Tuesday, September 20, 2016

TODAY, 20 September : Perdonare

TODAY, 20 September : 

Perdonare 

Buku For One More Day karya Mitch Albom yang cukup saya gemari karya-karyanya, membuat suatu kesan yang mendalam di hati saya saat membaca salah satu bagiannya.
Kisah di buku itu adalah mengenai seseorang yang bernama Charles 'Chick' Benetto. Yang dulunya adalah seorang pemain baseball ternama. Dia kemudian hari ingin bunuh diri dikarenakan depresi yang dideritanya. Anak perempuannya menyelenggarakan pesta pernikahan tanpa mengundangnya dan itu membuat dirinya sangat putus asa. Dia tidak mendapat undangan karena dia sering mabuk dan hidup sebagai pecundang. Dari seorang yang ternama, kemudian menjadi seorang 'salesman'. Dia sungguh sangat frustrasi akan hidupnya.

Ada bagian yang cukup menggugah hati ketika saya membacanya:

While they went to his father’s second wife’s place. She was mumbling, “ Perdonare.” Chick asked his mother, what’s the meaning of that word?
These are their dialogues:
“ Mom…” My throat was raw. I had to swallow between words. “ That woman…?” What was she saying?”
She gently lowered my shoulders. “ Forgive.”
“ Forgive her? Dad?”
My head touched the earth. I felt moist blood trickling down my temples.
“ Yourself, ” she said.


(Ketika mereka pergi ke tempa istri kedua ayahnya. Dia berbisik, " Perdonare." Chick bertanya pada ibunya, apa arti perkataan itu?
Ini adalah dialog mereka:
" Ibu..." Tenggorokanku tercekat. Aku harus menelan ludahku di antara perkataanku. " Wanita itu...? Apa yang dia katakan?"
Dia perlahan menurunkan bahuku. " Ampunilah."
"Mengampuni dia? Atau mengampuni ayah?"
Kepalaku menyentuh tanah. Aku merasakan aliran darah mengalir dari keningku.
" Dirimu, " katanya.
(Dari buku For One More Day- Mitch Albom, Salah satu Bab-nya menyebutkan tentang hal ini- Perdonare.)

Jika kita selalu punya ruang maaf untuk sesama...
Seharusnya juga: kita punya ruang maaf bagi diri kita sendiri.
Terkadang, bagi beberapa orang...
Mengampuni diri sendiri sungguh begitu sulitnya...
Tetapi menghukum diri sendiri, juga tak banyak faedahnya...
Selain hanya menghasilkan rasa bersalah yang mendera...
Untuk bergerak maju, kita perlu mengampuni diri kita juga...
Mengasihi diri kita terlebih dahulu, baru kemudian mampu mengasihi sesama...
Kasih Allah memampukan segalanya...
Termasuk mengampuni diri kita sendiri, tak peduli betapa besarnya kesalahan kita di masa lampau.
Perdonare. Forgive ourselves. Ampuni diri kita.
Ampuni sesama kita.
Karena Allah-Sumber Segala Pengampunan dan Kasih pasti memampukan kita!
(-fon-)/Fonny Jodikin

hormatilah ayah dan ibumu; dan kasihilah sesamamu manusia seperti engkau mengasihi dirimu sendiri.
--- Matius 19:19

No comments: