Sunday, July 31, 2016

TODAY, 1 Agustus: Berharga di Mata-Nya

Berharga di Mata-Nya

Cukup menghentak, ketika membaca baris-baris awal tulisan Kristin di koran The Straits Times. Dia berucap:
I'm ugly and I know it.
Saya jelek dan saya tahu itu.
Dia mengungkapkan ketidak-setujuannya akan sebuah iklan yang menyatakan setiap orang adalah cantik dengan ketidaksempurnaan mereka.

Di paragraf berikutnya dari tulisannya, bisa terlihat bahwa dia mengalami ketidak-adilan karena fisiknya yang menurut dia tidak cantik itu.
I'm not the only one to experience this. Attractive waiters earn more tips. Beautiful people get more job interviews, get promoted more quickly and make more money than their unattractive counterparts. They're even seen as more "morally upright". Studies have even shown a bias in juries when the defendant is attractive.
(Saya bukan satu-satunya yang mengalami hal ini. Pelayan restauran yang menarik mendapat lebih banyak 'tips'. Orang yang cantik mendapat lebih banyak wawancara pekerjaan, mendapat kenaikan jabatan lebih cepat dan mendapat uang lebih daripada mereka yang kurang menarik. Mereka bahkan terlihat benar secara moral. Di mana survey membuktikan bahwa para ' juri' di persidangan menjadi 'bias' ketika tersangkanya itu menarik.)
(Kristin Salaky on The Straits Times, 31 Juli 2016. Artikelnya berjudul: I'm an Ugly Woman, But a Worthy Person.)

Masalah cantik-jelek. Masalah ketidakpuasan akan fisik, agaknya akan terus terjadi tak peduli betapa pun cantiknya seorang wanita, dia pasti pernah merasa tidak puas pada salah satu bagian di tubuhnya.
Penulis artikel ini mengatakan bahwa dia jelek (baca: tidak cantik), namun dia berharga sebagai manusia. 

Hal ini mengingatkan saya akan kasih Allah...
Dia senantiasa memandang kita berharga di mata-Nya...
Kehadiran kita di dunia ini bukanlah suatu kesalahan...
Meskipun mungkin, kita berbeda dengan apa yang dianggap cantik, ganteng, indah, oleh dunia...
Belajar menerima diri-dengan segala ketidaksempuraannya...
Belajar berproses untuk lebih baik lagi jika itu adalah hal-hal yang bisa kita ubah.
Jika tidak, kita belajar untuk menerima...
Dan melihat keunggulan atau talenta yang Tuhan titipkan kepada kita.
Pasti ada sesuatu yang baik di diri kita...
Kita sungguh berharga di mata-Nya!
(-fon-)/Fonny Jodikin

Oleh karena engkau berharga di mata-Ku dan mulia,  dan Aku ini mengasihi  engkau, maka Aku memberikan manusia sebagai gantimu, dan bangsa-bangsa sebagai ganti nyawamu.
--- Yesaya 43:4

TODAY, 31 Juli: RIP Mike Mohede


RIP Mike Mohede

Rasanya tidak percaya, ketika saya mendapatkan notifikasi dari app detik.com di ponsel saya, yang mengatakan bahwa penyanyi Mike Mohede telah meninggal dunia.
Saya sempat menunggu beberapa saat untuk meyakinkan bahwa kabar ini bukan kabar 'hoax.'

Namun, sepertinya kabar ini benar...
Saat seluruh medsos dipenuhi berita tentangnya...
Facebook, Instagram, Twitter, juga media-media online lainnya...
Semua dipenuhi dengan tagar #ripmikemohede.

Saya menyukai warna suaranya yang 'soulful' dan indah.
Sehingga tak heran jika Mike dinobatkan menjadi pemenang Indonesian Idol di tahun 2005.
Dan walaupun tak pernah kenal secara langsung, sepertinya pribadinya rendah hati seperti dilansir oleh banyak musisi ataupun artis lainnya.

Rasanya sayang melepas kepergian seorang Mike Mohede dengan prestasi besar dan kerendahan hatinya di usia 32 tahun.
Saat masih banyak yang sebetulnya bisa dicapai....
Saat mungkin banyak rencana belum terwujud...
Namun lagi-lagi: hidup manusia memanglah di tangan Allah.
Kita tak pernah tahu apa yang akan terjadi bahkan dalam hitungan detik saja.

Selamat jalan, Mike!
Engkau telah memenangkan pertandingan imanmu dan sekarang mencapai persatuan yang indah dengan Bapa di Surga...
Doa kami menyertai...
Juga doakan kami yang masih dikarunia nafas kehidupan dari-Nya.
Agar kami semua mampu memberikan yang terbaik sampai akhir nanti.
(-fon-)/Fonny Jodikin

Bertandinglah dalam pertandingan  iman yang benar  dan rebutlah  hidup yang kekal. Untuk itulah engkau telah dipanggil dan telah engkau ikrarkan ikrar  yang benar di depan banyak saksi.
--- 1 Timotius 6:12

Saturday, July 30, 2016

TODAY, 30 Juli: Trip to the Inner Me

Trip to the Inner Me

Ada satu tulisan yang saya ingat dari tahun 2009 di blog saya -Chapters of Life- yang berjudul Trip to Inner Me.
Betapa sering orang merencanakan liburan, trip ke sana ke mari, travel ke tempat-tempat yang indah, eksotis, yang belum banyak tersentuh tangan manusia.
Kita sibuk berencana ke luar, tidak mengapa, tentunya tiap manusia butuh juga 'refreshing' dan relaksasi...

Namun marilah pula menyadari pentingnya bahwa di dalam diri kita, tersimpan banyak perasaan negatif.
Yang tanpa sadar kita pendam terlalu lama...
Diri kita ini, jiwa kita ini, juga membutuhkan suatu perjalanan untuk menyentuhnya...
Kembali kita diingatkan bahwa ada sekat-sekat kamar yang kita kunci sebegitu rapatnya..
Karena untuk membukanya lagi kita belum sanggup.
Itu semua terlalu menyedihkan, menyakitkan, memalukan, mengecewakan, dan mungkin: mengerikan...

Perjalanan untuk masuk kembali ke dinding-dinding di jiwa kita...
Membiarkan segala kesakitan itu disembuhkan oleh kasih-Nya...
Menghadirkan Yesus pada kejadian kepahitan yang sangat menyakitkan itu...
Menyadari bahwa kita tidak sendirian di dalam menghadapi luka batin itu...

Rather, it should be that of your inner self, the unfading beauty of a gentle and quiet spirit, which is of great worth in God's sight. (1 Peter 3:4/NIV (New International Version)

Dengan perjalanan kesembuhan batin kita, semoga jiwa kita pun sehat...
Secara berproses kita mengakui bahwa luka itu terjadi, sehingga tidak ada penyangkalan diri...
Namun, Tuhan senantiasa ada bagi kita dan Dia takkan membiarkan kita sendirian.
Semoga di tiap hari, kita tidak hanya sibuk memperindah fisik kita, namun juga: indah di jiwa kita yang senantiasa berpengharapan kepada Allah.
(-fon-)/Fonny Jodikin 

Sebaliknya, hendaklah kecantikanmu timbul dari dalam batin, budi pekerti yang lemah lembut dan tenang; itulah kecantikan abadi yang sangat berharga menurut pandangan Allah.
--- 1 Perus 3:4 (BIS/Bahasa Indonesia Sehari-hari)

Friday, July 29, 2016

TODAY, 29 Juli: Mata Adalah Pelita

Mata Adalah Pelita

Malam telah larut.
Mari sejenak kita merefleksikan apa yang terjadi sepanjang hari ini.
Ayat Alkitab hari ini bicara tentang mata...
Mari kita fokus sejenak kepada bagian tubuh yang kecil, namun penting ini...
Secara fisik, kita diberi kemudahan untuk melihat ke sekitar kita...
Namun, maukah kita peduli akan apa yang kita lihat itu?
Ataukah kita terlalu sibuk lagi-lagi dengan 'handphone' kita misalnya, sehingga kita tak lagi peduli pada mata-mata yang membutuhkan belas kasihan di sekitar kita?


Dan yang terpenting: mata spiritual kita...
Mata hati kita..
Jangan sampai mata hati kita tertutupi oleh keegoisan, ketamakan, kepahitan...
Ataupun hal-hal negatif lainnya...
Sehingga tak lagi mampu memancarkan terang dan kasih-Nya...
Mari mohon kepada Allah agar terus membimbing kita untuk menjaga kemurnian mata hati kita...
Semoga kita terus berusaha untuk menjernihkan pelita tubuh kita...
Sehingga terang-Nya dapat tersalurkan dengan baik bagi sesama kita.
(-fon-)

Mata adalah pelita tubuh. Jika matamu baik, teranglah seluruh tubuhmu; 6:23 jika matamu jahat, gelaplah seluruh tubuhmu. Jadi jika terang yang ada padamu gelap, betapa gelapnya kegelapan itu. 
--- Matius 6:22

Wednesday, July 27, 2016

TODAY, 28 Juli : Jalan Kehidupan

Jalan Kehidupan

Aku senantiasa memandang kepada Tuhan...
Karena Dia berdiri di sebelah kananku...
Aku takkan goyah...
Oleh sebab itu, hatiku bersukacita...
Dan jiwaku bersorak-sorai...
Damai sejahtera meliputiku...
Penuh syukur hanya kepada-Mu...

Engkau memberitahukanku jalan-jalan kehidupan.
Engkau melimpahi aku dengan sukacita di hadapan-Mu.
Terima kasih, Tuhanku...
Untuk segenap perlindungan-Mu...
Biarkan aku tetap setia mengikuti-Mu...
Sampai akhir hidupku...
(-fon-)/Fonny Jodikin

Sebab Daud berkata tentang Dia: Aku senantiasa memandang kepada Tuhan, karena Ia berdiri di sebelah kananku, aku tidak goyah. 2:26 Sebab itu hatiku bersukacita dan jiwaku bersorak-sorak, bahkan tubuhku akan diam dengan tenteram, 2:27 sebab Engkau tidak menyerahkan aku kepada dunia orang mati, dan tidak membiarkan Orang Kudus-Mu melihat kebinasaan.  2:28 Engkau memberitahukan kepadaku jalan kehidupan; Engkau akan melimpahi aku dengan sukacita di hadapan-Mu.
--- Kis 2:25-28

Tuesday, July 26, 2016

TODAY, 27 Juli : Jangan Dicemarkan Dunia

Jangan Dicemarkan Dunia

Hidup kita memanglah di dunia ini...
Namun, sebagai pengikut Kristus, tentunya kita tidak harus ikut-ikutan dunia.
Meskipun itu adalah apa yang dianggap keren, nge-trend, kekinian oleh dunia.
Kita hendaknya membuat perbedaan.

Yang kekinian bukanlah selalu yang terbaik...
Memang mengikut Yesus terkadang membuat kita harus berani tampil beda.
Sering kali kita harus keluar dari zona nyaman kita, apa yang dianggap enak oleh banyak orang, untuk lebih mendekat kepada-Nya.

Mari, terus berupaya untuk lebih baik lagi mengikut Kristus.
Menjadi murid-murid-Nya, hamba-hamba-Nya yang sungguh.
Yang menampilkan kebaikan wajah-Nya dan kasih-Nya kepada dunia.
Jagalah kekudusan! Jangan sampai kita dicemarkan dunia...
(-fon-)/Fonny Jodikin

Ibadah yang murni dan yang tak bercacat  di hadapan Allah, Bapa kita, ialah mengunjungi  yatim piatu dan janda-janda dalam kesusahan mereka, dan menjaga supaya dirinya sendiri tidak dicemarkan oleh dunia.
--- Yakobus 1:27 

TODAY, 26 Juli: Pribadi yang Tahan Uji

Pribadi yang Tahan Uji

Complaining won't make things any better. 
Satu pepatah kebijaksaan yang saya temui di internet ini mengingatkan bahwa mengeluh tidak akan menjadikan hal-hal lebih baik.
Jika kita telaah kembali hidup kita, tak jarang kita mengeluhkan hampir segala hal.
Cuaca panas, kita mengeluh: ingin hujan.
Hujan deras disertai petir, kita pun mengeluhkan: betapa enaknya jika cuaca panas.
Memang sulit untuk mengucap syukur, jika itu tidak kita jadikan kebiasaan sehari-hari.

Pada hidup banyak orang beriman, kita mendapati: bahkan di tengah kesulitan yang mereka hadapi: mereka tak gentar...
Malahan tetap memuji Tuhan dengan segala kekuatan yang ada.
Karena itu, marilah kita terus mengingat bahwa dalam hidup ini, kita akan terus menghadapi masalah.
Masalah bagi seseorang tentunya berbeda dengan yang dihadapi oleh orang lainnya.
Yang terpenting adalah tetap menyadari: bahwa segenap ujian iman ini akan menghasilkan ketekunan...
Dan semoga kita semua menjadi dewasa di dalam iman kita kepada Allah.
Terlihat indah bagi sekitar kita karena kita telah membuktikan diri menjadi pribadi-pribadi yang tahan uji...
Kita akan melewati semuanya bersama Allah!

Semoga kita senantiasa dikuatkan dalam menghadapi banyak persoalan kehidupan ini.
Saling mendoakan, saling memberikan penghiburan...
Saya pribadi tetap merindukan suatu dunia yang indah untuk kita tinggali bersama.
Tak peduli betapa kacaunya keadaan dunia saat ini, jangan sampai kita lupa bahwa Tuhan yang pegang kendali atas semuanya.
(-fon-)

Saudara-saudaraku, anggaplah sebagai suatu kebahagiaan, apabila kamu jatuh ke dalam berbagai-bagai pencobaan1:3 sebab kamu tahu, bahwa ujian terhadap imanmu  itu menghasilkan ketekunan.  1:4 Dan biarkanlah ketekunan itu memperoleh buah yang matang,  supaya kamu menjadi sempurna  dan utuh dan tak kekurangan suatu apapun.
--- Yakobus 1:2-4

Sunday, July 24, 2016

TODAY, 25 Juli: Dealing with Loneliness

Dealing with Loneliness

Munich prosecutor Thomas Steinkraus-Koch said the 18-year-old German-Iranian student - named as David Ali Sonboly - had suffered depression, while media reports said he had undergone psychiatric treatment. (Lone Teen Killer Behind Munich Shooting- Artikel dari The Straits Times Singapura).
                                      
Berita penembakan di Munich, sempat menjadi perhatian dunia. Yang cukup mencengangkan, penembaknya baru berusia 18 tahun. Konon Ali Sonboly merupakan remaja yang kesepian, cenderung menyendiri, juga sering menjadi korban 'bullying' dari teman-temannya. Dari laporan Jaksa, terlihat juga bahwa Ali menderita depresi dan media pun menyatakan bahwa Ali tengah menjalani terapi kejiwaan.

Membaca itu semua, rasanya sungguh benar apa yang diungkapkan oleh Bunda Teresa: 
Loneliness and the feeling of being unwanted is the most terrible poverty. (Mother Teresa)
Bahwa kesepian dan perasaan tidak diinginkan adalah kemiskinan yang terburuk, yang mungkin tanpa kita sadari telah jadi bagian hidup kita di tengah zaman yang semakin modern ini. Betapa orang lebih sibuk dengan gadget-nya, ketimbang memperhatikan orang-orang terdekat di sekitarnya. Sebuah kenyataan yang menyedihkan, namun sungguh telah menjadi realita di hidup kita.

Semoga kita, para pengikut Kristus menyadari bahwa Allah senantiasa beserta kita.
Ketika perasaan begitu kesepian, begitu memilukan, marilah datang kepada-Nya...
Menghampiri takhta kudus-Nya.
Membina hubungan doa yang begitu akrab dengan-Nya...
Dan dengan kasih-Nya, semoga kita pun dimampukan untuk menyebarkan kebaikan-Nya kepada orang-orang di sekitar kita.
Syukur-syukur bisa dalam skala yang lebih luas...
Namun, jika tidak: keluarga terdekat atau orang-orang di sekitar kita adalah yang terutama terlebih dahulu.
Kesepian hanya bisa diobati dengan menyerahkan rasa hampa itu kepada Allah, untuk mengisinya dengan kepenuhan kasih-Nya.
(-fon-)

Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu  senantiasa sampai kepada akhir zaman.

--- Matius 28:20

TODAY, 24 Juli: Hidup Benar

Hidup Benar

Mudah untuk bilang kita sudah hidup benar, hidup dengan baik  di dalam Allah.
Namun, pada saat kita terjun di masyarakat: orang tidak terlalu peduli pada omongan kita...
Melainkan: bagaimana sikap dan tingkah laku kita?
Apakah itu semua merupakan kesaksian hidup yang indah?
Yang menunjukkan betapa Allah meraja di hidup kita?

Tentunya kita semua secara berproses berusaha menjadi lebih baik hari lepas hari.
Setiap hari menjadi hari yang indah dan sukacita: karena kita semakin mendekat kepada Allah.
Ketika kita memilih kejujuran, meskipun itu menyakitkan...
Ketika kita memilih mengampuni, meskipun kita pernah dimanfaatkan oleh sahabat sendiri.
Ketika kita memilih mengasihi, meskipun mungkin dengan derai air mata karena kita sudah sangat tersakiti...

Tuhan melihat itu semua...
Tiada yang sia-sia bagi Dia...
Setiap tetesan air mata kita, Dia ketahui...
Dia tak pernah tertidur, Dia senantiasa menjagai kita...

Semoga kita tetap memilih hidup bijaksana...
Di dalam kerendah-hatian dan takut akan Allah...
Hidup baik...
Hidup benar...
Dan senantiasa memuliakan nama-Nya!
(-fon-)

Kalau di antaramu ada orang yang bijaksana dan berbudi, hendaklah ia menunjukkannya dengan hidup baik dan dengan melakukan hal-hal yang baik, yang disertai kerendahan hati dan kebijaksanaan.
--- Yakobus 3:13

Saturday, July 23, 2016

TODAY, 23 Juli: Rainbow After the Rain

Rainbow After the Rain

Selalu ada pelangi sesudah hujan badai sekalipun.
Meskipun harus menunggu. Meskipun harus menjalani badai itu dengan berjuta rasa.
Setelah kesedihan, akan ada derai tawa bahagia lagi.

( Dari Cerpenku tahun 2014 - Juli dan Julia)

Hari ini Facebook mengingatkan sebuah status yang saya buat 2 tahun yang lalu.
Saya bagikan kembali, karena cerpen yang saya tulis itu memberikan satu pengharapan dan kekuatan tersendiri saat saya baca kembali...
Selalu ada pelangi sesudah hujan badai (read: rainbow after the rain) sekalipun...
Mungkin tidak mudah meyakininya, terutama jika kita sudah sangat runtuh oleh kekecewaan...
Merasa putus asa. Sia-sia.
Diri terasa begitu lelah.
Masih mungkinkah asa di dada akan timbul dan menjelma nyata?

Saya selalu suka dengan pelangi.
Nuansa warna-warni yang muncul itu begitu indah
Dan kebanyakan kemunculannya sehabis hujan.
Entah mengapa: saya lagi-lagi diingatkan...
Hujan badai sekalipun adalah sementara.
This, too, shall pass.
Ini pun akan berlalu...
Tidak selamanya penderitaan itu terus kita rasakan...
Akan ada hari-hari ceria juga yang bakal kita temui...
Jika bukan sekarang, mungkin esok atau lusa...
Mungkin tahun depan, mungkin juga minggu depan...

Alkitab pun mengingatkan dalam kerangka yang lebih besar.
Penderitaan yang kita alami sekarang, mengerjakan kepada kita kemuliaan kekal yang melebihi segala-galanya yang pastinya jauh lebih besar dari penderitaan itu sendiri...
Mari memandang kepada kekekalan Ilahi yang indah dan abadi...
Percaya bahwa segala sesuatu adalah baik dalam pandangan-Nya.
Amin!
(-fon-)

Sebab penderitaan ringan yang sekarang ini, mengerjakan bagi kami kemuliaan kekal yang melebihi segala-galanya, jauh lebih besar dari pada penderitaan kami. 4:18 Sebab kami tidak memperhatikan yang kelihatan, melainkan yang tak kelihatan, karena yang kelihatan adalah sementara, sedangkan yang tak kelihatan adalah kekal.
--- 2 Kor 4:17-18

Friday, July 22, 2016

TODAY, 22 Juli: Talking About Promises...

Talking About Promises...

Mungkin bukan hanya satu kali kita mengalami orang-orang yang ingkar janji kepada kita.
Seorang teman yang meminjam uang, lalu hanya janji tinggal janji untuk mengembalikan.
Tanpa pernah terealisasikan.
Malah mungkin kabur tanpa jejak...
Oh My God! Sakitnya tuh di sini...

Belum lagi sebuah janji semisal nanti akan mendapat pekerjaan saat ke luar negeri.
Sudah membayar sejumlah uang untuk agen tenaga kerja...
Eh, malah tertipu juga, di luar negeri malah harus bekerja yang sangat jauh dari bidangnya...
Dijanjikan kerja di kantor, malah kerja cuci piring misalnya...

Ini adalah kejadian-kejadian nyata yang pernah kita dengar...
Bahkan mungkin pernah terjadi di sekitar kita...
Janji-janji yang berupa omong kosong belaka...
Janji-janji yang tak pernah jadi nyata...
Janji yang hanya tinggal janji...
Tentunya terasa sakit juga mengalaminya...

Namun, kita percayai: janji-Nya Ya dan Amin!
Dia akan memenuhi semua janji-Nya di hidup kita...
Hanya mungkin kita yang belum mengerti rencana-Nya.
Dan penggenapan janji-Nya yang tertinggi adalah: saat Kristus datang ke dunia untuk menebus kita semua.
Semoga kita hidup dengan bersyukur atas penggenapan janji-Nya itu di setiap detik kehidupan kita.
Amin!
(-fon-)


Sebab Kristus adalah "ya" bagi semua janji  Allah. Itulah sebabnya oleh Dia kita mengatakan "Amin  untuk memuliakan Allah.
--- 2 Korintus 1:20

Thursday, July 21, 2016

TODAY, 21 Juli: Berpikir Positif

Berpikir Positif

Manusia pada dasarnya sangat mudah untuk berpikiran negatif.
Tidak selalu bisa dan butuh latihan terus-menerus untuk berpikiran positif.
Sebagai pengikut Kristus, marilah membuat perbedaan...
Sebagaimana yang tertulis di Filipi 4:8, marilah kita terus memikirkan yang benar, yang mulia, yang adil, yang suci, yang manis, yang sedap didengar, semua yang disebut kebajikan dan patut dipuji...
Semoga itu semua memenuhi pikiran kita...
Sehingga itu semua tampak dalam tingkah-laku kita sehari-hari...
Itulah kesaksian yang sungguh kuat: dari kehidupan nyata kita...
Bukan hanya sekadar apa yang ada di awang-awang...
Bukan hanya sekadar teori belaka...
Namun, firman yang dipraktikkan...
Sungguh sangat luar biasa tentunya...

Mari menjadikan berpikir positif sebagai kebiasaan kita sehari-hari.
Percaya bahwa Tuhan Allah selalu menyertai...
Dia takkan meninggalkan kita sendiri...
Kesetiaan-Nya tiada terperi!
(-fon-)

Jadi akhirnya, saudara-saudara, semua yang benar, semua yang mulia, semua yang adil, semua yang suci, semua yang manis, semua yang sedap didengar, semua yang disebut kebajikan dan patut dipuji, pikirkanlah semuanya itu.
--- Filipi 4:8

Wednesday, July 20, 2016

TODAY, 20 Juli: Choose Joy

Choose Joy

Hari berganti minggu.
Minggu berganti bulan.
Bulan berganti tahun.
Tanpa terasa, hari ini kita sudah menginjak minggu ke-3 di bulan Juli...

Begitu cepatnya waktu berlalu...
Terkadang tanpa kita sadari, waktu ini hanyalah rangkaian hari demi hari...
Yang mungkin 'dengan terpaksa' harus kita lalui...
Pastinya ada hari-hari yang begitu menyukakan...
Dipenuhi kegembiraan dan bahagia yang luar biasa...
Namun...
Tentunya ada hari-hari yang jauh dari apa yang kita inginkan...
Hari-hari yang kelabu, jika tidak bisa dikatakan kelam...
Dipenuhi tangisan dan tetesan air mata...
Terasa begitu berat untuk dilalui...
Apa pun alasannya...

Hidup kita tidak berhenti di satu titik...
Maka dari itu, penting sekali untuk melihat ini semua dalam kerangka perencanaan Ilahi...
Tuhan sudah menjadikan hari-hari kita...
Dan Dia memegang gambaran sempurna 'puzzle' kehidupan kita...


Saat menjalani setiap kepingan 'puzzle' ini...
Mari memilih sukacita...
Choose joy! Because we do believe that God will always be with us!
Pilihlah sukacita! Karena kita meyakini Allah selalu menyertai!
Amin!
(-fon-)

Inilah hari yang dijadikan TUHAN, marilah kita bersorak-sorak dan bersukacita karenanya!
--- Mazmur 118:24

Tuesday, July 19, 2016

TODAY, 19 Juli:Luka

Luka

Tak ada orang yang tak pernah terluka sama sekali dalam hidupnya...
Luka di hati-entah itu karena memang kesulitan hidup yang dihadapi, relasi yang terkoyak dan kesedihan yang meraja-lela di hati, atau mungkin: dia sendiri pribadi yang sangat sensitif sehingga begitu mudah merasa terlukai, dan sebagainya...
Pasti pernah terjadi di hidup kita...

Ada orang yang berusaha untuk sembuh dari lukanya, namun belum mampu...
Ada juga orang yang belum mau sembuh karena mungkin tidak mengerti jalan menuju kesembuhan itu...
Malahan dengan betah berkubang di dalam kesedihan dan dukanya itu...
Sebetulnya: jika semua orang menyadari dirinya terluka, secara wajar saja: takkan ada orang yang mau dirinya terus-menerus berada dalam keadaan itu...
Tentunya kita ingin sembuh...
Untuk sembuh butuh kasih Allah yang membalut luka-luka kita...
Dengan balutan kasih-Nya itu membuat kita merasa dikasihi...
Pengampunan-Nya dan kasih-Nya memampukan kita menoleh ke masa lalu yang menyakitkan itu tanpa rasa sakit yang berlebihan...
Meyakini bahwa Allah ikut campur dalam segalanya dan memberikan pengampunannya bagi semua manusia...
Mari belajar 'move on' dan melangkah dalam bimbingan tangan kasih-Nya...
Biarpun pernah terluka, namun bukan berarti kita tak mampu memberikan sesuatu kepada sekitar kita...
Mari membuat dunia ini menjadi sebuah tempat yang lebih indah untuk kita huni bersama.
(-fon-)

Ia menyembuhkan orang-orang yang patah hati  dan membalut luka-luka  mereka.
--- Mazmur 147:2

Monday, July 18, 2016

TODAY, 18 Juli: Melekat Kepada-Mu

Melekat Kepada-Mu
Tenanglah jiwaku
dalam naungan sayapMu
Menembus awan kelabu
pandang kemuliaanMu
Selalu kurindu
lekat dalam hatiMu
Mengikuti rencanaMu
Yesus Tuhan Rajaku
(Lirik lagu: Tenanglah Jiwaku)
Lagu ini kembali hadir dan memenuhi seluruh diriku...
Memberikan ketenangan yang sungguh..
Karena aku percaya dan berpegang hanya kepada-Mu

Gelisah di jiwaku...
Hanya mampu terobati di dalam-Mu
Dalam naungan sayap-Mu...
Menembusi awan kelabu dan memandang kemuliaan-Mu...

Kerinduanku...
Melekat kepada-Mu, ya Tuhanku...
Jangan biarkan aku menjauh dari-Mu...
Karena aku takkan pernah mampu...
Jalani segalanya tanpa-Mu!
(-fon-)

 Jiwaku melekat kepada-Mu, tangan kanan-Mu menopang  aku.
--- Mazmur 63:8

Sunday, July 17, 2016

TODAY, 17 Juli: Be Still...

Be Still...

Be still, and know that I am God.
Bait dari lagu yang tadi dinyanyikan di Misa Minggu malam yang saya hadiri, sungguh benar-benar masuk ke pikiran dan hatiku.
"Diamlah, dan ketahuilah, bahwa Akulah Allah!"

Perlahan ada rasa malu yang menyeruak...
Malu hati karena terkadang terlalu sok tahu akan hidup ini...
Merasa benar sendiri. Padahal ???
Dialah Allah, aku hanya ciptaan-Nya...
Terlalu sering aku dipengaruhi oleh pikiran dan keadaan sekitar...
Padahal Allah Mahakuasa, jauh melampaui pikiranku yang sempit dan terbatas ini...
Maafkan aku, Tuhan...

Hari ini sebuah janji di dalam hati:
Aku akan berusaha segiat yang aku bisa ...
Untuk kemudian berserah kepada-Mu..
Kembali percaya bahwa Engkaulah Allah Sang Maha Segala!
(-fon-)

 "Diamlah  dan ketahuilah, bahwa Akulah Allah!   Aku ditinggikan  di antara bangsa-bangsa, ditinggikan di bumi!"
--- Mazmur 46:11

Saturday, July 16, 2016

TODAY, 16 Juli: Waktu Bagi Tuhan


Waktu Bagi Tuhan

Dulu saat teknologi belum mencapai kemajuan seperti ini, mungkin tantangan untuk berdoa tidak seperti di zaman gadget modern seperti masa kini.
Setiap kali orang sibuk mencari 'wifi', 'hotspot', dan sibuk mempergunakan 'mobile data' pada handphone masing-masing, sehingga mungkin: tidak mau menyempatkan waktu untuk mencari Allah.

Saya tidak memungkiri, tantangan itu memang ada dan sungguh nyata.
Begitu sulitnya untuk berada pada saat hening dan duduk diam di hadirat-Nya...
Butuh komitmen sungguh dari lubuk hati yang terdalam dan 'action' untuk menjalankannya. 
Mari, kita sama-sama mulai lagi dari hari ini, detik ini.
Mencari kerajaan Allah dan seluruh kebenarannya...
Menyediakan waktu bagi Allah dan bukan hanya memberikan sisa waktu yang ada...
Dia sudah membuka kedua tangan-Nya untuk memeluk kita...
Masihkah kita cuek pada-Nya?

Semoga kita senantiasa tetap mengutamakan Allah di kehidupan kita.
Amin.
(-fon-)

Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu.
--- Matius 6:33

Friday, July 15, 2016

TODAY, 15 Juli : Hidupku di Tangan-Mu

TODAY, 15 Juli
Hidupku di Tangan-Mu
Uncontrollably Fond adalah sebuah drama Korea terbaru yang diputar di KBS dan baru memasuki Episodenya yang ke-4.
Malam ini, ketika menyaksikan episodenya, saya sedikit tersentak...
Ketika Shin Joon-young yang merupakan aktor dan penyanyi top yang diperankan oleh Kim Woo-bin yang terkenal melalui serial The Heirs divonis hidupnya hanya sampai tiga bulan lagi dikarenakan penyakit kankernya.
Joon-young punya mantan kekasih yaitu No Eul yang diperankan oleh Bae Suzy yang kini kembali di babak kehidupannya sebagai produser film dokumenter.
No Eul bertanya: apa yang akan dilakukan oleh Joon-young, jika hidupnya hanya tinggal tiga bulan lagi?

Hidup manusia, tidak pernah ada yang tahu kapan pastinya akan berakhir.
Semakin lama kita hidup, semakin panjang usia kita, semakin pula kita lihat bermacam-macam cara orang bisa berakhir hidupnya...
Entah itu karena sakit-penyakit, kecelakaan, jatuh di rumah sendiri, atau ketika tertidur...
Banyak cara kematian yang sudah kita dengar dan itu adalah sesuatu yang pasti: suatu saat setiap orang akan meninggalkan dunia ini...

Suka atau tidak, kehidupan ini semegah apa pun harus berakhir juga.
Maka dari itu, alangkah baiknya jika kita senantiasa berpegang di alam keimanan kita...
Hidup kita yang sudah kita persembahkan kepada Allah, adalah milik-Nya...
Dan berpulang ke rumah-Nya, sungguh merupakan sesuatu yang manis karena merupakan persatuan yang abadi dan kekal bersama-Nya...
Semasa hidup di dunia ini, marilah melakukan hal-hal yang bermanfaat, hal-hal yang dipenuhi kebaikan dan kasih Allah sebagaimana Allah sendiri sudah begitu baik kepada kita.

Hidupku di tangan-Mu...
Seluruhnya kupersembahkan hanya kepada-Mu, ya Allahku!
(-fon-)

Karena bagiku hidup adalah Kristus  dan mati adalah keuntungan.
--- Filipi 1:21

Wednesday, July 13, 2016

TODAY, 14 Juli: Pikiran-Ku Bukan Pikiranmu

Pikiran-Ku Bukan Pikiranmu

Hari ini anak kedua kami-Lala- bersama teman-teman di TK-nya berencana pergi ke Chinese Garden untuk rekreasi bersama.
Namun, dikarenakan hujan kemarin yang cukup deras, acara ini diganti dengan kunjungan ke Changi Airport- bandara di Singapura.
Ternyata, perubahan rencana itu baik karena hari ini pun hujan lebat mengguyur negeri Singa ini.
Rencana ke Chinese Garden padahal sudah dibuat jauh-jauh hari, kurang-lebih sebulan sebelumnya.
Namun, berubah hanya dalam hitungan jam saja.

Dalam hidup, mungkin kita punya rencana yang sudah kita buat jauh-jauh hari...
Semisal mau pergi berlibur, namun adanya 'last minute changes' - perubahan di saat-saat terakhir sebelum rencana itu terlaksana, dikarenakan oleh sesuatu dan lain hal.
Berpikir tentang rancangan kita, juga kegagalan dalam eksekusi rancangan itu apa pun alasannya, membuat saya ingat akan ayat dari Yesaya 55:8 ini:
Sebab rancangan-Ku  bukanlah rancanganmu, dan jalanmu bukanlah jalan-Ku, demikianlah firman TUHAN.

Tidak mudah untuk tunduk pada rancangan Allah...
Apalagi rencana yang kita buat sudah begitu rapi jali, ditambah mungkin: jumlah uang yang dikeluarkan untuk acara itu jumlahnya tidak sedikit...
Pikiran-Nya tidak sama dengan pikiran kita...
Bagian kita hanyalah berencana sebaik-baiknya, berusaha, dan berdoa...
Lalu, jika tidak terlaksana, kita percaya bahwa rancangan Allah sajalah yang terbaik bagi kita...
Tetap percaya pada rancangan-Nya karena itulah yang terbaik bagi kita...
Dialah Sang Penulis Naskah kehidupan kita.
(-fon-)

TUHAN berkata, "Pikiran-Ku bukan pikiranmu, dan jalan-Ku bukan jalanmu.
--- Yesaya 55:8 (BIS - Bahasa Indonesia Sehari-hari)

TODAY, 13 Juli: Mental Tempe-No Way!

Mental Tempe - No Way!

Pastinya kita semua sudah tahu, bahwa yang terbaik adalah mental baja.
Sebuah mentalitas yang tidak tergoyahkan, meskipun didera permasalahan.
Sangat menyedihkan, ketika melihat semakin banyak generasi muda yang menyerah kepada keadaan...
Hanya karena satu-dua permasalahan...
Pada satu titik kehidupan...

Pastinya juga kita semua sudah sering mendengar istilah 'mental tempe.'
Kebalikan dari mental baja, mental tempe selalu menyerah kepada keadaan...
Cenderung untuk lari dari masalah...
Ibarat tempe yang lembek dan mudah patah, begitulah mentalitas ini digambarkan..

Meskipun saya adalah penggemar tempe...
Namun, untuk mentalitas tempe, jangan mau kita mengikutinya...
Hidup pasti menghadapi problema yang tak terhindarkan..
Tetapi: jangan pernah menyerah kalah...
Karena kita punya Allah...
Allahlah Sang Sumber segala sukacita dan damai sejahtera..
Tumpuan segala harapan...
Percaya dengan segenap iman...
Tuhan menyertai...
Mari membangun mentalitas baja dan menurunkannya kepada anak-anak kita...
Generasi muda...
Mental tempe? No way!
(-fon-)

Allah adalah tempat kalian berharap. Semoga Ia mengisi hatimu dengan segala sukacita dan sejahtera karena kalian percaya kepada-Nya, supaya dengan kuasa Roh Allah kalian makin berharap kepada Allah.
--- Roma 15:13

Tuesday, July 12, 2016

TODAY, 12 Juli : Jangan Panik...

TODAY, 12 Juli 

 Jangan Panik...

Ada sebuah 'meme' yang saya baca dan menyebabkan kita setidaknya tersenyum:
" Jangan panik, mari piknik."
Stres dan depresi kerap dihubungkan juga dengan kurangnya rekreasi, bahasa yang kekinian: kurang piknik.

Ketika berhadapan dengan kebosanan, mau tidak mau memang kita mengakui: kita butuh rekreasi untuk menghilangkan sejenak kepenatan diri...
Namun juga hendaknya kita kembali meneguhkan tujuan hidup yang lebih jelas di dalam Allah.
Dengan adanya tujuan hidup yang jelas, tentunya kita akan dengan setia melangkah...
Kebosanan tetap akan pernah menghampiri, tetapi tidak akan berlangsung lama karena kita punya semangat dan motivasi hidup di dalam Allah...
Menjadi pribadi yang sepenuh-penuhnya berkembang dengan segala talenta dan peranan yang dipercayakan-Nya kepada kita...
Piknik sesekali, tentu saja bolehlahhh...
Untuk kemudian melangkah dengan percaya diri di dalam hidup ini...
Jangan panik, Tuhan Allah Mahabaik! :)
(-fon-)

Bersyukurlah  kepada TUHAN, sebab Ia baik!  Bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya.
--- 1 Tawarikh 16:34