TODAY, 13 Oktober 2021
An Angel Has Moved To Heaven
(Seorang Malaikat Telah Pindah Ke Surga)
Hati yang gembira adalah obat yang manjur, tetapi semangat yang
patah mengeringkan tulang.
--- Amsal 17:22
Seharian ini saya membaca berita di beberapa portal online.
Channel News Asia, The Straits Times, dan juga SCMP (South China
Morning Post).
Sehubungan dengarn Raymond Yuen, seorang dokter dari Hosanna
Klinik miliknya.
Dokter Raymond Yuen, usia 65 tahun, meninggal karena virus Covid-19
di Tan Tock Seng Hospital-Singapura.
Ayat di atas adalah ayat yang tertulis di pintu kliniknya.
Saya hampir meneteskan air mata membaca kebaikannya yang
dituliskan oleh pasiennya.
Ini semua dari Instagram Channel News Asia.
“If he knows that you have no money, he just gives you (the
treatment) for free.”
--- Julia Tay, Patient.
(Jika beliau tahu bahwa Anda tidak punya uang, dia hanya
memberikan pengobatan gratis kepada Anda --- Julia Tay, Pasien).
Dr. Raymond Yuen, the GP who died of Covid-19, was a ‘different
type of doctor’, who often slashed his fees and took time to understand their
condition holistically, patients say.
(Dr. Raymond Yuen, seorang Dokter Umum yang meninggal karena
Covid-19, adalah seorang dokter yang berbeda. Yang seringnya memotong ongkos
pengobatan dan memberikan waktunya utuk mengerti pasiennya secara holistik,
begitu kata pasiennya).
Dokter Raymond sendiri juga membantu seorang pembantu dari Srilanka
yang bekerja di Singapura di tahun 2005. Dia membayarkan biaya sewa rumah
pembantu tersebut di negara asalnya, juga menerbangkan anak perempuan pembantu
tersebut ke Singapura. Rumah dan sekolah anak itu dihancurkan oleh tsunami di
tahun 2004 (The Straits Times).
Membaca ini semua dengan keharuan memuncak….
Mungkin beginilah seorang hamba-Nya harus berkarya.
Terima kasih, Dr. Raymond sudah memberi contoh luar biasa!
Saya yakin, Surga bersuka cita!
Meskipun….
Banyak yang menyesali di sini….
Bahwa seorang ‘malaikat tak bersayap’ sudah pindah ke Surga.
Banyak orang yang bilang pelayanan, tapi jauh dari itu.
Banyak yang hanya bisa janji, saya maunya menolong orang, tapi
hanya manis di mulut saja.
Terima kasih sekali lagi, Dr. Raymond karena sudah memberikan harapan di dunia ini.
Selamat jalan, Anda sudah memenangkan pertandingan kehidupanmu di
dunia ini.
Saya tidak pernah kenal Anda, tapi saya sangat respek atas apa yang Anda perbuat
bagi Singapura dan dunia.
Terima kasih.
(-fon-)/Fonny Jodikin
No comments:
Post a Comment