Thursday, September 22, 2016

TODAY, 23 September: Membanding-bandingkan


TODAY, 23 September

Membanding-bandingkan

Pernahkah Anda membanding-bandingkan?
Membandingkan diri dengan orang lain, membandingkan anak/suami/istri dengan orang lain, dan sebagainya...

Rasanya merupakan sesuatu yang wajar di kehidupan...
Membandingkan terkadang sudah dianggap merupakan sesuatu hal yang biasa...
Namun, jika yang terjadi sebaliknya: jika Anda yang dibanding-bandingkan dan ternyata hasilnya Anda tidak lebih baik dari sahabat Anda, sekitar Anda?
Apakah kemudian Anda tidak merasa frustrasi dan minder?

Mudah memang untuk bicara bahwa tidak apa-apa membandingkan dan dibandingkan...
Tetapi jika itu terjadi pada diri kita, apakah kita sanggup menerimanya?
Sebetulnya jika kita kaji lebih dalam, untuk apa 'sih' dibandingkan dan membandingkan?
Mengapa hal itu sampai terjadi?
Terkadang upaya pembandingan dilakukan agar Si Pembanding mengurangi keraguan di hati terhadap diri sendiri, untuk merasa lebih baik...
Yang dibandingkan juga pencapaian dan nilai-nilai yang diakui oleh masyarakat, semisal kecantikan/ketampanan, kesuksesan, karier, rumah, mobil, gelar, dan sebagainya...
Padahal.... Apakah esensi dari kehidupan itu sendiri?
Apa perbandingan akan membawa damai sejahtera?
Atau malah sebaliknya: makin membawa kekacauan karena iri hati dan dengki kemudian mendominasi?

Almarhum Papa saya pernah memberikan satu pegangan hidup dari Pepatah Cina:
一山还有一山高 (Yi shan hai you yi shan gao)
It means that there is always another higher mountain. The message implies that ‘no matter how good you are, there is always someone better’. 
Satu peribahasa yang merupakan warisan Papa saya yang sungguh berharga, karena mengingatkan saya pribadi untuk tidak sombong...

Karena selalu ada orang lain yang lebih hebat dari kita...
Dan jika sudah menjadi paling hebat, bersyukurlah, karena itu adalah karunia dari Sang Maha - Allah sendiri!
Dan saya kira, jika jadi yang terhebat pun, tidak akan selamanya.
Itu semua hanyalah sementara.

Jika memang diberi banyak kemampuan, talenta, atau kebaikan di hidup ini...
Bersyukurlah! Karena itu semua karena karunia dan kebaikan Allah saja!
Membandingkan diri dengan orang yang jauh lebih ternama, lebih cantik/tampan, lebih jago (ahli) di bidang yang menjadi kelemahan kita, membawa frustrasi yang mendalam...
Tidak perlu membandingkan dengan keterlaluan dengan sekitar kita...
Jika saya membandingkan diri dengan mereka yang ahli menggambar dan melukis, saya akan sangat frustrasi karena itu adalah hal yang tidak bisa saya lakukan dengan baik...
Tetapi saya percaya, Tuhan memberikan kita keunggulan di bidang masing-masing...
Upaya yang terbaik adalah dengan fokus kepada keunggulan/talenta yang Dia percayakan kepada kita dan mengembangkannya sebesar-besarnya bagi kemuliaan-Nya.

Semoga kita menjadi pribadi-pribadi yang tangguh, tidak sedikit-sedikit membandingkan, merasa kalah, lalu stres...
Perhatikanlah hal-hal yang baik yang ada di diri dan kembangkanlah semaksimal mungkin!
Selamat merenungkan dan mencari kebaikan yang sudah dititipkan-Nya kepada kita!
(-fon-)/Fonny Jodikin

Setiap orang harus memeriksa sendiri apakah kelakuannya baik atau tidak. Kalau baik, ia boleh merasa bangga atas hal itu. Tetapi tidak usah ia membandingkannya dengan apa yang dilakukan orang lain.
--- Galatia 6:4 (Edisi Bahasa Indonesia Sehari-hari)

No comments: