Saturday, September 24, 2016

TODAY, 24 September : Sebatang Korek Api

Sebatang Korek Api

Seorang sahabat memberikan lilin antistres yang saya nyalakan siang ini.
Saya menyalakannya dengan sebatang korek api.
Korek api itu berpijar, menyala sebentar, lalu padam.
Selesai sudah tugasnya menyinari dan menjadi terang...
Meski hanya sebentar saja.

Orang boleh bermimpi dan bercita-cita akan keabadian.
Film Highlander, film lama dari tahun 1986 berkisah tentang jagoannya Connor MacLeod dan kaum Highlander yang tidak bisa mati. 
Immortal. Kecuali pantangannya dilanggar: kepalanya dipenggal.
Pelopor angkatan '45, Pujangga Chairil Anwar juga punya puisi yang benar-benar bagus berjudul 'Aku' yang di akhir puisinya menyatakan keinginannya untuk hidup seribu tahun lagi:
Dan aku akan lebih tidak perduli
Aku mau hidup seribu tahun lagi.

Seoptimis apa pun kita akan kehidupan, tentunya kita harus juga realistis.
Setiap orang suatu saat pasti harus pulang ke rumah Bapa.
Mau tidak mau, suka tidak suka.
Entah kapan waktunya atau bagaimana caranya.
Itu adalah sesuatu yang pasti.

Masa hidup kami tujuh puluh tahun  dan jika kami kuat, delapan puluh  tahun, dan kebanggaannya adalah kesukaran dan penderitaan; sebab berlalunya buru-buru, dan kami melayang lenyap.
--- Mazmur 90:10
Kitab Mazmur menuliskan bahwa hidup manusia secara rata-rata bisa sampai tujuh puluh atau delapan puluh tahun jika kuat.
Sementara ada juga di sekitar kita yang meninggal di atas 90 tahun...
Namun, ada juga yang harus menghadap Yang Kuasa di usia sangat muda-belia.
Semua itu hanyalah misteri Ilahi yang kita tak pernah tahu, kecuali pada saat tiba nanti.

Di dalam Budaya Jawa, ada pepatah yang berbunyi :  “Wong urip iku mung mampir ngombe” dapat diartikan orang hidup itu hanyalah istirahat sejenak untuk minum.
Hidup memang singkat, namun dalam singkatnya hidup itu: masihkah kita mampu memberi arti?

Sebatang korek api sudah padam.
Sudah selesai tugasnya menerangi sekitarnya.
Say bersyukur atas refleksi tentang kehidupan yang singgah lewat korek api hari ini.
Kupandangi korek api itu lagi.
Ah, setidaknya dia sudah memberi arti.
Dan bagi kita umat Kristiani: hidup adalah Kristus...
Semua untuk kemuliaan-Nya...
Dan mati adalah keuntungan...
Tak lebih dari sebuah persatuan yang manis dengan Sang Pencipta...
A Sweet reunion with the Almighty.
Mari selama hidup ini masih dikaruniakan-Nya...
Tetaplah berpijar dan membagikan 'terang' itu kepada sekitar kita!
(-fon-)/Fonny Jodikin

Karena bagiku hidup adalah Kristus  dan mati adalah keuntungan.
 --- Filipi 1:21 

No comments: