Sunday, January 27, 2013

TODAY, January 28 – Obey Our Parents in the Lord


Obey Our Parents in the Lord

One day, Odri (our daughter’s nickname) came back from school.
She’s still around 5.5 years old at that time. She told me about the verse that her school teacher has just taught her.
She could repeat them clearly and she said, “Children obey your parents in the Lord.”

I smiled when I listened her reciting those words from Ephesians 6:1.
I’m happy. Even I know sometimes she’s struggling to do so. It’s really good to know that her kindergarten is emphasizing the family value by honouring the parents.

We’ve got our parents. Some relationships turned sour due to conflicts.
I’ve been through that before. And the best thing that I did was: my reconciliation with my dad before he passed away in the year 1996.

Time is limited. We never know when the time will come while we should say good-bye to our parents.
Any disputes or disagreements, let’s try our best to manage them.
Try very best to reconcile. Because there might be no time to do so if suddenly they must go back to our father’s house in heaven. (-fon-)

Children, obey your parents in the Lord, for this is right. “Honor your father and mother”—which is the first commandment with a promise—  “so that it may go well with you and that you may enjoy long life on the earth.”
--- Ephesians 6:1-3

Taatilah Orangtua Kita di dalam Tuhan

Suatu hari, Odri (nama panggilan anak kami) pulang dari sekolah.
Dia berusia sekitar 5.5 tahun ketika itu. Dia memberitahu saya tentang ayat alkitab yang diajarkan oleh gurunya di sekolah.
Dia bisa mengulanginya dengan jelas dan berkata, “ Hai anak-anak, taatilah orangtuamu di dalam Tuhan.”

Saya tersenyum ketika saya mendengar dia menghafalkan kata-kata dari Efesus 6:1 itu.
Saya berbahagia. Walaupun saya tahu, dia berjuang keras untuk itu.
Sungguh senang karena tahu sekolah taman kanak-kanaknya menekankan nilai-nilai kekeluargaan dengan menghormati orangtua.

Kita semua memiliki orangtua. Beberapa hubungan orangtua-anak ini berubah menjadi kepahitan karena konflik.
Saya pernah mengalaminya dulu. Dan hal yang terbaik yang saya kira sudah saya lakukan adalah berdamai dengan ayah saya sebelum ia meninggal di tahun 1996.

Waktu kita terbatas. Kita tak pernah tahu kapan waktunya akan tiba ketika kita harus mengucap selamat tinggal kepada orangtua kita.
Jika ada percekcokan atau perbedaan pendapat, mari sedapat mungkin kita kelola dengan baik.
Berusaha sebaik-baiknya untuk berdamai. Karena mungkin tidak ada waktu lagi ketika tiba-tiba mereka harus berpulang untuk selamanya ke rumah Bapa di surga. (-fon-)

Hai anak-anak, taatilah  orang tuamu di dalam Tuhan, karena haruslah demikian. Hormatilah ayahmu dan ibumu--ini adalah suatu perintah yang penting, seperti yang nyata dari janji ini: supaya kamu berbahagia dan panjang umurmu di bumi
--- Efesus 6:1-3

No comments: