Friday, October 21, 2016

TODAY, 21 Oktober: Kekeringan Rohani

TODAY, 21 Oktober
Kekeringan Rohani

Sebaik apa pun suatu relasi, suatu saat akan mengalami masa 'kering' juga. 
Entah itu relasi antara suami dan istri, orang tua dan anak, antarsahabat, antara rekan bisnis atau kolega, dengan tetangga, dan seterusnya -pastinya akan ada masa-masa di mana relasi itu tidak seindah di awal. 


Begitu pula relasi kita dengan Allah kita.
Pastinya pernah mengalami apa yang dinamakan kekeringan rohani.
Setelah masa-masa awal mengenal Allah dan segala kebaikan-Nya, akan ada masa di mana kedekatan itu tidak lagi seindah dulu.
Mungkin kecewa atas rekan di pelayanan, yang kita pikir sudah mengenal Kristus, ternyata melakukan hal-hal yang jauh dari kasih-Nya...
Mungkin kecewa atas kehidupan kita yang melenceng jauh dari rencana yang sudah kita buat dan kekecewaan itu begitu memuncak sehingga berujung kepada rasa malas untuk berdoa karena merasa itu sia-sia.
Pengalaman ini sebetulnya wajar, sebagaimana sebuah siklus, sebuah relasi pun demikian adanya. 
Bahkan Santo/Santa yang adalah orang Kudus juga mengalaminya.
Sebagaimana yang diungkapkan oleh St. Anselmus sebagai berikut:

Doa di saat Kekeringan Rohani
oleh St. Anselmus
O, Terang yang tertinggi dan tak terhampiri
O, Kebenaran yang penuh dan terberkati
Betapa jauhnya Engkau dari aku
meskipun aku sangat dekat kepada-Mu!
Betapa jauhnya Engkau dari pandanganku
meskipun aku hadir di hadapan-Mu!
Engkau ada di manapun dengan keseluruhan diri-Mu,
namun aku tidak melihat Engkau;
di dalam Engkau aku bergerak dan hidup,
namun aku tak dapat mendekati-Mu.
O Tuhan, biarlah aku mengenal Engkau
dan mengasihi Engkau sehingga aku dapat menemukan sukacita di dalam Engkau;
dan jika aku tidak dapat melakukannya dengan sempurna di kehidupan ini,
biarlah aku sedikitnya membuat sedikit kemajuan setiap hari,
sampai pada akhirnya saat pengetahuan, kasih, dan suka cita
datang kepadaku di dalam seluruh kepenuhannya.
Amin.

Penting bagi kita untuk mengakui segenap perasaan kita kepada Allah.
Termasuk di saat-saat kekeringan rohani...

Saat Allah terasa jauh dan sulit dimengerti...
Sehingga suatu saat, ketika semua ini berlalu, kita tetap setia berpegang kepada-Nya.
Kita akan mendapati diri malah semakin dekat kepada-Nya, karena sudah melewati 'badai' ini di dalam Dia.
Penting pula untuk menyadari: kekeringan rohani bukanlah akhir segalanya, yakinilah bahwa sesudah semuanya berlalu, kita akan berada pada level kedekatan yang baru pula dengan Allah.

Semoga kita tetap dapat menemukan sukacita sedikit demi sedikit setiap hari...
Berusaha tetap bersyukur dan mencari hal-hal yang baik hari ini...
Di dalam suasana apa pun, tetap berusaha berpaut kepada Allah.
Semoga!
(-fon-)/Fonny Jodikin
Padang gurun dan padang kering akan bergirang, padang belantara akan bersorak-sorak  dan berbunga.  Pada waktu itu orang lumpuh akan melompat seperti rusa,  dan mulut orang bisu akan bersorak-sorai; sebab mata air memancar di padang gurun, dan sungai di padang belantara; 35:7 tanah pasir yang hangat akan menjadi kolam, dan tanah kersang  menjadi sumber-sumber air;   di tempat serigala  berbaring akan tumbuh tebu dan pandan.
--- Yesaya 35:1,6-7

No comments: