Wednesday, October 12, 2016

TODAY, 12 Oktober: Berilah Diri Didamaikan dengan Allah

TODAY, 12 Oktober

Berilah Diri Didamaikan dengan Allah

Hari ini saat mendengarkan pengajaran Mgr. Pidyarto yang datang ke Singapura, beliau mengungkapkan ayat ini pada salah satu bagian pengajarannya:
Jadi kami ini adalah utusan-utusan  Kristus, seakan-akan Allah menasihati kamu dengan perantaraan kami;  dalam nama Kristus kami meminta kepadamu: berilah dirimu didamaikan dengan Allah.
--- 2 Korintus 5:20

Berilah dirimu didamaikan dengan Allah.
Terkadang, di dalam konflik yang terjadi antara kita dengan orang lain, tak jarang gengsi yang kemudian memegang peranan.
Banyak kali hanya satu pihak yang mau berdamai, sementara pihak lainnya berkeras untuk tidak mau.
Jika demikian adanya, perdamaian tentu saja tidak dapat terjadi.
Damai hanya akan tercipta jika kedua pihak sepakat untuk saling mengampuni, saling menerima kesalahan satu sama lain di masa lalu...
Ini bisa terjadi di dalam hubungan di dalam keluarga, di dalam pelayanan, di dalam persahabatan, di kantor, atau di mana saja saat kita berkomunitas.
Tidak ada komunitas yang sempurna, namun bukan berarti kita tidak bisa menjadikan komunitas itu sebagai tempat bertumbuh-kembang bersama dan menjadi saluran kebaikan bagi sesama...

Sebagai seseorang yang juga pernah mengalami pengalaman yang kurang menyenangkan di komunitas, saya kemudian belajar untuk mawas diri...
Agar lain kali, saya tidak terlalu gegabah dalam bertingkah laku...
Mengurangi gosip, mencoba terus mengemukakan hal-hal positif yang membangun, ketimbang perkataan negatif yang menjatuhkan...

Mari kita sama-sama belajar...
Tidak mudah, namun selalu ada kemungkinan untuk menjadi lebih baik di dalam Allah..
Memberikan diri untuk berdamai dengan Allah, dengan sesama...
Walaupun tidak bisa sempurna, setidaknya kita tidak menyimpan kebencian yang menghujam dada...
Selama ada kasih Allah, kita selalu bisa berusaha untuk mengampuni.
Pertanyaannya: maukah kita memberikan diri, membuka hati dan membiarkan Allah bekerja di hidup kita?
Semoga pada akhirnya damai dan kasih tetap jadi pilihan kita.

Ya, semoga!
(-fon-)/Fonny Jodikin




No comments: