Thursday, February 26, 2015

TODAY, 27 Februari: Hidup adalah Kristus

Hidup adalah Kristus

Pernah merasa bosan?
Yaelah, ditanya lagi, mungkin itu pikiran Anda.
Pastinya, pernah donk. Bahkan, sering!

Bosan sering wira-wiri, mondar-mandir di kehidupan kita.
Sekarang menjauh, suatu saat mungkin datang lagi.
Kita bisa melakukan refreshing, liburan, mempelajari sesuatu yang baru dan berbeda untuk menantang diri kita keluar dari zona nyaman kita untuk mengatasi kebosanan itu...
Namun, itu tidak menjamin ia tidak akan kembali lagi.

So, harus putus asa sama bosan?
Tentu saja TIDAK :)
Bosan harus dihadapi, sambil menyadari itu adalah hal yang normal.
Namun, selama hidup ini kita persembahkan bagi Kristus-hidup kita adalah Kristus-tentunya kita lebih punya tujuan yang jelas...

Selama hidup, selama mengikut Yesus, pasti ada jalan keluar termasuk menjalani kebosanan sekalipun...
Persembahkanlah segala rasa-termasuk rasa bosan itu kepada-Nya...
Secara jujur mengakui bahwa aku memang sedang bosan, namun percaya dengan kegiatan-kegiatan positif yang kita lakukan, dengan doa dan mengarahkan diri kepada Kristus...
Dia akan bukakan jalan melewati ini semua...
Mari persembahkan hidup ini hanya bagi diri-Nya...
(-fon-)

Karena bagiku hidup adalah Kristus  dan mati adalah keuntungan.
--- Filipi 1:21

Wednesday, February 25, 2015

TODAY, 26 Februari: Sukacita Penuh di dalam Tuhan

Sukacita Penuh di dalam Tuhan


Do we allow God to be God in our lives or do we restrict God by turning away from Him toward the false joys and securities of the society that do not last?
(Msgr Philip Heng,S.J.)


Apakah kita mengizinkan Tuhan tetap menjadi Tuhan dalam hidup kita ataukah kita membatasi Dia dengan berpaling dari-Nya dan mencari kebahagiaan semu dan rasa 'aman' yang tak kekal???


Kemarin, ketika mendapatkan renungan harian dari Msgr. Philip Heng, S.J. di atas, saya cukup tersentak dan kembali diingatkan.
Begitu pentingnya untuk tetap memperkenankan Tuhan menjadi Tuhan atas hidup kita...
Juga, untuk tidak mencari-cari sukacita semu di luar diri-Nya...
Semua itu tidak abadi dan hanya memberikan kebahagiaan sementara belaka...
Hanya di dalam Tuhan ada sukacita penuh...
Mari hidup dan merayakan setiap hari sebagai persembahan syukur bagi-Nya dengan bersukacita di dalam Dia!
(-fon-)


Bersukacitalah senantiasa dalam Tuhan ! Sekali lagi kukatakan: Bersukacitalah!
--- Filipi 4:4

Tuesday, February 24, 2015

TODAY, 25 Februari: Jangan Bimbang

Jangan Bimbang

Arus dunia, permasalahan hidup, berita-berita yang bermunculan begitu cepat di zaman sekarang ini membuat kita terkadang sulit mencerna segala sesuatunya...
Keimanan kita seolah begitu rapuh dan gampang sekali tergoyahkan.
Hari ini, ayat dari Yakobus ini mengingatkan kita untuk tidak bimbang...
Untuk tetap percaya kepada penyelenggaraan Allah.
Mungkin kita pernah kuatir, merasa ragu, namun pada akhirnya semoga ketaatan kita kepada Allah memenangkan itu semua...

Perjuangankan hidup kita untuk tetap di dalam Dia, terus percaya dan beriman kepada-Nya, terus dan tanpa henti sampai akhir nanti...
Serahkan semua kepada Allah dan lakukan yang terbaik bagi-Nya...
(-fon-)

Hendaklah ia memintanya dalam iman, dan sama sekali jangan bimbang, sebab orang yang bimbang sama dengan gelombang laut, yang diombang-ambingkan kian ke mari oleh angin.
--- Yakobus 1:6

Monday, February 23, 2015

TODAY, 24 Februari: Pada-Mulah Harapanku

Pada-Mulah Harapanku

Saat seolah tiada harapan ...
Saat kehidupan membawaku kepada keputus-asaan...
Kepada-Mu saja aku berharap...
Engkaulah Sumber Harapanku...

Bawaku semakin mengerti rencana-Mu...
Pikiranku yang sempit dan terbatas ini...
Takkan mampu menjangkau apa yang sudah Kausediakan bagiku- bagi kami...
Pada-Mu kami sandarkan seluruh harapan dalam kehidupan ini...
(-fon-)

 Sekarang apa yang kunantikan, ya TUHAN? Pada-Mulah harapanku.
--- Mazmur 39:7

Sunday, February 22, 2015

TODAY, 23 Januari: Yang Lama Telah Berlalu


Yang Lama Telah Berlalu

Beberapa dari kita senang tinggal di masa lalu.
Masa  lalu yang indah.
Masa lalu yang (mungkin) menyakitkan dan mengecewakan.
Seindah-indahnya dia, dia telah berlalu.
Seburuk-buruknya dia, dia pun telah berlalu.
Sulit bagi kita untuk berpijak di masa kini dan hidup di masa sekarang ini...

Namun, marilah terus memohon kepada Allah...
Karena kita semua di dalam Kristus adalah ciptaan yang baru...
Yang lama telah berlalu...
Dan yang baru, masa depan bersama-Nya, telah Dia siapkan bagi kita...

Mari menyongsong masa depan yang penuh harapan di dalam Dia.
(-fon-)

Jadi siapa yang ada di dalam Kristus,  ia adalah ciptaan baru : yang lama sudah berlalu, sesungguhnya yang baru sudah datang.
--- 2 Korintus 5:17

TODAY, 21-22 Februari : Ubah Hati Kami


Hati yang Taat

Kami mohon agar Engkau membimbing kami untuk memiliki hati yang taat kepada-Mu, ya Tuhan...
Meskipun begitu banyak godaan di sekitar kami...
Semoga Roh Kudus membimbing kami untuk tetap setia kepada-Mu...
Memilih untuk tetap tegar bersama-Mu...
Mengikuti jalan-Mu...
Sampai akhir nanti...
Amin.
(-fon-)

Kamu akan Kuberikan hati  yang baru, dan roh yang baru di dalam batinmu dan Aku akan menjauhkan dari tubuhmu hati yang keras  dan Kuberikan kepadamu hati yang taat.
--- Yehezkiel 36:26


Hati yang Murni

Misa Minggu pagi. 
Khotbah Pastor di Gereja sangat menguatkan dan mengingatkan saya pribadi untuk menyelidiki hati kita masing-masing.
Butuh perubahan hati dari diri kita selama masa Prapaskah ini.
Menyelidiki sekarang ini bagaimana kondisi batin kita masing-masing, untuk kemudian menantang diri pribadi, sejauh mana saya bisa bertumbuh dalam kasih?
Bukan melulu disibukkan dengan yang berbau makanan atau pantangan lahiriah, namun juga terlebih: bagaimana aku bisa lebih mengasihi, bagaimana aku bisa lebih peduli pada sesama?

Tuhan, kami mohon agar Engkau membimbing kami...
Ciptakanlah hati yang murni bagi kami...
Perbaharuilah batin kami dengan semangat yang teguh...
Dengarkanlah kami, ya Tuhan.
(-fon-)

Ciptakanlah hati yang murni bagiku, ya Allah, perbaruilah batinku dengan semangat yang tabah.
--- Mazmur 51:10

Thursday, February 19, 2015

TODAY, 20 Februari : Mohon Kebijaksanaan dari Allah

Mohon Kebijaksanaan dari Allah

O God, grant me the serenity to accept the things I cannot change
the courage to change the things I can
and the wisdom to know the difference.
(Serenity Prayer)

Episode ke-10 drama Korea-Hyde, Jekyll, and Me yang dibintangi oleh Hyun Bin dan Han Ji-min kembali mengingatkan saya akan satu hal.
Di satu bagian di episode ini, saya kembali diingatkan bahwa tidak selalu dalam hidup kita dihadapkan pada banyak pilihan.
Ada kalanya memang tidak ada pilihan sama sekali. No Choice.
Itu kata-kata yang diungkapkan seorang Psikiater kepada seorang yang pernah terluka parah di dalam batinnya dan mendendam begitu rupa kepada orang yang dianggap telah meninggalkannya pada situasi genting-saat dia begitu butuh pertolongan.

Sebagai umat beriman, kita tahu ketika kita seolah tidak punya pilihan alias no choice...
Hendaknya kita mohonkan kebijaksanaan dari Allah untuk menerimanya.
Ada hal-hal yang tidak bisa kita ubah, semisal kita tidak bisa memilih di mana atau kapan kita dilahirkan...
Siapa yang akan menjadi orangtua kita, dan sebagainya...
Namun, mari mohonkan hikmat dari-Nya untuk menerima hal-hal yang tidak bisa kita ubah itu...
No choice for us, but God knows why it happens in our lives
Bagi kita mungkin itu tidak ada pilihan, namun Tuhan tahu yang terbaik bagi kita...
Yang penting kita mendamaikan diri, mendamaikan hati dengan berusaha ikhlas menerima hal-hal yang tidak dapat diubah...
Segala sesuatu terjadi pasti karena adanya suatu alasan dari-Nya...

Mari bersama kita mendoakan doa ini sebagai terjemahan doa di awal tulisan ini:

Ya Tuhan, anugerahkanlah kepadaku kedamaian
untuk menerima hal-hal yang tidak dapat aku ubah;
keberanian untuk mengubah hal-hal yang dapat kuubah;
dan kebijaksanaan untuk mengetahui perbedaannya.


Amin.
(-fon-)

Kalau ada seorang di antaramu yang kurang bijaksana, hendaklah ia memintanya dari Allah, maka Allah akan memberikan kebijaksanaan kepadanya; sebab kepada setiap orang, Allah memberi dengan murah hati dan dengan perasaan belas kasihan.
--- Yakobus 1:5

Wednesday, February 18, 2015

TODAY, 19 Januari: Mendoakan Orang Lain

Mendoakan Orang Lain

Hari pertama Imlek.
Saya menelpon Mama di Indonesia untuk mengucapkan selamat tahun baru Imlek.
Dan Mama pun mengabarkan kalau Tante saya sedang di Rumah Sakit.
Ini kali kedua imlek beliau yang dihabiskan di RS.
Tahun lalu karena stroke pertama kali dan tahun ini jatuh lagi di kamar mandi.
Mendadak hati saya prihatin, lalu langsung memanjatkan doa bagi Tanteku.

Ketika kita merayakan hari yang membahagiakan, entah itu ulang tahun, Natal, tahun baru atau tahun baru Imlek bagi yang merayakan, tentunya hati kita dipenuhi kebahagiaan...
Namun, janganlah kita lupa bahwa masih ada di sekitar kita mereka yang tengah dilanda kesusahan...
Itulah saatnya untuk mendoakan mereka dan bila mungkin memberikan bantuan pada yang membutuhkan...
Mari, di luar kita senang-senang sendiri, kita juga mendoakan dan membantu mereka yang juga membutuhkan pertolongan.

Selamat Imlek bagi yang merayakan.
Semoga di tengah suasana bahagia, kita pun tak lupa membagikan bahagia yang terasa di hati dengan mereka yang berkesusahan.
(-fon-)

Pertama-tama aku menasihatkan: Naikkanlah permohonan, doa syafaat dan ucapan syukur untuk semua orang...
---1 Timotius 2:1

TODAY, 18 Februari: Berbaliklah Kepada Tuhan

Berbaliklah Kepada Tuhan

Rabu Abu tahun ini bertepatan juga dengan malam menjelang imlek...
Menjadi tantangan tersendiri bagi yang merayakan Imlek, namun perlu berpantang dan berpuasa bagi yang Katolik...
Di Singapura dan Malaysia, diberi dispensasi untuk memilih satu hari di luar hari Rabu Abu untuk berpuasa dan pantang.
Namun memang, tidak di setiap tempat/negara diperbolehkan.

Khotbah Misa Minggu yang lalu di Paroki St. Mary of the Angels, Bukit Batok oleh seorang Romo mengingatkan kami benang merah antara makan malam menjelang imlek (reunion dinner) dengan Rabu Abu.
Reunioin dinner juga dimaksudkan kembali...
Kembali bersatu dalam keluarga di malam tahun baru Imlek...
Rabu abu, juga kembali berbalik kepada Tuhan Allah kita...
Menyesali kesalahan-kesalahan kita dan terus setia kepada-Nya.
Mari terus mengingat dan melaksanakan hal ini sepanjang masa puasa kita.
(-fon-)

Koyakkanlah hatimu  dan jangan pakaianmu,  berbaliklah  kepada TUHAN, Allahmu, sebab Ia pengasih dan penyayang,  panjang sabar dan berlimpah kasih setia,  dan Ia menyesal karena hukuman-Nya.
--- Yoel 2:13

Tuesday, February 17, 2015

TODAY, 17 Februari: Rendah Hati

Rendah Hati

Godaan yang paling sering dan paling tersembunyi ialah kekurangan iman dari pihak kita. Hal itu tidak menyatakan diri dalam ketidakpercayaan jelas, tetapi de fakto menonjolkan hal-hal lain. Kalau kita mulai berdoa, seribu satu pekerjaan dan kesusahan yang kita anggap sangat mendesak, menampilkan diri sebagai sangat penting. Inilah saatnya, di mana menjadi nyata, kepada apa hati kita memberikan prioritas. Suatu ketika kita menghadap Tuhan sebagai pertolongan kita yang terakhir, tetapi kita tidak selalu benar-benar yakin akan pertolongan-Nya. Pada waktu lain kita menjadikan Tuhan itu sekutu kita, namun hati kita tetap sombong. Dalam semua hal ini kekurangan kita dalam iman menyatakan bahwa kita belum cukup rendah hati: "Di luar Aku, kamu tidak dapat berbuat apa-apa" (Yoh 15:5).- Katekismus Gereja Katolik (KGK) no. 2732

Membaca KGK nomor 2732 di atas, membuat saya kembali menganalisa diri saya sendiri...
Seringkali memang kita kekurangan iman...

Tidak selalu kita berharap kepada Allah dan tidak selalu kita yakin akan pertolongan-Nya...
Saya pun merasa pernah berada dalam kondisi demikian...
Dan yang terparah-mungkin-saat hati saya tetap sombong dan belum cukup rendah hati...
Padahal di luar diri-Nya, kita tidak dapat berbuat apa-apa.

Siapakah aku ini ya, Tuhan?
Jika bukan karena kebaikan-Mu dan anugerah-Mu, mana mungkin kudapati semua yang kumiliki?
Segalanya dari-Mu saja...


Ajarkanlah diriku, ajarlah diri kami untuk terus belajar untuk rendah hati...
Kami mohon...
Dengarkanlah doa kami ya, Tuhan.
(-fon-)

Akulah pokok anggur dan kamulah ranting-rantingnya. Barangsiapa tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia, ia berbuah banyak,  sebab di luar Aku kamu tidak dapat berbuat apa-apa.
--- Yohanes 15:5

Sunday, February 15, 2015

TODAY, 15-16 Februari: Dari Filipi 1:27, 29

Hidup dalam Terang Injil

Semoga hidup kita menjadi kesaksian yang indah.
Bukan hanya lewat perkataan atau pengetahuan kita akan Injil...
Terlebih lagi melalui perbuatan dan kehidupan kita sendiri...
Kesaksian yang hidup terlihat nyata, sementara perkataan hanyalah sebatas ucapan di mulut saja...
Ini saatnya 'walk the talk', bukan hanya 'talk the talk.'
Mari berdoa agar kehidupan kita selalu berjalan dalam terang Injil dan hidup berpadanan dengan Injil Kristus.
Semoga semakin banyak ucapan kita yang juga dibuktikan dalam tindakan nyata.
(-fon-) 

Hanya, hendaklah hidupmu berpadanan dengan Injil Kristus, supaya, apabila aku datang aku melihat, dan apabila aku tidak datang aku mendengar, bahwa kamu teguh berdiri dalam satu roh, dan sehati sejiwa berjuang  untuk iman yang timbul dari Berita Injil...
--- Filipi 1:27

Demi Kristus

Kecil dimanja, muda foya-foya, tua kaya-raya, mati masuk surga.
Mungkin kita pernah membaca kalimat ini...
Intinya, senang-senang semua, bukan?
Setelah menjalani hidup ini, kita sebetulnya bisa berefleksi.
Apa mungkin ini semua terjadi? Bukankah hidup juga adalah serangkaian permasalahan yang hendaknya dihadapi untuk menjadikan kita dewasa?

Jika satu-dua permasalahan mendera...
Jika ada penderitaan yang menyapa...
Mari mempersembahkan segalanya bagi Kristus...
Bukan berarti di antara permasalahan, kita tak bisa bersukacita...
Bukan pula berarti di tengah penderitaan, tak ada damai sejahtera..
Jika kita hadapi segalanya bersama Kristus, segalanya kita persembahkan demi Kristus, niscaya kita akan dengan tenang menghadapi semua permasalahan bersama-Nya.
Semoga demikian adanya.
(-fon-)

Sebab kepada kamu dikaruniakan  bukan saja untuk percaya kepada Kristus, melainkan juga untuk menderita untuk Dia.
--- Filipi 1:29


Friday, February 13, 2015

TODAY, 14 Februari: Bahasa Cinta


Bahasa Cinta

Andaikan aku lakukan yang luhur mulia
Jika tanpa kasih cinta hampa tak berguna

Reff.
Ajarilah kami bahasa cintaMu agar kami
Dekat padaMu ya Tuhanku
Ajarilah kami bahasa cintaMu agar kami
Dekat padaMu

Andaikan aku pahami bahasa semua
Hanyalah bahasa cinta kunci tiap hati
kembali ke reff

Cinta itu lemah lembut sabar sederhana
Cinta itu murah hati rela menderita
kembali ke reff

Andaikan aku dermakan segala milikku
Tapi hanyalah cintaku sanggup membahagiakan
kembali ke reff

(Dari Lirik Lagu: Bahasa Cinta)

Hari ini adalah  Valentine's Day yang gaungnya di tahun ini tidak begitu terdengar nyaring di Singapura dikarenakan amat dekat dengan Tahun Baru Imlek.
Namun, kesibukan tetap ada. Beberapa toko kue tetap memajang bentuk-bentuk hati untuk cokelat, 'cookies', ataupun kue tart. Dan, beberapa toko bunga tetap disibukkan oleh pesanan 'flower bouquets' untuk yang terkasih.

Hari ini pula, saya membuka Youtube dan mendengarkan kembali lagu Bahasa Cinta.
Butuh perjuangan untuk tetap mengisi hati kita dengan cinta kasih.
Dan, rasanya perjuangan itu terasa sulit jika kita mengupayakan segala sesuatunya sendirian.
Namun, bersama Sang Sumber Cinta-Sang Sumber Kasih yaitu Allah sendiri, semoga kita dimampukan untuk menjadi pribadi-pribadi yang penuh kasih...
Yang mampu merasakan kasih-Nya dalam hidup kita, segala kebaikan-Nya kita syukuri...
Untuk kemudian kita bagikan kepada sesama kita.
Selamat Hari Kasih Sayang dan tetaplah di dalam kasih 
Semoga kita bisa mempertahankan Bahasa Cinta dalam kehidupan keseharian kita.
(-fon-)

Dan sekalipun aku membagi-bagikan segala sesuatu yang ada padaku,  bahkan menyerahkan tubuhku untuk dibakar,  tetapi jika aku tidak mempunyai kasih, sedikitpun tidak ada faedahnya bagiku.13:4 Kasih itu sabar ;  kasih itu murah hati; ia tidak cemburu. Ia tidak memegahkan diri dan tidak sombong.  13:5 Ia tidak melakukan yang tidak sopan dan tidak mencari keuntungan diri sendiri.  Ia tidak pemarah   dan tidak menyimpan kesalahan  orang lain.
--- 1 Korintus 13:3-5

Thursday, February 12, 2015

TODAY, February 13: Love Without Limits

Love Without Limits

Nick Vujicic, pembicara motivasi Kristen yang terkenal di seluruh dunia itu baru saja menerbitkan buku barunya bersama istri terkasih Kanae dan berjudul 'Love Without Limits.' Menarik menyaksikan perjalanan kisah kasih mereka, terutama Nick yang terlahir tanpa dua lengan dan dua kaki karena terkena penyakit Tetra-Amelia Syndrome yang amat langka.

Di dalam kisah ini, kita belajar bahwa Kanae sungguh mengasihi tanpa syarat. 
Dia tidak lagi melihat kekurangan Nick yang anggota tubuhnya tak sempurna, namun memilih mencintai dan mengasihi seumur hidupnya dengan janji setia.
Mereka dikaruniai seorang anak yang lucu dan normal, Kiyoshi James Vujicic yang berusia 2 tahun di bulan Februari ini.

Dalam pikiran manusia, banyak kali yang tidak mungkin atau mustahil itu menjadi sesuatu yang mungkin saat melibatkan kasih Allah.
Allah adalah kasih. Mari mohonkan agar kasih-Nya melimpahi hidup kita dan mari membagikannya kepada mereka yang ada di sekitar kita.

Dengan semakin banyaknya pemberitaan yang negatif soal kejadian buruk dan kebobrokan dunia, mari membuat suatu perbedaan dengan menjadikan kasih sebagai landasan kehidupan yang lebih harmonis dengan sesama kita.
(-fon-) 

Saudara-saudaraku yang kekasih, marilah kita saling mengasihi , sebab kasih itu berasal dari Allah; dan setiap orang yang mengasihi, lahir dari Allah dan mengenal Allah.  4:8 Barangsiapa tidak mengasihi, ia tidak mengenal Allah, sebab Allah adalah kasih.
--- 1 Yoh 4:7-8

TODAY, 12 Februari : Berbahagialah!

Berbahagialah!

Banyak kali dalam hidup, jika tidak dikatakan sepanjang hidupnya, manusia terus mempertanyakan arti bahagia...
Betapa sulitnya bagi manusia untuk merasa bahagia secara utuh dan sempurna.
Selalu saja ada sesuatu yang seolah kurang, terutama jika membandingkan diri dengan orang lain dari sisi pencapaian...
Misalnya orang lain yang lebih sukses, lebih banyak travel keliling dunia, rumah yang lebih bagus, dan sebagainya...

Sebetulnya, bahagia itu sederhana.
Jika kita mampu melihat kebaikan Allah dan berterima kasih kepada-Nya di dalam hidup kita...
Tentunya banyak hal akan dimudahkan karena kita mampu bersyukur, bahkan di tengah keadaan yang penuh kesulitan.
Bahagia, sukacita terbesar adalah saat kita menyadari segala yang kita miliki hanyalah titipan Allah.
Bahagia yang terbesar, saat kita sadar bahwa kita yang orang berdosa ini, kesalahannya tidak diperhitungkan Tuhan, asalkan kita mau berbalik kembali ke jalan yang benar...

Semakin banyak kasus depresi, stress berkepanjangan yang menuju kepada keputus-asaan akut, kekuatiran yang berlebihan, sampai kepada gangguan jiwa-tekanan mental- tak jarang berujung pada tindakan mengakhiri hidup sendiri...
Kondisi di atas sungguh memprihatinkan.
Semoga kita dimampukan untuk melihat keindahan, kebaikan dalam kesederhanaan.
Bersukacita. Berbahagia senantiasa. Karena kasih-Nya yang menaungi kita.
Dan mampu membagikan kasih itu kepada sesama yang membutuhkan.
(-fon-)

"Berbahagialah orang yang diampuni pelanggaran-pelanggarannya, dan yang ditutupi dosa-dosanya; 4:8 berbahagialah manusia yang kesalahannya tidak diperhitungkan Tuhan kepadanya.
--- Roma 4:7-8

Tuesday, February 10, 2015

TODAY, 11 Februari: Jalan yang Benar

Jalan yang Benar

Begitu mudah bagi kita untuk menjauh dan berpaling dari Allah...
Terutama jika kita dihadapkan pada pilihan yang begitu menggiurkan, sayangnya pilihan itu bukan di jalur kebenaran di hadapan Allah...
Ketika kita 'kecipratan' uang dari hasil korupsi...
Ketika kita mendapatkan hadiah atas andil kita pada suatu 'kejahatan kecil' yang seolah tak bakal diketahui...
Semoga di saat-saat semacam itu,  hati nurani mengetuk dan senantiasa mengingatkan...
Untuk tetap memilih ikut jalan kebenaran-Nya...
Meskipun seolah berat, namun itulah yang terbaik pada akhirnya...
Hati kecil yang terus merasa berdosa, tak akan pernah menciptakan kedamaian pada diri, bukan?

Amsal hari ini mengingatkan kita untuk menjadi bijak...
Tujukanlah hati kita ke jalan yang benar...
Ikutlah Yesus, jalan-kebenaran-dan hidup!
(-fon-)

Hai anakku,  dengarkanlah, dan jadilah bijak, tujukanlah hatimu ke jalan yang benar.
--- Amsal 23:19

Monday, February 9, 2015

TODAY, 10 Februari : Tuhan Menolong Kita

Tuhan Menolong Kita

Saat melihat foto-foto Jakarta yang mengalami banjir di sosial media...
Saya pun teringat bahwa pernah terkena banjir saat berada di Jakarta di tahun 2002.
Saya mengerti perasaan yang dialami oleh warga Jakarta saat ini yang sungguh mengharapkan surutnya air dan berkurangnya curah hujan...
Sehingga, keadaan bisa kembali normal...

Dari rantau, kami mendoakan, agar yang terkena kebanjiran semoga segera mendapatkan pertolongan.
Dan Tuhan gerakkan setiap hati untuk saling berbagi dan menolong dalam kondisi yang sulit ini...
Semoga banjir segera teratasi dan di kemudian hari, Jakarta secara berproses moga-moga memiliki tata kota yang lebih baik lagi untuk mengurangi kemacetan dan banjir...
Tuhan, kasihanilah...
Dengarlah doa kami...
Amin...
(-fon-)

TUHAN sendiri membimbing dan menolong engkau. Ia tak akan mengecewakan atau meninggalkan engkau. Sebab itu janganlah takut atau cemas.
--- Ulangan 31:8

TODAY, 9 Februari : Ia Membalut Luka

Ia Membalut Luka

Patah hati. Kecewa. Terluka.
Datanglah kepada Allah.
Meskipun ada kecenderungan dari diri kita untuk menjauh dari-Nya...
Karena menganggap Dia tak lagi peduli atau tak lagi mengasihi kita...
Namun, Yesus sungguh peduli pada kita...
Ia membalut setiap luka dan kecewa...
Ia mampu menyembuhkan patah hati yang kita alami...
Serahkan kepada-Nya, percaya kepada-Nya...

Dengan keinginan kuat untuk sembuh dan berdoa...
Semoga kasih-Nya membalut luka-luka kita...
Berdiri tegar bersama-Nya, karena percaya cinta-Nya mampu menyembuhkan segala...
(-fon-)

Ia menyembuhkan orang yang patah hati, dan membalut luka-luka mereka.
--- Mazmur 147:3

Saturday, February 7, 2015

TODAY, February 07-08: Tetap Setia

Ia Tetap Setia

Ada beberapa kisah tentang kesetiaan orangtua kepada anaknya yang pernah kita baca atau dengar.
Biarpun Si Anak menjadi begitu kurang ajar dan meninggalkan ayah/ibunya, orangtuanya tetap menerima dengan tangan terbuka ketika dia mau kembali.

Mungkin begitulah gambaran diri kita.
Kita sebagai anak-anak-Nya, terkadang pernah berbalik dari jalan-Nya...
Kita pernah tidak setia kepada-Nya...
Namun, Ia tetap setia, sebagaimana diri-Nya selalu setia...

Semoga kita belajar untuk tetap setia kepada-Nya...
Berbalik dari jalan kita yang keliru...
Dan kembali ke jalan-Nya...
(-fon-)

Kalau kita tidak setia, Ia tetap setia, sebab tak dapat Ia bertentangan dengan diri-Nya sendiri.
--- 2 Timotius 2:13



Beriman Sungguh kepada-Nya

Misa Minggu pagi, homili yang menyejukkan dari Fr. Derrick Yap dari Paroki St. Mary of the Angels, Bukit Batok, Singapura. Saat beliau mengatakan: " Faith must remain even though understanding fails."

Saya terdiam dan meresapi perkataan beliau.
Begitu sering kita mempertanyakan segala sesuatu yang terjadi di hidup kita.
Dan banyak kali kita tidak mengerti, mengapa sampai hal-hal ini terjadi...
Namun, iman hendaknya tetap ada...
Kita mungkin 'gak ngerti'.
Tapi, Tuhan sungguh mengerti.
Dia tahu segala sesuatunya di hidup kita, bahkan masa depan kita pun ada dalam rencana-Nya.

Saya berdoa, semoga kita semua senantiasa dilimpahi iman untuk tetap setia kepada Allah sampai akhir nanti.
Amin.
(-fon-)

Beriman berarti yakin sungguh-sungguh akan hal-hal yang diharapkan, berarti mempunyai kepastian akan hal-hal yang tidak dilihat.
--- Ibrani 11:1

Thursday, February 5, 2015

TODAY, 6 Februari : Mengandalkan Tuhan

Mengandalkan Tuhan

Ada hari-hari panas terik yang harus kita lalui dalam hidup ini.
Ada hari-hari penuh hujan, seperti pagi ini di Singapura, yang harus pula kita hadapi...
Tidak selamanya satu jenis hari mendominasi kehidupan kita.
Selalu silih-berganti...

Ada hari-hari yang menyenangkan yang kita jalani...
Ada hari-hari penuh kesedihan yang mendalam yang juga menghampiri...
Namun, bersama Tuhan, kita lalui semuanya dengan sukacita...
Menaruh harapan kepada Allah...
Mengandalkan Tuhan di setiap masa...
Semoga damai sejahtera-Nya melimpah di hati kita...
Sekarang dan selamanya...
(-fon-)

Diberkatilah  orang yang mengandalkan  TUHAN, yang menaruh harapannya pada TUHAN!
--- Yeremia 17:7

Wednesday, February 4, 2015

TODAY, 5 Februari: Melimpah dari Hati

Melimpah dari Hati

Jagailah hati kami ya, Tuhan...
Biarlah hati kami dipenuhi kebaikan yang berasal dari-Mu...
Penuhilah pikiran kami, perkataan dan perbuatan kami dengan kebaikan pula...
Sehingga Engkau memampukan kami menyebarkan kebaikan itu pada sekitar kami...

Segalanya melimpah dari hati...
Hati kami untuk-Mu...
Itulah persembahan yang terbaik yang bisa kami persembahkan bagi-Mu...
Seluruh diri kami bagi-Mu...
Semoga Engkau berkenan menerima persembahan ini, ya Tuhan.
Terima kasih.
Amin.
(-fon-)

Orang yang baik mengeluarkan hal-hal baik karena hatinya berlimpah dengan kebaikan. Orang yang jahat mengeluarkan hal-hal yang jahat karena hatinya penuh kejahatan. Sebab apa yang diucapkan oleh mulut itulah yang melimpah dari hati.
--- Lukas 6:45

Tuesday, February 3, 2015

TODAY, 4 Februari: Hati yang Taat

Hati yang Taat

Arus dunia terkadang menggoda kita untuk keluar dari jalur ketaatan kepada-Nya.
Masalahnya, apa yang kemudian menjadi pilihan kita?
Akankah kita tetap setia atau ikut arus dunia?


Mungkin tidak ada orang yang bercita-cita menjadi perokok tangguh.
Awalnya hanya coba-coba, untuk kemudian ketagihan dan tak bisa lepas.
Bahkan sehari sampai dua bungkus.
Demikian juga dengan arus negatif lainnya, semisal narkoba, perselingkuhan, kecanduan pornografi, dan sebagainya...
Semua dimulai dari coba-coba, ingin tahu, dan ingin terlihat hebat (mungkin masalah harga diri di pergaulan, kalau tidak merokok dikatai 'Banci',  dan sebagainya).

Apapun yang terjadi, mari mohonkan hati yang taat kepada Allah.
Sehingga, kita selalu kembali kepada Allah dan jalan kebenaran-Nya.
Mohonkan hati dan pikiran yang baru bagi kami ya, Tuhan...
Agar kekerasan hati kami digantikan dengan ketaatan ikut jalan-Mu...
Tetap tegar bersama-Mu...
Sepanjang hidupku...
(-fon-)

Maka kamu Kuberikan hati yang baru dan pikiran yang baru. Hatimu yang sekeras batu itu akan Kuganti dengan hati yang taat.
--- Yehezkiel 36:26

Monday, February 2, 2015

TODAY, 3 Februari : Berbelas Kasih Pada Diri Sendiri

Berbelas Kasih Pada Diri Sendiri

Bagi sebagian orang, mengasihi diri sendiri sungguh mudah.
Segalanya hanya tentangku dan aku semata.
Namun, bagi sebagian orang lainnya, mengasihi diri sendiri sungguh begitu sulitnya.
Memaafkan orang lain masih mungkin, tetapi memaafkan diri sendiri tak mampu.
Kemarin saya membaca renungan Henry Nouwen yang menggubah hati ...

We need silence in our lives. We even desire it. But when we enter into silence we encounter a lot of inner noises, often so disturbing that a busy and distracting life seems preferable to a time of silence. Two disturbing "noises" present themselves quickly in our silence: the noise of lust and the noise of anger. Lust reveals our many unsatisfied needs, anger or many unresolved relationships. But lust and anger are very hard to face.(Being Merciful with Ourselves-Henry Nouwen's Daily Reflection)

Intinya, Nouwen mengatakan bahwa kita butuh kedamaian di hidup kita, namun ketika hendak masuk ke dalam damai itu, kita menemukan banyak kebisingan di dalam diri kita. Dua kebisingan yang utama menyangkut nafsu duniawi dan kemarahan. Keduanya tidak mudah untuk dihadapi. Ini menyangkut keinginan yang tak tersalurkan, kemarahan, atau banyak kegagalan hubungan (relasi) di dalam keluarga, persahabatan, pacaran, suami-istri, dan sebagainya.

Untuk itulah, mohon juga bimbingan Roh Kudus untuk mengasihi diri sendiri, jika Anda termasuk yang sulit melakukan hal ini. Mungkin ada baiknya ikut semisal retret penyembuhan batin.... Karena kalau sakit fisik, kita ke dokter. Namun, jika sakit hati, juga harus ditangani dengan serius pula.
Kasihilah Allah, juga kasihilah sesama seperti kita mengasihi diri sendiri.
Semoga kita tidak melupakan mengasihi diri sendiri juga...
Jangan terlampau menyiksa diri...
Hal yang tak terselesaikan di dalam batin, bisa menyebar ke banyak hal dan rata-rata merugikan dan menyakiti orang-orang di sekitar kita.
Saya berdoa bagi rekan-rekan yang kesulitan dalam hal ini...
Tuhan, kasihanilah kami...
(-fon-)

Jawab orang itu: "Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap kekuatanmu dan dengan segenap akal budimu, dan kasihilah sesamamu  manusia seperti dirimu sendiri.
--- Lukas 10:27

TODAY, 2 Januari: Di Bawah Empat Mata

Di Bawah Empat Mata

Mungkin ada di antara kita yang suka mencari-cari kesalahan orang lain dan mengungkapkannya di depan umum.
Semakin banyak yang tahu, semakin bagus, biar tidak lagi terulang.
Begitu mungkin pikir kita.
Namun, jika kita renungkan kembali, kita pun bisa dan sangat mungkin berbuat salah.
Apabila kesalahan kita yang diumbar di depan umum, di hadapan banyak orang, bagaimana perasaan kita?

Dulu, saya pun pernah demikian...
Namun kemudian menyesal juga, karena emosi- jadinya merusak relasi dengan teman tersebut.
Sekarang, saya berusaha sedapat mungkin untuk menegur di bawah empat mata (dalam Alkitab Bahasa Indonesia Sehari-hari disebutkan lakukan diam-diam di antara kalian berdua saja).
Jika memang perlu, lakukanlah secara bijak.
Bisa kirim BBM pribadi, WhatsApp pribadi, email atau inbox di Facebook.
Tidak perlu seluruh dunia tahu lewat group BBM atau wall/timeline Facebook yang bersangkutan rasanya.
Karena jika pas kita yang salah, akankah kita mau diperlakukan demikian juga?
Kebebasan mengemukakan pendapat di era sosial media ini, hendaknya juga diiringi etika dan menjaga perasaan orang lain.

Apa yang tidak kita inginkan orang lain lakukan pada kita, semoga kita pun tidak melakukannya.
Berpikir dulu sebelum bertindak, mohon tuntunan Roh Kudus senantiasa.
Semoga kita makin bijaksana di dalam Dia.
(-fon-) 

"Apabila saudaramu berbuat dosa, tegorlah  dia di bawah empat mata. Jika ia mendengarkan nasihatmu engkau telah mendapatnya kembali. 
--- Matius 18:15

Sunday, February 1, 2015

TODAY, 1 Februari: Jangan Keraskan Hatimu

Jangan Keraskan Hatimu

Misa Minggu di Gereja St. Mary of the Angels, Singapura.
Saya terpaku pada suara Pemazmur saat menyanyikan Mazmurnya pagi itu.
" If today you hear His Voice, harden not your hearts."
Jika kau mendengar suara-Nya hari ini, jangan keraskan hatimu.

Di malam hari, Mazmur ini kembali terngiang-ngiang di telingaku.
Melakukan kilas balik akan kekerasan hati yang sering saya lakukan kepada-Nya.
Menganggap diri hebat dan benar, hanya untuk kemudian pada akhirnya kembali percaya bahwa Tuhanlah yang terhebat.
Dialah yang tahu segala-galanya dari awal sampai akhir kehidupan kita.
Sering kali, keras hati itu pun saya lakukan terhadap keluarga terkasih.
Saya merasa malu juga dan mau berusaha memperbaiki diri.
Semoga kita semua menjadi pribadi yang tetap tegas, namun lembut hati dan penuh kasih.
Jangan keraskan hati kita...
Biarkanlah Roh Kudus masuk dan menuntun kita.
(-fon-)

Janganlah keraskan hatimu  seperti di Meriba,  seperti pada hari di Masa di padang gurun
--- Mazmur 95:8