Monday, March 30, 2015

TODAY, 30-31 Maret: Matius 9

Bukalah Mata Kami, ya Tuhan

Ada yang menarik saat membaca ayat-ayat dari Matius 9 berikut ini:

Ketika Yesus meneruskan perjalanan-Nya dari sana, dua orang buta mengikuti-Nya sambil berseru-seru dan berkata: "Kasihanilah kami, hai Anak Daud. 9:28 Setelah Yesus masuk ke dalam sebuah rumah, datanglah kedua orang buta itu kepada-Nya dan Yesus berkata kepada mereka:"Percayakah kamu, bahwa Aku dapat melakukannya?" Mereka menjawab: "Ya Tuhan, kami percaya." 9:29 Lalu Yesus menjamah mata mereka sambil berkata: "Jadilah kepadamu  menurut imanmu." 9:30 Maka meleklah mata mereka.
--- Matius 9:27-30a

Dua orang buta, punya iman yang luar biasa kepada Yesus, dan Yesus pun menjamah mata mereka... Dan mereka pun mampu melihat...
Sering kali, meskipun kita tidak buta secara fisik, namun mata hati kita 'buta'...
Maka, marilah kita mohon kepada Yesus, untuk senantiasa menerangi mata hati kita, sehingga kita mampu mengasihi sesama kita...
Bukalah mata kami, ya Tuhan...
(-fon-)

Belas Kasih Yesus

Yesus memilik belas kasih yang luar biasa...
Saat melihat orang banyak yang begitu kelelahan dan seperti domba tak bergembala, Yesus pun tergerak oleh kasih-Nya...

Ketika kita lelah, mari datang dan berdoa kepada Yesus...
Untuk kemudian memohon agar belas kasih-Nya turun atas diri kita...
Dalam hidup, pastinya ada proses naik-turun yang harus dijalani...
Kita merasa lelah dan sering kali tidak ingin lagi melangkah...
Namun, mari berjalan bersama Yesus...
Di dalam kasih-Nya semoga kita dimampukan melewati segala badai kehidupan.
Amin.
(-fon-)

Melihat orang banyak itu, tergeraklah hati Yesus oleh belas kasihan kepada mereka, karena mereka lelah dan terlantar seperti domba yang tidak bergembala. 
--- Matius 9:36

Sunday, March 29, 2015

TODAY, 29 Maret: Ruang Bagi Allah

Ruang Bagi Allah

Ketika teknologi menghantarkan kita kepada kesibukan 'ekstra' untuk 'online' atau 'exist' di mana-mana lewat sosial media...
Ketika kita menjadi keranjingan (jika tidak kecanduan) akan 'game' online yang menarik hati semisal 'Candy Crush', 'Pokopang', atau yang lainnya...
Ketika kita semakin disibukkan dengan drama Korea, sehingga tak lagi punya waktu untuk berdoa...
Semuanya itu harus diakui, begitu menarik perhatian kita...
Kita punya ruang, bahkan begitu luasnya ruang itu, untuk hal-hal yang tengah kita sukai...
Saya pun termasuk di dalamnya...
Saat menjelang Paskah ini, saya pun merenungkan...
Apa saya harus ikut arus dunia?
Apa kalau tidak, saya jadi orang yang aneh di mata dunia?
Sedangkan Alkitab senantiasa mengingatkan hal ini:
Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia  ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan  kepada Allah dan yang sempurna.
--- Roma 12:2

Tidak perlu menjadi serupa dengan dunia, apalagi jika kita memang mengikut Allah...
Tak jarang, kita harus berjalan berlawanan dengan arus dunia...
Pertanyaan reflektif hari ini dan selanjutnya: jika untuk hal-hal itu saya punya waktu, adakah saya pun sediakan waktu bagi Allah? Sebuah ruang di hati untuk didiami-Nya?
Semoga kita bisa menempatkan segala sesuatu sesuai porsinya. Dan, membiarkan Allah meraja di hidup kita. 
(-fon-)

Saturday, March 28, 2015

TODAY, 27-28 Maret: Dari Amsal 13: 4. 9

27 Maret

Kebiasaan Menunda

Beberapa hal memang tertunda-walaupun kita berusaha sekuat tenaga- karena mungkin memang belum waktunya...
Misalnya: keinginan untuk punya jodoh yang baik, keinginan untuk punya anak sesegera mungkin, keinginan untuk naik jabatan, keinginan untuk ganti pekerjaan, keinginan untuk bisnis sendiri, dan seterusnya...

Namun beberapa hal (atau bahkan banyak hal) belum terlaksana karena kita sendiri yang menundanya...
Ada perbedaan yang besar dalam kedua hal ini: tertunda karena belum waktunya Tuhan, atau kita yang belum mau melaksanakan sesuatu sehingga kita sendiri yang menundanya...
Tentunya akan berbeda di tiap kondisi, harus dilihat kasus demi kasusnya....
Marilah kita telusuri lagi hidup kita...
Untuk hal-hal yang bisa langsung kita kerjakan, mari lakukan segera...
Jangan menunda-nunda dan menjadikannya kebiasaan yang kurang baik di hidup kita...
Semoga kita semakin rajin membantu sesama, menebarkan kasih-Nya di dunia ini lewat orang-orang di sekeliling kita.
(-fon-)

Hati si pemalas penuh keinginan, tetapi sia-sia, sedangkan hati orang rajin diberi kelimpahan. 
--- Amsal 13:4

Pribadi yang 'Kinclong'

Kita sungguh ingin terlihat 'kinclong', bukan?
Berapa banyak iklan kosmetik- yang sekarang pun juga merambah ke kosmetik bagi kaum pria- untuk tampil sempurna. 
Untuk terlihat keren. 
Kulit yang cemerlang, wajah yang 'kinclong.'
Yang tanpa 'make-up' tebal pun sudah terlihat penuh pesona...

Saya tertarik dengan Amsal berikut, yang menyatakan bahwa terang orang benar bercahaya gemilang.
Betapa indahnya, jika kita-para pengikut Kristus- bukan hanya bersibuk-ria untuk meng-kinclongkan wajah dan penampilan luar kita...
Namun juga tidak menyepelekan kepribadian selaku anak-anak Allah...
Semoga kita menjadi orang-orang benar yang bercahaya gemilang...
Yang mampu menyebarkan terang-Nya ke sekitar kita...
Menjadi pribadi yang 'kinclong', hanya bagi kemuliaan Allah.
(-fon-)

Terang orang benar bercahaya gemilang, sedangkan pelita orang fasik padam. 
--- Amsal 13:9

Wednesday, March 25, 2015

TODAY, 26 Maret: Mengakhiri Pertandingan yang Baik

Mengakhiri Pertandingan yang Baik

Nearly 40,000 has paid respects by last night and more continued through the night...
(Huge Crowds to Bid Mr Lee Farewell-  The Straits Times, 26 March 2015)

Di Singapura tengah terjadi antrian besar-besaran untuk mengenang dan melepas kepergian mantan Perdana Menteri Lee Kuan Yew. 
Hampir 40 ribu warga sudah datang dan memberi penghormatan terakhir...
MRT pun diaktifkan selama 24 jam untuk mempermudah warganya dalam mencapai 'Parliament House', tempat beliau disemayamkan. 
Beliau berjasa dalam memajukan Singapura dari negara 'third class' menjadi 'first class', mengupayakan dwibahasa (Inggris dan Mandarin), juga senantiasa menggemakan keharmonisan antar-rasial (Racial harmony) yang memungkinkan masyarakatnya hidup dalam perdamaian...


Suatu saat, kita semua akan kembali ke pangkuan-Nya...
Itu hanya soalan waktu saja...
Setiap kali mendengar kabar duka cita, juga membaca kepergian seseorang, kembali hati ini diingatkan...
Yang terpenting dalam hidup adalah memelihara iman, tetap setia sampai garis akhir, sehingga kita mampu mengakhiri pertandingan ini dengan baik.
Mari terus berjuang untuk hidup benar sampai akhir nanti.
Semoga!
(-fon-)

Aku telah mengakhiri pertandingan  yang baik, aku telah mencapai garis akhir  dan aku telah memelihara iman. 
--- 2 Timotius 4:7

Tuesday, March 24, 2015

TODAY, 25 Maret: Maju Tak Gentar

Maju Tak Gentar

Judul renungan hari ini koq seperti judul lagu perjuangan yang terkenal itu?
Ya, saya teringat lagu itu tatkala memikirkan rasa takut yang pernah menyerang...
Rasa takut pastinya pernah menyerang siapa saja.
Tak peduli betapa hebatnya seseorang, pasti pernah merasakan hal ini...
Ada rasa takut kehilangan orang yang terkasih...
Rasa takut kehilangan pekerjaan karena adanya PHK besar-besaran di kantor...
Rasa takut naik pesawat, karena banyaknya kecelakaan yang terjadi...

Rasa takut pasti pernah menghampiri...
Namun, jangan kita menjadi terpuruk di dalamnya...
Percayakan segalanya kepada Allah...
Carilah Dia...

Mohonkan kekuatan dari-Nya untuk melangkah...
Agar kita bergerak maju tak gentar bersama-Nya.
(-fon-)

Aku telah mencari TUHAN,   lalu Ia menjawab aku, dan melepaskan  aku dari segala kegentaranku.
--- Mazmur 34:5

TODAY, 22-24 Maret: Sempurna

22 Maret

Ketaatan Iman yang Paling Sempurna

Perawan Maria menghayati ketaatan iman yang paling sempurna. Oleh karena ia percaya bahwa bagi Allah "tidak ada yang mustahil" (KGK/Katekismus Gereja Katolik no. 148).

Mari kita melihat diri kita sendiri dan menganalisa...
Apakah ketaan kita kepada Allah terus konstan?
Atau berada pada grafik naik-turun yang terlalu tajam?
Sesungguhnya, naik-turun adalah hal biasa...
Namun, semoga saat kita tengah 'turun', tidak 'drop' begitu jauh...

Keimanan kita pasti pernah mengalami jatuh-bangun...
Namun, marilah terus mencontoh Bunda Maria, dengan ketaatan imannya yang paling sempurna, berseru kepada Allah: " Tiada yang mustahil bagi-Nya."
Semoga kita senantiasa diingatkan agar terus berpegang di dalam Dia, dalam segala keadaan yang terjadi dalam hidup kita.
(-fon-)

Sebab bagi Allah  tidak ada yang mustahil.
--- Lukas 1:37

23 Maret

Terpelihara Sempurna

Semoga Allah damai sejahtera   menguduskan kamu seluruhnya  dan semoga roh, jiwa  dan tubuhmu terpelihara sempurna dengan tak bercacat  pada kedatangan Yesus Kristus,  Tuhan kita.
--- 1 Tesalonika 5:23

Semoga kita tetap hidup kudus di dalam Dia...
Berani melawan arus di tengah dunia yang menawarkan banyak cara yang tidak sesuai dengan jalan-Nya...
Semoga seluruh roh, jiwa, dan tubuh kita terpelihara sempurna karena Dia menguduskan kita...
Dan tetap memperjuangkan suatu kehidupan yang benar di mata Allah...
Bukan hanya apa yang dianggap benar oleh orang-orang di sekitar kita.
Be different in Him! Tampil beda di dalam Dia!
(-fon-)

24 Maret

 Sempurna Seperti Bapa di Surga

Dalam edisi Bahasa Indonesia Sehari-hari (BIS), ayat ini berbunyi :
Bapamu di surga mengasihi semua orang dengan sempurna. Kalian harus begitu juga.

Mungkin, ketika membaca terlintas pikiran...
Mengasihi semua orang dengan sempurna?
Saya harus begitu juga?
Apa mungkin?
Terutama terhadap mereka yang begitu menyakiti hati, sering menghina dan merendahkan diri kita, walaupun kita tidak bersalah sepenuhnya?


Masih dipenuhi tanda tanya di kepala, mungkin kita kembali berpikir...
Ah, ayat itu bukan untuk saya...
Itu buat orang-orang yang pemaaf, yang bisa mengasihi semua orang...
Benarkah demikian?

Mungkin kita belum bisa, tapi bukan berarti nantinya tidak bisa.
Mari terus berupaya yang terbaik untuk mengasihi sesama kita.
Meskipun pernah dikecewakan... 
Semoga selalu ada pintu maaf...
Memaafkan bukan pula berarti mau dimanfaatkan di kemudian hari...
Tetap tulus dan cerdik, serta penuh kasih.
Belajar lebih baik lagi,  sempurna seperti Bapa di Sorga.
(-fon-)

Karena itu haruslah kamu sempurna, sama seperti Bapamu yang di sorga adalah sempurna.
--- Matius 5:48


Friday, March 20, 2015

TODAY, 21 Maret: Setia dalam Panggilan Hidup Kita

Setia Dalam Panggilan Hidup Kita

We are not called to save the world, solve all problems, and help all people.  But we each have our own unique call, in our families, in our work, in our world.  We have to keep asking God to help us see clearly what our call is and to give us the strength to live out that call with trust.  Then we will discover that our faithfulness to a small task is the most healing response to the illnesses of our time.
(From Henry Nouwen's Reflection: Our Unique Call)

Bacaan dari renungan Henry Nouwen yang saya terima beberapa waktu yang lalu mengingatkan saya-juga kita semua- untuk setia dalam panggilan hidup kita. 

Tidak semua dari kita dipanggil untuk menyelamatkan dunia... 
Tidak pula kita dipanggil untuk menyelesaikan segala masalah.
Tetapi, setiap dari kita memiliki panggilan yang unik dalam keluarga, dalam pekerjaan, di dunia kita...
Hendaknya kita tetap mohon bimbingan Allah untuk melihat secara jelas apa panggilan kita, serta diberi kekuatan untuk setia dalam panggilan itu di dalam iman.
(-fon-)

Barangsiapa setia dalam perkara-perkara kecil, ia setia juga dalam perkara-perkara besar. Dan barangsiapa tidak benar dalam perkara-perkara kecil, ia tidak benar juga dalam perkara-perkara besar. 
--- Lukas 16:10

TODAY, 20 Maret: Kafe Agape

Kafe Agape

Ada yang menarik di paroki Saint Mary of the Angels (SMOTA) Bukit Batok selama masa Prapaskah ini.
Adanya Kafe Agape yang berlokasi di GUBBIO (nama baru dari kantin SMOTA yang baru direnovasi), yang memberikan makanan gratis bagi para pengunjungnya.
Hebatnya, ini sudah dibayarkan oleh mereka yang sudah makan di Kafe ini sebelumnya. 
Jadi, jika Anda berkenan dengan makanan hari itu dan memiliki uang lebih, silakan membayar untuk orang-orang di minggu berikutnya.
Tentunya, ini semampu Anda. Tidak ada pemaksaan.
Jika tidak, pun tidak masalah.
Kafe Agape juga menjamu sekitar 80 orang pekerja migran asal Cina dan India dengan gratis sebagai bagian dari rangkaian kasih yang tak bersyarat kepada sesama...

Sungguh suatu kegiatan yang menarik dan cukup inspirasional bagi saya pribadi.
Bahwa kasih Allah yang sudah dirasakan, bukan hanya disimpan untuk diri sendiri.
Melainkan dibagikan kepada sesama kita.
Agape sendiri berasal dari Bahasa Yunani yang berarti cinta tanpa batas atau cinta tanpa syarat.
Dengan demikian, kita senantiasa diingatkan akan kebaikan Allah. 
Untuk selama-lamanya kasih setia-Nya kepada kita...
Sedapat mungkin, mari kita wujudkan kepada sekeliling kita.
Mungkin, bukan berupa sesuatu yang spektakuler, melainkan hanya sesuatu yang sederhana.
Yang terpenting adalah nilai kebaikan dan kasih yang ada di dalamnya.
Semoga hati kita terketuk untuk senantiasa menjadi saluran kasih Tuhan kepada sekitar kita.
(-fon-)

Bersyukurlah  kepada Allah semesta langit!  Bahwasanya untuk selama-lamanya  kasih setia-Nya.
--- Mazmur 136:26

Wednesday, March 18, 2015

TODAY, 19 Maret: Apa yang Bisa Kita Lakukan?

Apa yang Bisa Kita Lakukan?

Sebuah renungan yang menarik, saya dapati dari lembaran buletin Gereja Saint Mary of the Angels, Bukit Batok, Singapura tanggal 14/15 Maret yang lalu.
Renungan singkat itu akan saya tuliskan di sini sebagai berikut:

What We Can Do for Lent

There are positive things we can do for the Lenten season and beyond. Be happy. Be helpful. Volunteer at agencies that assist those in need. Practice being patient and kind to people at work or in your family. If you give up things for the Lent, save the money to donate to a worthy cause. Help drive seniors or others to church, to appointments, or to other activities. Volunteer at the parish to assist with all the extra work that comes with Lent and Easter time. Smile and brighten the day of those you encounter.

Ada baiknya jika dimulai saat Masa Prapaskah ini dan kemudian berlanjut menjadi kebiasaan sehari-hari...
Perbanyak tersenyum dan menjadi pribadi-pribadi yang berbahagia.
Yang dengan ringan tangan, mau membantu mereka yang membutuhkan pertolongan.
Bukan melulu soalan uang, namun terlebih menyediakan waktu bagi sesama.
Menolong mereka yang lanjut usia untuk ke dokter, ke Gereja, atau ke aktivitas lainnya.
Membantu kegiatan paroki dan memberikan waktu kita untuk bidang yang kita kuasai, jika itu memungkinkan...
Terus mengupayakan kesabaran terhadap sekitar kita, entah itu di tempat kerja atau di keluarga...
Menyumbangkan bagian uang yang kita simpan selama masa Prapaskah, untuk sesuatu yang baik dan bernilai...
Kenakanlah kasih di setiap tindakan kita, sebagai pengikat yang mempersatukan dan menyempurnakan...
Menyadari, hanya karena kasih-Nya, kita dimampukan untuk melakukan ini semua dengan sukacita.
(-fon-)

Dan di atas semuanya itu: kenakanlah kasih,  sebagai pengikat yang mempersatukan  dan menyempurnakan.
--- Kolose 3:14

Tuesday, March 17, 2015

TODAY, 18 Maret: Tetap Setia Kepada Allah

Tetap Setia Kepada Allah

Ayat dari Amsal 3 ini dalam edisi Bahasa Indonesia Sehari-hari (BIS), berbunyi demikian:
Hendaklah engkau tetap percaya dan setia kepada Allah dan sesamamu. Ingatlah itu dan simpanlah di dalam hatimu.

Meskipun banyak godaan...
Meskipun banyak permasalahan...
Meskipun pernah mengalami kekecewaan...
Mari, tetap belajar untuk setia kepada-Nya...
Belajar pula dengan rendah hati mengakui...
Banyak kali, kita tak cukup ahli untuk menanggapi setiap situasi...
Terkadang pula, kita tak cukup tahu apa yang terbaik bagi diri...
Belajar percaya kepada penyelenggaraan-Nya...
Dia selalu tahu yang terbaik bagi kita...
Hanya mungkin kita yang tak bisa melihat semua itu pada saat ini...
Mari tetap setia kepada-Nya!
(-fon-)

Janganlah kiranya kasih dan setia meninggalkan engkau! Kalungkanlah itu pada lehermu, tuliskanlah itu pada loh hatimu.
--- Amsal 3:3

Monday, March 16, 2015

TODAY, 14-17 Maret: Amsal 16

14 Maret

Baik Menurut Siapa?

Setiap perbuatan orang mungkin baik dalam pandangannya sendiri, tapi Tuhanlah yang menilai maksud hatinya.

--- Amsal 16:2

Kembali saya diingatkan saat membaca ayat ini... 
Dalam pandangan diri kita, mungkin kita sudah baik...
Namun, bagaimana itu menurut mayoritas orang atau sesama di sekeliling kita?
Terutama yang tidak mendapatkan keuntungan atas perbuatan 'baik' kita itu?
Terlebih lagi, di atas segalanya...

Bagaimana tindakan ini di mata Tuhan?
Apakah berkenan dalam pandangan-Nya?

Sungguh penting untuk tidak menganggap diri baik, apalagi paling baik...
Sungguh kita semua punya dosa dan kesalahan...
Dan tak jarang, tindakan 'baik' kita itu hanyalah untuk terlihat baik, atau yang menguntungkan diri sendiri dan teman-teman dekat kita...
Penting untuk terus memelihara kesucian hati nurani untuk senantiasa mengingatkan kita, jika kita terjatuh ke jalan yang salah.
Semoga Roh Kudus membimbing kita untuk terus melakukan tindakan yang berkenan bagi Dia.
(-fon-)

15 Maret


Tentang Penghasilan


Ketika banyak orang menjadi kaya lewat jalur tidak jujur semisal lewat korupsi...
Menjadi tantangan tersendiri bagi kita-para pengikut Kristus- untuk tetap hidup jujur, meskipun penghasilan tidak setinggi mereka.
Penghasilan, kekayaan, memang membuat seseorang mendapatkan banyak kemudahan di dalam hidup...

Namun, marilah kita ingat...
Jika kita dianugerahi banyak penghasilan dalam hidup ini, itu semua hanyalah karena kebaikan-Nya...
Akan sangat indah, jika yang lebih dalam hal penghasilan, mau berbagi kepada mereka yang berkekurangan...
Bukan melulu memenuhi diri dengan kemewahan belaka...
Satu kemewahan, bisa membiayai banyak anak yang ingin sekolah...
Masih begitu banyak orang yang kelaparan...
Semoga. Ya, semoga kita senantiasa mengingat hal itu. 
(-fon-)

Lebih baik berpenghasilan sedikit dengan kejujuran, daripada berpenghasilan banyak dengan ketidakadilan.

--- Amsal 16:8

16 Maret


Rencana-Mu yang Terindah

Pernah berencana sebaik-baiknya, lalu gagal terlaksana?
Semakin bertambah umur kita, pastinya pernah mengalaminya...
Pada saat itu, kemudian kita berkata, " Rencana-Mu memang bukan rencanaku, ya Allah."
Kemudian mungkin kita kecewa, merasa marah dan terluka.
"Mengapa Tuhan tidak mengasihiku seperti Dia mengasihi orang lain?"
Kemudian setelah beberapa saat merenung dan melakukan kilas balik mungkin beberapa tahun kemudian...
Barulah kita menyadari bahwa rencana-Nya adalah rencana yang lebih baik dari yang bisa kita pikirkan.
Semoga pada saatnya nanti, saat kita sudah menerima semuanya dengan keihklasan, kita bisa berseru bahwa "Rencana-Mulah yang terindah, Tuhan."
(-fon-)

Manusia dapat membuat rencana, tetapi Allah yang menentukan jalan hidupnya.

--- Amsal 16:9

17 Maret


Waspada Terhadap Kesombongan

Pada awalnya mungkin kita melakukan sesuatu dengan tulus.
Lalu, ada pujian, ada penghasilan, ada pemberitaan media yang begitu luas tentang kebaikan yang kita lakukan...
Kemudian, kita menjadi lupa akan keinginan untuk tetap tulus di awal...
Kita terlena dengan itu semua...
Lupa pada Sang Sumber yang memberikan kita segala..
Kita kemudian merasa hebat dan melupakan Allah yang dahsyat...

Sebelum itu semua terjadi...
Atau mungkin itu pernah terjadi...
Mari ingat kembali...
Tak ada gunanya tinggi hati...
Kesombongan mengakibatkan kehancuran...
Keangkuhan mengakibatkan keruntuhan...

Persembahkan segalanya hanya kepada Allah...
Bersyukur, bisa jadi saluran kebaikan-Nya...
Segala sesuatu kita kembalikan hanya pada kemuliaan-Nya.
(-fon-)

Kesombongan mengakibatkan kehancuran; keangkuhan mengakibatkan keruntuhan.

--- Amsal 16:18

Thursday, March 12, 2015

TODAY, 13 Maret: Indahnya Berbagi

Indahnya Berbagi

It's all hands on deck for National Breakfast Day as our Managing Director, Mr Robert Hunghanfoo, joins in the Egg McMuffin giveaway. Join us for our All-Day Breakfast today! (Dari Fanpage McDonald's Singapore di Facebook).

Tanggal 9 Maret yang lalu, merupakan hari yang dicanangkan sebagai National Breakfast Day oleh perusahaan McDonald's di Singapura dan mereka membagikan sarapan gratis dari pukul 06 pagi sampai 11 siang.
Senang dan haru ketika membaca di Fanpage yang sama tentang sigapnya para karyawan membantu mereka yang datang dengan kursi roda dan memberikan makan pagi kepada mereka yang membutuhkan.
Antrian sudah dimulai ketika masih jam 05.15 pagi di beberapa outlet.

Saya tidak berada di sana. Saya pun bukan marketing perusahan ini.

Namun, saya kira tindakan ini patut dicontoh.
Sesuatu yang baik. Sesuatu yang bisa mengingatkan kita akan indahnya berbagi.
Buat beberapa orang, makanan ini adalah jenis mewah dan mungkin mereka tak pernah mencicipinya.

Mari melihat ke sekeliling kita.
Masih banyak yang butuh pertolongan, sapaan ramah, doa, dan mungkin bantuan keuangan.
Bukan berarti harus mengumbar kebaikan, bukan pula harus pamer.
Namun, jika kita masih begitu diberkati sampai hari ini, bukankah akan sangat baik jika kita pun bisa menyisihkan sebagian berkat itu untuk berbagi kepada sesama yang membutuhkan?

Semoga kita tetap memelihara kasih persaudaraan terhadap sesama kita.
Dalam kasih, ada sukacita yang besar menanti dan mengisi tiap relung hati.
(-fon-)

Peliharalah kasih persaudaraan! 13:2 Jangan kamu lupa memberi tumpangan kepada orang,  sebab dengan berbuat demikian beberapa orang dengan tidak diketahuinya  telah menjamu malaikat-malaikat. 
--- Ibrani 13:1-2

Wednesday, March 11, 2015

TODAY, 12 Maret: Jalan Tuhan Bukan Selalu Jalan Kita


Jalan Tuhan Bukan Selalu Jalan Kita

Saya akan berandai-andai dan melakukan kilas balik...
Jika saat ini saya berada di Jakarta dan segala kondisi berjalan normal, pastinya saya masih bekerja di kantor.
Jika saya dikaruniai anak pun, tentunya saya masih tetap jadi karyawati yang tidak mengasuh anak sendiri. Akan ada asisten rumah tangga yang membantu lancarnya jalan keluarga dan kerja saya.

Namun, kenyataan berkata lain.
Saya tidak pernah menyangka akan menjadi Ibu Rumah Tangga sepenuh waktu, terlebih lagi bukan di Indonesia.
Ini sungguh di luar perencanaan saya...
Butuh waktu untuk mencerna dan menerima semuanya.
Walaupun terkadang kenyataan yang terjadi begitu cepat dan beruntun.
Dan, ini tidak selalu mudah untuk langsung diterima.

Butuh proses untuk mengerti dan menyadari bahwa jalan Tuhan bukan selalu jalan yang kita inginkan...
Bukan melulu sama seperti apa yang kita impikan...
Namun, sekali lagi...
Marilah kita bersyukur atas apa yang ada hari ini...
Berusaha sebaik-baiknya untuk hidup di dalam rancangan yang sudah Dia sediakan...
Belajar berserah, meskipun itu sulit luar biasa...
Belajar fleksibel jika rencana-Nya menyimpang jauh dari apa yang sudah kita buat...
Belajar tetap teguh di dalam iman, percaya pada Allah.
Dia tahu yang terbaik bagi kita.
(-fon-)

Sebab rancangan-Ku  bukanlah rancanganmu , dan jalanmu bukanlah jalan-Ku,  demikianlah firman TUHAN.
--- Yesaya 55:8

Tuesday, March 10, 2015

TODAY, 11 Maret: Belajar dari Semut

Belajar dari Semut

Tentunya kita ingin setiap pagi bangun dengan penuh semangat, begitu termotivasi untuk melakukan apa yang dijadwalkan hari ini.
Namun yang namanya faktor kemalasan, tentunya satu-dua-bahkan sering kali menyerang.
Lalu pilihannya, mau ikut rasa malas itu, atau bangkit berdiri dan melakukan sesuatu yang produktif?

Tak dapat dipungkiri, kemalasan sangat mungkin menyapa.
Mungkin pagi itu kita sedang tidak 'mood', mungkin juga karena cuaca yang terus-menerus hujan, menjadikan kita cenderung enggan untuk bangun pagi...
Amsal hari ini mengingatkan untuk belajar dari semut. 
Pergi dan memperhatikan apa yang mereka lakukan...
Selain kerja sama kelompok yang baik, semut juga terkenal dalam mengumpulkan makanan waktu musim menuai, sehingga mereka punya persediaan di masa-masa paceklik.
Semoga kita bisa berlaku bijaksana dalam hidup ini, belajar arif dari semut, untuk tetap hidup dengan penuh persiapan senantiasa.
Jangan sampai kemalasan mengendalikan kita, sebaliknya kitalah yang hendaknya mengendalikannya.
(-fon-)

Hai pemalas, pergilah kepada semut, perhatikanlah lakunya dan jadilah bijak:biarpun tidak ada pemimpinnya, pengaturnya atau penguasanya,ia menyediakan rotinya di musim panas, dan mengumpulkan makanannya pada waktu panen.
--- Amsal 6:6-8

Monday, March 9, 2015

TODAY, 10 Maret: Berharga di Mata-Nya

Berharga di Mata-Nya

Pagi ini saya mendengar kicauan burung di luar jendela.
Tiba-tiba saja, seolah dalam hati ada bisikan yang kuat untuk melihat ayat Alkitab tentang burung-burung pipit.
Saya kembali diingatkan bahwa sungguh berharga hidup kita.
Berharga pula kita semua di mata-Nya.
Tidak peduli bagaimana keadaan kita pada saat ini, namun Tuhan mengasihi kita dengan sungguh.
Burung pipit saja Dia kasihi (tak seekor pun dilupakan-Nya), terlebih diri kita...

Mungkin kita tengah mengalami rasa rendah diri.
Perasaan tidak berharga, kurang dikasihi, tertolak-entah oleh pacar, keluarga, bahkan sempat menjadi calon korban aborsi.
Namun, Tuhan masih memberikan nafas kehidupan bagi kita sampai hari ini. 
Selalu ada yang bisa kita syukuri.
Tuhan mengasihi kita lebih dari yang kita sadari.
Mungkin, hanya kita yang belum mengerti.
Ajarilah kami menyadari kasih-Mu yang begitu besar pada kami.
Kami mohon, dengarkanlah doa kami ya, Tuhan...
(-fon-)

Lima ekor burung pipit dijual seharga dua mata uang yang paling kecil. Meskipun begitu tidak seekor pun dilupakan Allah.Rambut di kepalamu pun sudah dihitung semuanya, sebab itu janganlah takut; kalian jauh lebih berharga daripada burung-burung pipit!
--- Lukas 12:7

Sunday, March 8, 2015

TODAY, 9 Maret: Ketika Kasih Bukan Lagi Sekadar Teori...

Ketika Kasih Bukan Lagi Sekadar Teori...

Menyaksikan video YouTube orangtua dari Ade Sara Angelina- Pak Suroto dan Ibu Elisabeth-membuat saya meneteskan air mata...
Setelah kematian merenggut secara paksa anak semata wayang mereka, mereka masih mampu mengucapkan kata-kata penuh kasih terhadap Sang Pembunuh...
Tidak banyak dari kita yang mampu melakukannya.
Ketika kasih bukan lagi sekadar teori, butuh iman dan bimbingan Roh Kudus untuk tetap mengasihi-bahkan terhadap mereka yang berbuat begitu jahat dan teganya terhadap orang-orang terkasih...

Bagi saya pribadi, mereka menjadi contoh perjuangan iman untuk tetap mengampuni.
Untuk mengasihi.
Untuk tidak membalas kejahatan dengan kejahatan...
Atau caci maki dengan caci maki...
Mungkin ini PR (Pekerjaan Rumah) seumur hidup bagi kita...

Terima kasih buat contoh iman yang begitu baik dan luar biasa ini.
Tuhan, berikanlah penghiburan bagi keluarga ini dan terimalah Ade Sara dalam pangkuan-Mu.
Dengarkanlah doa kami, ya Tuhan.
Amin.
(-fon-)

dan janganlah membalas kejahatan dengan kejahatan, atau caci maki dengan caci maki, tetapi sebaliknya, hendaklah kamu memberkati, karena untuk itulah kamu dipanggil, yaitu untuk memperoleh berkat. 
--- 1 Petrus 3:9

TODAY, 8 Maret: Everlasting Love

Everlasting Love

Open up your eyes, then you'll realise.
Here I stand with my everlasting love
Need you by my side.
Girl to be my pride.
Never be denied everlasting love.

(Everlasting Love-Jamie Cullum)

Lagu ini terngiang-ngiang di telinga saya hari ini.
Lagu lama, soundtrack dari film Bridget Jones: The Edge of Reason (tahun 2004).
Lagu cinta yang manis dan enak didengar.

Setiap insan tentunya merindukan suatu cinta yang sejati.
Pada manusia, itu punya batas waktu.
Namun, kasih yang berasal dari Allah adalah kekal abadi.
Dalam hati, pastinya kita menginginkan kasih yang sejati...
Terkadang kita mencarinya dengan jalan berliku, ke mana-mana, namun tak jua bertemu.

Pada akhirnya, kesadaran membawa kita pada kasih sejati dari Allah Bapa saja...
Mari bersyukur, mari mendekat pada-Nya, mari mereguk kasih-Nya yang sejati...
Semoga hari demi hari, kita makin menyadari bahwa kasih Allah yang tanpa syarat itu selalu memenuhi hidup kita...
Sekarang dan selama-lamanya.
Amin!
(-fon-)

Dari jauh TUHAN menampakkan diri kepadanya: Aku mengasihi  engkau dengan kasih yang kekal, sebab itu Aku melanjutkan  kasih setia-Ku kepadamu.
--- Yeremia 31:3

TODAY, 7 Maret: Something to be Thankful For...

Something to be Thankful For...

Mungkin hari ini adalah hari yang mengecewakan.
Hari yang membuat kesal dan membuat amarah meledak-ledak...
Seolah hari ini sungguh sebuah tragedi yang tak seharusnya terjadi...
Namun, di hari ini juga...
Ada tantangan untuk mengucap syukur yang harus ditulis di sosial media...
Tantangan dari seorang sahabat yang mengajak untuk bersyukur selama 5 hari berturut-turut...

Dalam batin terjadi peperangan...
Dengan kejadian semacam ini, haruskah saya bersyukur?
Masihkah saya bisa menuliskan kebaikan di hari ini, sementara keburukan yang mendominasi?

Tentunya itu semua hanya niatan dari dalam hati yang memutuskannya...
Jika kita memutuskan untuk bersyukur-no matter what- pastinya akan ada sesuatu yang bisa disyukuri.
Setidaknya saya sehat dan masih bernafas.
Setidaknya tubuh ini masih kuat, meskipun hati sudah hancur-lebur...

Mungkin hanya senyuman seorang anak kecil yang tidak kenal...
Mungkin hanya melihat raut wajah bahagia dari seorang kakek yang ditolong menyeberang jalan...
Mungkin hanya seekor kupu-kupu yang mampir di kelopak bunga dan memamerkan keindahan sayapnya...
Mungkin, hanya sesuatu yang sederhana...
Namun, selalu ada sesuatu yang bisa disyukuri...
Something to be thankful for...
Semoga kita masih bisa menemukan itu...
Menemukan kebaikan itu...
Meskipun hari ini hidup tengah membawa kita ke dalam proses yang tidak menyenangkan.
(-fon-)

Ucaplah syukur  senantiasa atas segala sesuatu dalam nama Tuhan kita Yesus Kristus kepada Allah dan Bapa kita...
--- Efesus 5:20 

Thursday, March 5, 2015

TODAY, 6 Maret: Menyikapi Penderitaan

Menyikapi Penderitaan

Dalam hidup, pasti pernah kita merasakan penderitaan.
Penderitaan itu mungkin secara fisik, mungkin pula secara mental...
Hati yang terluka, semangat yang patah, atau seperti kata-kata di Kitab Amsal, penderitaan yang merobek jiwa...
Minyak dan wangi-wangian menyukakan hati, tetapi penderitaan merobek jiwa.
--- Amsal 27:9

Duh, sampe segitunya?
Mungkin saja terjadi pada diri manusia yang begitu terluka parah.

Jiwanya terasa 'robek'.
Dan senantiasa diliputi kesepian serta kekosongan jiwa...
Tuhan tahu dan peduli akan penderitaan yang kita alami.
Dia takkan pernah meninggalkan kita sendirian...
Dengan menumpahkan seluruh perasaan, bahkan tangisan kita, mari datang kepada-Nya...
Mempersembahkan segala yang kita alami dan rasakan hanya kepada-Nya...
Lalu, dengan iman dan kekuatan baru berucap...

Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku.
--- Filipi 4:13

Amin.
(-fon-)

Wednesday, March 4, 2015

TODAY, 5 Maret: Tukang Komplain

Tukang Komplain

Tukang komplain mengacu pada istilah untuk seseorang yang mengeluhkan apa saja, di mana saja, kapan saja.
Hmmm, ini definisi versi saya:)
Saya tidak akan munafik dan bilang bahwa saya tidak pernah mengeluh.
Nyatanya, sungguh pernah!
Saya kira sebagai manusia selalu saja ada hal-hal yang tidak sesuai dengan keinginan dan membuat kita (termasuk saya) dengan mudahnya komplain tentang segala sesuatunya.
Namun, sebagai murid-murid Kristus, kita senantiasa diingatkan untuk bersyukur dalam segala keadaan.
Saya ulangi (buat saya sendiri juga, biar terus ingat): DALAM SEGALA KEADAAN.
Sebab itulah yang Allah inginkan dari kita sebagai orang yang hidup bersatu dengan Kristus Yesus.
Memang ini menjadi tantangan tersendiri, terutama pada saat mengalami kekecewaan atau kegagalan.
Pada saat kerja keras kita bukannya dihargai, malahan dihina dengan begitu tak berperasaan.

Bersyukur bisa dimulai dari hal-hal yang kecil yang Tuhan sudah sediakan.
Menjadikan bersyukur sebagai bagian dari sikap hidup dan cara pandang kita...
Hidup terasa lebih hidup dan akan lebih mudah dijalani bila kita mengambil kacamata positif tentunya.
Cara positif yang juga pernah banyak beredar di Facebook, gratitude challenge
Mencoba mencari hal-hal yang patut disyukuri sepanjang hari dan menuliskannya, minimal 3 saja.
Betapa indahnya jika kita mampu bersukacita walaupun tengah dirundung masalah!
Semua dimungkinkan hanya karena kasih-Nya.

Jauhkan kami dari 'attitude' tukang komplain, ya Tuhan!
Semoga kami belajar bersyukur hari lepas hari atas segala karunia-Mu.
(-fon-)

Dalam segala keadaan hendaklah kalian bersyukur, sebab itulah yang Allah inginkan dari kalian sebagai orang yang hidup bersatu dengan Kristus Yesus.
--- 1 Tesalonika 5:18

Tuesday, March 3, 2015

TODAY, 4 Maret: Ingin Ngetop?

Ingin Ngetop?

Ngetop. Terkenal.
Agaknya banyak orang inginkan hal itu di hidup ini.
Dari ajang pencarian bakat, dari upaya-upaya yang dilakukan, semuanya menuju kepada jalan untuk lebih dikenal.
Karyanya dihargai, untuk kemudian mendapatkan penghasilan yang berlimpah dari popularitasnya itu.

Terkadang orang bahkan tak peduli dan menghalalkan segala cara hanya untuk jadi ternama.
Namun, sebagai anak-anak Allah, kita tahu dan senantiasa diingatkan...
Mengikut Tuhan jauh lebih penting daripada sekadar jadi ngetop.
Apalagi menghalalkan segala cara.
Kita senantiasa diingatkan sebagaimana firman di bawah ini:

Apa untungnya bagi seseorang kalau seluruh dunia ini menjadi miliknya, tetapi ia merusak dan kehilangan hidupnya?
--- Lukas 9:25

Mengikut Tuhan mungkin berarti mengambil jalur yang berbeda dari dunia.
Jika suatu saat kerja keras kita membawa kepada popularitas dari dunia...
Hendaknya kita tetap mengikuti jalan-Nya...
Mempersembahkan segala sesuatu bagi-Nya...
Tetap sadar dan rendah hati, tanpa Dia kita bukan siapa-siapa...
Popularitas itu pun hanyalah sementara dan jika itu ada-hanyalah hadiah dari-Nya.
(-fon-)

Monday, March 2, 2015

TODAY, 3 Maret: Babak yang Usai

Babak yang Usai

Agaknya sulit untuk mengucap selamat tinggal pada suatu episode kehidupan yang begitu kita idam-idamkan...
Mungkin waktu bersama Sang Pacar yang begitu membahagiakan, persahabatan yang terjalin begitu manis, jabatan yang tinggi, atau tempat tinggal yang begitu menyenangkan di masa lalu, dll...
Yang kini bukan lagi milik kita dikarenakan sesuatu dan lain hal...
Entah putus pacaran, entah karena adanya perselisihan dalam persahabatan, entah pengurangan karyawan,  entah dengan alasan apa pun harus pindah rumah-pindah kota-bahkan pindah negara, dsb...

Dalam kehidupan-suka atau tidak- kita dihadapkan pada kenyataan yang harus diterima yaitu adanya babak yang usai.
Sulit memang untuk menerima, apalagi jika yang ada sekarang ini tidak lebih baik dari yang lalu....
Namun, bersama Tuhan, marilah kita hidup di masa kini. 
Berusaha bersyukur untuk apa yang ada hari ini...
Jangan menggenggam segala sesuatunya terlalu erat, terutama apa yang telah terjadi di masa lalu...
Karena itu semua telah berlalu, meminjam istilah dalam Bahasa Perancis : C'est passé maintenant (it's all over now).

Kembali ingat bahwa segala sesuatunya adalah sementara.
Segala yang ada pun, suatu saat nanti harus kita kembalikan kepada Tuhan saat waktu-Nya tiba...
Enjoy the process. Stay joyful in God in every step of the way.
Semoga Tuhan senantiasa mengirimkan damai sejahteranya untuk memenuhi hari-hari kita.
Amin.
(-fon-)

firman-Nya: "Janganlah ingat-ingat hal-hal yang dahulu,  dan janganlah perhatikan hal-hal yang dari zaman purbakala! 
--- Yesaya 43:18

Sunday, March 1, 2015

TODAY, 1-2 Maret: Percaya akan Waktu Tuhan

Segala Sesuatu ada Waktunya

Hidup adalah jalinan satu peristiwa dengan yang lainnya, yang membawa kita kepada masa-masa yang menggembirakan juga masa-masa yang menyedihkan.
Tak selamanya hidup kita penuh tawa, juga tak selamanya hidup kita penuh derai air mata.
Selalu: segala sesuatu ada waktunya.

Yang terbaik adalah percaya kepada-Nya.
Sembari tak henti melakukan yang terbaik yang kita bisa.
Boleh berencana, mendoakan rencana tersebut, menjalankannya...
Sambil menyerahkan segala hasilnya kepada Allah...
Karena percaya, rancangan-Nya adalah yang paling indah.
(-fon-)

Untuk segala sesuatu ada masanya, untuk apapun di bawah langit ada waktunya.
--- Pengkhotbah 3:1

Mencapai Yang Ada di Depan

Kita punya masa lalu sebagai pelajaran kehidupan, namun hendaknya kita tidak terpaku...
Kita punya masa depan yang nantinya akan terjadi...
Seturut kehendak Allah Bapa...

Mari melangkah bersama-Nya...
Tak terasa, bulan Maret sudah tiba...
Hari ini kita berada di harinya yang kedua...
Apa yang sudah kita rencanakan, apa yang telah kita alami di masa lalu...
Mari kita persembahkan semuanya kepada-Nya...

Langkah demi langkah kita jalani...
Meskipun bukan loncatan besar...
Asal tak berhenti...
Kita tetap akan menuju masa depan yang indah bersama-Nya...
Masa depan yang sudah direncanakan Allah bagi kita...
(-fon-)

Tentunya, Saudara-saudara, saya sesungguhnya tidak merasa bahwa saya sudah berhasil merebut hadiah itu. Akan tetapi ada satu hal yang saya perbuat, yaitu saya melupakan apa yang ada di belakang saya dan berusaha keras mencapai apa yang ada di depan.
--- Filipi 3:13