Saturday, May 26, 2018

TODAY, 26 Mei: Genuine

TODAY, 26 Mei: 

Genuine

Berkunjung ke Gereja St. Mary of the Angels-Bukit Batok hari ini untuk Misa di Sabtu sore, saya diingatkan berulang kali melalui khotbah Father Justin Lim, OFM mengenai 'being genuine' .
Kata GENUINE itu sendiri bila kita telaah artinya: asli, murni, nyata, tidak palsu (not fake)- searti dengan tidak diliputi kepura-puraan...

Kata 'genuine' dalam karya, menjadi tantangan tersendiri saat ini...
Sebagai penulis yang mengandalkan media online...
Saya amat menyadari bahwa banyak dari kami menjadi korban pelanggaran hak cipta...
Dikarenakan tulisan kami diakui sebagai tulisan orang lain bermodalkan 'copas' alias copy paste.
Saya sendiri pernah mengalaminya...
Ini bukan pertama kali...
Banyak kali, ketika saya 'search' tulisan yang cukup lama dan dianggap cocok oleh pemilik blog, tulisan itu kemudian bercokol di blog dia dan mengatasnamakan dia...
Dulu saya berusaha menegur pemilik Blog yang bersangkutan, untuk kemudian mohon dia menuliskan nama saya sebagai penulis artikel tersebut...
Tetapi terkadang sulit juga...
Selain orangnya tak mau, saya pun pernah kewalahan karena yang copas ternyata banyak...

Akhirnya, saya tetap menjaga originalitas saya...
Tetap berupaya yang terbaik...
Sehingga ketika orang membaca suatu tulisan, tanpa nama sekalipun, sudah kira-kira tahu: tulisan siapa ini...

Hanya saya tetap menghimbau bagi kita bersama, jangan lupa menuliskan sumber tulisan karena sebuah nama bagi Sang Penulis sangat berarti...

Saya terkadang juga sering melihat 'before' 'after' dari artis-artis ternama. 
Terutama dari Korea, Cina, Hollywood, dan mungkin juga Indonesia...
Mungkin karena tuntutan profesi, tuntutan lingkungan: mereka melakukan 'touch up' atas wajah atau bagian tubuh lainnya.
Wajah yang pertama muncul mengalami transformasi luar biasa, sehingga terkadang sulit dikenali...
Ada yang tetap mengandalkan wajah asli dengan operasi plastik di beberapa bagian untuk tampil lebih sempurna...
Pro dan kontra seputar hal ini, namun ya saya kira itu kembali ke pribadi masing-masing dan hati kita masing-masing...

Di dunia ini, kita sering berhadapan dengan orang yang macam-macam tingkahnya...
Mungkin kita pun termasuk di dalamnya...
Ada yang tulus, jujur, dan murni...
Serta selalu beritikad baik...
Namun ada kalanya: dipenuhi kepalsuan, kepura-puraan...
Di depan baik, di belakang menusuk dalam-dalam...
Ada juga yang baik di awalnya, kemudian karena sejumlah uang, berakhir dengan penipuan...
Menghadapi orang yang macam-macam membuat kita seharusnya waspada...
Berusaha lebih cerdik, dalam tuntunan Roh Kudus, semoga kita tidak terjebak...
Sedangkan bagi kita semua: mari tetap berpegang teguh pada keimanan kita...

Pada Allah dan kasih-Nya...
Sehingga kita dapat memiliki hati yang murni dan hati nurani yang suci...
Semoga kita bisa menjadi terang Allah dengan orisinalitas kita di mana pun di tempatkan.
Amin.
(-fon-)/ Fonny Jodikin

Tujuan nasihat saya itu adalah supaya orang dapat memiliki hati yang murni dan hati nurani yang suci, serta sungguh-sungguh percaya kepada Tuhan, dan dengan demikian mereka dapat mengasihi sesamanya.
--- 1 Timotius 1:5 

No comments: