Tuesday, January 31, 2012

TOTD, February 01 – God is With Us

God is With us

At first sight, joy seems to be connected with being different. When you receive a compliment or win an award, you experience the joy of not being the same as others. You are faster, smarter, more beautiful, and it is that difference that brings you joy. But such joy is very temporary. True joy is hidden where we are the same as other people: fragile and mortal. It is the joy of belonging to the human race. It is the joy of being with others as a friend, a companion, a fellow traveler.

This is the joy of Jesus, who is Emmanuel: God-with-us. (The Joy Being Like Others – Henri Nouwen)

For the past few days, what I’ve got from Henri Nouwen’s thought of the day blessed me tremendously and I’d like to share with you all. Joy or happiness which is got by being different won’t last forever. It will pass eventually, it’s only temporary. But the true joy is from the fragility- our weaknesses and being same with other people. We need friend in this journey of life and sometimes the true friend is rare. We’ve got the best friend ever in God. Immanuel – God is with us. Thank God. (-fon-)

“The virgin will conceive and give birth to a son, and they will call him Immanuel” (which means “God with us”).

--- Matthew 1:23

Allah Beserta Kita

Di awal, sepertinya sukacita berkaitan dengan menjadi seseorang yang berbeda. Ketika Anda menerima suatu pujian atau memenangkan sebuah penghargaan, Anda merasakan kebahagiaan karena berbeda dari yang lainnya. Anda lebih cepat, lebih pintar, lebih cantik, dan karena perbedaan itulah menjadikan Anda sukacita. Tetapi sukacita itu sifatnya sangat sementara. Sukacita sejati tersembunyi di mana kita adalah sama seperti orang lain: lemah dan fana. Adalah sukacita karena kita termasuk salah satu dari umat manusia. Sukacita karena kita bersama-sama dengan orang lain sebagai seorang teman, sahabat, teman seperjalanan.

Ini adalah sukacita Yesus yang adalah Imanuel – Tuhan beserta kita.

Selama beberapa hari, renungan harian yang saya dapatkan dari Henri Nouwen sangat memberkati saya dan ingin saya bagikan kepada teman-teman semua. Sukacita atau kebahagiaan yang didapat dari perbedaan dengan orang lain, takkan berlangsung lama. Tetapi sukacita yang sesungguhnya adalah berasal dari kerapuhan kita - kelemahan kita yang sama dengan orang lainnya. Kita butuh sahabat dalam perjalanan hidup ini dan terkadang sahabat sejati sungguh jarang kita dapatkan. Kita dapat menemukan sahabat terbaik kita dalam Tuhan. Immanuel – Allah beserta kita. Terima kasih, Tuhan. (-fon-)

"Sesungguhnya, anak dara itu akan mengandung dan melahirkan seorang anak laki-laki, dan mereka akan menamakan Dia Imanuel" --yang berarti: Allah menyertai kita.

--- Matius 1:23

No comments: