Monday, March 21, 2016

TODAY, 20 Maret 2016: Minggu Palma

Minggu Palma

Dari pagi, kesibukan sangat-sangat berlimpah hari itu...
Saya pun tengah dalam kondisi kesehatan yang kurang baik.
Batuk-pilek dan cukup kelelahan...
Namun, puji Tuhan: satu per satu kegiatan anak-anak yang dijadwalkan berlangsung baik.
Dan pada akhirnya saya punya waktu untuk ke Gereja di Misa terakhir pukul 19.15.
Bersyukur saat menghadiri Misa.
Saat di mana begitu banyak umat dengan daun Palem di tangan berdiri di depan Gereja, mengelilingi air mancur yang berada di Gereja Saint Mary of the Angels, Bukit Batok-Singapura.
Perlahan seluruh prosesi dimulai, lalu kami pun masuk ke Gereja.

Pesan yang kuat di Misa ini menurut Paus Fransiskus pada homili Minggu Palmanya, menunjukkan betapa tiada batasnya kasih Allah bagi kita...
Yesus tidak melekat kepada kemuliaan-Nya yaitu Putera Allah...
Melainkan Dia mengosongkan diri-Nya, bahkan merendahkan diri-Nya menjadi Putera Manusia agar tetap setia kawan kepada kita-- orang-orang berdosa, walaupun Dia sendiri tanpa dosa.

Ia hidup sebagai seorang Hamba dan menjadi sama dengan manusia.
Betapa mulianya Kristus Tuhan kita!
Betapa besar kebaikan-Nya...
Namun kita manusia terkadang begitu sering melupakan kebaikan-Nya di hidup kita...
Terutama saat keinginan kita tak terpenuhi, padahal itu semua belum tentu yang terbaik bagi kita.

Hari ini, janji di hati: melakukan yang lebih baik lagi untuk bersyukur dan menghargai setiap kebaikan yang Dia berikan di hidup kita.
Karya terbesar: pengorbanan diri-Nya di kayu salib bagi segenap umat manusia.
(-f0n-)


Hendaklah kamu dalam hidupmu bersama, menaruh pikiran dan perasaan yang terdapat juga dalam Kristus Yesus,  2:6yang walaupun dalam rupa Allah,  tidak menganggap kesetaraan dengan Allah  itu sebagai milik yang harus dipertahankan, 2:7 melainkan telah mengosongkan  diri-Nya sendiri, dan mengambil rupa seorang hamba,  dan menjadi sama dengan manusia.  2:8 Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati,  bahkan sampai mati di kayu salib. 

No comments: