A Heart for the Lord
This conversation from this verse happened when the
Pharisees and the Scribes has some cynical criticism to Jesus’ disciples when
they ate without washing their hands (which was called ‘defiled’ by them). Then Jesus replied with this:
He replied, “Isaiah was right when
he prophesied about you hypocrites; as it is written:
“‘These people honor me
with their lips,
but their hearts are far from me.
but their hearts are far from me.
--- Mark 7:6
Let’s search our heart.
Are we focussing our heart to the Lord? Or only by our lips we say good things
about Him but inside our heart we never really want to follow Him
wholeheartedly? Instead, we have our own thoughts and think that we’re the most
important people on earth and never really care about Him? Be careful with
hypocrisy. May our lips and our heart praise the Lord. (-fon-)
Hati yang Tertuju kepada Tuhan
Percakapan ini terjadi
ketika orang-orang Farisi dan ahli Taurat memberikan kritik yang sinis kepada
para murid Yesus ketika mereka makan tanpa mencuci tangan mereka (yang disebut
‘najis’ oleh orang Farisi dan ahli Taurat). Lalu, Yesus menjawab sebagai
berikut:
Jawab-Nya
kepada mereka: "Benarlah
nubuat Yesaya tentang kamu, hai orang-orang munafik! Sebab ada tertulis: Bangsa
ini memuliakan Aku dengan bibirnya, padahal hatinya jauh dari pada-Ku.
---
Markus 7:6
Mari
selidiki hati kita. Apakah hati kita tertuju pada-Nya? Atau hanya bibir kita
yang berucap hal-hal baik tentang-Nya tetapi hati kita tak pernah sungguh
hendak mengikuti Tuhan sepenuh hati? Bahkan, kita punya pemikiran bahwa kitalah
orang yang paling penting sedunia dan tak pernah sungguh peduli pada-Nya?
Berhati-hatilah dengan kemunafikan. Semoga bibir dan hati kita secara serentak
memuji Tuhan. (-fon-)
No comments:
Post a Comment