Tuesday, May 1, 2018

TODAY, 2 Mei: Rumah Duka

TODAY, 2 Mei: 

Rumah Duka 

Mungkin setiap kita punya pengalaman tersendiri saat berada di rumah duka...
Saya pribadi sewaktu kecil, mengalaminya saat kehilangan kakek dan nenek saya...
Boleh dikatakan usia saya waktu itu cukup belia...
Belum lagi masuk SD (Sekolah Dasar) saya sudah harus kehilangan mereka...
Maka untuk perasaan, tidak banyak yang saya rasakan karena masih kecil jadi belum begitu mengerti...

Saat kehilangan Papa saya untuk selamanya...
Itu saat saya kuliah tingkat 1 menuju tingkat 2...
Rasanya tentunya campur aduk...
Yang pasti pada akhirnya, tiada sesal sebab kami sudah berdamai dari konflik-konflik kami sebelum Papa berpulang untuk selamanya...

Rumah duka pun menjadi tempat pertemuan beberapa orang yang dulu sempat kenal dan menghabiskan waktu sebagai sahabat yang kemudian bersama-sama memberikan penghormatan terakhir kepada seseorang yang pernah singgah di hati kita...
Pergi ke rumah duka lebih baik daripada pergi ke rumah pesta...
Begitu kata Pengkhotbah 7...
Bukan berarti kita harus cemas berlebihan...
Bukan pula kita harus ketakutan karena serasa diintai maut senantiasa...
Tetapi, inilah yang menjadi suatu peringatan bagi kita untuk tetap waspada...
Tetap hidup di jalan Allah...
Tetap berusaha memperjuangkan semuanya semaksimal mungkin...

Tetap berjuang melakukan hal-hal baik...
Karena kita tak tahu...
Ya, kita tak pernah tahu pasti: kapan maut akan datang menjemput...

Tetap hidup dan berpengharapan di dalam Allah...
Kita tak perlu terlalu takut juga, karena kita percaya, dalam keabadian kita pun Tuhan selalu beserta kita...
Dan rekan-rekan, anggota keluarga, dan mereka yang sudah mendahului kita...
Semoga mendapat ketenangan di dalam Allah saja.
Amin.
(-fon-)/ Fonny Jodikin

Pergi ke rumah duka lebih baik dari pada pergi ke rumah pesta, karena di rumah dukalah  kesudahan  setiap manusia; hendaknya orang yang hidup memperhatikannya.
---Pengkhotbah 7:2

Lebih baik pergi ke rumah duka daripada ke tempat pesta. Sebab kita harus selalu mengenang bahwa maut menunggu setiap orang.
--- Pengkhotbah 7:2 (BIS/ Bahasa Indonesia Sehari-hari)

No comments: