TODAY, 02 Juni :
Hidup Aman Sejahtera
Orang tulus akan hidup aman sejahtera...
Bertambah hari, rasanya kita jarang menemui orang-orang yang tulus...
Banyak orang yang punya 'hidden motive', sesuatu yang tersembunyi di balik kebaikan mereka...
Namun sebagai pengikut Kristus, hendaknya kita tidak menyerah...
Bukan berarti sekitar kita demikian, kita harus ikut-ikutan juga...
Semoga setiap hari, ketulusan hati menyertai...
Jangan sampai kita menjadi orang-orang yang serakah sehingga mengurangi ketulusan hati...
Semoga kita semua dimampukan untuk itu...
Dan kita berdoa agar damai sejahtera Allah selalu melimpahi setiap hati.
Amin!
(-fon-)/Fonny Jodikin
Orang tulus akan hidup aman sejahtera; orang jahat tidak akan tinggal di tanah pusaka.
--- Amsal 10:30
Wednesday, May 31, 2017
TODAY, 1 Juni: Penuhi Kami Dengan Cinta Kasih
TODAY, 1 Juni:
Penuhi Kami Dengan Cinta Kasih
Di tengah keadaan yang penuh kebencian, penuhilah kami dengan cinta kasih, Tuhan...
Karena seperti ayat di Amsal mengingatkan bahwa:
Kebencian menimbulkan pertengkaran...
Namun cinta kasih mengampuni kesalahan...
Tiada manusia yang sempurna...
Tiada luka yang terlalu besar yang tak mampu diampuni dengan kasih Allah.
Hanya pertanyaannya: maukah kita menyerahkan segala kehancuran itu, lalu menyerahkannya kepada Allah-Sang Penyembuh?
Semoga di awal Juni dan hari-hari ke depan nanti...
Cinta kasih Allah selalu memenuhi diri kita...
Jauhkanlah kami dari kebencian dan iri hati...
Sehingga kedamaian dari Allah senantiasa memenuhi relung hati.
(-fon-)/Fonny Jodikin
Kebencian menimbulkan pertengkaran; cinta kasih mengampuni semua kesalahan.
--- Amsal 10:12
Penuhi Kami Dengan Cinta Kasih
Di tengah keadaan yang penuh kebencian, penuhilah kami dengan cinta kasih, Tuhan...
Karena seperti ayat di Amsal mengingatkan bahwa:
Kebencian menimbulkan pertengkaran...
Namun cinta kasih mengampuni kesalahan...
Tiada manusia yang sempurna...
Tiada luka yang terlalu besar yang tak mampu diampuni dengan kasih Allah.
Hanya pertanyaannya: maukah kita menyerahkan segala kehancuran itu, lalu menyerahkannya kepada Allah-Sang Penyembuh?
Semoga di awal Juni dan hari-hari ke depan nanti...
Cinta kasih Allah selalu memenuhi diri kita...
Jauhkanlah kami dari kebencian dan iri hati...
Sehingga kedamaian dari Allah senantiasa memenuhi relung hati.
(-fon-)/Fonny Jodikin
Kebencian menimbulkan pertengkaran; cinta kasih mengampuni semua kesalahan.
--- Amsal 10:12
Tuesday, May 30, 2017
TODAY, 31 Mei: Mulutmu Harimaumu
TODAY, 31 Mei:
Mulutmu Harimaumu
Mulutmu harimaumu. Belakangan sering kali kita baca dan dengar peribahasa ini.
Peribahasa ini memiliki arti:
Segala perkataan yang diucapkan apabila tidak dipikirkan dahulu dapat merugikan diri sendiri.
Kita sering bercanda.
Terkadang ketika bercanda, kita menghina.
Awalnya biasa, lama-lama bikin sakit hati juga...
Kita tak pernah memikirkan akibatnya...
Bahwa mungkin kata-kata kita menimbulkan sakit hati bagi teman kita tersebut.
Kali lainnya, untuk melindungi diri, kita menipu.
'White lies' - kebohongan-kebohongan putih yang kita pikir tidak apa-apa.
White lies are still lies...
Bohong yang seolah untuk kebaikan itu pun adalah tetap kebohongan...
Sedemikian rapinya ditutupi pun, suatu saat akan terbongkar juga.
Alkitab mengingatkan kita untuk menjaga lidah dari yang jahat...
Dan bibir ini dari ucapan-ucapan yang menipu...
Semoga apa yang keluar dari mulut kita adalah perkataan-perkataan yang membangun sesama kita...
Yang mencerminkan kasih dan kebaikan Allah di hidup kita...
Bukannya dipenuhi dendam, kepahitan, dan kenyinyiran belaka...
Ini juga berlaku bagi jari-jari dan komentar kita di media sosial...
Semoga apa yang kita ucapkan, menjadi berkat dan kebaikan bagi yang mendengarnya.
Amin!
(-fon-)/Fonny Jodikin
Jagalah lidahmu terhadap yang jahat dan bibirmu terhadap ucapan-ucapan yang menipu.
--- Mazmur 34:14
TODAY, 30 Mei: Curahkan Isi Hati...
TODAY, 30 Mei:
Curahkan Isi Hati...
Curhat.
Kaum wanita, biasanya sangat dekat dengan istilah ini.
Mencurahkan isi hati dengan sahabat...
Merasa lega...
Walaupun terkadang pernah juga...
Yang dicurhati menyebarkan rahasia...
Terasa perih dan terkhianati persahabatan ini...
Curhat...
Mencurahkan isi hati...
Yang terbaik tentunya hanya kepada Allah saja...
Mempercayakan kepada-Nya kehidupan kita...
Di setiap waktu yang ada...
Karena Dialah tempat perlindungan kita...
Jangan menghindari-Nya...
Jangan pula lari dari pada-Nya...
Mendekatlah hanya kepada Sang Maha...
Dialah Sang Pencipta yang mengetahui setiap detail kehidupan kita...
(-fon-)/Fonny Jodikin
Percayalah kepada-Nya setiap waktu, hai umat, curahkanlah isi hatimu di hadapan-Nya; Allah ialah tempat perlindungan kita.
--- Mazmur 62:9
Curahkan Isi Hati...
Curhat.
Kaum wanita, biasanya sangat dekat dengan istilah ini.
Mencurahkan isi hati dengan sahabat...
Merasa lega...
Walaupun terkadang pernah juga...
Yang dicurhati menyebarkan rahasia...
Terasa perih dan terkhianati persahabatan ini...
Curhat...
Mencurahkan isi hati...
Yang terbaik tentunya hanya kepada Allah saja...
Mempercayakan kepada-Nya kehidupan kita...
Di setiap waktu yang ada...
Karena Dialah tempat perlindungan kita...
Jangan menghindari-Nya...
Jangan pula lari dari pada-Nya...
Mendekatlah hanya kepada Sang Maha...
Dialah Sang Pencipta yang mengetahui setiap detail kehidupan kita...
(-fon-)/Fonny Jodikin
Percayalah kepada-Nya setiap waktu, hai umat, curahkanlah isi hatimu di hadapan-Nya; Allah ialah tempat perlindungan kita.
--- Mazmur 62:9
TODAY, 29 Mei:Takkan Goyah
TODAY, 29 Mei:
Takkan Goyah
Mudah untuk berkata bahwa hanya Dia gunung batuku...
Hanya Dialah keselamatanku...
Dialah kota bentengku...
Aku takkan goyah...
Namun, ketika kejadian buruk menimpa...
Ketika persoalan bertubi-tubi menyerang...
Ketika fitnahan kita rasakan...
Ketika kita ditimpa kemalangan...
Masihkah kita mampu berkata: " Aku takkan goyah?"
Mari, kita tingkatkan keimanan kita kepada Allah...
Kita percayai bahwa Tuhan yang memegang tangan kita...
Takkan pernah meninggalkan kita sendirian...
Ya, hanya dekat Allah saja aku tenang...
Daripada-Nyalah keselamatanku....
Tambahkanlah iman kami, ya Tuhan...
Sehingga kami takkan goyah berjalan dalam terang-Mu.
Amin!
(-fon-)/Fonny Jodikin
Hanya dekat Allah saja aku tenang, dari pada-Nyalah keselamatanku . Hanya Dialah gunung batuku dan keselamatanku, kota bentengku, aku tidak akan goyah.
--- Mazmur 62:2-3
Takkan Goyah
Mudah untuk berkata bahwa hanya Dia gunung batuku...
Hanya Dialah keselamatanku...
Dialah kota bentengku...
Aku takkan goyah...
Namun, ketika kejadian buruk menimpa...
Ketika persoalan bertubi-tubi menyerang...
Ketika fitnahan kita rasakan...
Ketika kita ditimpa kemalangan...
Masihkah kita mampu berkata: " Aku takkan goyah?"
Mari, kita tingkatkan keimanan kita kepada Allah...
Kita percayai bahwa Tuhan yang memegang tangan kita...
Takkan pernah meninggalkan kita sendirian...
Ya, hanya dekat Allah saja aku tenang...
Daripada-Nyalah keselamatanku....
Tambahkanlah iman kami, ya Tuhan...
Sehingga kami takkan goyah berjalan dalam terang-Mu.
Amin!
(-fon-)/Fonny Jodikin
Hanya dekat Allah saja aku tenang, dari pada-Nyalah keselamatanku . Hanya Dialah gunung batuku dan keselamatanku, kota bentengku, aku tidak akan goyah.
--- Mazmur 62:2-3
Sunday, May 28, 2017
TODAY, 28 Mei: Susah Hati
TODAY, 28 Mei:
Susah Hati
* Adaptasi dari 1 Sam 1:14-17, kisah Hana
Ketika aku bersusah hati, aku datang kepada Yesus...
Mengungkapkan seluruh keresahanku...
Mencurahkan seluruh isi hatiku di hadapan Tuhan...
Meskipun orang lain berpikir aku adalah orang mabuk...
Bahkan seorang Eli sekalipun berpikir demikian...
Tetapi tidak, Tuhan...
Aku tidak meminum segala sesuatu yang memabukkan...
Tetapi hatiku susah sungguh...
Cemas dan sakit hati bercampur jadi satu...
Dan, ketika Kaujawab doa-doaku...
Puji syukur kuungkapkan kepada-Mu...
Tuhan sungguh luar biasa!
Dia mendengar seruan hatiku!
(-fon-)/Fonny Jodikin
Lalu kata Eli kepadanya: "Berapa lama lagi engkau berlaku sebagai orang mabuk? Lepaskanlah dirimu dari pada mabukmu." 1:15 Tetapi Hana menjawab: "Bukan, tuanku, aku seorang perempuan yang sangat bersusah hati; anggur ataupun minuman yang memabukkan tidak kuminum, melainkan aku mencurahkan isi hatiku di hadapan TUHAN. 1:16 Janganlah anggap hambamu ini seorang perempuan dursila; sebab karena besarnya cemas dan sakit hati aku berbicara demikian lama." 1:17 Jawab Eli: "Pergilah dengan selamat, dan Allah Israel akan memberikan kepadamu apa yang engkau minta dari pada-Nya.
--- 1 Samuel 1:14-17
Susah Hati
* Adaptasi dari 1 Sam 1:14-17, kisah Hana
Ketika aku bersusah hati, aku datang kepada Yesus...
Mengungkapkan seluruh keresahanku...
Mencurahkan seluruh isi hatiku di hadapan Tuhan...
Meskipun orang lain berpikir aku adalah orang mabuk...
Bahkan seorang Eli sekalipun berpikir demikian...
Tetapi tidak, Tuhan...
Aku tidak meminum segala sesuatu yang memabukkan...
Tetapi hatiku susah sungguh...
Cemas dan sakit hati bercampur jadi satu...
Dan, ketika Kaujawab doa-doaku...
Puji syukur kuungkapkan kepada-Mu...
Tuhan sungguh luar biasa!
Dia mendengar seruan hatiku!
(-fon-)/Fonny Jodikin
Lalu kata Eli kepadanya: "Berapa lama lagi engkau berlaku sebagai orang mabuk? Lepaskanlah dirimu dari pada mabukmu." 1:15 Tetapi Hana menjawab: "Bukan, tuanku, aku seorang perempuan yang sangat bersusah hati; anggur ataupun minuman yang memabukkan tidak kuminum, melainkan aku mencurahkan isi hatiku di hadapan TUHAN. 1:16 Janganlah anggap hambamu ini seorang perempuan dursila; sebab karena besarnya cemas dan sakit hati aku berbicara demikian lama." 1:17 Jawab Eli: "Pergilah dengan selamat, dan Allah Israel akan memberikan kepadamu apa yang engkau minta dari pada-Nya.
--- 1 Samuel 1:14-17
Saturday, May 27, 2017
TODAY, 27 Mei: Kepahitan Jiwa
TODAY, 27 Mei:
Kepahitan Jiwa
Ada air mata yang menggenang di pelupuk matanya.
Air mata kesedihan dan dendam yang mendalam.
Dendam terhadap orangtuanya sendiri yang dianggapnya memperlakukan dirinya dengan amat tidak baik.
Saya terus mendengarkan, sambil takjub juga sesekali mendengar kisahnya.
"Koq bisa? Koq ada ya, orang tua seperti itu?"
Saya tahu, dia sangat terluka.
Saya pun pernah merasakan perasaan yang sama, meskipun kasusnya berbeda.
Saya sangat sadar, pada mereka yang sudah mengalaminya, pasti ada kepahitan di jiwa...
Rasa geram, rasa dendam, rasa terluka parah.
Selalu menganggap tak ada orang yang mengerti dirinya...
Selalu mengira bahwa beban hidupnya adalah yang paling berat sedunia...
Mungkin seperti Ayub, pada suatu ketika di hidup ini, kita pernah berkata:
"Aku telah bosan hidup, aku hendak melampiaskan keluhanku, aku hendak berbicara dalam kepahitan jiwaku.
--- Ayub 10:1
Tetapi sebagai hamba Kristus, hendaknya kita terbuka atas kasih-Nya...
Menyerahkan segala luka, kepahitan yang telah lama kita simpan di dalam dada...
Hanya DIA, ya hanya DIA yang mampu melepaskan kita dari dendam membara...
Dia mampu membalut kita dengan kasih setia-Nya.
Tak ada gunanya kita menggenggam erat luka...
Karena pada akhirnya, hanya sakit hati yang kita rasa...
Percaya kepada Allah dan penyelenggaraan-Nya.
Percaya Dia mampu membalut segala kepahitan di jiwa.
Percaya dan terus percaya!
(-fon-)/Fonny Jodikin
Kepahitan Jiwa
Ada air mata yang menggenang di pelupuk matanya.
Air mata kesedihan dan dendam yang mendalam.
Dendam terhadap orangtuanya sendiri yang dianggapnya memperlakukan dirinya dengan amat tidak baik.
Saya terus mendengarkan, sambil takjub juga sesekali mendengar kisahnya.
"Koq bisa? Koq ada ya, orang tua seperti itu?"
Saya tahu, dia sangat terluka.
Saya pun pernah merasakan perasaan yang sama, meskipun kasusnya berbeda.
Saya sangat sadar, pada mereka yang sudah mengalaminya, pasti ada kepahitan di jiwa...
Rasa geram, rasa dendam, rasa terluka parah.
Selalu menganggap tak ada orang yang mengerti dirinya...
Selalu mengira bahwa beban hidupnya adalah yang paling berat sedunia...
Mungkin seperti Ayub, pada suatu ketika di hidup ini, kita pernah berkata:
"Aku telah bosan hidup, aku hendak melampiaskan keluhanku, aku hendak berbicara dalam kepahitan jiwaku.
--- Ayub 10:1
Tetapi sebagai hamba Kristus, hendaknya kita terbuka atas kasih-Nya...
Menyerahkan segala luka, kepahitan yang telah lama kita simpan di dalam dada...
Hanya DIA, ya hanya DIA yang mampu melepaskan kita dari dendam membara...
Dia mampu membalut kita dengan kasih setia-Nya.
Tak ada gunanya kita menggenggam erat luka...
Karena pada akhirnya, hanya sakit hati yang kita rasa...
Percaya kepada Allah dan penyelenggaraan-Nya.
Percaya Dia mampu membalut segala kepahitan di jiwa.
Percaya dan terus percaya!
(-fon-)/Fonny Jodikin
Friday, May 26, 2017
TODAY, 26 Mei: Bertanggung Jawab
TODAY, 26 Mei:
Bertanggung Jawab
Mudah untuk berpikir bahwa ketika suatu masalah terjadi, lemparkan saja ke orang lain.
Yang salah itu: Papa saya, Mama saya, adik saya, kakak saya, nenek saya, sopir saya, anak saya, siapa saja, kecuali saya...
Saya mah selalu benar...
Hmmm, ketika itu yang terjadi setiap kali. Maukah kita sedikit meneliti lebih dalam: benarkah kita memang tak pernah salah?
Dan apakah kita tidak boleh salah? Ketika salah, apakah kita mau bertanggung jawab untuk kemudian berusaha memperbaiki diri?
Sepandai-pandainya kita mengelak, suatu saat nanti: kita harus mempertanggung jawabkan segala sesuatunya kepada Allah.
Sehebat-hebatnya kita menunjuk kesalahan orang lain dan menganggap orang lain yang seharusnya bertanggung jawab, pada akhirnya: kita tak bisa juga terus-terusan menyembunyikan kenyataan yang sebenarnya.
Salah itu manusiawi. Salah itu pasti pernah terjadi.
Ketika salah, semoga kita punya niat baik untuk minta maaf kepada sesama kita.
Dan Tuhan selalu melihat setiap hati yang ingin menjadi pribadi yang lebih baik di dalam Dia.
Menjadi pribadi yang mau mengambil tanggung jawab atas perbuatan yang sudah kita lakukan.
Untuk kemudian mengurangi menunjuk dan menyalahkan orang lain di sekitar kita.
Dengan tegar mau mengakui kesalahan, bertanggung jawab atasnya, untuk kemudian berusaha untuk lebih baik lagi di masa mendatang.
Semoga kita menjadi pribadi-pribadi yang makin indah di mata-Nya, juga di mata sesama kita.
Amin.
(-fon-)/Fonny Jodikin
Demikianlah setiap orang di antara kita akan memberi pertanggungan jawab tentang dirinya sendiri kepada Allah.
--- Roma 14:12
Bertanggung Jawab
Mudah untuk berpikir bahwa ketika suatu masalah terjadi, lemparkan saja ke orang lain.
Yang salah itu: Papa saya, Mama saya, adik saya, kakak saya, nenek saya, sopir saya, anak saya, siapa saja, kecuali saya...
Saya mah selalu benar...
Hmmm, ketika itu yang terjadi setiap kali. Maukah kita sedikit meneliti lebih dalam: benarkah kita memang tak pernah salah?
Dan apakah kita tidak boleh salah? Ketika salah, apakah kita mau bertanggung jawab untuk kemudian berusaha memperbaiki diri?
Sepandai-pandainya kita mengelak, suatu saat nanti: kita harus mempertanggung jawabkan segala sesuatunya kepada Allah.
Sehebat-hebatnya kita menunjuk kesalahan orang lain dan menganggap orang lain yang seharusnya bertanggung jawab, pada akhirnya: kita tak bisa juga terus-terusan menyembunyikan kenyataan yang sebenarnya.
Salah itu manusiawi. Salah itu pasti pernah terjadi.
Ketika salah, semoga kita punya niat baik untuk minta maaf kepada sesama kita.
Dan Tuhan selalu melihat setiap hati yang ingin menjadi pribadi yang lebih baik di dalam Dia.
Menjadi pribadi yang mau mengambil tanggung jawab atas perbuatan yang sudah kita lakukan.
Untuk kemudian mengurangi menunjuk dan menyalahkan orang lain di sekitar kita.
Dengan tegar mau mengakui kesalahan, bertanggung jawab atasnya, untuk kemudian berusaha untuk lebih baik lagi di masa mendatang.
Semoga kita menjadi pribadi-pribadi yang makin indah di mata-Nya, juga di mata sesama kita.
Amin.
(-fon-)/Fonny Jodikin
Demikianlah setiap orang di antara kita akan memberi pertanggungan jawab tentang dirinya sendiri kepada Allah.
--- Roma 14:12
Thursday, May 25, 2017
TODAY, 25 Mei: Spread Love, Not Hate
TODAY, 25 Mei:
Spread Love, Not Hate (Tebarkanlah Kasih, Bukan Kebencian)
London - Seorang pria gelandangan di Manchester, Inggris disorot media dan dijuluki pahlawan karena menolong anak-anak yang terluka akibat ledakan bom usai konser Ariana Grande. Pria ini biasa tidur di luar Manchester Arena yang menjadi lokasi ledakan.
"Kita semua manusia, kita masih punya hati, kita masih memiliki insting untuk membantu orang-orang yang butuh bantuan dan itulah yang kita lakukan," ucap Jones.
"Dan jelas, ketika kita melihat anak-anak dalam kondisi seperti itu, berlumuran darah, dan menarik paku keluar dari lengan dan sebagainya, dan ada beberapa paku di wajah salah satu anak perempuan. Mereka anak-anak, banyak anak-anak dengan darah melumuri mereka, mereka menangis dan berteriak. Jika saya tidak membantu, saya tidak akan bisa menjalani hidup setelah mengabaikan anak-anak seperti itu," imbuhnya. (Sumber: Detik News)
Berita ini menarik perhatianku.
Saat teroris menyerang, pasti orang akan fokus pada korban jiwa, pada teror dan rasa takut yang mengiringinya.
Namun sebagai manusia yang punya hati, bahkan seorang yang tidak dianggap oleh sekitar karena merupakan Gelandangan pun bisa membantu mereka yang membutuhkan pertolongan.
Stephen Jones membuat perbedaan.
Di tengah keadaan yang sarat kebencian dan ketakutan, dia menyebarkan kasih dan kebaikan.
Bagaimana dengan kita?
Apakah dengan segala kejadian yang menimpa dunia, ditambah kemarin di Jakarta saat bom meledak di Kampung Melayu membawa kita ke arah ketakutan?
Ataukah malah kita semakin berniat untuk menyebarkan kasih di tengah segala kegelapan yang terasa sangat mencekam?
Dengan bersatu padu, dengan saling mengingatkan, dengan saling mendorong dalam kasih dan pekerjaan baik semoga kita dimampukan untuk terus menebarkan kasih.
Meskipun ada oknum yang tetap menyebarkan kebencian dan kejahatan...
Namun semoga kita tetap berkomitmen untuk melakukan pekerjaan baik di dalam Tuhan.
Spread love, not hate!
Dan pada akhirnya, marilah tetap meyakini bahwa kasih akan menjadi pemenangnya.
(-fon-)/Fonny Jodikin
Dan marilah kita saling memperhatikan supaya kita saling mendorong dalam kasih dan dalam pekerjaan baik.
--- Ibrani 10:24
Spread Love, Not Hate (Tebarkanlah Kasih, Bukan Kebencian)
London - Seorang pria gelandangan di Manchester, Inggris disorot media dan dijuluki pahlawan karena menolong anak-anak yang terluka akibat ledakan bom usai konser Ariana Grande. Pria ini biasa tidur di luar Manchester Arena yang menjadi lokasi ledakan.
"Kita semua manusia, kita masih punya hati, kita masih memiliki insting untuk membantu orang-orang yang butuh bantuan dan itulah yang kita lakukan," ucap Jones.
"Dan jelas, ketika kita melihat anak-anak dalam kondisi seperti itu, berlumuran darah, dan menarik paku keluar dari lengan dan sebagainya, dan ada beberapa paku di wajah salah satu anak perempuan. Mereka anak-anak, banyak anak-anak dengan darah melumuri mereka, mereka menangis dan berteriak. Jika saya tidak membantu, saya tidak akan bisa menjalani hidup setelah mengabaikan anak-anak seperti itu," imbuhnya. (Sumber: Detik News)
Berita ini menarik perhatianku.
Saat teroris menyerang, pasti orang akan fokus pada korban jiwa, pada teror dan rasa takut yang mengiringinya.
Namun sebagai manusia yang punya hati, bahkan seorang yang tidak dianggap oleh sekitar karena merupakan Gelandangan pun bisa membantu mereka yang membutuhkan pertolongan.
Stephen Jones membuat perbedaan.
Di tengah keadaan yang sarat kebencian dan ketakutan, dia menyebarkan kasih dan kebaikan.
Bagaimana dengan kita?
Apakah dengan segala kejadian yang menimpa dunia, ditambah kemarin di Jakarta saat bom meledak di Kampung Melayu membawa kita ke arah ketakutan?
Ataukah malah kita semakin berniat untuk menyebarkan kasih di tengah segala kegelapan yang terasa sangat mencekam?
Dengan bersatu padu, dengan saling mengingatkan, dengan saling mendorong dalam kasih dan pekerjaan baik semoga kita dimampukan untuk terus menebarkan kasih.
Meskipun ada oknum yang tetap menyebarkan kebencian dan kejahatan...
Namun semoga kita tetap berkomitmen untuk melakukan pekerjaan baik di dalam Tuhan.
Spread love, not hate!
Dan pada akhirnya, marilah tetap meyakini bahwa kasih akan menjadi pemenangnya.
(-fon-)/Fonny Jodikin
Dan marilah kita saling memperhatikan supaya kita saling mendorong dalam kasih dan dalam pekerjaan baik.
--- Ibrani 10:24
Wednesday, May 24, 2017
TODAY, 24 Mei : Menghargai Orang Lain
TODAY, 24 Mei :
Menghargai Orang Lain
Tidak semua dari kita mampu menghargai orang lain, walaupun tentunya kita semua ingin dihargai oleh sesama kita.
Apalagi orang lain itu adalah anggota keluarga kita yang terdekat: semisal pasangan (istri/suami), anak, kakak/adik, ayah/ibu, oom/tante, dan sebagainya.
Terkadang karena kedekatan relasi, karena terlalu akrab dan sering bersama-sama, kita lalu 'take it as a granted' terhadap mereka.
Kurang menghargai mereka, selalu melihat kekurangan, sulit melihat kebaikan di dalam diri mereka.
Apalagi terhadap mereka yang tidak sejajar di dalam kehidupan ini, maksudnya mereka yang berada dalam wilayah wewenang atau kekuasaan kita.
Semisal sopir, Asisten Rumah Tangga, dan sebagainya.
Apakah juga kita masih bisa menghargai mereka?
Tidak selalu mudah memang untuk menghargai orang lain.
Melihat kebaikan sesama kita.
Melihat kebaikan anak-anak kita.
Dan bukan melihat keburukan mereka belaka.
Melihat hal-hal positif di dalam diri kakak/adik kita, meskipun mereka pun tak sempurna.
Alkitab mengingatkan kita untuk memperlakukan orang lain sebagaimana kita ingin diperlakukan oleh mereka.
Semoga kita menjadi manusia yang mau menghargai dan mengasihi, walaupun bukan berarti dimanfaatkan oleh orang-orang yang kita hargai.
Berlaku sebaik yang kita bisa, karena kasih Allah meliputi diri dan hati kita.
Semoga.
(-fon-)/Fonny Jodikin
Perlakukanlah orang lain seperti kalian ingin diperlakukan oleh mereka.
--- Lukas 6:31
Menghargai Orang Lain
Tidak semua dari kita mampu menghargai orang lain, walaupun tentunya kita semua ingin dihargai oleh sesama kita.
Apalagi orang lain itu adalah anggota keluarga kita yang terdekat: semisal pasangan (istri/suami), anak, kakak/adik, ayah/ibu, oom/tante, dan sebagainya.
Terkadang karena kedekatan relasi, karena terlalu akrab dan sering bersama-sama, kita lalu 'take it as a granted' terhadap mereka.
Kurang menghargai mereka, selalu melihat kekurangan, sulit melihat kebaikan di dalam diri mereka.
Apalagi terhadap mereka yang tidak sejajar di dalam kehidupan ini, maksudnya mereka yang berada dalam wilayah wewenang atau kekuasaan kita.
Semisal sopir, Asisten Rumah Tangga, dan sebagainya.
Apakah juga kita masih bisa menghargai mereka?
Tidak selalu mudah memang untuk menghargai orang lain.
Melihat kebaikan sesama kita.
Melihat kebaikan anak-anak kita.
Dan bukan melihat keburukan mereka belaka.
Melihat hal-hal positif di dalam diri kakak/adik kita, meskipun mereka pun tak sempurna.
Alkitab mengingatkan kita untuk memperlakukan orang lain sebagaimana kita ingin diperlakukan oleh mereka.
Semoga kita menjadi manusia yang mau menghargai dan mengasihi, walaupun bukan berarti dimanfaatkan oleh orang-orang yang kita hargai.
Berlaku sebaik yang kita bisa, karena kasih Allah meliputi diri dan hati kita.
Semoga.
(-fon-)/Fonny Jodikin
Perlakukanlah orang lain seperti kalian ingin diperlakukan oleh mereka.
--- Lukas 6:31
Tuesday, May 23, 2017
TODAY, 23 Mei: Pengampunan
TODAY, 23 Mei:
Pengampunan
Hari ini, saat menyaksikan video Ibu Veronica Tan membacakan surat Pak Ahok yang ditulis dari balik jeruji besi, tak terasa aku pun ikut menangis bersama Ibu Vero.
Mengapa tega? Mengapa bisa?
Tetapi, isi surat Pak Ahok bagiku sangat luar biasa.
Meskipun diperlakukan sangat tidak adil, tetap memilih mengampuni dan belajar menerima.
Sungguh tidak mudah, tetapi hanya mereka yang sungguh percaya kepada Allah, dimampukan untuk menerima semuanya.
Mari meneliti diri kita masing-masing...
Betapa kita masih terkadang sulit mengampuni dan begitu sulit pula untuk menerima kenyataan ini.
Tidak selalu bisa kita melepas sakit hati, karena banyak kali: kita sendiri tidak rela.
Kita lebih suka berkubang di dalam duka yang berkepanjangan dan mengasihani diri.
Daripada memutuskan untuk melangkah dalam damai sejahtera Allah.
Serta sekali lagi mempercayakan kehidupan kita kepada Allah saja.
Tidak mudah, takkan pernah mudah.
Tetapi, apakah yang mustahil di dalam Allah?
Maukah kita terbuka kepada kehendak-Nya?
Semoga pengalaman yang sangat mengharukan dari Pak Ahok dan Bu Vero hari ini, menjadi pelajaran tersendiri buat kita.
Bagiku: kisah mereka tetap inspirasional, karena ketaatan mereka.
Aku percaya, Tuhan punya rencana yang indah buat Pak Ahok dan keluarga.
Amin.
(-fon-)/Fonny Jodikin
Pengampunan
Hari ini, saat menyaksikan video Ibu Veronica Tan membacakan surat Pak Ahok yang ditulis dari balik jeruji besi, tak terasa aku pun ikut menangis bersama Ibu Vero.
Mengapa tega? Mengapa bisa?
Tetapi, isi surat Pak Ahok bagiku sangat luar biasa.
Meskipun diperlakukan sangat tidak adil, tetap memilih mengampuni dan belajar menerima.
Sungguh tidak mudah, tetapi hanya mereka yang sungguh percaya kepada Allah, dimampukan untuk menerima semuanya.
Mari meneliti diri kita masing-masing...
Betapa kita masih terkadang sulit mengampuni dan begitu sulit pula untuk menerima kenyataan ini.
Tidak selalu bisa kita melepas sakit hati, karena banyak kali: kita sendiri tidak rela.
Kita lebih suka berkubang di dalam duka yang berkepanjangan dan mengasihani diri.
Daripada memutuskan untuk melangkah dalam damai sejahtera Allah.
Serta sekali lagi mempercayakan kehidupan kita kepada Allah saja.
Tidak mudah, takkan pernah mudah.
Tetapi, apakah yang mustahil di dalam Allah?
Maukah kita terbuka kepada kehendak-Nya?
Semoga pengalaman yang sangat mengharukan dari Pak Ahok dan Bu Vero hari ini, menjadi pelajaran tersendiri buat kita.
Bagiku: kisah mereka tetap inspirasional, karena ketaatan mereka.
Aku percaya, Tuhan punya rencana yang indah buat Pak Ahok dan keluarga.
Amin.
(-fon-)/Fonny Jodikin
dan ampunilah kami akan kesalahan kami, seperti
kami juga mengampuni orang
yang bersalah kepada
kami--- Matius 6:12
Sunday, May 21, 2017
TODAY, 22 Mei: Betapa Banyak Karya-Mu, Tuhan
TODAY, 22 Mei: Betapa Banyak Karya-Mu, Tuhan Laut, darat, dan udara... Seluruh bumi dan isinya... Kaujadikan dengan bijaksana... Bumi penuh dengan ciptaan-Mu... Betapa banyak karya-Mu, Tuhan... Setiap kejadian di hidup kami... Susah dan senang silih berganti... Kami percayai... Itu semua adalah karya-Mu juga... Engkau ingin membentuk kami agar lebih indah dalam pandangan-Mu... Tak selalu mudah, Tuhan... Untuk melihat kebaikan-Mu... Terkadang mata kami ini tertutupi oleh kecewa dan sakit hati... Semoga kami senantiasa Kaumampukan... Untuk melihat: betapa banyaknya karya-Mu, Tuhan. Di dalam kehidupan ini... Setiap hari yang kami lalui... Semoga kami tetap mencari... Kebaikan dan kasih sejati... Senantiasa mensyukuri... Betapa banyak karya-Mu di hidup kami. (-fon-)/Fonny Jodikin Betapa banyak karya-Mu, TUHAN, semuanya Kaujadikan dengan bijaksana; bumi penuh dengan ciptaan-Mu. --- Mazmur 104:24 (BIS - Bahasa Indonesia Sehari-hari) |
TODAY, 21 Mei: Percaya Kepada-Mu
TODAY, 21 Mei:
Percaya Kepada-Mu
Di pagi hari...
Kusibak tirai di kamarku...
Kubuka jendela dan kupandangi langit di sekelilingku...
Indah, meskipun sedikit mendung...
Kuucapkan syukur ke hadirat-Mu...
Di siang hari...
Kuhirup udara segar ...
Aku berterima kasih atas nafas yang masih Kauberikan kepadaku...
Sekali lagi kusadari, Tuhan...
Hidup ini adalah milik-Mu...
Di sore hari...
Saat aku datang ke rumah-Mu...
Kusyukuri segenap kebaikan-Mu di hidupku...
Satu minggu sudah berlalu...
Terima kasih atas penjagaan-Mu...
Di malam hari...
Dalam diam, kupanjatkan doaku...
Kuyakin ada damai sejahtera dari-Mu...
Pada setiap orang yang percaya kepada-Mu...
Ajar aku untuk setia sampai akhir hidupku.
Amin.
(-fon-)/Fonny Jodikin
TUHAN, Engkau memberi damai dan sejahtera kepada orang yang teguh hatinya, sebab ia percaya kepada-Mu.
--- Yesaya 26:3
Percaya Kepada-Mu
Di pagi hari...
Kusibak tirai di kamarku...
Kubuka jendela dan kupandangi langit di sekelilingku...
Indah, meskipun sedikit mendung...
Kuucapkan syukur ke hadirat-Mu...
Di siang hari...
Kuhirup udara segar ...
Aku berterima kasih atas nafas yang masih Kauberikan kepadaku...
Sekali lagi kusadari, Tuhan...
Hidup ini adalah milik-Mu...
Di sore hari...
Saat aku datang ke rumah-Mu...
Kusyukuri segenap kebaikan-Mu di hidupku...
Satu minggu sudah berlalu...
Terima kasih atas penjagaan-Mu...
Di malam hari...
Dalam diam, kupanjatkan doaku...
Kuyakin ada damai sejahtera dari-Mu...
Pada setiap orang yang percaya kepada-Mu...
Ajar aku untuk setia sampai akhir hidupku.
Amin.
(-fon-)/Fonny Jodikin
TUHAN, Engkau memberi damai dan sejahtera kepada orang yang teguh hatinya, sebab ia percaya kepada-Mu.
--- Yesaya 26:3
TODAY, 20 Mei: Efek dari Perceraian
TODAY, 20 Mei:
Efek dari Perceraian
Di zaman sekarang ini, menjaga mahligai perkawinan mendapat tantangannya tersendiri.
Di saat begitu banyak orang yang kawin-cerai, entah itu di sekitar kita ataupun berita-berita tentang orang-orang terkenal semisal selebriti atau sosialita yang kita dengar.
Perkawinan yang seumur jagung, seolah dianggap biasa.
Belum lagi tantangan semakin banyaknya 'pelakor' - perebut laki orang, yang walaupun dihujat di masyarakat kita, masih juga sering kita baca atau mungkin kita lihat dengan kepala sendiri.
Seolah mudah memutuskan bercerai begitu saja, padahal Gereja Katolik mengingatkan bahwa perceraian itu dampaknya luar biasa. Di keluarga: dia pasti membawa luka yang tak mudah disembuhkan. Di masyarakat, ini bisa menjadi contoh yang kurang baik karena konon: bisa cenderung menular.
Perceraian adalah tidak susila juga dengan alasan bahwa ia membawa kekacauan di dalam keluarga dan di dalam masyarakat. Kekacauan ini membawa akibat-akibat buruk: untuk pihak yang ditinggalkan; anak-anak, yang oleh perceraian orang-tuanya mengalami kejutan dan ditarik ke sana ke mari antara mereka berdua; masyarakat, yang untaknya ia menjadi suatu luka yang dalam, karena kebiasaan ini cenderung menular. (KGK- Katekismus Gereja Katolik no.2385)
Bagi yang sudah mengalami pernikahan dan mempertahankannya sekian tahun lamanya, pasti pula menyadari bahwa pernikahan yang sakral dan suci itu sungguh membutuhkan perjuangan untuk mempertahankannya.
Dia tidak seindah drama Korea, juga tak seindah film-film percintaan Hollywood.
Yang mengedepankan: " And they live happily ever after..."
Dan mereka berbahagia untuk selamanya...
Kebahagiaan itu harus diperjuangkan oleh kedua belah pihak dan dengan menyertakan Tuhan sebagai pusat dari pernikahan itu sendiri.
Karena tanpa diri-Nya, mustahil kita bisa menerima banyak kekurangan pasangan, sebagaimana pasangan pun harus menerima kekurangan diri kita yang tidak kalah banyaknya.
Mari terus berusaha menyebarkan aura positif pada kesetiaan dan pernikahan Kristiani.
Apa yang sudah dipersatukan Allah, tidak boleh diceraikan manusia.
Semoga pasangan-pasangan yang sudah dipersatukan lewat janji suci di Gereja-Nya tetap dipenuhi kasih dan pengampunan yang bersumber dari Allah Bapa.
Demikianlah mereka bukan lagi dua, melainkan satu. Karena itu, apa yang telah dipersatukan Allah, tidak boleh diceraikan manusia.
--- Matius 19:6
Efek dari Perceraian
Di zaman sekarang ini, menjaga mahligai perkawinan mendapat tantangannya tersendiri.
Di saat begitu banyak orang yang kawin-cerai, entah itu di sekitar kita ataupun berita-berita tentang orang-orang terkenal semisal selebriti atau sosialita yang kita dengar.
Perkawinan yang seumur jagung, seolah dianggap biasa.
Belum lagi tantangan semakin banyaknya 'pelakor' - perebut laki orang, yang walaupun dihujat di masyarakat kita, masih juga sering kita baca atau mungkin kita lihat dengan kepala sendiri.
Seolah mudah memutuskan bercerai begitu saja, padahal Gereja Katolik mengingatkan bahwa perceraian itu dampaknya luar biasa. Di keluarga: dia pasti membawa luka yang tak mudah disembuhkan. Di masyarakat, ini bisa menjadi contoh yang kurang baik karena konon: bisa cenderung menular.
Perceraian adalah tidak susila juga dengan alasan bahwa ia membawa kekacauan di dalam keluarga dan di dalam masyarakat. Kekacauan ini membawa akibat-akibat buruk: untuk pihak yang ditinggalkan; anak-anak, yang oleh perceraian orang-tuanya mengalami kejutan dan ditarik ke sana ke mari antara mereka berdua; masyarakat, yang untaknya ia menjadi suatu luka yang dalam, karena kebiasaan ini cenderung menular. (KGK- Katekismus Gereja Katolik no.2385)
Bagi yang sudah mengalami pernikahan dan mempertahankannya sekian tahun lamanya, pasti pula menyadari bahwa pernikahan yang sakral dan suci itu sungguh membutuhkan perjuangan untuk mempertahankannya.
Dia tidak seindah drama Korea, juga tak seindah film-film percintaan Hollywood.
Yang mengedepankan: " And they live happily ever after..."
Dan mereka berbahagia untuk selamanya...
Kebahagiaan itu harus diperjuangkan oleh kedua belah pihak dan dengan menyertakan Tuhan sebagai pusat dari pernikahan itu sendiri.
Karena tanpa diri-Nya, mustahil kita bisa menerima banyak kekurangan pasangan, sebagaimana pasangan pun harus menerima kekurangan diri kita yang tidak kalah banyaknya.
Mari terus berusaha menyebarkan aura positif pada kesetiaan dan pernikahan Kristiani.
Apa yang sudah dipersatukan Allah, tidak boleh diceraikan manusia.
Semoga pasangan-pasangan yang sudah dipersatukan lewat janji suci di Gereja-Nya tetap dipenuhi kasih dan pengampunan yang bersumber dari Allah Bapa.
Mari mendoakan hal itu, mari memperjuangkannya.
Amin.
(-fon-)/Fonny Jodikin
Demikianlah mereka bukan lagi dua, melainkan satu. Karena itu, apa yang telah dipersatukan Allah, tidak boleh diceraikan manusia.
--- Matius 19:6
Thursday, May 18, 2017
TODAY, 19 MEI: Harapan Takkan Hilang
TODAY, 19 MEI:
Harapan Takkan Hilang
Sudah sekitar sebulan saya bekerja paruh waktu di perusahaan teman saya.
Pekerjaan 'part time' yang memungkinkan saya tetap mengurus anak, karena saya bekerja ketika mereka sedang di sekolah.
Seperti mimpi juga, saat saya mendapatkan pekerjaan yang kiranya saya butuhkan di saat ini.
Setelah 10 tahun menjadi Ibu Rumah Tangga sepenuh waktu, kini waktu untuk berkarya kembali Tuhan sediakan bagiku.
Puji syukur ke hadirat-Nya untuk kesempatan ini tentu saja.
Terbayang pula, saat aku berusaha mendaftar pekerjaan di masa lalu.
Entah berapa banyak surat lamaran yang kulayangkan dan berakhir sia-sia.
Rasanya butuh waktu untuk menerima bahwa aku yang dulunya memiliki karier yang cukup lumayan dan tengah menanjak di Jakarta, harus menerima kenyataan bahwa mencari kerja bukanlah pekerjaan mudah.
Di situ aku belajar, bahwa semua itu hanyalah titipan-Nya, tak ada yang abadi di dunia.
Lalu, aku berusaha berdamai dengan diri, berdamai dengan keadaan.
Tuhan tambahkan banyak hal baru semisal: membuat kue (baking), memasak, dan menulis yang dulu kulakukan iseng-iseng, ternyata menjadi hobby yang membuatku mampu bertahan dan sebagai terapi pula bagi jiwaku.
Semua hal baru ini menghidupkanku, membuatku tetap bertahan dan berusaha untuk bersukacita, meskipun itu tidak mudah.
Sekitar sebulan yang lalu, aku mendapat telepon dari temanku.
Lalu dia memintaku ke kantornya.
Seperti itu saja, lalu aku langsung kerja di hari itu, kerja di bagian Administrasi dan Akuntansi. Sesuatu yang kupelajari saat kuliah dulu.
Setelah 10 tahun, Tuhan bukakan pintu.
Setelah harapan yang pupus, ternyata Tuhan memberikan tepat pada waktu-Nya.
Terima kasih, Tuhan!
Aku percaya bahwa harapan itu takkan hilang dan masa depan di dalam-Mu sungguh ada!
(-fon-)/Fonny Jodikin
Karena masa depan sungguh ada, dan harapanmu tidak akan hilang.
--- Amsal 23:18
TODAY, 18 Mei: TIDAK BISA?
TODAY, 18 Mei:
TIDAK BISA?
Dari kecil sampai kuliah dan bekerja, saya hampir tidak pernah turun ke dapur. Berbagai alasan saya kemukakan semisal: tidak suka memasak, memasak itu merepotkan, masa' anak kos harus masak? Sisanya mau kasih ke siapa? Dan sebagainya, dan seterusnya...
Setelah saya lakukan kilas balik, itu semua adalah memang alasan-alasan yang seolah logis yang pernah saya buat, namun untuk menunjukkan bahwa: saya tidak mau mencoba memasak.
Yang lebih TOP lagi, ketika saya bilang: " Saya gak bisa masak."
Ya, kata TIDAK BISA itu membuat saya merasa nyaman, aman, tanpa perlu melakukan usaha sama sekali.
Tetapi hidup dan perjalanannya membawa saya kepada pengalaman bahwa memasak itu sesungguhnya adalah 'life skill' yang dibutuhkan dalam hidup ini. Banyak orang bahkan mampu menjual hasil dapurnya: entah itu masakan atau kue-kue dan berhasil pula hidup dengan baik. Terutama saat punya anak, saya merasa sangat perlu ketrampilan memasak ini. Dan akhirnya, di usia yang tidak belia, masuk dapur juga dan menemukan kebahagiaan-kebahagiaan kecil di sana.
Sering kita pakai kalimat, " Saya tidak bisa."
Dan itu sebetulnya tidak sesuai dengan ayat Alkitab kegemaran saya ini dari Filipi 4:13 berikut ini:
Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku.
(I can do all things through Christ who strengthens me)
Segala hal itu mungkin dan bisa dilakukan. Masalahnya: apakah kita mau terbuka, mau belajar? Dan juga membiarkan Allah memperlengkapi hidup kita dengan ketrampilan-ketrampilan baru untuk penggenapan rencana-Nya di hidup kita?
Semoga kata TIDAK BISA perlahan-lahan mulai kita gantikan dengan, " SAYA MAU BERUSAHA DAN BELAJAR."
Semoga demikian adanya.
Amin.
(-fon-)/Fonny Jodikin
Dengan kuasa yang diberikan Kristus kepada saya, saya mempunyai kekuatan untuk menghadapi segala rupa keadaan.
--- Filipi 4:13 (BIS)
TIDAK BISA?
Dari kecil sampai kuliah dan bekerja, saya hampir tidak pernah turun ke dapur. Berbagai alasan saya kemukakan semisal: tidak suka memasak, memasak itu merepotkan, masa' anak kos harus masak? Sisanya mau kasih ke siapa? Dan sebagainya, dan seterusnya...
Setelah saya lakukan kilas balik, itu semua adalah memang alasan-alasan yang seolah logis yang pernah saya buat, namun untuk menunjukkan bahwa: saya tidak mau mencoba memasak.
Yang lebih TOP lagi, ketika saya bilang: " Saya gak bisa masak."
Ya, kata TIDAK BISA itu membuat saya merasa nyaman, aman, tanpa perlu melakukan usaha sama sekali.
Tetapi hidup dan perjalanannya membawa saya kepada pengalaman bahwa memasak itu sesungguhnya adalah 'life skill' yang dibutuhkan dalam hidup ini. Banyak orang bahkan mampu menjual hasil dapurnya: entah itu masakan atau kue-kue dan berhasil pula hidup dengan baik. Terutama saat punya anak, saya merasa sangat perlu ketrampilan memasak ini. Dan akhirnya, di usia yang tidak belia, masuk dapur juga dan menemukan kebahagiaan-kebahagiaan kecil di sana.
Sering kita pakai kalimat, " Saya tidak bisa."
Dan itu sebetulnya tidak sesuai dengan ayat Alkitab kegemaran saya ini dari Filipi 4:13 berikut ini:
Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku.
(I can do all things through Christ who strengthens me)
Segala hal itu mungkin dan bisa dilakukan. Masalahnya: apakah kita mau terbuka, mau belajar? Dan juga membiarkan Allah memperlengkapi hidup kita dengan ketrampilan-ketrampilan baru untuk penggenapan rencana-Nya di hidup kita?
Semoga kata TIDAK BISA perlahan-lahan mulai kita gantikan dengan, " SAYA MAU BERUSAHA DAN BELAJAR."
Semoga demikian adanya.
Amin.
(-fon-)/Fonny Jodikin
Dengan kuasa yang diberikan Kristus kepada saya, saya mempunyai kekuatan untuk menghadapi segala rupa keadaan.
--- Filipi 4:13 (BIS)
Wednesday, May 17, 2017
TODAY, 17 Mei: GALAU
TODAY, 17 Mei:
GALAU
Begini salah, begitu salah..
Posisi di tempat tidur pun sudah berbalik ke kiri dan ke kanan, masih tak bisa tidur juga.
Pikiran melanglang buana...
Sungguh banyak yang ada di kepala...
Galau, itu istilah anak muda yang pernah cukup ngetren dan rasanya masih cukup dikenal luas sampai detik ini...
Banyak kekhawatiran, kegelisahan, mungkin juga: rasa takut menghadapi ketidakpastian.
Entah itu berhadapan dengan pekerjaan, perjodohan, kelanjutan usaha, pendidikan, atau pernikahan, juga mungkin merindukan datangnya buah hati dalam keluarga...
Begitu banyak yang bisa mempengaruhi kedamaian di hati.
Rasanya yang terbanyak : datang dari kekhawatiran dari dalam diri.
Di dalam kegalauan, di dalam kekacauan, di dalam rasa kuatir akan hari depan...
Jangan menjauh, melainkan mendekatlah kepada Tuhan...
Dia yang paling mengerti apa yang harus kita jalani...
Dan semoga dengan pendampingan-Nya, damai sejahtera Allah yang melampaui segala akal akan memelihara hati dan pikiran kita dalam Kristus Yesus.
Semoga virus galau, tidak membuat kita putus asa...
Melainkan terus mendekat dan mencari hadirat-Nya.
Salam damai bagi kita semua.
(-fon-)/ Fonny Jodikin
Damai sejahtera Allah, yang melampaui segala akal, akan memelihara hati dan pikiranmu dalam Kristus Yesus.
--- Filipi 4:7
GALAU
Begini salah, begitu salah..
Posisi di tempat tidur pun sudah berbalik ke kiri dan ke kanan, masih tak bisa tidur juga.
Pikiran melanglang buana...
Sungguh banyak yang ada di kepala...
Galau, itu istilah anak muda yang pernah cukup ngetren dan rasanya masih cukup dikenal luas sampai detik ini...
Banyak kekhawatiran, kegelisahan, mungkin juga: rasa takut menghadapi ketidakpastian.
Entah itu berhadapan dengan pekerjaan, perjodohan, kelanjutan usaha, pendidikan, atau pernikahan, juga mungkin merindukan datangnya buah hati dalam keluarga...
Begitu banyak yang bisa mempengaruhi kedamaian di hati.
Rasanya yang terbanyak : datang dari kekhawatiran dari dalam diri.
Di dalam kegalauan, di dalam kekacauan, di dalam rasa kuatir akan hari depan...
Jangan menjauh, melainkan mendekatlah kepada Tuhan...
Dia yang paling mengerti apa yang harus kita jalani...
Dan semoga dengan pendampingan-Nya, damai sejahtera Allah yang melampaui segala akal akan memelihara hati dan pikiran kita dalam Kristus Yesus.
Semoga virus galau, tidak membuat kita putus asa...
Melainkan terus mendekat dan mencari hadirat-Nya.
Salam damai bagi kita semua.
(-fon-)/ Fonny Jodikin
Damai sejahtera Allah, yang melampaui segala akal, akan memelihara hati dan pikiranmu dalam Kristus Yesus.
--- Filipi 4:7
Tuesday, May 16, 2017
TODAY, 16 Mei : Memaafkan Kesalahan Orang Lain
TODAY, 16 Mei :
Memaafkan Kesalahan Orang Lain
Rasanya tak ada gunanya berkeluh-kesah.
Berpikir bahwa begitu banyak kesalahan orang di hidup kita.
Pastinya ada, tetapi kita pun pasti pula pernah melakukan kesalahan terhadap orang lain juga.
Ada baiknya kita belajar memaafkan mereka...
Lalu berusaha 'move on'...
Belajar pula dari pengalaman di masa silam, agar kita tak terjerat lagi untuk jatuh ke lubang yang sama...
Kita memaafkan dan melangkah lagi.
Namun kita juga tak mau lagi dibodohi kembali...
Untuk itu tetap bersikap waspada tentunya menjadi pilihan bagi kita.
Semoga kita mampu membuka pintu maaf, tanpa mencari-cari kesalahan orang lain.
Persahabatan yang baik tentunya patut diperjuangkan.
Sedangkan persahabatan yang kurang sehat, bahkan menjerumuskan, semoga bisa kita tinggalkan...
Semoga kita lebih bijaksana hari lepas hari.
Bersama Tuhan, menghadapi setiap hari di kehidupan ini dengan kasih dan pengampunan baru yang berasal dari-Nya.
(-fon-)/Fonny Jodikin
Kalau ingin disukai orang, maafkanlah kesalahan yang mereka lakukan. Membangkit-bangkit kesalahan hanya memutuskan persahabatan.
--- Amsal 17:9 (BIS - Bahasa Indonesia Sehari-hari)
Memaafkan Kesalahan Orang Lain
Rasanya tak ada gunanya berkeluh-kesah.
Berpikir bahwa begitu banyak kesalahan orang di hidup kita.
Pastinya ada, tetapi kita pun pasti pula pernah melakukan kesalahan terhadap orang lain juga.
Ada baiknya kita belajar memaafkan mereka...
Lalu berusaha 'move on'...
Belajar pula dari pengalaman di masa silam, agar kita tak terjerat lagi untuk jatuh ke lubang yang sama...
Kita memaafkan dan melangkah lagi.
Namun kita juga tak mau lagi dibodohi kembali...
Untuk itu tetap bersikap waspada tentunya menjadi pilihan bagi kita.
Semoga kita mampu membuka pintu maaf, tanpa mencari-cari kesalahan orang lain.
Persahabatan yang baik tentunya patut diperjuangkan.
Sedangkan persahabatan yang kurang sehat, bahkan menjerumuskan, semoga bisa kita tinggalkan...
Semoga kita lebih bijaksana hari lepas hari.
Bersama Tuhan, menghadapi setiap hari di kehidupan ini dengan kasih dan pengampunan baru yang berasal dari-Nya.
(-fon-)/Fonny Jodikin
Kalau ingin disukai orang, maafkanlah kesalahan yang mereka lakukan. Membangkit-bangkit kesalahan hanya memutuskan persahabatan.
--- Amsal 17:9 (BIS - Bahasa Indonesia Sehari-hari)
Monday, May 15, 2017
TODAY, 15 MEI: SEORANG LELAKI TUA
TODAY, 15 MEI:
SEORANG LELAKI TUA
Oleh: Fonny Jodikin
Seorang lelaki tua, berjalan tertatih...
Dengan payung sebagai tongkatnya, dia mendaki...
Jalan ini cukup berbukit, dia coba naiki...
Terhenti sejenak, menghela nafas, terengah-engah seorang diri...
Seorang lelaki tua menengadah ke atas...
Mencoba mencari Tuhan di langit lepas...
Ah, nafas hari ini pun adalah anugerah-Nya...
Rambut putih ini pun masih pula dijaga-Nya...
Seorang lelaki tua memandang ke depan lagi...
Melanjutkan perjalanan sekali lagi.
Meskipun kakinya tak sekuat dulu...
Meskipun dia harus terhenti untuk beristirahat sewaktu-waktu...
Seorang lelaki berjalan perlahan...
Dengan iman dan kepercayaan...
Sambil membisikkan:
"Ajar aku tetap setia kepada-Mu sampai akhir hidupku, Tuhan!"
(-fon-)
Sampai masa tuamu Aku tetap Dia dan sampai masa putih rambutmu Aku menggendong kamu. Aku telah melakukannya dan mau menanggung kamu terus; Aku mau memikul kamu dan menyelamatkan kamu.
--- Yesaya 46:4
SEORANG LELAKI TUA
Oleh: Fonny Jodikin
Seorang lelaki tua, berjalan tertatih...
Dengan payung sebagai tongkatnya, dia mendaki...
Jalan ini cukup berbukit, dia coba naiki...
Terhenti sejenak, menghela nafas, terengah-engah seorang diri...
Seorang lelaki tua menengadah ke atas...
Mencoba mencari Tuhan di langit lepas...
Ah, nafas hari ini pun adalah anugerah-Nya...
Rambut putih ini pun masih pula dijaga-Nya...
Seorang lelaki tua memandang ke depan lagi...
Melanjutkan perjalanan sekali lagi.
Meskipun kakinya tak sekuat dulu...
Meskipun dia harus terhenti untuk beristirahat sewaktu-waktu...
Seorang lelaki berjalan perlahan...
Dengan iman dan kepercayaan...
Sambil membisikkan:
"Ajar aku tetap setia kepada-Mu sampai akhir hidupku, Tuhan!"
(-fon-)
Sampai masa tuamu Aku tetap Dia dan sampai masa putih rambutmu Aku menggendong kamu. Aku telah melakukannya dan mau menanggung kamu terus; Aku mau memikul kamu dan menyelamatkan kamu.
--- Yesaya 46:4
Sunday, May 14, 2017
TODAY, 14 Mei: Grateful
TODAY, 14 Mei:
Grateful
Bagi Anda yang rutin mengikuti perkembangan di Facebook, pastinya mengetahui kalau ada 'icon' baru berupa bunga berwarna ungu ketika Anda menyukai postingan teman Anda.
Bunga ungu itu bermunculan dan cukup banyak, ketika Anda memilih perasaan 'grateful' pada postingan tersebut.
Grateful. Thankful.
Itu semua adalah kata-kata yang saya sukai.
Bersyukur.
Butuh kemampuan untuk itu, butuh kedalaman iman untuk itu.
Terutama di saat keadaan tidak berpihak pada kita.
Terutama saat begitu banyak kendala dan permasalahan yang tengah kita hadapi.
Kita tidak putus asa, malah melihatnya sebagai kesempatan untuk memperkenankan Allah masuk dan bekerja sebebas-bebasnya terhadap hidup kita.
Karena Dialah yang Empunya Rencana Terbaik atas kita.
Mari menjadikan ucapan syukur sebagai suatu kebiasaan di hidup kita.
Alkitab mengingatkan kita untuk mengucap syukur dalam segala hal.
Itulah yang dikehendaki Allah di dalam Kristus Yesus bagi kita semua.
Semoga kita menapaki hari-hari kita selalu dalam sikap yang penuh syukur.
Amin.
(-fon-)/Fonny Jodikin
Mengucap syukurlah dalam segala hal, sebab itulah yang dikehendaki Allah di dalam Kristus Yesus bagi kamu.
--- 1 Tesalonika 5:18
Grateful
Bagi Anda yang rutin mengikuti perkembangan di Facebook, pastinya mengetahui kalau ada 'icon' baru berupa bunga berwarna ungu ketika Anda menyukai postingan teman Anda.
Bunga ungu itu bermunculan dan cukup banyak, ketika Anda memilih perasaan 'grateful' pada postingan tersebut.
Grateful. Thankful.
Itu semua adalah kata-kata yang saya sukai.
Bersyukur.
Butuh kemampuan untuk itu, butuh kedalaman iman untuk itu.
Terutama di saat keadaan tidak berpihak pada kita.
Terutama saat begitu banyak kendala dan permasalahan yang tengah kita hadapi.
Kita tidak putus asa, malah melihatnya sebagai kesempatan untuk memperkenankan Allah masuk dan bekerja sebebas-bebasnya terhadap hidup kita.
Karena Dialah yang Empunya Rencana Terbaik atas kita.
Mari menjadikan ucapan syukur sebagai suatu kebiasaan di hidup kita.
Alkitab mengingatkan kita untuk mengucap syukur dalam segala hal.
Itulah yang dikehendaki Allah di dalam Kristus Yesus bagi kita semua.
Semoga kita menapaki hari-hari kita selalu dalam sikap yang penuh syukur.
Amin.
(-fon-)/Fonny Jodikin
Mengucap syukurlah dalam segala hal, sebab itulah yang dikehendaki Allah di dalam Kristus Yesus bagi kamu.
--- 1 Tesalonika 5:18
Friday, May 12, 2017
TODAY, 13 MEI: HATI NURANI YANG MURNI
TODAY, 13 MEI:
HATI NURANI YANG MURNI
Domestic workers in Hong Kong are being
forced to sleep in toilets, tiny cubbyholes, and on balconies, activists found
in an investigation that uncovered the "appalling" living conditions
of maids in the wealthy financial hub.
In the city that employs 350,000 maids,
mostly from the Philippines and Indonesia, three out of five domestic workers
are made to live in unsuitable accommodation that sometimes threatens their
health and safety, said rights group Mission for Migrant Workers (MFMW).
In a survey of 3,000 maids, MFMW found 43
per cent of the respondents said they do not have their own room and were asked
to sleep in places including storage rooms, kitchens, toilets, basements,
closets and on balconies. (Source: Channel News Asia)
Para pekerja domestik di Hong Kong dipaksa
untuk tidur di toilet, tempat-tempat sempit dan di balkon, para aktivis
menemukan hal ini dalam investigasi mereka yang menemukan temuan yang
mengejutkan ini atas kondisi kehidupan para Asisten Rumah Tangga di kawasan
keuangan yang makmur.
Di kota yang mempekerjakan 350 ribu
pembantu, terutama berasal dari Filipina dan Indonesia, tiga dari lima pekerja domestik ini dipaksa untuk tinggal di tempat yang kurang memadai yang mungkin mengancam
kesehatan dan keamanan mereka, inilah yang dikatakan oleh kelompok Mission for
Migrant Workers (Misi bagi Para Pekerja Migran)
Di dalam survei yang melibatkan 3.000 ART,
MFMW menemukan 43 persen dari responden mengatakan bahwa mereka tidak punya
kamar sendiri dan disuruh tidur di tempat-tempat semisal gudang, dapur, toilet,
basemen, lemari dan balkon.
(Sumber: Channel News Asia)
Mungkin kita pernah mengalami punya ART yang menyebalkan, yang gayanya selangit, yang begitu mengesalkan.
Mungkin juga ART itu bahkan sampai mencuri barang berharga di rumah kita.
Namun memang tidak semua kisah dengan ART berakhir duka.
Masih ada juga ART yang berhati mulia dan berdedikasi penuh terhadap pekerjaan mereka...
Setidaknya itu yang pernah saya jumpai di rumah Mamaku, sampai 30 tahun Bik Umik ikut keluargaku sampai beliau menghembuskan nafas terakhirnya.
Kita tidak bisa menyamaratakan semuanya...
Namun...
Sebagaimana mengesalkannya sekalipun...
Mereka tetaplah manusia..
Mereka tetaplah manusia..
Yang berhak bahagia dan diperlakukan sebagaimana mestinya.
Jangan sampai karena kita sebagai majikan, lalu memperlakukan mereka semena-mena.
Semoga para majikan dikaruniai hati nurani yang murni, sehingga memperlakukan para ART dengan baik...
Dan juga berdoa agar para ART hendaknya juga dengan hati nurani yang murni berusaha bekerja sebaik-baiknya, meskipun tidak mudah.
Berada di rantau untuk bekerja, sementara meninggalkan keluarga di negara asalnya, tentunya bukan sesuatu yang mudah.
Mari mendoakan para Asisten Rumah Tangga, juga para majikan di saat ini, agar sama-sama mengupayakan yang terbaik yang mereka bisa dengan hati nurani yang murni.
Amin!
(-fon-)/Fonny Jodikin
Sebab itu aku senantiasa berusaha
untuk hidup dengan hati nurani yang murni di
hadapan Allah dan manusia.
--- Kis 24:16
TODAY, 12 MEI : MENJADI PRIBADI YANG BERTANGGUNG JAWAB
TODAY, 12 MEI :
MENJADI PRIBADI YANG BERTANGGUNG JAWAB
Tidak setiap orang berani bertanggung jawab.
Dalam banyak episode di kehidupan kita, kita menjumpai begitu banyak orang yang cenderung omong besar tetapi ketika dimintai pertanggungjawaban, malah lari entah ke mana.
Mungkin kita pun termasuk pribadi yang demikian pada awalnya, namun sesudah menjadi umat Kristus, marilah kita menguduskan-Nya di dalam hati kita sebagai Tuhan.
Bersiap sedia pada segala waktu untuk memberi pertanggung jawaban kepada tiap-tiap orang yang memintanya...
Jangan ragu dan gentar, marilah menjadi pribadi yang lebih baik lagi di dalam Kristus...
Berani bertanggung jawab, meskipun tidak selalu menguntungkan kita...
Meskipun mungkin kita akan terkena hukuman atau sanksi dan sebagainya...
Jangan pernah berhenti memperjuangkan hal ini...
Mari menjadi pribadi yang bertanggung jawab di dalam Allah!
Karena tiada yang tersembunyi dari-Nya...
(-fon-)/Fonny Jodikin
Tetapi kuduskanlah Kristus di dalam hatimu sebagai Tuhan! Dan siap sedialah pada segala waktu untuk memberi pertanggungan jawab kepada tiap-tiap orang yang meminta pertanggungan jawab dari kamu tentang pengharapan yang ada padamu, tetapi haruslah dengan lemah lembut dan hormat...
--- 1 Petrus 3: 15
MENJADI PRIBADI YANG BERTANGGUNG JAWAB
Tidak setiap orang berani bertanggung jawab.
Dalam banyak episode di kehidupan kita, kita menjumpai begitu banyak orang yang cenderung omong besar tetapi ketika dimintai pertanggungjawaban, malah lari entah ke mana.
Mungkin kita pun termasuk pribadi yang demikian pada awalnya, namun sesudah menjadi umat Kristus, marilah kita menguduskan-Nya di dalam hati kita sebagai Tuhan.
Bersiap sedia pada segala waktu untuk memberi pertanggung jawaban kepada tiap-tiap orang yang memintanya...
Jangan ragu dan gentar, marilah menjadi pribadi yang lebih baik lagi di dalam Kristus...
Berani bertanggung jawab, meskipun tidak selalu menguntungkan kita...
Meskipun mungkin kita akan terkena hukuman atau sanksi dan sebagainya...
Jangan pernah berhenti memperjuangkan hal ini...
Mari menjadi pribadi yang bertanggung jawab di dalam Allah!
Karena tiada yang tersembunyi dari-Nya...
(-fon-)/Fonny Jodikin
Tetapi kuduskanlah Kristus di dalam hatimu sebagai Tuhan! Dan siap sedialah pada segala waktu untuk memberi pertanggungan jawab kepada tiap-tiap orang yang meminta pertanggungan jawab dari kamu tentang pengharapan yang ada padamu, tetapi haruslah dengan lemah lembut dan hormat...
--- 1 Petrus 3: 15
TODAY, 11 Mei: Kasih Sejati
TODAY, 11 Mei:
Kasih Sejati
JOHOR BAHRU: Police have arrested a
Singaporean Casanova who has allegedly cheated women of more than RM500,000 in
Johor, Perak and Malacca.
Approaching widows and single mothers on
dating sites, the man would promise them lots of love and opportunities to
become rich.
He would get them to invest their
savings or take out personal loans to make use of the “business opportunities”
he offered. He would then disappear.
According to a report in The Star, the
47-year-old suspect’s cheating spree was brought to an end when Kluang police
tracked him down and arrested him at a hotel several days ago. His 10-year-old
son was also taken in. (Source: Website Free Malaysian Today)
JOHOR BAHRU: Polisi sudah menangkap 'Playboy' asal Singapura yang menipu para wanita sekitar lebih dari 500,000 Ringgit Malaysia (sekitar lebih dari 1,5 Milyar Rupiah) di Johor, Perak dan Melaka.
Dengan mendekati para janda dan 'single mom' (para Ibu yang tak lagi bersuami) di situs perjodohan, pria itu menjanjikan banyak cinta dan kemungkinan menjadi kaya.
Dia akan menggiring mereka untuk menginvestasikan tabungan mereka atau mengambil pinjaman pribadi untuk memanfaatkan 'kesempatan bisnis' yang dia tawarkan. Setelah itu, dia akan menghilang.
Menurut laporan di The STAR, pria yang dicurigai sebagai penipu ini tertangkap ketika Polisi dari Kluang berhasil melacaknya dan menangkapnya di hotel beberapa hari yang lalu. Anak lelakinya yang berusia 10 tahun juga ditangkap (Sumber: website Free Malaysian Today).
Kejahatan berbentuk cinta yang ditawarkan oleh kaum pria kepada wanita, sering kali kita dengar. Ini salah satunya.
Banyak 'love scam' yang kita baca atau dengar...
Dengan berkedok 'cinta palsu' Si Penipu ulung dengan lihai menguras harta wanita yang inginkan cinta.
Dengan modus operandinya yang mendekat para janda dan 'single mom', saya secara tulus ingin mendoakan para wanita ini.
Mungkin begitu berat beban kehidupan yang harus ditanggung oleh para wanita ini...
Entah itu secara finansial, mungkin juga secara perasaan sepi yang seringkali dirasakan.
Mohonkan Tuhan dengan kasih yang kekal, kasih-Nya yang setia, menaungi kita semua...
Terutama mereka yang merasa kesepian, terluka, dan mendambakan sebuah relasi yang sehat...
Semoga Tuhan membukakan jalan-Nya bagi mereka yang mendambakan pasangan...
Dan jika belum waktu-Nya, semoga mereka dapat dilimpahi rahmat Allah untuk merasakan kasih sejati-Nya yang takkan pernah sanggup ditawarkan oleh dunia...
Semoga kasih Allah menaungi setiap kita...
Karena sangat umum berada pada rasa sepi, meskipun di tengah keramaian.
Ada kekosongan yang tak mampu terucap, tak sanggup terkatakan......
Biarlah Allah mengisi kehampaan diri dengan kasih-Nya...
Semoga kita mampu merasakan kasih-Nya dan menjadi sumber kasih bagi sekitar kita.
Amin.
(-fon-)/Fonny Jodikin
Dari jauh TUHAN menampakkan diri kepadanya: Aku mengasihi engkau dengan kasih yang kekal, sebab itu Aku melanjutkan kasih setia-Ku kepadamu.
--- Yeremia 31:3
Subscribe to:
Posts (Atom)