan yang didedikasikan untuk Hati Kudus Yesus.
Bersama Santa Maria Margaretha Alacoque, kita berdoa bersama-sama:

Aku (sebut nama kita) menyerahkan dan mempersembahkan diriku, hidup, karya, usaha serta penderitaanku kepada Hati Kudus Yesus.
Sejak saat ini, dengan segala kekuatanku aku akan berusaha menghormati, memuji dan mencintai Hati Kudus Yesus.
Dengan seluruh tenagaku aku akan berusaha menjadi milik-Nya.
Aku menolak segala perbuatan yang tidak berkenan di hati-Nya.
Aku memilih Hati Kudus Yesus sebagai devosi utama penghormatanku, sebagai pelindung hidup dan jaminan keselamatanku,
sebagai obat untuk menyembuhkan kekurangan serta kegoyahan sikapku, untuk menyilih dosa-dosa dari seluruh hidupku dan untuk memperoleh bantuan pada saat ajalku

Yes, Lord!
Aku ingin menyerahkan dan mempersembahkan seluruh diriku, sepenuh-penuhnya hanya kepada-Mu...
Sebagaimana St. Maria Margaretha Alacoque mempersembahkan dirinya kepada Hati Kudus Yesus...

Bagian akhir dari doanya, St. Maria Margaretha Alacoque juga menuliskan:
Hancurkanlah di dalam diriku segala sesuatu yang tidak berkenan di hati-Mu dan  apa saja yang melawan Dikau.
Semoga cinta ilahi-Mu meresap sedalam-dalamnya di dalam hati sanubariku agar aku tidak melupakan Dikau dan berpisah dari pada-Mu. 
Karena cinta-mu yang tak terbatas, aku mohon dengan sangat, goreslah namaku di dalam hati-Mu,
Engkau satu-satunya kerinduan, kebahagiaan serta kebanggaanku.
Aku mau hidup dan mati sebagai anak-Mu.
Amin.

Ini doaku.
Ini doa kami.
Inilah kerinduan kami...
Terimalah doa kami, ya Tuhan...
Semoga Engkau senantiasa membimbing kami untuk tetap setia pada-Mu...
Sampai akhir nanti.
(-fon-)

Mazmur Daud, ketika ia ada di padang gurun Yehuda. Ya Allah, Engkaulah Allahku, aku mencari Engkau, jiwaku haus kepada-Mu,  tubuhku rindu kepada-Mu, seperti tanah yang kering dan tandus, tiada berair.
--- Mazmur 63:1-2

Monday, June 27, 2016

TODAY, 27 Juni :Hati yang Tulus

Hati yang Tulus 

Dengan maraknya pemberitaan tentang terbongkarnya vaksin palsu, tentunya banyak reaksi yang timbul.
Terutama ketika pelakunya konon adalah mantan perawat dan tujuan mereka sepenuh-penuhnya adalah motif ekonomi-hanya mencari keuntungan semata.
Pengetahuan, jika disalah-gunakan akan menjadi sesuatu yang membahayakan...
Pintar saja, tanpa hati nurani yang jernih, tak jarang berujung pada kejahatan..

Mengapa mereka tak lagi memedulikan anak-anak yang divaksin? 
Bukankah jika terkena, akan membahayakan jiwa, termasuk mengancam kehidupan orang lain terutama Si Anak???
Lalu, bagaimana dengan keluarga-ayah ibunya?
Yang kemudian mendadak khawatir, apakah vaksin yang masuk ke tubuh anak-anak mereka adalah vaksinasi sesungguhnya?
Sungguh kejadian yang tidak mudah diterima...
Semoga pelaku segera ditindak tegas oleh yang berwenang...
Dan vaksin palsu segera ditarik dari peredaran, sehingga tidak berjatuhan korban-korban yang terlalu banyak karenanya.

Di tengah dunia yang menawarkan banyak kemudahan dalam bentuk uang lewat pintu kelicikan ataupun kejahatan...
Marilah kita tetap menjaga ketulusan hati, kejernihan hati nurani...
Jangan sampai hati nurani kita tak lagi mampu membedakan benar-salah atau baik-buruk atas segala sesuatunya...
Sangat-sangat-sangat prihatin dengan kejadian ini, apalagi saya adalah Ibu dari 2 orang anak yang sungguh tahu betapa pentingnya vaksinasi ini...
Tuhan, mohon pertolonganmu dan perlindunganmu bagi anak-anak kami...
Kami mohon...
Dengarkanlah doa kami, ya Tuhan...
(-fon-)

Karena itu marilah kita menghadap Allah dengan hati yang tulus ikhlas dan keyakinan iman yang teguh, oleh karena hati kita telah dibersihkan dari hati nurani yang jahat dan tubuh kita telah dibasuh dengan air yang murni. 
--- Ibrani 10:22

Sunday, June 26, 2016

TODAY, 26 Juni 2016: Dewasa Di Dalam Iman


Dewasa Di Dalam Iman

Bertambah usia adalah sesuatu yang alami.
Setiap orang pasti bertambah dewasa untuk kemudian memasuki masa 'Glamour'- Golongan Lanjut Umur.
Bertambah umur, bertambah tua secara usia itu sudah pasti...
Namun, akankah kita juga menjadi dewasa seiring berjalannya waktu?
Banyak hal yang mencengangkan diri kita, apalagi ketika kita tinggal bersama atau dekat dengan orang yang sudah sangat dewasa secara usia...
Namun, secara tindakan dan sikap: sangat sangat sangat jauhhh dari dewasa...
Mereka mudah menghakimi, merasa diri selalu benar,  mudah bergosip, lalu dengan gampang meremehkan atau menghina orang lainnya.

Dewasa di dalam iman menuntut perubahan sikap dari manusia lama kita...
Yang dulunya sangat penuh iri hati, sekarang menjadi penuh kasih...
Yang dulunya sulit mengampuni, sekarang memiliki hati seluas samudra untuk memaafkan sesama...
Ah, teori! Mungkin begitu pikir kita...
Namun, tidak pernah ada kata mustahil di dalam Allah!
Selalu ada kesempatan baru untuk memperbaiki diri..
Mari terus mengupayakan dan mendoakan dewasa secara iman ini...
Sehingga mungkin usia boleh muda, namun kedewasaan rohani sudah ditempa oleh keadaan dan tuntunan Roh Kudus...
Semoga di tiap kesempatan, kita berusaha untuk menjadi dewasa di dalam iman..
Semakin lama semakin mencontoh kesempurnaan Kristus sendiri...
Bukan perkara mudah, tetapi sekali lagi: it will always be mission possible in Christ!
(-fon-)

Dengan demikian kita semua menjadi satu oleh iman yang sama dan pengertian yang sama mengenai Anak Allah. Dan kita menjadi orang-orang yang dewasa yang makin lama makin bertambah sempurna seperti Kristus.
--- Efesus 4:13 (BIS-Bahasa Indonesia Sehari-hari)

Saturday, June 25, 2016

TODAY, 25 Juni : Masa Lalu

Masa Lalu

The past does not have to be your prison. You have a voice in your destiny. You have a say in your life. You have a choice in the path you take. - Max Lucado

Masa lalu tidak seharusnya menjadi penjara Anda. Anda memiliki suara  di dalam menentukan nasibmu. Anda bisa bertindak atas hidup Anda. Anda memiliki pilihan di dalam jalan yang Anda tempuh. -Max Lucado.

The past. Masa lalu.
Siapa yang tak punya?
Kita semua pasti punya bagian dari kehidupan kita di masa silam...
Yang seolah begitu sulit untuk kita lupakan...
Entah itu begitu menyenangkan atau: begitu menyakitkan...
Jika senang, biasanya kita bereaksi positif atasnya.

Jika sedih, tak jarang kita mungkin masih menangisinya.
Mempertanyakan mengapa Tuhan begitu tidak adil di kejadian itu.
Mengapa aku yang harus mengalami hal menyakitkan ini?
Dan beribu tanya yang mungkin timbul di dalam hati...

Seindah-indahnya atau sejelek-jeleknya masa lalu, dia sudah berlalu.
Untuk itu, penting bagi kita untuk memetik pelajaran atasnya...
Untuk kemudian belajar memaafkan orang lain, juga diri kita sendiri atas kejadian-kejadian yang menyakitkan hati...
Selalu ada ruang maaf yang hendaknya kita sediakan, karena tidak ada yang sempurna.
Dan sebagai umat-Nya, kita juga menyadari bahwa setiap kejadian itu pasti ada hikmahnya...
Pasti ada maksud-Nya...
As everything happens for a reason...

Marilah kita berpegang kepada Allah dalam menjalani hidup ini.
Masa lalu, masa kini, dan masa depan...
Semuanya kita percayakan dan kita persembahkan kepada Allah semata.
Dia mengetahui secara lengkap awal dan akhir hidup kita...
Tetaplah beriman kepada-Nya!
(-fon-)

Saudara-saudara, aku sendiri tidak menganggap, bahwa aku telah menangkapnya, tetapi ini yang kulakukan: aku melupakan apa yang telah di belakangku dan mengarahkan diri kepada apa yang ada di hadapanku...
--- Filipi 3:13

Thursday, June 23, 2016

TODAY, 24 Juni: Menyinari Kita dengan Wajah-Nya

Menyinari Kita dengan Wajah-Nya

Terkadang, kusadari ya, Tuhan...
Betapa hamba-Mu ini sungguh jauh dari gambaran wajah-Mu...
Yang seharusnya penuh kasih, pengampunan, dan kebaikan...
Tak jarang, dalam doa kubersimpuh...
Menyadari betapa sering aku menjadi lemah...
Kemarahan meraja-lela di dalam diri...
Tak selalu kumampu mengendalikan emosi...
Tak selalu kubisa menjadi garam dan terang-Mu...
Tak jarang, aku terlalu berpusat pada diriku sendiri...

Tuhan, pada hari ini...
Aku berdoa...
Kasihanilah aku, kasihanilah kami, umat-Mu...
Semoga Engkau menyinari kami dengan wajah-Mu...
Sehingga kami bisa hidup dan berkenan kepada-Mu...
Selagi masih ada waktu...
Biarkan kami melaksanakan kehendak-Mu!
(-fon-)

Kiranya Allah mengasihani kita dan memberkati kita, kiranya Ia menyinari kita  dengan wajah-Nya.
--- Mazmur 67:2

TODAY, 23 Juni: Uang

Uang

Uang.
Satu kata yang bisa bikin 'rasa' yang macam-macam.
Betapa banyak orang menjadi 'gila' karena uang.
Bahkan mau melakukan apa saja, asalkan punya banyak uang.
Tak peduli itu korupsi, menjual narkoba, bahkan secara ekstrim namun juga pernah terjadi: menjual diri demi uang.
Setiap membaca hal-hal tersebut, hati nurani yang bersih dan murni tentunya akan berontak...
Tak jarang kita menangisi kejadian yang begitu menyedihkan di dunia ini, semisal nyawa melayang hanya gara-gara uang receh saja.

Jika saya bilang uang tidak penting, rasanya itu munafik, ya...
Namun, sepenting-pentingnya uang, jangan sampai hati nurani kita menjadi hitam...
Jangan pula kasih kita menjadi hilang...

Karena tertutupi keserakahan akan uang...
Alkitab terus mengingatkan bahwa akar segala kejahatan adalah cinta akan uang.
Dengan memburu uang, beberapa dari kita (bahkan mungkin kita sendiri) pernah menyimpang dari iman dan menyiksa diri dengan berbagai duka...
Uang memang penting, tetapi bukan segalanya.
Jika memang uang adalah segalanya, mengapa masih begitu banyak orang kaya yang tidak bisa tidur tenang dan jauh dari kata bahagia?

Kerja keras untuk mencukupi kebutuhan pribadi ataupun keluarga, tentunya tetap kita lakukan...
Jika diberi kelimpahan dan kemudahan dalam hal keuangan, betapa indahnya jika itu bisa dipergunakan juga untuk kebaikan untuk membantu sesama yang berkekurangan dan menderita.
Semoga kita senantiasa dipimpin Roh Kudus agar tetap bijaksana dalam berhadapan dengan uang.
(-fon-)

Karena akar segala kejahatan ialah cinta uang.  Sebab oleh memburu uanglah beberapa orang telah menyimpang dari iman  dan menyiksa dirinya dengan berbagai-bagai duka.
--- 1 Timotius 6:10

Wednesday, June 22, 2016

TODAY, 22 Juni: Syukur Kepada Allah

TODAY, 22 Juni: 

Syukur Kepada Allah 

All humans are musical.
Why else would the Lord give you a beating heart?
(Mitch Albom - The Magic Strings of Frankie Presto)

Setiap manusia adalah musikal.
Mengapa pula Tuhan memberikan Anda jantung yang berdebar (arti lain: berdenyut)?
(Mitch Albom dari Bukunya yang berjudul The Magic Strings of Frankie Presto).

Saya tengah membaca buku Mitch Albom ini...
Yang beberapa tulisannya sungguh terasa cocok di hati...
Dan bernuansa cukup 'dalam' dan menimbulkan rasa syukur juga atas kesempatan membaca buku-bukunya...
Penjelasan mengenai jantung yang berdenyut, membuat saya merasa bersyukur sekali lagi...
Bahwa Tuhan sudah begitu baik memberikan kesempatan kita hidup: satu hari lagi...
Bahwa di hari ini, hendaknya kita isi dengan kebaikan dan kasih...
Meskipun ada pula kemungkinan hari ini tidak berjalan lancar sebagaimana mestinya, namun marilah kita tetap mengucap syukur kepada Allah...

Ketika keadaan kurang baik, mari tetap bersyukur kepada-Nya...
Ketika banyak permasalahan yang membuat kepala hampir pecah...
Tetaplah melihat kebaikan-Nya...
Ketika banyak hal yang seolah menjauhkan kita dari-Nya...
Tetaplah maju mendekat dan bersimpuh di bawah kaki-Nya...

Syukur kepada Allah atas segala karunia-Nya!
Kebaikan-Nya, kasih-Nya, pengampunan-Nya..
Syukur kepada-Mu selalu, ya Allah kami!
Semoga dengan kekuatan-Nya, kita bisa melewati segala badai kehidupan ini.
(-fon-)/Fonny Jodikin

Syukur kepada Allah  karena karunia-Nya  yang tak terkatakan itu!
--- 2 Kor 9:15

Monday, June 20, 2016

TODAY, 21 Juni: Kecil-Besar

TODAY, 21 Juni

Kecil-Besar 

Tumpukan kemarahan seperti gedung bertingkat seratus. Lautan kekecewaan tak bertepi. Gunung-gunung keangkuhan bercampur iri dan dengki. Semua bermula dari yang kecil saja. Dari lantai satu gedung bertingkat yang isinya kemarahan kecil, dari satu tetes kekecewaan, dari satu gundukan tanah keangkuhan. Dari situlah mereka berasal. Ketika aku tak mengelolanya dengan baik, mereka berkembang terus...(Kecil-Besar, Catatan dari Blog Chapters of Life http://fjodikin.blogspot.sg/search?q=kecil+besar )

Hari ini, saya diingatkan kembali oleh tulisan lama yang pernah saya tulis di Ho Chi Minh City tahun 2010.
Saya kembali disadarkan bahwa: banyak kali, saya belum mampu mengelola emosi di negatif di dalam diri yang tak jarang kemudian meledak keluar...
Semua dari hal yang kecil, yang sediki demi sedikit, namun belum dikelola dengan baik...

Hari ini saya berdoa untuk setiap dari kita yang membaca tulisan ini...
Agar setiap kepahitan, kegeraman, kemarahan, pertikaian, fitnah, dan segala kejahatan...
Hendaknya dibuang dari antara kita...
Semoga hati kita diliputi oleh kebaikan, kedamaian, dan sukacita yang berasal dari kasih dan kebaikan Allah semata... 

Hari ini, semoga menjadi hari yang baru di mana kita mau menjadi pribadi-pribadi yang lebih baik.
Yang dibebaskan dari segala kepahitan, kemarahan, dan luka-luka batin...
Dengan segenap usaha kita, juga dengan mengandalkan pertolongan Allah...
Semoga kita dimampukan untuk itu.
(-fon-)

Segala kepahitan, kegeraman, kemarahan, pertikaian dan fitnah hendaklah dibuang  dari antara kamu, demikian pula segala kejahatan.
--- Efesus 4:31

TODAY, 20 Juni: Segenap Hati Untuk Tuhan

Segenap Hati Untuk Tuhan

Tak lama setelah dibaptis di tahun 2000, mulailah talenta yang Tuhan titipkan ini keluar.
Saya mulai menulis di tahun 2002.
Tak terasa sudah memasuki tahun ke-14.
Pertama tentunya banyak keraguan untuk mengirimkan tulisan-tulisan saya.
Hanya saya kirim kepada orang-orang yang saya kenal.
Puji Tuhan, 'feedback' cukup baik, lalu percaya diri sedikit bertambah....
Diiringi iman dan terus memohon kerendah-hatian...
Hanya karena Dia, saya dimampukan menulis dan berbagi sampai hari ini...

Waktu berlalu...
Sempat menerbitkan buku Chapters of Life: From Nothing Into Something...
Banyak 'project' kolaborasi penulisan bersama yang sempat Tuhan percayakan...
Sementara ini hanya fokus pada blog dan TODAY-renungan harian ini...
Terima kasih kepada Allah buat semuanya...
Sampai hari ini, saya tetap mencoba untuk setia...
Terhadap pelayanan yang Tuhan percayakan kepada saya...
Lewat tulisan-tulisan ini, jika memang Tuhan ingin menjadikan saya saluran-Nya...
Saya siap sedia...
Lagi-lagi: saya hanyalah pensil kecil di tangan-Nya...

Tentunya pernah ada kerikil-kerikil juga...
Saat tulisan dikritik, kurang diterima baik, dan sebagainya...
Semua itu menjadi pembelajaran buat saya....
Semakin hari, semakin saya disadarkan:
Apa pun yang saya perbuat, hendaknya dengan segenap hati saya persembahkan untuk Tuhan.
Setiap hari, mari mencoba untuk lebih baik...
All for His Glory!
Semua hanya bagi kemuliaan nama-Nya!
Amin!
(-fon-)

Apapun juga yang kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap hatimu seperti untuk Tuhan  dan bukan untuk manusia.
--- Kolose 3:23

Sunday, June 19, 2016

TODAY, 19 Juni : Never Forgotten

Never Forgotten

Kemarin saya dan anak-anak berkesempatan nonton film "Finding Dory." 
Di awal cerita, Dory mengalami 'short term memory loss' yang mengakibatkan dia menjadi pelupa...
Tiba-tiba, ide untuk menuliskan renungan harian hari ini, terlintas di benakku...
Saat kita menoleh ke belakang, pastinya kita pernah lupa sesuatu.
Tidak ada orang yang suka dilupakan, rasanya begitu tidak pentingnya dia sampai orang lain melupakannya...

Saya teringat akan ayat Alkitab ini...
Namanya manusia, pasti pernah lupa, dilupakan, terlupakan...
Namun, sekalipun seorang perempuan bahkan membuang bayi yang dikandungnya-apa pun alasannya...
Tuhan takkan melupakan kita...
Dia selalu mengingat kita, karena nama kita tertulis di telapak tangan-Nya...

Jangan kuatir, jangan merasa diri sebegitu tak pentingnya di mata-Nya..
Karena kita semua berharga bagi Dia...
Semoga kita hidup di dalam kepenuhan dan sukacita di tiap harinya...
Karena kita menyadari: we will never be forgotten!
(-fon-)

Dapatkah seorang perempuan melupakan bayinya, sehingga ia tidak menyayangi anak dari kandungannya? Sekalipun dia melupakannya, Aku tidak akan melupakan engkau.
--- Yesaya 49:15 

Saturday, June 18, 2016

TODAY, 18 Juni 2016: Firman Allah Tetap Selamanya

Firman Allah Tetap Selamanya

Christina Grimmie, penyanyi yang terkenal dari ajang The Voice  dan menjadi pemenang ke-3 di Season 6 dan juga terkenal sebagai penyanyi YouTuber meninggal dunia karena ditembak di Orlando.
Dia tengah berada pada acara konser sekaligus temu muka (meet and greet), ketika peluru melumpuhkan dirinya dan dia harus berpulang untuk selamanya.
Suatu kejadian yang cukup mengejutkan dan sangat disayangkan, karena Christina tengah bersinar dalam karier tarik suaranya dan baru berusia 22 tahun.

Masih dalam alunan nada duka, saya mendengar berita duka dari seorang teman anak kami yang ayahnya diketemukan meninggal dunia di rumah karena serangan jantung.
Mendengar dan membaca kejadian-kejadian tersebut, pikiran ini kembali memenuhi benakku:
Betapa hidup ini sendiri sungguh singkat dan rapuh.
Betapa sekejap saja: rumput menjadi kering, bunga menjadi layu...
Lalu, kepada siapa kita harus berpegang?
Tentunya: hanya kepada Allah...

Firman-Nya tetap kekal untuk selamanya...
Bersama Dia, ada kekekalan menanti di ujung sana...
Hidup memang singkat dan tidak tertebak kapan harus berakhir.
Namun, bukan berarti kita harus putus asa...
Melainkan mari tetap menaruh pengharapan di dalam Tuhan.
Hidup yang kita jalani berbekal pada kasih-Nya, takkan menjadi hidup yang sia-sia...
Asalkan kita hidup sesuai kehendak-Nya.
Semoga demikian adanya.
(-fon-)

Rumput menjadi kering, bunga menjadi layu, tetapi firman  Allah kita tetap  untuk selama-lamanya.
--- Yesaya 40:8

Friday, June 17, 2016

TODAY, 17 Juni : Menjaga Hati


TODAY, 17 Juni

Menjaga Hati 

Di dunia yang menawarkan segala macam bentuk kesenangan dan  berbagai cara untuk mencapai bahagia, terkadang kita pun menjadi bingung.
Jalan mana yang harus ditempuh?
Nurani pun terusik, haruskah ikut arus dunia walaupun itu bertentangan dengan suara hati?
Apakah jika semua orang korupsi di departemen kerja kita, lalu kita harus ikut-ikutan?
Ketika semua orang mendewa-dewakan uang dan menjadi terlalu di dalam gaya hidup, haruskah kita kehilangan kepedulian dan kepekaan terhadap orang-orang yang kekurangan, miskin, dan menderita di sekitar kita?

Ayat dari Amsal ini mengingatkan kita untuk menjaga hati dengan segala kewaspadaannya.
Karena dari situlah terpancar kehidupan.
Semoga di tengah kondisi dunia yang berubah dengan cepat...
Juga yang semakin sulit disenangkan, seolah kata bahagia sungguh berada jauh di awang-awang...
Hati kita tetap suci, murni, di dalam bimbingan Roh Kudus...
Semoga kita terus dikuatkan di dalam mengarungi kehidupan ini...
Bersama tuntungan Allah, mari menjaga kekudusan.
Mari menjaga hati kita.
(-fon-)

Jagalah  hatimu  dengan segala kewaspadaan, karena dari situlah terpancar kehidupan. 
--- Amsal 4:23

Wednesday, June 15, 2016

TODAY, 16 Juni: Keteguhan Gunung Batu

TODAY, 16 Juni

Keteguhan Gunung Batu 

Inginnya kita senantiasa berada pada posisi keimanan yang kuat...
Yang tak tergoyahkan...
Namun, tak jarang: malah kerikil-kerikil kecil yang menjatuhkan kita...
Kekuatiran membelit diri...
Kekecewaan menumpuk di dalam hati...
Ketakutan terhadap hari esok terkadang menghantui...

Terkadang kita merasa begitu lemah dan tanpa daya...
Di saat lainnya, kita merasa sombong dan begitu hebat luar biasa...
Yang terbaik tentunya...
Berada pada kondisi kita menyadari kekuasaan-Nya...
Segala hanya terjadi karena kebaikan-Nya...
Tiada yang bisa kita capai dengan gemilang tanpa bantuan-Nya...

Ketika kita goyah...
Dan merasa begitu lemah...
Mari menimba kekuatan dari Sang Gunung Batu...
Tuhanlah sumber kekuatanku...
Sehingga, tak perlu bermegah diri ...
Ataupun takut setengah mati...
Karena kita percayai...
Tuhan Allah selalu menyertai.
(-fon-)

Tetapi Tuhan ALLAH  menolong  aku; sebab itu aku tidak mendapat noda. Sebab itu aku meneguhkan hatiku seperti keteguhan gunung batu  karena aku tahu, bahwa aku tidak akan mendapat malu.
--- Yesaya 50:7

TODAY, 15 Juni : Takkan Dilupakan-Nya

TODAY, 15 Juni 

Takkan Dilupakan-Nya

Terkadang kita merasa tak berharga.
Tak cukup penting.
Sehingga mungkin, kita kira Tuhan sudah mulai melupakan kita...
Mungkin juga Tuhan mulai bosan untuk permintaan doa yang itu-itu saja...
Untuk pengakuan dosa yang tidak kreatif: itu lagi-itu lagi.
Untuk beban hidup yang sedemikian berat, yang kita pikir sungguh kita tak lagi dipedulikan-Nya.
Namun, itu semuanya hanyalah di pikiran...
Juga terbawa kepada perasaan...
Tetapi, Tuhan sendiri jauh melebihi pikiran manusia...
Dia juga jauh melampaui perasaan kita...
Because He's God.
Karena Dialah Tuhan!

Lihatlah burung pipit...
Atau burung-burung yang terbang di udara...
Betapa mereka pun dikasihi Allah...
Jika kita merasa kurang dikasihi, marilah melihat ke sekeliling kita...
Bahkan alam pun bisa berbicara banyak akan kasih-Nya.
Tak perlu sesuatu yang spektakuler untuk mengerti cinta-Nya...
Karena kasih-Nya tanpa syarat dan sungguh luar biasa bagi kita.
Itu semua bisa kita lihat di sekitar kita...

Kita berharga di mata-Nya.
Kita takkan dilupakan-Nya.
Kita dikasihi-Nya.

Mari, jangan kita sia-siakan itu semua...
Menjadi yang terbaik yang kita bisa demi kemuliaan nama-Nya!
(-fon-)

Bukankah burung pipit dijual lima ekor dua duit? Sungguhpun demikian tidak seekorpun dari padanya yang dilupakan Allah, 12:7 bahkan rambut kepalamupun terhitung  semuanya. Karena itu jangan takut, karena kamu lebih berharga dari pada banyak burung pipit.
--- Lukas 12:6-7

TODAY, 14 Juni 2016: Sweet Memories

TODAY, 14 Juni 2016

Sweet Memories

Ho Chi Minh City. Larut malam.
Satu per satu kenangan akan kota ini beserta segala yang terjadi di dalamnya kembali hadir di benakku.
Ya, aku tengah berada di kota ini lagi dalam rangka liburan singkat.
Kami sekeluarga sungguh kangen akan makanannya, sahabat-sahabatnya, juga suasana kotanya.
Terbayang pula kenangan bersama Komunitas Katolik di Ho Chi Minh City ini...
Sebuah kenangan manis yang berharga, yang sungguh kusyukuri telah sempat diberikan-Nya kepadaku.

Ho Chi Minh City. Larut malam.
Dalam sujud syukurku, aku berterima kasih pada-Mu...
Tuhan, Kau sungguh baik, telah memperbolehkan aku mengalami sukacita luar biasa bersama sahabat-sahabatku...
Meskipun kami jauh dari negeri tercinta-Indonesia, namun terbina kekompakan yang kurasakan sampai detik ini...
Setelah 4 tahun bermukim kembali di Singapura, aku masih merasakan kedekatan itu terhadap komunitas kami di Saigon (nama lain HCMC-Ho Chi Minh City).
Aku bersyukur juga untuk kesempatan berjumpa kembali dengan sahabat-sahabatku...
Aku bersyukur kepada Allah setiap kali aku mengingat kamu...
Dan setiap kali aku mendoakan dengan sukacita, agar sahabat semua dilimpahi kasih-Nya...

Terima kasih untuk 'sweet memories' yang telah Kauperkenankan kualami, Tuhan...
Juga aku berdoa untuk setiap sahabat yang membaca ini, semoga mereka pun menghargai dan bersyukur atas setiap kenangan manis yang pernah terpatri di hati.
Amin.
(-fon-)

Aku mengucap syukur kepada Allahku setiap kali aku mengingat kamu.  1:4 Dan setiap kali aku berdoa untuk kamu semua, aku selalu berdoa  dengan sukacita.
--- Filipi 1: 3-4

Monday, June 13, 2016

TODAY, 13 Juni : Teka-Teki

TODAY, 13 Juni

Teka-Teki

Mungkin banyak hal di hidup ini yang menyisakan misteri...
Banyak yang kita kira merupakan teka-teki, seolah kepingan puzzle yang berceceran tanpa ada bentuk atau gambaran yang pasti...
Kamu pernah mengalami hal itu dan seolah kamu tak mengerti apa  rencana Allah di hidup ini?
Kita sama, saya pun pernah merasa demikian...

Jika kita tengah berada pada kegalauan...
Merasa sendirian, merasa gak ngerti...
Merasa ditinggalkan...
Mari, kembali kita sujud di hadapan Allah...
Di dalam hening...
Di dalam doa...
Kita panjatkan semua rasa kepada-Nya...
Kembali percaya bahwa Allah turut bekerja untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia...
Segala rancangan-Nya adalah rancangan damai sejahtera...

Jadi, jika sekarang kita merasa dipenuhi teka-teki...
Tetap percaya, bahwa suatu saat pasti semua gambaran rencana-Nya baru akan kita mengerti...
Dia sudah memiliki gambaran itu sedari semula...
Dia adalah Allah dan pencipta kita...
(-fon-)

Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan  bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil  sesuai dengan rencana Allah.
--Roma 8:28                                                                                                                                                                                                                             

TODAY, 12 Juni: Ketekunan di Dalam Allah

TODAY, 12 Juni

Ketekunan di Dalam Allah

Banyak kita lihat di sekeliling kita, terutama mereka yang sudah biasa hidup mudah dan enak, mengeluhkan kondisi yang sedikit saja sulitnya...
Lalu mereka terus merasa bahwa mereka kurang bahagia dan seolah hidup ini sungguh sengsara...
Tanpa pernah melihat ke sekeliling, bahwa masih banyak yang kurang beruntung dibandingkan dirinya...

Dalam Alkitab kita senantiasa diingatkan untuk tidak takut pada kesengsaraan karena itu menimbulkan ketekunan...
Ketekunan menimbulkan tahan uji dan tahan uji menimbulkan pengharapan...
Jika kita banyak membaca kisah sukses di dunia ini, kita juga melihat bahwa perjuangan mereka kebanyakan dimulai dari bawah.
Mereka mengerti apa artinya 'susah', barulah bisa menghargai kesuksesan itu sendiri...
Sebagai umat Katolik, kita pun melihat bahwa hidup Santo/Santa sungguh tidak mudah...
Mereka mengalami perjuangan iman dengan taruhan nyawa...
Namun, ada kebahagiaan di keabadian yang menanti mereka di Surga...
Persatuan manis dengan Allah Bapa yang kekal untuk selamanya.

Sebagai pengikut Kristus, mari kita senantiasa ingat bahwa kita hendaknya tidak takut sengsara...
Karena kita tahu, kesemuanya itu adalah baik di dalam Dia bagi kita...
Mari terus pula memegang pengharapan di dalam Allah, karena kasih-Nya senantiasa menyertai kita.
(-fon-)

Dan bukan hanya itu saja. Kita malah bermegah juga dalam kesengsaraan  kita, karena kita tahu, bahwa kesengsaraan itu menimbulkan ketekunan, 5:4 dan ketekunan menimbulkan tahan uji dan tahan uji menimbulkan pengharapan. 5:5 Dan pengharapan  tidak mengecewakan, karena kasih  Allah telah dicurahkan di dalam hati kita  oleh Roh Kudus  yang telah dikaruniakan kepada kita.
--- Roma 5:3-5

Saturday, June 11, 2016

TODAY, 11 Juni: Besar Setia-Mu

Besar Setia-Mu

Hari ini...
Kumulai suatu hari yang baru di dalam-Mu.
Aku meyakini bahwa Engkau sungguh setia di dalam kehidupan kami.
Selalu baru di setiap pagi, ya Tuhan...
Sungguh besar kasih setia-Mu...

Ketika dunia semakin menjauh dari-Mu...
Seolah mereka berlomba-lomba memberitakan ketidaksetiaan para pesohor...
Ketika mereka punya affair, selingkuh, atau kawin-cerai selalu...
Sehingga pemberitaan dipenuhi berita-berita semacam itu.
Selalu dan selalu...

Kami inginkan agar Engkau merajai kami, ya Tuhan...
Dengan contoh kesetiaan yang Kauberikan
Semoga kami tak terkontaminasi hal-hal yang menjauhkan kami dari kata setia...
Karena kami adalah milik-Mu...
Hanya dengan mengikuti jalan-Mu, kami menemukan kedamaian itu...

Ajarilah kami, ya Allah...
Agar tetap setia...
Sebagaimana Engkau terlebih dulu setia kepada kami.
Sekarang dan sepanjang hidup kami.
(-fon-)

selalu baru tiap pagi; besar kesetiaan-Mu!
--- Ratapan 3:23

Thursday, June 9, 2016

TODAY, 10 Juni: Keep the Faith!

TODAY, 10 Juni

Keep the Faith!

Having faith does not mean having no difficulties, but having the strength to face them, knowing we are not alone. (Pope Francis' Twitter)

Iman.
Sebesar biji sesawi pun, sungguh dahsyat kekuatannya.
Iman.
Tak jarang, kita merasa kita kehilangannya atau dia berkurang kadarnya, apalagi berhadapan dengan kenyataan yang terlihat di depan mata...

Namun, iman adalah dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan.
Bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat...
Mengutip ucapan Paus Fransiskus via Twitter-nya, beriman bukan berarti tidak punya masalah...
Melainkan dengan iman selalu ada kekuatan baru untuk menghadapinya karena kita meyakini: kita tidaklah sendirian...

Ketika banyak masalah, banyak persoalan...
Kami tidak menjadi kecil hati, karena kami mengandalkan Tuhan di dalam kehidupan ini!
Iman memampukan kita semua melangkah dalam damai sejahtera dan sukacita-Nya.
Keep the faith!
Yes, we can!
(-fon-)

Iman adalah  dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan  dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat.
--- Ibrani 11:1


TODAY, 9 Juni : Allah Sumber Segala Penghiburan


Allah Sumber Segala Penghiburan
Jika hanya mengandalkan  kekuatan sendiri, tentunya kita takkan pernah sanggup menjalani kehidupan ini dengan segala permasalahannya.
Apa yang terlihat di depan mata, apa yang disajikan di sosial media, belum tentu demikian juga pada kenyataannya.
Setiap orang punya masalah, itu adalah sebuah fakta yang tak terpungkiri.
Namun, bukan berarti kita harus menangisi masalah itu terus-menerus...
Melainkan sedapat mungkin tetap menimba kekuatan dari Allah dan menjadi berkat bagi sesama- bahkan di tengah permasalahan itu sendiri.
Bertolong-tolongan, saling memberi penghiburan, saling menguatkan, saling mendoakan...
Itulah yang hendaknya sedapat mungkin kita lakukan, meskipun keadaan kita sendiri tengah berbeban berat.
Bagaimana caranya?
Mohon kekuatan dari Allah sebagai Sumber Segala Penghiburan.
Di tengah permasalahan, bukan berarti sukacita tak bisa kita rasakan.
Justru dengan berjalan bersama-Nya, selalu ada damai sejahtera yang mengiringi setiap  langkah kita setiap harinya.
Semoga Allah Sumber Segala Penghiburan memberikan kekuatan-Nya kepada kita untuk menjalani kehidupan ini dalam damai dan sukacita.
Amin!
(-fon-)
  
Terpujilah Allah, Bapa Tuhan kita Yesus Kristus, Bapa yang penuh belas kasihan dan Allah sumber segala penghiburan,
yang menghibur kami dalam segala penderitaan kami, sehingga kami sanggup menghibur mereka, yang berada dalam bermacam-macam penderitaan dengan penghiburan yang kami terima sendiri dari Allah.
--- 2 Korintus 1:3-4 (TB)

Tuesday, June 7, 2016

TODAY, 8 Juni : Detoksifikasi Hati

Detoksifikasi Hati

Kata yang cukup menjadi tren belakangan ini adalah detox atau dalam Bahasa Indonesia kita sebut dengan detoks (detoksifikasi) yang berarti mengurangi kadar racun di dalam tubuh.
Beberapa jus, jenis makanan, ataupun beberapa macam terapi diyakini membuat tubuh lebih sehat dengan membuang racun-racun di dalam tubuh kita.

Tanpa kita sadari, hati pun menampung banyak emosi negatif yang bisa menjadi racun di tubuh kita.
Sebut saja kemarahan, sakit hati, tidak mau (belum mampu) mengampuni, kepahitan, kekecewaan, stress, depresi, luka batin, dan sebagainya...
Ada istilah psikosomatis yang berasal dari bahasa Yunani. 
Psyche berarti psikis dan soma berarti badan. Yang kurang lebih menekankan pada pentingnya faktor kejiwaan di dalam penyakit fisik.

Selain detoksifikasi tubuh secara keseluruhan, mari pula fokus pada detoksifikasi hati kita masing-masing.
Mungkin di luaran, kelihatannya kita baik-baik saja.
Namun di dalam hati, terjadi kekacauan luar biasa yang membuat kita kewalahan untuk menanganinya...
Sekali lagi, dengan rendah hati, mohon kepada Allah akan pengampunan dan kasih-Nya agar memenuhi diri dan hati kita...
Segala perasaan negatif ini, kita serahkan dan bawa kepada-Nya...
Bawa Yesus ke kejadian-kejadian yang menyedihkan, membuat kita sungguh terluka...
Di semua momen itu, Yesus ada.
Dia memeluk kita dengan kasih-Nya, kita takkan dibiarkan-Nya sendirian.
Dengan mengulangi proses itu, semoga kita secara perlahan namun pasti menuju kepada kasih dan damai sejati.
Sehingga hati kita dipenuhi sukacita yang bersumber dari Allah saja.
Semoga detoks hati ini juga menjadi prioritas kita.
Dunia butuh orang-orang yang menyebarkan sukacita Allah kepada sekitarnya!
(-fon-)

Hati yang gembira membuat muka berseri-seri,  tetapi kepedihan hati mematahkan semangat.
--- Amsal 15:13 

TODAY, 7 Juni 2016: Bartimeus Itu Aku

Bartimeus Itu Aku

Pengalaman melihat seorang yang tidak bisa melihat naik bus dari Lucky Plaza menuju Plaza Singapura, sempat saya tuangkan di dalam bentuk tulisan berjudul Bartimeus Itu Aku di Blog Jesus, I Adore You, sebuah blog yang saya khususkan untuk menulis bagi-Nya di luar renungan harian TODAY. Secuplik puisi singkat di akhir tulisan itu, saya kembali hadirkan di sini: 

Bartimeus itu aku.
Aku terkadang ‘buta’.
Tak mau memandang dengan kasih…
Tak selalu bisa tulus dalam memberi…
Tak selalu mau membantu mereka yang berteriak minta tolong di hadapanku…

Bartimeus itu aku…
Dan aku datang kepada-Mu, Yesusku…
Aku mohonkan dengan imanku, tolong bukakan mataku…
Kasihanilah aku…
Dan izinkan aku mengikuti-Mu sampai akhir hidupku.
Melakukan kehendak-Mu dan menyenangkan-Mu.
(*pernah dimuat di blog yang saya khususkan menulis bagi Dia http://fon4jesus.blogspot.sg/2013/02/bartimeus-itu-aku.html)

Sudah beberapa hari, topik tulisan ini seolah terngiang-ngiang kembali di telinga dna juga benakku...
Mungkin kita tak buta secara fisik, namun yang terlebih parah: mata hati kita tertutupi oleh banyak hal, sehingga tak mampu (atau tak mau) melihat penderitaan di sekitar kita.
Ajar kami agar lebih peka terhadap sekitar kami, Tuhan.
Sehingga kami boleh menjadi saluran kasih dan perpanjangan tangan-Mu di mana pun kami ditempatkan.
Amin.
(-fon-)

Lalu tibalah Yesus dan murid-murid-Nya di Yerikho. Dan ketika Yesus keluar dari Yerikho, bersama-sama dengan murid-murid-Nya dan orang banyak yang berbondong-bondong, ada seorang pengemis yang buta, bernama Bartimeus, anak Timeus, duduk di pinggir jalan. 10:47 Ketika didengarnya, bahwa itu adalah Yesus orang Nazaret,  mulailah ia berseru: "Yesus, Anak Daud, kasihanilah aku!" 10:48 Banyak orang menegornya supaya ia diam. Namun semakin keras ia berseru: "Anak Daud, kasihanilah aku!" 10:49 Lalu Yesus berhenti dan berkata: "Panggillah dia!" Mereka memanggil orang buta itu dan berkata kepadanya: "Kuatkan hatimu, berdirilah, Ia memanggil engkau." 10:50 Lalu ia menanggalkan jubahnya, ia segera berdiri dan pergi mendapatkan Yesus. 10:51 Tanya Yesus kepadanya: "Apa yang kaukehendaki supaya Aku perbuat bagimu?" Jawab orang buta itu: "Rabuni,  supaya aku dapat melihat!" 10:52 Lalu kata Yesus kepadanya:"Pergilah, imanmu telah menyelamatkan  engkau!" Pada saat itu juga melihatlah ia, lalu ia mengikuti  Yesus dalam perjalanan-Nya.
--- Markus 10:46-52