Monday, April 20, 2015

TODAY, 20 April: PHK

PHK

Semasa bekerja di Jakarta sebagai seorang 'stockbroker' atau pialang saham, saya pernah terkena imbas PHK (Putus Hubungan Kerja) dari kantor tempat saya bekerja.
Selama 4 bulan, saya harus berjuang hidup hanya dari tabungan, karena tidak ada penghasilan dari gaji tetap yang setiap bulan saya terima.
Walaupun mengerti bahwa kejadian PHK itu terjadi karena tengah resesi ekonomi, namun
pengalaman itu sungguh berbekas di hati saya.
Puji Tuhan, pada bulan ke-5, saya diterima bekerja di perusahaan sekuritas lainnya, sehingga saat itu saya pun bisa kembali bekerja.

Bagi anak muda dan mereka yang berjiwa muda:), PHK bisa juga berarti Putus Hubungan Kekasih.
Kisah cinta yang terjalin indah dan keinginan untuk bersama selamanya, hancur berantakan karena satu-dua-atau banyak masalah yang terjadi di dalam relasi itu dan tak jarang menyisakan frustrasi, depresi, serta sakit hati...

Jika merenungkan kejadian PHK dari kantor, saya pun merenungkan kasih Allah yang tak kunjung putus.
Tak sedetik pun Dia memikirkan untuk memutus hubungan dengan kita...
Malahan kita yang terkadang kurang tahu diri, sedikit-sedikit marah, ngambek, dan memutuskan tidak mau lagi berdoa atau ke Gereja (pemutusan hubungan secara sepihak dengan-Nya), dikarenakan permintaan kita tak terpenuhi atau kekecewaan yang mendalam...

Tuhan selalu peduli dan mengasihi kita.
Tak berkesudahan kasih setia-Nya.
Tak habis-habisnya ramat-Nya...
Bersyukur, tak pernah ada kata PHK dari Dia. (PHK-Putus Hubungan Kasih dari Dia).
Mari belajar untuk menyadari betapa indah dan dalamnya kasih Tuhan kepada kita.
Mari pula introspeksi diri, jika kita terlalu sering mengeluh dan kecewa kepada-Nya.
Mari belajar ikhlas untuk menerima rancangan-Nya dalam hidup kita...
Semoga hari-hari kita dilimpahi damai sejahtera karena keyakinan yang tak tergoyahkan bahwa Allah senantiasa setia. 
Sekarang dan selama-lamanya!
(-fon-)

Tak berkesudahan kasih setia  TUHAN,  tak habis-habisnya  rahmat-Nya, 3:23selalu baru tiap pagi; besar kesetiaan-Mu! 
--- Ratapan 3:22-23

No comments: