TODAY, 12 Desember 2021
Serakah Tak Mengenal Batas, Takkan Pernah Puas
Keseluruhan Ayub 20 ini berjudul:
Pendapat Zofar, bahwa sesudah kemujuran sebentar, orang fasik akan
binasa.
Dan saya mendapatkan ayat ini di dalamnya:
Karena serakahnya tak mengenal batas, maka ia tak akan menjadi
puas.
--- Ayub 20:20 (BIS/Bahasa Indonesia Sehari-hari)
Sesungguhnya, ia tidak mengenal ketenangan dalam batinnya, dan
ia tidak akan terluput dengan membawa harta bendanya.
--- Ayub 20:20
Orang yang terlalu terikat pada harta benda.
Pada kepemilikannya.
Tidak mengenal ketenangan dalam batinnya.
Keserakahan yang tak mengenal batas itu….
Akan membawa manusia pada perasaan tak pernah puas.
Pada satu sesi meditasi bersama Romo Yustinus Rumanto, SJ, saya
diingatkan kembali bahwa manusia punya ilusi bahagia.
Bahagia yang bersyarat.
Bahagia kalau A, kalau B, kalau C.
Bahagia kalau bisa keliling dunia.
Bahagia kalau punya ini dan itu.
Bahagia kalau keadaan ini berubah.
Romo mengingatkan kami yang hadir di Zoom waktu itu bahwa penting
untuk mengenal kata ‘cukup’.
Dan ayat ini seolah menambahkan.
Karena serakah itu tak kenal batas, orang menjadi tak pernah puas.
Melihat kiri-kanan.
Melihat orang lain dengan perbandingan ke atas.
Membawa kita kepada rasa minder dan kurang bersyukur.
Mari terus belajar untuk berucap, “Tuhan senantiasa mencukupkan
kebutuhanku.”
Terus belajar bersyukur.
Dan semoga kita dijauhkan dari menjadi orang-orang serakah dalam
hidup ini.
Amin!
(-fon-)/Fonny Jodikin
No comments:
Post a Comment