Tahan Uji
Banyak kisah yang kita dengar dalam perjalanan hidup manusia ini.
Banyak kali, ketegaran dan tahan uji dihasilkan oleh kemampuan mengatasi persoalan demi persoalan.
Bertahan di dalam kesulitan, untuk kemudian mendapatkan solusinya.
Tetap berjalan, meskipun seolah begitu suram masa depan yang ada.
Kepribadian yang tahan uji, tetap mampu berharap, meskipun seolah tiada titik terang.
Dan di dalam kehidupan kita selaku umat Kristiani, hendaknya kita terus menuju ketegaran dalam menghadapi segala permasalahan kehidupan.
Bersama Tuhan Yesus, kita akan melewati permasalahan demi permasalahan.
Di dalam iman kita akan Dia, di dalam harapan kita di dalam Dia...
Semoga kita dimampukan terus tegar dan percaya kepada rancangan-Nya.
(-fon-)
Dan bukan hanya itu saja. Kita malah bermegah juga dalam kesengsaraan kita, karena kita tahu, bahwa kesengsaraan itu menimbulkan ketekunan, 5:4 dan ketekunan menimbulkan tahan uji dan tahan uji menimbulkan pengharapan.
--- Roma 5:3-4
Wednesday, April 29, 2015
TODAY, 29 April: Doa Bagi Nepal
Doa Bagi Nepal
Gempa bumi berkekuatan 7.8 Magnitude mengguncang Nepal tanggal 25 April yang lalu.
Lebih dari 5.000 orang diperkirakan meninggal serta sekitar 6.500 orang terluka parah.
Sungguh suatu keadaan yang menyedihkan dan sulit untuk dihadapi.
Dan tak jarang, kita kehabisan kata-kata ketika berhadapan dengan kejadian-kejadian semacam ini.
Saya menghimbau agar kita semua menyatukan hati di dalam doa.
Juga, sedapat mungkin melakukan sumbangan jika ada kemampuan untuk memberikan dana.
Doa dan karya kita satukan untuk mendoakan Nepal.
Semoga yang meninggal, diterima dalam damai di sisi-Nya.
Dan yang luka parah, diberikan kekuatan serta kesembuhan seturut kehendak-Nya.
Mari menyisihkan waktu kita untuk mendoakan mereka.
Ya Tuhan, dengarkanlah doa kami.
Amin.
(-fon-)
Ya TUHAN, Allah semesta alam, dengarkanlah doaku, pasanglah telinga, ya Allah Yakub.
--- Mazmur 84:8
Gempa bumi berkekuatan 7.8 Magnitude mengguncang Nepal tanggal 25 April yang lalu.
Lebih dari 5.000 orang diperkirakan meninggal serta sekitar 6.500 orang terluka parah.
Sungguh suatu keadaan yang menyedihkan dan sulit untuk dihadapi.
Dan tak jarang, kita kehabisan kata-kata ketika berhadapan dengan kejadian-kejadian semacam ini.
Saya menghimbau agar kita semua menyatukan hati di dalam doa.
Juga, sedapat mungkin melakukan sumbangan jika ada kemampuan untuk memberikan dana.
Doa dan karya kita satukan untuk mendoakan Nepal.
Semoga yang meninggal, diterima dalam damai di sisi-Nya.
Dan yang luka parah, diberikan kekuatan serta kesembuhan seturut kehendak-Nya.
Mari menyisihkan waktu kita untuk mendoakan mereka.
Ya Tuhan, dengarkanlah doa kami.
Amin.
(-fon-)
Ya TUHAN, Allah semesta alam, dengarkanlah doaku, pasanglah telinga, ya Allah Yakub.
--- Mazmur 84:8
Monday, April 27, 2015
TODAY, 28 April: Iman dan Perbuatan
Iman dan Perbuatan
Seorang aktivis Gereja yang menghabiskan begitu banyak waktunya untuk melayani-sebut saja Ibu X- menggaji pembantunya dengan upah di bawah minimun.
Bukan itu saja, Ibu X juga tidak memberikan makanan yang layak (baca: sisa dan hampir basi) bagi Si Mbak...
Juga, menumpuknya pekerjaan yang tak pernah selesai dan membuat Si Mbak tak pernah cukup istirahat.
Sesuatu yang ironis sebagai pelayan Kristus, tapi tak mampu menerapkan kasih bagi sesama.
Ya, nampaknya begitulah adanya.
Namun, agaknya kita pernah mendengar dan menyaksikan juga kejadian seperti itu dalam kehidupan ini.
Mungkin kita tidak separah itu (bisik hati kita).
Namun, mungkin kejadian lain pernah terjadi pada kita.
Seusai Misa, baru saja tak lama berselang kita menyalami satu sama lain dalam situasi 'Salam Damai'...
Di tempat parkir, berebutan dan saling memaki untuk mengeluarkan mobil dari tempat parkir.
Ke mana damai dan kasih yang baru saja kita terima sepanjang Ekaristi tadi?
Sungguh membingungkan, bukan?
Betapa indahnya, jika kita tidak hanya mengimani Kekatolikan kita...
Terlebih lagi, menunjukkannya dalam tindakan nyata.
Segala teori yang kita baca, kita dengar, kita ketahui...
Akan hanya tinggal teori belaka, jika tindakan keseharian kita tidak menunjukkan bahwa kita adalah pengikut Kristus.
Untuk sempurna, mungkin tidak mudah.
Namun, semoga ada niatan kuat untuk secara berproses menuju ke arah keselarasan antara iman, perkataan, dan perbuatan.
Semoga!
(-fon-)
Saudara-saudara! Apa gunanya orang berkata, "Saya orang yang percaya", kalau ia tidak menunjukkannya dengan perbuatannya? Dapatkah iman semacam itu menyelamatkannya?
--- Yakobus 2:14
Seorang aktivis Gereja yang menghabiskan begitu banyak waktunya untuk melayani-sebut saja Ibu X- menggaji pembantunya dengan upah di bawah minimun.
Bukan itu saja, Ibu X juga tidak memberikan makanan yang layak (baca: sisa dan hampir basi) bagi Si Mbak...
Juga, menumpuknya pekerjaan yang tak pernah selesai dan membuat Si Mbak tak pernah cukup istirahat.
Sesuatu yang ironis sebagai pelayan Kristus, tapi tak mampu menerapkan kasih bagi sesama.
Ya, nampaknya begitulah adanya.
Namun, agaknya kita pernah mendengar dan menyaksikan juga kejadian seperti itu dalam kehidupan ini.
Mungkin kita tidak separah itu (bisik hati kita).
Namun, mungkin kejadian lain pernah terjadi pada kita.
Seusai Misa, baru saja tak lama berselang kita menyalami satu sama lain dalam situasi 'Salam Damai'...
Di tempat parkir, berebutan dan saling memaki untuk mengeluarkan mobil dari tempat parkir.
Ke mana damai dan kasih yang baru saja kita terima sepanjang Ekaristi tadi?
Sungguh membingungkan, bukan?
Betapa indahnya, jika kita tidak hanya mengimani Kekatolikan kita...
Terlebih lagi, menunjukkannya dalam tindakan nyata.
Segala teori yang kita baca, kita dengar, kita ketahui...
Akan hanya tinggal teori belaka, jika tindakan keseharian kita tidak menunjukkan bahwa kita adalah pengikut Kristus.
Untuk sempurna, mungkin tidak mudah.
Namun, semoga ada niatan kuat untuk secara berproses menuju ke arah keselarasan antara iman, perkataan, dan perbuatan.
Semoga!
(-fon-)
Saudara-saudara! Apa gunanya orang berkata, "Saya orang yang percaya", kalau ia tidak menunjukkannya dengan perbuatannya? Dapatkah iman semacam itu menyelamatkannya?
--- Yakobus 2:14
Sunday, April 26, 2015
TODAY, 27 April: Tampak Hebat
Tampak Hebat
Banyak dari kita, terkadang termasuk diri saya sendiri dalam beberapa hal, inginnya terlihat hebat oleh orang lain.
Inginnya dikagumi, dipuji, dianggap 'kuat' dan berkuasa.
Itulah yang terjadi pada keseharian kita di dunia ini.
Namun, sebagai pengikut Kristus, kita tahu...
Bahwa kehebatan yang terlalu akan membawa kita kepada kesombongan.
Lalu adanya kecenderungan melupakan Dia, Sang Pemilik Segala.
Terkadang pula kita tidak sadar, bahwa semua yang ada di diri kita hanyalah titipan saja.
Di hadirat-Nya, kita tak perlu bermegah diri.
Namun, hendaknya kita mempersembahkan diri kita-apa adanya.
Segala keunggulan yang diberikan-Nya, kita ucapkan syukur dan terima kasih.
Untuk segala kelemahan, kita belajar menerima dan memperbaiki.
Bukankah justru kuasa-Nya menjadi sempurna di dalam kelemahan kita?
Tak perlu mati-matian untuk tampak hebat.
Karena hanya DIA yang paling dahsyat.
(-fon-)
Tetapi jawab Tuhan kepadaku: "Cukuplah kasih karunia-Ku bagimu, sebab justru dalam kelemahanlah kuasa-Ku menjadi sempurna." Sebab itu terlebih suka aku bermegah atas kelemahanku, supaya kuasa Kristus turun menaungi aku.
--- 2 Korintus 12:9
Banyak dari kita, terkadang termasuk diri saya sendiri dalam beberapa hal, inginnya terlihat hebat oleh orang lain.
Inginnya dikagumi, dipuji, dianggap 'kuat' dan berkuasa.
Itulah yang terjadi pada keseharian kita di dunia ini.
Namun, sebagai pengikut Kristus, kita tahu...
Bahwa kehebatan yang terlalu akan membawa kita kepada kesombongan.
Lalu adanya kecenderungan melupakan Dia, Sang Pemilik Segala.
Terkadang pula kita tidak sadar, bahwa semua yang ada di diri kita hanyalah titipan saja.
Di hadirat-Nya, kita tak perlu bermegah diri.
Namun, hendaknya kita mempersembahkan diri kita-apa adanya.
Segala keunggulan yang diberikan-Nya, kita ucapkan syukur dan terima kasih.
Untuk segala kelemahan, kita belajar menerima dan memperbaiki.
Bukankah justru kuasa-Nya menjadi sempurna di dalam kelemahan kita?
Tak perlu mati-matian untuk tampak hebat.
Karena hanya DIA yang paling dahsyat.
(-fon-)
Tetapi jawab Tuhan kepadaku: "Cukuplah kasih karunia-Ku bagimu, sebab justru dalam kelemahanlah kuasa-Ku menjadi sempurna." Sebab itu terlebih suka aku bermegah atas kelemahanku, supaya kuasa Kristus turun menaungi aku.
--- 2 Korintus 12:9
TODAY, 26 April: Kelegaan
Kelegaan
Setiap orang pastinya bercita-cita untuk hidup bahagia.
Tak ada duka, lara, apalagi air mata.
Namun, seperti kita semua ketahui dan sadari...
Betapa hidup itu tak pernah menjanjikan hari-hari yang senantiasa ceria...
Tak jarang, kita harus menghadapi malam-malam yang penuh kedukaan bercampur kegelisahan...
Sebagaimana yang tercantum di dalam Mazmur 6 berikut:
Lesu aku karena mengeluh; setiap malam aku menggenangi tempat tidurku, dengan air mataku aku membanjiri ranjangku.
--- Mazmur 6:6
Sulit untuk percaya bahwa Allah peduli pada kita, jika kita sedang mengalami hal-hal yang buruk dan menyedihkan.
Namun, janji-Nya selalu ditepati-Nya.
Dia akan memberi kelegaan kepada kita, asalkan kita datang kepada-Nya.
Serahkan semua beban berat yang kita pikul.
Segala permasalahan yang memenuhi kepala kita...
Percaya bahwa malam-malam penuh air mata itu takkan berlalu sia-sia.
Tuhan tak pernah tidur, Dia melihat semuanya.
Dengan iman kita melangkah bersama-Nya.
Kembali mempercayai arahan-Nya.
Semoga sukacita dan damai menghiasi hari-hari kita.
(-fon-)
Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu.
--- Matius 11:28
Setiap orang pastinya bercita-cita untuk hidup bahagia.
Tak ada duka, lara, apalagi air mata.
Namun, seperti kita semua ketahui dan sadari...
Betapa hidup itu tak pernah menjanjikan hari-hari yang senantiasa ceria...
Tak jarang, kita harus menghadapi malam-malam yang penuh kedukaan bercampur kegelisahan...
Sebagaimana yang tercantum di dalam Mazmur 6 berikut:
Lesu aku karena mengeluh; setiap malam aku menggenangi tempat tidurku, dengan air mataku aku membanjiri ranjangku.
--- Mazmur 6:6
Sulit untuk percaya bahwa Allah peduli pada kita, jika kita sedang mengalami hal-hal yang buruk dan menyedihkan.
Namun, janji-Nya selalu ditepati-Nya.
Dia akan memberi kelegaan kepada kita, asalkan kita datang kepada-Nya.
Serahkan semua beban berat yang kita pikul.
Segala permasalahan yang memenuhi kepala kita...
Percaya bahwa malam-malam penuh air mata itu takkan berlalu sia-sia.
Tuhan tak pernah tidur, Dia melihat semuanya.
Dengan iman kita melangkah bersama-Nya.
Kembali mempercayai arahan-Nya.
Semoga sukacita dan damai menghiasi hari-hari kita.
(-fon-)
Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu.
--- Matius 11:28
Saturday, April 25, 2015
TODAY, 25 April: Dancing in the Rain
Dancing in the Rain
Suatu sore sekitar pukul 2.30, langit mendadak gelap.
Tak lama kemudian hujan turun dengan derasnya, diiringi petir dan guruh yang berselang-seling memamerkan kekuatannya.
Anak kami yang kedua, masih belum pulang sekolah.
Dia masih berada di bus sekolah yang membawanya dalam perjalanan pulang.
Jujur, saya agak kuatir.
Karena dia pada dasarnya sangat tidak suka dengan suara-suara keras yang menggelegar, ditambah kilatan petir yang pastinya akan menakutkan buat dia.
Setibanya dia, langsung saya tanyakan dengan nada kuatir.
" Apa kamu baik-baik saja?"
Jawabannya agak mencengangkan, " Yes, Mommy. We're having a rain party. We're dancing in the rain!"
Jawaban itu sungguh melegakan saya.
Saya pun teringat kata-kata bijak yang tentunya pernah kita baca:
"Life is not about waiting for the storm to pass, but learning to dance in the rain."
Memang tergantung dari sudut pandang mana yang kita pakai.
Kita bisa mengkhawatirkan segala sesuatunya saat menunggu badai berlalu.
Tetapi, kita juga bisa menari di dalam hujan.
Menikmati rintik-rintik yang turun dan turut bersukacita di dalamnya.
Semoga hujan badai kehidupan mampu membuahkan hasil-hasil yang positif di dalam hidup kita.
Bersama Tuhan, kita pasti bisa melewati semuanya.
(-fon-)
Sebab seperti hujan dan salju turun dari langit dan tidak kembali ke situ, melainkan mengairi bumi, membuatnya subur dan menumbuhkan tumbuh-tumbuhan, memberikan benih kepada penabur dan roti kepada orang yang mau makan...
--- Yesaya 55:10
Suatu sore sekitar pukul 2.30, langit mendadak gelap.
Tak lama kemudian hujan turun dengan derasnya, diiringi petir dan guruh yang berselang-seling memamerkan kekuatannya.
Anak kami yang kedua, masih belum pulang sekolah.
Dia masih berada di bus sekolah yang membawanya dalam perjalanan pulang.
Jujur, saya agak kuatir.
Karena dia pada dasarnya sangat tidak suka dengan suara-suara keras yang menggelegar, ditambah kilatan petir yang pastinya akan menakutkan buat dia.
Setibanya dia, langsung saya tanyakan dengan nada kuatir.
" Apa kamu baik-baik saja?"
Jawabannya agak mencengangkan, " Yes, Mommy. We're having a rain party. We're dancing in the rain!"
Jawaban itu sungguh melegakan saya.
Saya pun teringat kata-kata bijak yang tentunya pernah kita baca:
"Life is not about waiting for the storm to pass, but learning to dance in the rain."
Memang tergantung dari sudut pandang mana yang kita pakai.
Kita bisa mengkhawatirkan segala sesuatunya saat menunggu badai berlalu.
Tetapi, kita juga bisa menari di dalam hujan.
Menikmati rintik-rintik yang turun dan turut bersukacita di dalamnya.
Semoga hujan badai kehidupan mampu membuahkan hasil-hasil yang positif di dalam hidup kita.
Bersama Tuhan, kita pasti bisa melewati semuanya.
(-fon-)
Sebab seperti hujan dan salju turun dari langit dan tidak kembali ke situ, melainkan mengairi bumi, membuatnya subur dan menumbuhkan tumbuh-tumbuhan, memberikan benih kepada penabur dan roti kepada orang yang mau makan...
--- Yesaya 55:10
Thursday, April 23, 2015
TODAY, 24 April : Dengan Segenap Hati
Dengan Segenap Hati
Dari ajang semifinal Asia's Got Talent (AGT) minggu lalu, saya menyaksikan penampilan Nitish Bharti asal India yang menggambar dengan indahnya di atas pasir yang dijadikan kanvasnya.
'Sand Art' begitu mereka menyebutnya.
Nitish menjadi begitu menarik bagi saya, sebagai seseorang yang mengejar apa yang diinginkan oleh hati terdalamnya dan mengerjakannya dengan segenap hati.
Nitish berlatar-belakang seorang Profesor Matematika, meninggalkan pekerjaannya untuk kemudian mengejar apa yang kita sebut dengan 'passion' di bidang 'sand art' ini.
Mungkin di dalam hati kita, terdapat sebuah kerinduan untuk melakukan apa yang begitu kita inginkan.
Sesuatu yang mungkin sama sekali berbeda dengan latar belakang pendidikan atau pekerjaan yang kita tekuni.
Seperti Nitish Bharti, kita pun bisa melakukannya.
Mungkin sulit, mungkin harus keluar dari zona nyaman atau 'comfort zone' kita.
Jika ada kerinduan yang mendalam dan tak pernah lepas dari pikiran dan hati kita, tidak ada salahnya juga untuk mencoba.
Yang terpenting adalah melakukan segala sesuatunya dengan segenap hati bagi Tuhan.
Dan, jika waktu-Nya tiba dan sesuai rencana-Nya, segala sesuatu akan dimungkinkan dan jalan seolah dibukakan.
Persiapan bertemu dengan kesempatan, di dalam perencanaan Allah, akan menjadi sesuatu yang indah dan luar biasa.
Jangan ragu memaksimalkan talenta yang Tuhan titipkan pada kita!
(-fon-)
Apapun juga yang kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap hatimu seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia.
--- Kolose 3:23
Dari ajang semifinal Asia's Got Talent (AGT) minggu lalu, saya menyaksikan penampilan Nitish Bharti asal India yang menggambar dengan indahnya di atas pasir yang dijadikan kanvasnya.
'Sand Art' begitu mereka menyebutnya.
Nitish menjadi begitu menarik bagi saya, sebagai seseorang yang mengejar apa yang diinginkan oleh hati terdalamnya dan mengerjakannya dengan segenap hati.
Nitish berlatar-belakang seorang Profesor Matematika, meninggalkan pekerjaannya untuk kemudian mengejar apa yang kita sebut dengan 'passion' di bidang 'sand art' ini.
Mungkin di dalam hati kita, terdapat sebuah kerinduan untuk melakukan apa yang begitu kita inginkan.
Sesuatu yang mungkin sama sekali berbeda dengan latar belakang pendidikan atau pekerjaan yang kita tekuni.
Seperti Nitish Bharti, kita pun bisa melakukannya.
Mungkin sulit, mungkin harus keluar dari zona nyaman atau 'comfort zone' kita.
Jika ada kerinduan yang mendalam dan tak pernah lepas dari pikiran dan hati kita, tidak ada salahnya juga untuk mencoba.
Yang terpenting adalah melakukan segala sesuatunya dengan segenap hati bagi Tuhan.
Dan, jika waktu-Nya tiba dan sesuai rencana-Nya, segala sesuatu akan dimungkinkan dan jalan seolah dibukakan.
Persiapan bertemu dengan kesempatan, di dalam perencanaan Allah, akan menjadi sesuatu yang indah dan luar biasa.
Jangan ragu memaksimalkan talenta yang Tuhan titipkan pada kita!
(-fon-)
Apapun juga yang kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap hatimu seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia.
--- Kolose 3:23
Wednesday, April 22, 2015
TODAY, 23 April: Dalam Kasih
Dalam Kasih
Dalam setiap kegiatan yang dipercayakan...
Mari lakukan dalam kasih...
Dalam setiap pekerjaan...
Lakukanlah dalam kasih...
Dalam setiap keadaan...
Sedapat mungkin memilih tindakan kasih...
Jika rasanya tidak selalu memungkinkan...
Mohon kekuatan dari Sang Sumber Kasih Sejati...
Allah adalah kasih.
Mari terus belajar untuk saling mengasihi.
Itulah yang berkenan bagi-Nya.
(-fon-)
Lakukanlah segala pekerjaanmu dalam kasih!
--- 1 Korintus 16:14
Dalam setiap kegiatan yang dipercayakan...
Mari lakukan dalam kasih...
Dalam setiap pekerjaan...
Lakukanlah dalam kasih...
Dalam setiap keadaan...
Sedapat mungkin memilih tindakan kasih...
Jika rasanya tidak selalu memungkinkan...
Mohon kekuatan dari Sang Sumber Kasih Sejati...
Allah adalah kasih.
Mari terus belajar untuk saling mengasihi.
Itulah yang berkenan bagi-Nya.
(-fon-)
Lakukanlah segala pekerjaanmu dalam kasih!
--- 1 Korintus 16:14
Tuesday, April 21, 2015
TODAY, 22 April: 'Males Banget!'
'Males Banget!'
Dalam Bahasa sehari-hari, kita cukup familiar dengan istilah ini.
Ketika melihat seseorang yang tidak atau kurang kita sukai, otomatis komentar yang timbul, "Males banget kalo ketemu dia."
Atau komentar-komentar senada, yang serupa tapi tak sama, yang intinya adanya rasa enggan untuk bertemu ataupun berbicara dengan orang yang kurang kita sukai-entah apa pun alasannya.
Memang, jika kita yang bilang demikian, tidak akan terlalu terasa.
Apabila ucapan itu ditujukan bagi kita dan terdengar oleh kita, bagaimana perasaan kita?
Jika kehadiran kita hanyalah mendatangkan keengganan daripada kesuka-citaan, kira-kira bagaimana reaksi kita?
Senantiasa saya selalu suka dengan kata introspeksi diri.
Tidak ada manusia yang sempurna.
Mungkin ada kekurangan dari pihak kita yang harus kita perbaiki.
Namun, sekali lagi kita ingat bahwa kita tidak bisa menyenangkan semua pihak (semua orang).
Dalam pergaulan dan persahabatan, juga cocok-cocokan.
Terkadang 'klop', terkadang tidak semulus yang kita kira.
Menjadi penting juga untuk senantiasa memeriksa batin kita.
Menyelidiki hati kita...
Untuk senantiasa menuju kepada kemuliaan Allah dan menebarkan kasih bagi sesama.
Dan jangan pernah lupa bahwa apa pun kata orang, apa pun kecaman dunia atas kita, kita tetap berharga di mata-Nya.
Jangan pula terlalu sering mencela kekurangan orang, seolah kita sendiri yang sempurna.
Karena hanya Tuhanlah yang Sempurna.
(-fon-)
Engkau berharga di mata-Ku, Aku menghargai dan mengasihi engkau.
--- Yesaya 43:4a
Dalam Bahasa sehari-hari, kita cukup familiar dengan istilah ini.
Ketika melihat seseorang yang tidak atau kurang kita sukai, otomatis komentar yang timbul, "Males banget kalo ketemu dia."
Atau komentar-komentar senada, yang serupa tapi tak sama, yang intinya adanya rasa enggan untuk bertemu ataupun berbicara dengan orang yang kurang kita sukai-entah apa pun alasannya.
Memang, jika kita yang bilang demikian, tidak akan terlalu terasa.
Apabila ucapan itu ditujukan bagi kita dan terdengar oleh kita, bagaimana perasaan kita?
Jika kehadiran kita hanyalah mendatangkan keengganan daripada kesuka-citaan, kira-kira bagaimana reaksi kita?
Senantiasa saya selalu suka dengan kata introspeksi diri.
Tidak ada manusia yang sempurna.
Mungkin ada kekurangan dari pihak kita yang harus kita perbaiki.
Namun, sekali lagi kita ingat bahwa kita tidak bisa menyenangkan semua pihak (semua orang).
Dalam pergaulan dan persahabatan, juga cocok-cocokan.
Terkadang 'klop', terkadang tidak semulus yang kita kira.
Menjadi penting juga untuk senantiasa memeriksa batin kita.
Menyelidiki hati kita...
Untuk senantiasa menuju kepada kemuliaan Allah dan menebarkan kasih bagi sesama.
Dan jangan pernah lupa bahwa apa pun kata orang, apa pun kecaman dunia atas kita, kita tetap berharga di mata-Nya.
Jangan pula terlalu sering mencela kekurangan orang, seolah kita sendiri yang sempurna.
Karena hanya Tuhanlah yang Sempurna.
(-fon-)
Engkau berharga di mata-Ku, Aku menghargai dan mengasihi engkau.
--- Yesaya 43:4a
Monday, April 20, 2015
TODAY, 21 April: Catatan di Hari Kartini
Catatan di Hari Kartini
Hari ini adalah Hari Kartini yang kita peringati di Indonesia.
Hari spesial bagi kaum wanita.
Sebagai seorang Ibu dan mendedikasikan sepenuh waktu bagi perkembangan anak-anak kami, saya sungguh mensyukuri peranan ini.
Juga tak kalah pentingnya, dalam menjalani peranan sebagai seorang Istri, saya senantiasa mengingat ayat dari Amsal berikut ini:
Kemolekan adalah bohong dan kecantikan adalah sia-sia, tetapi isteri yang takut akan TUHAN dipuji-puji.
--- Amsal 31:30
Betapa pentingnya untuk tetap hidup di dalam ketaatan kepada Allah.
Kecantikan fisik akan memudar seiring berjalannya waktu, namun kecantikan batin di dalam Dia tetap ada jika kita terus mengikuti jalan-Nya.
Dan bagi kita kaum Kristiani, khususnya penganut Katolik, patut berbangga atas Bunda Yesus, Bunda Gereja- Bunda Maria sendiri.
Dengan iman dan keikhlasan luar biasa, Bunda Maria berani berseru:
Kata Maria: "Sesungguhnya aku ini adalah hamba Tuhan; jadilah padaku menurut perkataanmu itu ."
--- Lukas 1:38
Selamat merayakan Hari Kartini, wahai para wanita Indonesia...
Semoga para wanita Katolik pun senantiasa mencontoh teladan Bunda Maria-yang dengan sepenuh hati selalu berserah kepada kehendak Allah.
(-fon-)
Hari ini adalah Hari Kartini yang kita peringati di Indonesia.
Hari spesial bagi kaum wanita.
Sebagai seorang Ibu dan mendedikasikan sepenuh waktu bagi perkembangan anak-anak kami, saya sungguh mensyukuri peranan ini.
Juga tak kalah pentingnya, dalam menjalani peranan sebagai seorang Istri, saya senantiasa mengingat ayat dari Amsal berikut ini:
Kemolekan adalah bohong dan kecantikan adalah sia-sia, tetapi isteri yang takut akan TUHAN dipuji-puji.
--- Amsal 31:30
Betapa pentingnya untuk tetap hidup di dalam ketaatan kepada Allah.
Kecantikan fisik akan memudar seiring berjalannya waktu, namun kecantikan batin di dalam Dia tetap ada jika kita terus mengikuti jalan-Nya.
Dan bagi kita kaum Kristiani, khususnya penganut Katolik, patut berbangga atas Bunda Yesus, Bunda Gereja- Bunda Maria sendiri.
Dengan iman dan keikhlasan luar biasa, Bunda Maria berani berseru:
Kata Maria: "Sesungguhnya aku ini adalah hamba Tuhan; jadilah padaku menurut perkataanmu itu ."
--- Lukas 1:38
Selamat merayakan Hari Kartini, wahai para wanita Indonesia...
Semoga para wanita Katolik pun senantiasa mencontoh teladan Bunda Maria-yang dengan sepenuh hati selalu berserah kepada kehendak Allah.
(-fon-)
TODAY, 20 April: PHK
PHK
Semasa bekerja di Jakarta sebagai seorang 'stockbroker' atau pialang saham, saya pernah terkena imbas PHK (Putus Hubungan Kerja) dari kantor tempat saya bekerja.
Selama 4 bulan, saya harus berjuang hidup hanya dari tabungan, karena tidak ada penghasilan dari gaji tetap yang setiap bulan saya terima.
Walaupun mengerti bahwa kejadian PHK itu terjadi karena tengah resesi ekonomi, namun
pengalaman itu sungguh berbekas di hati saya.
Puji Tuhan, pada bulan ke-5, saya diterima bekerja di perusahaan sekuritas lainnya, sehingga saat itu saya pun bisa kembali bekerja.
Bagi anak muda dan mereka yang berjiwa muda:), PHK bisa juga berarti Putus Hubungan Kekasih.
Kisah cinta yang terjalin indah dan keinginan untuk bersama selamanya, hancur berantakan karena satu-dua-atau banyak masalah yang terjadi di dalam relasi itu dan tak jarang menyisakan frustrasi, depresi, serta sakit hati...
Jika merenungkan kejadian PHK dari kantor, saya pun merenungkan kasih Allah yang tak kunjung putus.
Tak sedetik pun Dia memikirkan untuk memutus hubungan dengan kita...
Malahan kita yang terkadang kurang tahu diri, sedikit-sedikit marah, ngambek, dan memutuskan tidak mau lagi berdoa atau ke Gereja (pemutusan hubungan secara sepihak dengan-Nya), dikarenakan permintaan kita tak terpenuhi atau kekecewaan yang mendalam...
Tuhan selalu peduli dan mengasihi kita.
Tak berkesudahan kasih setia-Nya.
Tak habis-habisnya ramat-Nya...
Bersyukur, tak pernah ada kata PHK dari Dia. (PHK-Putus Hubungan Kasih dari Dia).
Mari belajar untuk menyadari betapa indah dan dalamnya kasih Tuhan kepada kita.
Mari pula introspeksi diri, jika kita terlalu sering mengeluh dan kecewa kepada-Nya.
Mari belajar ikhlas untuk menerima rancangan-Nya dalam hidup kita...
Semoga hari-hari kita dilimpahi damai sejahtera karena keyakinan yang tak tergoyahkan bahwa Allah senantiasa setia.
Sekarang dan selama-lamanya!
(-fon-)
Tak berkesudahan kasih setia TUHAN, tak habis-habisnya rahmat-Nya, 3:23selalu baru tiap pagi; besar kesetiaan-Mu!
--- Ratapan 3:22-23
Semasa bekerja di Jakarta sebagai seorang 'stockbroker' atau pialang saham, saya pernah terkena imbas PHK (Putus Hubungan Kerja) dari kantor tempat saya bekerja.
Selama 4 bulan, saya harus berjuang hidup hanya dari tabungan, karena tidak ada penghasilan dari gaji tetap yang setiap bulan saya terima.
Walaupun mengerti bahwa kejadian PHK itu terjadi karena tengah resesi ekonomi, namun
pengalaman itu sungguh berbekas di hati saya.
Puji Tuhan, pada bulan ke-5, saya diterima bekerja di perusahaan sekuritas lainnya, sehingga saat itu saya pun bisa kembali bekerja.
Bagi anak muda dan mereka yang berjiwa muda:), PHK bisa juga berarti Putus Hubungan Kekasih.
Kisah cinta yang terjalin indah dan keinginan untuk bersama selamanya, hancur berantakan karena satu-dua-atau banyak masalah yang terjadi di dalam relasi itu dan tak jarang menyisakan frustrasi, depresi, serta sakit hati...
Jika merenungkan kejadian PHK dari kantor, saya pun merenungkan kasih Allah yang tak kunjung putus.
Tak sedetik pun Dia memikirkan untuk memutus hubungan dengan kita...
Malahan kita yang terkadang kurang tahu diri, sedikit-sedikit marah, ngambek, dan memutuskan tidak mau lagi berdoa atau ke Gereja (pemutusan hubungan secara sepihak dengan-Nya), dikarenakan permintaan kita tak terpenuhi atau kekecewaan yang mendalam...
Tuhan selalu peduli dan mengasihi kita.
Tak berkesudahan kasih setia-Nya.
Tak habis-habisnya ramat-Nya...
Bersyukur, tak pernah ada kata PHK dari Dia. (PHK-Putus Hubungan Kasih dari Dia).
Mari belajar untuk menyadari betapa indah dan dalamnya kasih Tuhan kepada kita.
Mari pula introspeksi diri, jika kita terlalu sering mengeluh dan kecewa kepada-Nya.
Mari belajar ikhlas untuk menerima rancangan-Nya dalam hidup kita...
Semoga hari-hari kita dilimpahi damai sejahtera karena keyakinan yang tak tergoyahkan bahwa Allah senantiasa setia.
Sekarang dan selama-lamanya!
(-fon-)
Tak berkesudahan kasih setia TUHAN, tak habis-habisnya rahmat-Nya, 3:23selalu baru tiap pagi; besar kesetiaan-Mu!
--- Ratapan 3:22-23
Sunday, April 19, 2015
TODAY, 19: Allah Mengenal Hati Kita
Allah Mengenal Hati Kita
Dalam berelasi dengan sesama, di dalam persahabatan, pastinya kita pernah mengalami hal-hal yang disebutkan sebagai 'Anyway Poem' oleh beberapa website yang dipopulerkan oleh Bunda Teresa sebagai berikut:
People are often unreasonable, illogical and self centered;
Forgive them anyway.
If you are kind, people may accuse you of selfish, ulterior motives;
Be kind anyway.
If you are successful, you will win some false friends and some true enemies;
Succeed anyway.
If you are honest and frank, people may cheat you;
Be honest and frank anyway.
What you spend years building, someone could destroy overnight;
Build anyway.
If you find serenity and happiness, they may be jealous;
Be happy anyway.
The good you do today, people will often forget tomorrow;
Do good anyway.
Give the world the best you have, and it may never be enough;
Give the world the best you've got anyway.
You see, in the final analysis, it is between you and your God;
It was never between you and them anyway.
(Mother Teresa)
Intinya, jangan berhenti menebarkan kebaikan...
Terus berusaha mengampuni, walaupun kita terlukai secara mendalam...
Karena pada akhirnya, ini hanyalah antara kita dengan Tuhan, bukan dengan mereka...
Dan Allah mengenal hati kita, itu yang paling penting dan sungguh melegakan...
Penghakiman dari sesama terkadang terasa begitu berat, namun setelah mengingat kasih Allah, sungguh kita akan dimampukan untuk menjalani kehidupan ini dengan kekuatan yang berasal dari-Nya saja.
(-fon-)
Dan Allah, yang mengenal hati manusia, telah menyatakan kehendak-Nya untuk menerima mereka, sebab Ia mengaruniakan Roh Kudus juga kepada mereka sama seperti kepada kita...
--- Kis 15:8
Saturday, April 18, 2015
TODAY, 18 April: Di Mana Ada Kemauan, Di Situ Ada Jalan
Di Mana Ada Kemauan, Di Situ Ada Jalan
Peribahasa ini begitu sering kita dengar.
Jika kita menoleh ke belakang, kilas balik kehidupan kita, pastinya kita satu atau dua kali pernah mengalaminya sendiri.
Misalkan, kita merasa tidak bisa akan suatu hal di dalam pekerjaan, pelayanan, atau sekolah... Bahkan dalam bidang apa saja...
Lalu, bermodalkan tekad yang kuat untuk berusaha belajar, jalan seolah terbuka bagi kita.
Dalam iman, kita tetap meyakini bahwa ada Tuhan yang campur tangan dalam setiap kejadian di kehidupan kita.
Tak ada sesuatu yang mustahil.
Allah akan buka jalan, saat seolah tiada jalan.
Yang terpenting bagi kita, terus berusaha.
Tetap berdoa...
Tetap memberikan yang terbaik senantiasa...
Dan tetap menjaga jalan kita tetap berada di rel-Nya, seperti yang terdapat di dalam Kitab Amsal berikut ini:
Aku mengikuti jalan keadilan, aku melangkah di jalan kejujuran.
--- Amsal 8:20
Semoga demikian adanya.
(-fon-)
Peribahasa ini begitu sering kita dengar.
Jika kita menoleh ke belakang, kilas balik kehidupan kita, pastinya kita satu atau dua kali pernah mengalaminya sendiri.
Misalkan, kita merasa tidak bisa akan suatu hal di dalam pekerjaan, pelayanan, atau sekolah... Bahkan dalam bidang apa saja...
Lalu, bermodalkan tekad yang kuat untuk berusaha belajar, jalan seolah terbuka bagi kita.
Dalam iman, kita tetap meyakini bahwa ada Tuhan yang campur tangan dalam setiap kejadian di kehidupan kita.
Tak ada sesuatu yang mustahil.
Allah akan buka jalan, saat seolah tiada jalan.
Yang terpenting bagi kita, terus berusaha.
Tetap berdoa...
Tetap memberikan yang terbaik senantiasa...
Dan tetap menjaga jalan kita tetap berada di rel-Nya, seperti yang terdapat di dalam Kitab Amsal berikut ini:
Aku mengikuti jalan keadilan, aku melangkah di jalan kejujuran.
--- Amsal 8:20
Semoga demikian adanya.
(-fon-)
Thursday, April 16, 2015
TODAY, 17 April: Gracias!
Gracias!
Kemarin, saat bepergian dengan naik taksi, Si Pengemudi bercerita banyak kepada saya.
Beliau sudah 20 tahun bekerja sebagai Sopir Taksi dan kini beliau berusia 63 tahun.
Banyak hal tentang syukur yang dibagikannya kepada saya.
Di Singapura, saat semakin banyak orang menjadi individualistis dan semakin mementingkan materi, saya melihat ada sesuatu yang berbeda dari Bapak ini.
Beliau mengatakan, beliau merasa cukup dan bersyukur untuk penghasilannya, meskipun hanya seorang Sopir Taksi.
Beliau bilang, ada orang makan $300 untuk sekali makan, namun beliau makan $3 pun kenyang juga.
Yang terpenting badan sehat, hati tenang, dan bisa melakukan hal-hal yang kita inginkan, sesuai dengan skala penghasilan yang kita miliki.
Pagi, ini saya melihat beberapa renungan Henry Nouwen yang selalu menginspirasi.
Ada yang menarik dari beberapa email yang saya terima. Salah satunya saya bagikan di sini:
Everything that is, is given by the God of love. All is grace. Light and water, shelter and food, work and free time, children, parents and grandparents, birth and death - it is all given to us. Why? So that we can say gracias, thanks: to God, thanks to each other, thanks to all and everyone.
- Henri J.M. Nouwen,
Gracias! A Latin American Journal
Segala sesuatu yang kita miliki adalah karunia-Nya.
Kemampuan untuk bersyukur dan berterima kasih, akan membawa kita kepada tuntunan damai sejahtera yang tak terpengaruh oleh dunia yang semakin materialistis, individualistis, dan memuja kemewahan/kemapanan.
Mari belajar bersyukur untuk apa yang Dia berikan kepada kita.
Selalu ada hal baik yang bisa disyukuri, jika kita memandangnya dengan kacamata positif di dalam iman dan pengharapan kepada Allah.
Gracias! Thanks be to God, thanks to each other, thanks to all and everyone!
(-fon-)
Syukur kepada Allah karena karunia-Nya yang tak terkatakan itu!
--- 2 Korintus 9:15
Wednesday, April 15, 2015
TODAY, 16 April: Hidup Benar di Hadapan Allah
Hidup Benar di Hadapan Allah
Miris rasanya membaca berita-berita belakangan ini.
Semisal adanya brownies ganja yang diketemukan baru-baru ini, membuat kita pun menjadi kuatir dan prihatin.
Sungguh, tidak mudah mempertahankan kemurnian hati, di tengah dunia yang makin bengkok ini...
Namun, sebagai pengikut Kristus, hendaknya kita mempertahankan hidup benar di hadapan Allah.
Jauhkanlah diri dari apa yang tercantum dalam Kitab Efesus 4 sebagai berikut:
Sebab itu kukatakan dan kutegaskan ini kepadamu di dalam Tuhan: Jangan hidup lagi sama seperti orang-orang yang tidak mengenal Allah dengan pikirannya yang sia-sia 4:18 dan pengertiannya yang gelap, jauh dari hidup persekutuan dengan Allah, karena kebodohan yang ada di dalam mereka dan karena kedegilan hati mereka. 4:19Perasaan mereka telah tumpul, sehingga mereka menyerahkan diri kepada hawa nafsu dan mengerjakan dengan serakah segala macam kecemaran.
--- Efesus 4:17-19
Semoga perasaan kita tetap tajam, tidak tumpul oleh hawa nafsu dan kecemaran.
Jangan sampai kita menjalankan segala sesuatu atas nama uang, tanpa memikirkan akibatnya bagi orang lain.
Terangi hati kami dengan terang Roh Kudus-Mu ya, Allah.
Semoga persembahan hidup kami ini berkenan di mata-Mu.
(-fon-)
Miris rasanya membaca berita-berita belakangan ini.
Semisal adanya brownies ganja yang diketemukan baru-baru ini, membuat kita pun menjadi kuatir dan prihatin.
Sungguh, tidak mudah mempertahankan kemurnian hati, di tengah dunia yang makin bengkok ini...
Namun, sebagai pengikut Kristus, hendaknya kita mempertahankan hidup benar di hadapan Allah.
Jauhkanlah diri dari apa yang tercantum dalam Kitab Efesus 4 sebagai berikut:
Sebab itu kukatakan dan kutegaskan ini kepadamu di dalam Tuhan: Jangan hidup lagi sama seperti orang-orang yang tidak mengenal Allah dengan pikirannya yang sia-sia 4:18 dan pengertiannya yang gelap, jauh dari hidup persekutuan dengan Allah, karena kebodohan yang ada di dalam mereka dan karena kedegilan hati mereka. 4:19Perasaan mereka telah tumpul, sehingga mereka menyerahkan diri kepada hawa nafsu dan mengerjakan dengan serakah segala macam kecemaran.
--- Efesus 4:17-19
Semoga perasaan kita tetap tajam, tidak tumpul oleh hawa nafsu dan kecemaran.
Jangan sampai kita menjalankan segala sesuatu atas nama uang, tanpa memikirkan akibatnya bagi orang lain.
Terangi hati kami dengan terang Roh Kudus-Mu ya, Allah.
Semoga persembahan hidup kami ini berkenan di mata-Mu.
(-fon-)
Tuesday, April 14, 2015
TODAY, 15 April: Anger Management
Anger Management
Pada tahun 2003, ada sebuah film yang cukup menarik perhatian yang berjudul Anger Management.
Tokoh utamanya Dave (David) Buznik diperankan oleh Adam Sandler, memiliki permasalahan dalam mengkomunikasikan kemarahan, sehingga harus menghadiri sesi terapi untuk belajar mengendalikan amarahnya.
Marah, sebetulnya adalah salah satu ekspresi yang wajar yang pastinya pernah terjadi dalam kehidupan kita.
Yang menjadi masalah adalah bila kita yang ditunggangi oleh kemarahan kita dan bukannya kita yang mengendalikannya.
Efek kemarahan, seperti yang sering kita baca di surat kabar dan tonton di berita-berita televisi, dapat memicu seseorang melakukan hal-hal negatif yang terkadang membahayakan orang lain atau dirinya sendiri.
Mari kita berdoa kepada Allah.
Memohon agar kita dimampukan untuk mengendalikan kemarahan kita...
Semoga Roh Kudus membimbing kita untuk meninggalkan panas hati kita dan mengarahkannya kepada sesuatu yang positif - yang berkenan di hadapan Allah.
(-fon-)
Berhentilah marah dan tinggalkanlah panas hati itu, jangan marah, itu hanya membawa kepada kejahatan.
--- Mazmur 37:8
Pada tahun 2003, ada sebuah film yang cukup menarik perhatian yang berjudul Anger Management.
Tokoh utamanya Dave (David) Buznik diperankan oleh Adam Sandler, memiliki permasalahan dalam mengkomunikasikan kemarahan, sehingga harus menghadiri sesi terapi untuk belajar mengendalikan amarahnya.
Marah, sebetulnya adalah salah satu ekspresi yang wajar yang pastinya pernah terjadi dalam kehidupan kita.
Yang menjadi masalah adalah bila kita yang ditunggangi oleh kemarahan kita dan bukannya kita yang mengendalikannya.
Efek kemarahan, seperti yang sering kita baca di surat kabar dan tonton di berita-berita televisi, dapat memicu seseorang melakukan hal-hal negatif yang terkadang membahayakan orang lain atau dirinya sendiri.
Mari kita berdoa kepada Allah.
Memohon agar kita dimampukan untuk mengendalikan kemarahan kita...
Semoga Roh Kudus membimbing kita untuk meninggalkan panas hati kita dan mengarahkannya kepada sesuatu yang positif - yang berkenan di hadapan Allah.
(-fon-)
Berhentilah marah dan tinggalkanlah panas hati itu, jangan marah, itu hanya membawa kepada kejahatan.
--- Mazmur 37:8
Monday, April 13, 2015
TODAY, 14 April - Dua Sisi
Dua Sisi
Drama Korea Hyde, Jekyll, Me sudah berakhir masa tayangnya per tanggal 26 Maret yang lalu.
Meskipun rating drama ini tidak begitu tinggi, rata-rata hanya 5%, saya tetap menyaksikannya sampai selesai.
Tokoh Seo Jin, anak 'chaebol' (konglomerat Korea) yang memiliki taman hiburan semacam Disneyland yang bernama Wonder Land punya kepribadian ganda karena kejadian penculikan dirinya di masa kecil yang berakibat panjang. Bukan hanya trauma, namun Seo Jin juga punya tokoh lain di hidupnya yang mucul saat detak jantungnya mencapai 150 yaitu Robin.
Hyde-sisi jahat. Jekyll-sisi baik.
Mungkin jika itu dikatakan terlalu ekstrim, kita pribadi punya dua kubu di dalam hati ini, biarpun kita tidak berkepribadian ganda.
Ada satu sisi yang senantiasa percaya dan berharap kepada Allah dan ingin senantiasa demikian...
Namun, ada juga sisi yang mempertanyakan Allah, seperti ayat di Yohanes 20:25 ini dalam pribadi Tomas sebagai berikut:
Maka kata murid-murid yang lain itu kepadanya: "Kami telah melihat Tuhan!" Tetapi Tomas berkata kepada mereka: "Sebelum aku melihat bekas paku pada tangan-Nya dan sebelum aku mencucukkan jariku ke dalam bekas paku itu dan mencucukkan tanganku ke dalam lambung-Nya, sekali-kali aku tidak akan percaya."
---- Yohanes 20:25
Murid-murid Yesus pada saat itu memiliki kesempatan untuk membuktikan secara nyata.
Saat ini, kita tidak punya kesempatan untuk itu, namun itu bukan berarti mengurangi keimanan kita...
Dari dua kubu pertahanan kita, saya tetap berharap sisi baik yang akan memenangkannya.
Mohon tuntunan Roh Kudus agar kita tetap memilih melakukan kehendak Allah, meskipun itu tidak mudah...
Dan tidak mengikuti keinginan diri pribadi, keinginan daging, yang menjauhkan kita dari-Nya...
Mari terus kita ingat:
Karena keinginan daging adalah maut, tetapi keinginan Roh adalah hidup dan damai sejahtera.
--- Roma 8:6
Bersama bimbingan Roh Kudus, mari kita setia dalam mengikut Tuhan dan memenuhi hidup kita dengan damai sejahtera.
(-fon-)
Drama Korea Hyde, Jekyll, Me sudah berakhir masa tayangnya per tanggal 26 Maret yang lalu.
Meskipun rating drama ini tidak begitu tinggi, rata-rata hanya 5%, saya tetap menyaksikannya sampai selesai.
Tokoh Seo Jin, anak 'chaebol' (konglomerat Korea) yang memiliki taman hiburan semacam Disneyland yang bernama Wonder Land punya kepribadian ganda karena kejadian penculikan dirinya di masa kecil yang berakibat panjang. Bukan hanya trauma, namun Seo Jin juga punya tokoh lain di hidupnya yang mucul saat detak jantungnya mencapai 150 yaitu Robin.
Hyde-sisi jahat. Jekyll-sisi baik.
Mungkin jika itu dikatakan terlalu ekstrim, kita pribadi punya dua kubu di dalam hati ini, biarpun kita tidak berkepribadian ganda.
Ada satu sisi yang senantiasa percaya dan berharap kepada Allah dan ingin senantiasa demikian...
Namun, ada juga sisi yang mempertanyakan Allah, seperti ayat di Yohanes 20:25 ini dalam pribadi Tomas sebagai berikut:
Maka kata murid-murid yang lain itu kepadanya: "Kami telah melihat Tuhan!" Tetapi Tomas berkata kepada mereka: "Sebelum aku melihat bekas paku pada tangan-Nya dan sebelum aku mencucukkan jariku ke dalam bekas paku itu dan mencucukkan tanganku ke dalam lambung-Nya, sekali-kali aku tidak akan percaya."
---- Yohanes 20:25
Murid-murid Yesus pada saat itu memiliki kesempatan untuk membuktikan secara nyata.
Saat ini, kita tidak punya kesempatan untuk itu, namun itu bukan berarti mengurangi keimanan kita...
Dari dua kubu pertahanan kita, saya tetap berharap sisi baik yang akan memenangkannya.
Mohon tuntunan Roh Kudus agar kita tetap memilih melakukan kehendak Allah, meskipun itu tidak mudah...
Dan tidak mengikuti keinginan diri pribadi, keinginan daging, yang menjauhkan kita dari-Nya...
Mari terus kita ingat:
Karena keinginan daging adalah maut, tetapi keinginan Roh adalah hidup dan damai sejahtera.
--- Roma 8:6
Bersama bimbingan Roh Kudus, mari kita setia dalam mengikut Tuhan dan memenuhi hidup kita dengan damai sejahtera.
(-fon-)
TODAY, 13 April: Through the Rain
Through the Rain
I can make it through the rain
I can stand up once again
On my own and I know
That I'm strong enough to mend
And every time I feel afraid
I hold tighter to my faith
And I live one more day
And I make it through the rain
(Lirik lagu Through the Rain-Mariah Carey)
Ada sebuah lagu yang dari dulu sampai sekarang tetap saya sukai...
Liriknya yang menguatkan, terutama di saat tengah mengalami 'hujan badai' kehidupan ini...
Mariah Carey dan Through the Rain-nya sering bergema di telinga saya, ketika saya menulis...
Mengingatkan saya pribadi, betapa hidup itu tak terlepas dari masalah...
Seindah apa pun kehidupan yang ditampilkan seseorang di media sosial semisal Instagram, Path, atau Facebook, tentunya dia punya sisi yang tidak ditampilkan di sana.
Tidak ada kehidupan yang sempurna, hanya rumput tetangga yang (seringnya) kelihatan lebih hijau dan lebih subur belaka.
Masalah pasti ada.
Mari belajar untuk mengandalkan Tuhan, di dalam iman kita kepada-Nya...
Dan kita akan dimampukan menembusi hujan badai kehidupan itu bersama Tuhan.
Amin!
(-fon-)
Diberkatilah orang yang mengandalkan TUHAN, yang menaruh harapannya pada TUHAN! 17:8 Ia akan seperti pohon yang ditanam di tepi air, yang merambatkan akar-akarnya ke tepi batang air, dan yang tidak mengalami datangnya panas terik, yang daunnya tetap hijau, yang tidak kuatir dalam tahun kering, dan yang tidak berhenti menghasilkan buah.
--- Yeremia 17:7-8
I can make it through the rain
I can stand up once again
On my own and I know
That I'm strong enough to mend
And every time I feel afraid
I hold tighter to my faith
And I live one more day
And I make it through the rain
(Lirik lagu Through the Rain-Mariah Carey)
Ada sebuah lagu yang dari dulu sampai sekarang tetap saya sukai...
Liriknya yang menguatkan, terutama di saat tengah mengalami 'hujan badai' kehidupan ini...
Mariah Carey dan Through the Rain-nya sering bergema di telinga saya, ketika saya menulis...
Mengingatkan saya pribadi, betapa hidup itu tak terlepas dari masalah...
Seindah apa pun kehidupan yang ditampilkan seseorang di media sosial semisal Instagram, Path, atau Facebook, tentunya dia punya sisi yang tidak ditampilkan di sana.
Tidak ada kehidupan yang sempurna, hanya rumput tetangga yang (seringnya) kelihatan lebih hijau dan lebih subur belaka.
Masalah pasti ada.
Mari belajar untuk mengandalkan Tuhan, di dalam iman kita kepada-Nya...
Dan kita akan dimampukan menembusi hujan badai kehidupan itu bersama Tuhan.
Amin!
(-fon-)
Diberkatilah orang yang mengandalkan TUHAN, yang menaruh harapannya pada TUHAN! 17:8 Ia akan seperti pohon yang ditanam di tepi air, yang merambatkan akar-akarnya ke tepi batang air, dan yang tidak mengalami datangnya panas terik, yang daunnya tetap hijau, yang tidak kuatir dalam tahun kering, dan yang tidak berhenti menghasilkan buah.
--- Yeremia 17:7-8
Sunday, April 12, 2015
TODAY, 12 April : Goodness and Love
Goodness and Love
Hari ini, rasanya ayat ini bergema di hati dan pikiranku...
Goodness and love will follow me all the days of my life...
Kebaikan dan kasih akan mengikuti aku seumur hidupku...
Biarkan aku berdiam dalam rumah-Mu, ya Tuhan...
Merasakan indahnya kasih-Mu...
Menikmati kebaikan-Mu yang tak henti sepanjang masa...
Izinkan aku melihat segalanya itu...
Bukalah mata hatiku, ya Allahku...
Sungguh aku berbahagia dan bersyukur atas segala kemurahan hati-Mu di hidupku...
Dan biarlah ini semua menjadi doa dan pujian bagi kita...
Allah sungguh baik. Dia amat baik!
(-fon-)
Surely your goodness and love will follow me all the days of my life, and I will dwell in the house of the LORD forever.
--- Psalm 23:6
Kebajikan dan kemurahan belaka akan mengikuti aku, seumur hidupku; dan aku akan diam dalam rumah TUHAN sepanjang masa.
--- Mazmur 23:6
TODAY, 11 April: Dalam Genggaman Tangan Kasih-Nya...
Dalam Genggaman Tangan Kasih-Nya...
Jika ada satu, dua, tiga, bahkan seratus kegagalan yang pernah kita alami sepanjang hidup ini...
Ketika kita harus terjatuh ke dalam lembah kekelaman, yang tak pernah kita tahu kapan akan ada terang yang kembali muncul di hidup kita...
Ketika kita harus menghadapi kekecewaan karena kenyataan yang menyimpang terlalu jauh dari perencanaan...
Mari berbalik kepada Tuhan...
Tuhan mampu menopang kita semua untuk berdiri tegar...
Tak peduli berapa banyak pelajaran kehidupan yang harus kita lalui...
Mungkin kita pun akan mengalami kegagalan lagi dan lagi...
Namun, dengan kasih Tuhan yang menguatkan kita...
Mari melangkah bersama-Nya...
Berdiri tegar menghadapi segala badai kehidupan...
Dalam genggaman tangan kasih-Nya...
(-fon-)
Waktu aku berpikir bahwa aku akan jatuh, kasih-Mu, TUHAN, membuat aku berdiri kukuh.
--- Mazmur 94:18
Thursday, April 9, 2015
TODAY, 10 April - Saling Mengasihi
Saling Mengasihi
Pastinya kita semua pernah nonton film Kungfu.
Rata-rata, film tersebut dimulai dengan kejadian yang menyedihkan.
Entah ayahnya, gurunya, atau keluarganya dibunuh oleh seseorang.
Untuk kemudian Si Aktor berlatih keras, mencari guru yang baik (ingat dengan kata-kata,
" Teacher, Teacher, teach me Kungfu:)).
Lalu, menjadi mahir dan membalaskan dendam.
Intinya, adanya kebencian yang mendalam. Dendam.
Lalu, keinginan untuk membalas dendam dan menang pada akhirnya.
Mari kita teliti diri kita masing-masing.
Apakah ada rasa sakit hati yang mendalam?
Apakah ada kebencian yang sulit dikendalikan?
Apa ada keinginan kuat untuk membalas dendam?
Apakah kesemuanya itu membuat kita dalam kondisi seperti yang terdapat dalam Mazmur berikut ini:
Sebab hidupku habis dalam duka dan tahun-tahun umurku dalam keluh kesah; kekuatanku merosot karena sengsaraku, dan tulang-tulangku menjadi lemah.
--- Mazmur 31:10
Namun, mari membuat perbedaan sebagai murid-murid Kristus.
Mari belajar dan berupaya sekuat tenaga untuk menjadi sembuh di dalam diri kita sendiri.
Pengampunan, sesungguhnya bermanfaat besar bagi pribadi yang mengampuni...
Dengan demikian dia dibebaskan dari sakit hati berkepanjangan dan beroleh damai sejahtera.
Mari belajar mengampuni.
Ketika kita pikir kita tak sanggup, mohon Roh Kudus membimbing kita..
Serahkan seluruh sakit hati itu kepada-Nya...
Dia akan mengumpulkan kepingan hati kita yang berserakan dan merekatkannya kembali dengan cinta-Nya.
(-fon-)
Dengan demikian semua orang akan tahu, bahwa kamu adalah murid-murid-Ku , yaitu jikalau kamu saling mengasihi.
--- Yohanes 13:35
Pastinya kita semua pernah nonton film Kungfu.
Rata-rata, film tersebut dimulai dengan kejadian yang menyedihkan.
Entah ayahnya, gurunya, atau keluarganya dibunuh oleh seseorang.
Untuk kemudian Si Aktor berlatih keras, mencari guru yang baik (ingat dengan kata-kata,
" Teacher, Teacher, teach me Kungfu:)).
Lalu, menjadi mahir dan membalaskan dendam.
Intinya, adanya kebencian yang mendalam. Dendam.
Lalu, keinginan untuk membalas dendam dan menang pada akhirnya.
Mari kita teliti diri kita masing-masing.
Apakah ada rasa sakit hati yang mendalam?
Apakah ada kebencian yang sulit dikendalikan?
Apa ada keinginan kuat untuk membalas dendam?
Apakah kesemuanya itu membuat kita dalam kondisi seperti yang terdapat dalam Mazmur berikut ini:
Sebab hidupku habis dalam duka dan tahun-tahun umurku dalam keluh kesah; kekuatanku merosot karena sengsaraku, dan tulang-tulangku menjadi lemah.
--- Mazmur 31:10
Namun, mari membuat perbedaan sebagai murid-murid Kristus.
Mari belajar dan berupaya sekuat tenaga untuk menjadi sembuh di dalam diri kita sendiri.
Pengampunan, sesungguhnya bermanfaat besar bagi pribadi yang mengampuni...
Dengan demikian dia dibebaskan dari sakit hati berkepanjangan dan beroleh damai sejahtera.
Mari belajar mengampuni.
Ketika kita pikir kita tak sanggup, mohon Roh Kudus membimbing kita..
Serahkan seluruh sakit hati itu kepada-Nya...
Dia akan mengumpulkan kepingan hati kita yang berserakan dan merekatkannya kembali dengan cinta-Nya.
(-fon-)
Dengan demikian semua orang akan tahu, bahwa kamu adalah murid-murid-Ku , yaitu jikalau kamu saling mengasihi.
--- Yohanes 13:35
Wednesday, April 8, 2015
TODAY, April 09: Menjaga Ucapan
Menjaga Ucapan
Ada rasa yang mengganggu di hati ini, ketika membaca banyak komentar kebencian yang diungkapkan kepada selebriti atau orang-orang tertentu di sosial media.
Memang kebebasan itu begitu menyenangkan, namun hendaknya kita juga setidaknya menjaga ucapan kita-baik di dunia nyata maupun lewat tulisan di dunia maya-agar tidak membuat orang lain hancur hatinya...
'Lovers' dan 'haters', begitu banyak orang menyebut dirinya.
Instagram, Facebook, Twitter, Path, dan media sosial lainnya, membuat yang tidak kenal seolah menjadi kenal dekat dengan publik figur atau Sang Idola.
Sopan-santun yang terkenal ada di Indonesia itu, lalu mendadak meluap entah ke mana...
Berganti dengan 'cyber-bullying', yang mengecam habis-habisan orang yang tidak bersesuaian dengan dirinya...
Ayat dari 1 Petrus 3 ini mengingatkan kita, jika mau melihat hari-hari baik, hendaknya mampu menjaga lidah dan bibir kita terhadap ucapan yang jahat atau yang menipu...
Semoga kita, anak-anak Allah, dimampukan untuk mengendalikan diri dengan baik untuk menjaga ucapan kita...
Selalu berusaha menempatkan diri di posisi orang yang kita hina, jika kita yang dikecam begitu rupa, apa kita akan bahagia?
Semoga kita mampu menjaga ucapan kita...
Selalu berusaha menyebarkan kasih dan bukan bibit-bibit kebencian.
Semoga.
(-fon-)
Siapa yang mau mencintai hidup dan mau melihat hari-hari baik, ia harus menjaga lidahnya terhadap yang jahat dan bibirnya terhadap ucapan-ucapan yang menipu.
--- 1 Petrus 3:10
Ada rasa yang mengganggu di hati ini, ketika membaca banyak komentar kebencian yang diungkapkan kepada selebriti atau orang-orang tertentu di sosial media.
Memang kebebasan itu begitu menyenangkan, namun hendaknya kita juga setidaknya menjaga ucapan kita-baik di dunia nyata maupun lewat tulisan di dunia maya-agar tidak membuat orang lain hancur hatinya...
'Lovers' dan 'haters', begitu banyak orang menyebut dirinya.
Instagram, Facebook, Twitter, Path, dan media sosial lainnya, membuat yang tidak kenal seolah menjadi kenal dekat dengan publik figur atau Sang Idola.
Sopan-santun yang terkenal ada di Indonesia itu, lalu mendadak meluap entah ke mana...
Berganti dengan 'cyber-bullying', yang mengecam habis-habisan orang yang tidak bersesuaian dengan dirinya...
Ayat dari 1 Petrus 3 ini mengingatkan kita, jika mau melihat hari-hari baik, hendaknya mampu menjaga lidah dan bibir kita terhadap ucapan yang jahat atau yang menipu...
Semoga kita, anak-anak Allah, dimampukan untuk mengendalikan diri dengan baik untuk menjaga ucapan kita...
Selalu berusaha menempatkan diri di posisi orang yang kita hina, jika kita yang dikecam begitu rupa, apa kita akan bahagia?
Semoga kita mampu menjaga ucapan kita...
Selalu berusaha menyebarkan kasih dan bukan bibit-bibit kebencian.
Semoga.
(-fon-)
Siapa yang mau mencintai hidup dan mau melihat hari-hari baik, ia harus menjaga lidahnya terhadap yang jahat dan bibirnya terhadap ucapan-ucapan yang menipu.
--- 1 Petrus 3:10
Tuesday, April 7, 2015
TODAY, 8 April: Suci Hati
Suci Hati
I shall keep the silence of my heart with greater care, so that in the silence of my heart I hear His words of comfort, and from the fullness of my heart I comfort Jesus in the distressing disguise of the poor. For in the silence and purity of the heart God speaks.
(In the Heart of the World- Mother Teresa)
Dalam keheningan di hati, kita bisa mendengar suara-Nya...
Dalam kepenuhan hatiku, aku menyenangkan Yesus yang menyapa melalui orang-orang yang menderita...
Dalam keheningan dan sucinya hati, Tuhan berbicara.
Terjemahan bebas ini merupakan terjemahan dari apa yang tengah saya baca dari sebuah buku tentang Bunda Teresa berjudul In the Heart of the World.
Tuhan, kami mohon agar Engkau membimbing kami untuk tetap menjaga sucinya hati kami...
Di sanalah kami bisa mendengar suara-Mu...
Dari hati nurani kami yang terdalam, kami sungguh ingin masuk ke keheningan itu...
Saat hanya Engkau yang meraja di antara segala kebisingan dunia ini...
Bimbinglah kami, ajarlah kami, bantulah kami, Tuhan...
Terima kasih. Amin.
(-fon-)
Berbahagialah orang yang suci hatinya, karena mereka akan melihat Allah.
--- Matius 5:8
I shall keep the silence of my heart with greater care, so that in the silence of my heart I hear His words of comfort, and from the fullness of my heart I comfort Jesus in the distressing disguise of the poor. For in the silence and purity of the heart God speaks.
(In the Heart of the World- Mother Teresa)
Dalam keheningan di hati, kita bisa mendengar suara-Nya...
Dalam kepenuhan hatiku, aku menyenangkan Yesus yang menyapa melalui orang-orang yang menderita...
Dalam keheningan dan sucinya hati, Tuhan berbicara.
Terjemahan bebas ini merupakan terjemahan dari apa yang tengah saya baca dari sebuah buku tentang Bunda Teresa berjudul In the Heart of the World.
Tuhan, kami mohon agar Engkau membimbing kami untuk tetap menjaga sucinya hati kami...
Di sanalah kami bisa mendengar suara-Mu...
Dari hati nurani kami yang terdalam, kami sungguh ingin masuk ke keheningan itu...
Saat hanya Engkau yang meraja di antara segala kebisingan dunia ini...
Bimbinglah kami, ajarlah kami, bantulah kami, Tuhan...
Terima kasih. Amin.
(-fon-)
Berbahagialah orang yang suci hatinya, karena mereka akan melihat Allah.
--- Matius 5:8
Monday, April 6, 2015
TODAY, 7 April: Jalan Keselamatan
Jalan Keselamatan
Di Singapura, sudah disediakan tempat penyeberangan.
Jika tidak dengan tanda penyeberangan pejalan kaki di lampu merah, tentunya ada jembatan penyeberangan yang bagus-bersih-indah.
Masalahnya, saya paling tidak suka naik-turun tangga penyeberangan.
Meskipun kata anak kami, " It's healthy, Mommy!"
Namun, tiap kali naik-turun, saya merasa kelelahan apalagi harus membawa anak-anak menyeberang bersama.
Jika hanya menuruti kata hati, tentunya saya akan hanya menjalani jalan yang saya suka.
Karena tidak ada pilihan, mau tidak mau, saya tetap harus mengambil jalan via jembatan.
Suka atau tidak, karena itulah satu-satunya jalan yang membawa saya ke tujuan.
Saya teringat akan jalan keselamatan yang Tuhan sediakan bagi kita manusia.
Kita maunya yang enak, yang menyenangkan, yang tidak membuat capek...
Yang membahagiakan, yang bikin 'hepi' lah pokoknya...
Namun tak jarang, kejadiannya seperti yang diingatkan oleh Kitab Amsal:
Ada jalan yang disangka lurus, tetapi ujungnya menuju maut.
--- Amsal 16:25
Mari kembali menyadari...
Mengikut Tuhan, memilih jalan keselamatan-Nya, bukan perkara mudah...
Bukan melulu jalan yang kita sangka lurus, namun ujungnya maut...
Mungkin jalannya 'gak enak', melelahkan, tapi itulah yang terbaik bagi kita...
Mengikut Tuhan, tetap beriman, tetap memilih jalan keselamatan yang mungkin bukan pilihan yang kita sukai...
Namun, berujung pada kehidupan kekal bersama-Nya...
Mana yang kita pilih? Semoga kita memilih dengan bijaksana.
(-fon-)
Di Singapura, sudah disediakan tempat penyeberangan.
Jika tidak dengan tanda penyeberangan pejalan kaki di lampu merah, tentunya ada jembatan penyeberangan yang bagus-bersih-indah.
Masalahnya, saya paling tidak suka naik-turun tangga penyeberangan.
Meskipun kata anak kami, " It's healthy, Mommy!"
Namun, tiap kali naik-turun, saya merasa kelelahan apalagi harus membawa anak-anak menyeberang bersama.
Jika hanya menuruti kata hati, tentunya saya akan hanya menjalani jalan yang saya suka.
Karena tidak ada pilihan, mau tidak mau, saya tetap harus mengambil jalan via jembatan.
Suka atau tidak, karena itulah satu-satunya jalan yang membawa saya ke tujuan.
Saya teringat akan jalan keselamatan yang Tuhan sediakan bagi kita manusia.
Kita maunya yang enak, yang menyenangkan, yang tidak membuat capek...
Yang membahagiakan, yang bikin 'hepi' lah pokoknya...
Namun tak jarang, kejadiannya seperti yang diingatkan oleh Kitab Amsal:
Ada jalan yang disangka lurus, tetapi ujungnya menuju maut.
--- Amsal 16:25
Mari kembali menyadari...
Mengikut Tuhan, memilih jalan keselamatan-Nya, bukan perkara mudah...
Bukan melulu jalan yang kita sangka lurus, namun ujungnya maut...
Mungkin jalannya 'gak enak', melelahkan, tapi itulah yang terbaik bagi kita...
Mengikut Tuhan, tetap beriman, tetap memilih jalan keselamatan yang mungkin bukan pilihan yang kita sukai...
Namun, berujung pada kehidupan kekal bersama-Nya...
Mana yang kita pilih? Semoga kita memilih dengan bijaksana.
(-fon-)
Sunday, April 5, 2015
TODAY, 6 April: Oh...
Oh...
Kemarin kami sekeluarga menyaksikan film animasi Home dengan tokoh utama makhluk luar angkasa Boov bernama Oh.
Oh selalu dihindari oleh teman-temannya.
Setiap dia datang dan mengucap salam, semua akan menghindar dan berseru, " Oh!"
Singkat cerita, dari seorang yang dihindari, pada akhirnya dia bisa menjelma menjadi seorang pahlawan bagi planetnya...
Untuk kemudian dipilih menjadi leader (pemimpin) bagi mereka..
Menyaksikan Oh di film tersebut, membuat saya pun berpikir...
Banyak dari kita pun menerima penolakan dari sekitar kita...
Tak jarang, beberapa orang (semoga tidak banyak, ya) menghindari kita, tanpa kita tahu alasannya.
Mungkin bila kita introspeksi diri, ada kesalahan di pihak kita, untuk itu mari berbenah diri untuk lebih baik...
Namun, jika memang tidak ada alasan...
Hanya kebencian tanpa sebab, bahkan alasan yang tidak masuk akal dan seolah dibuat-buat...
Mari tetap memberikan yang terbaik, tetap mengasihi, walaupun mungkin kita dipandang remeh, dihina, bahkan dijadikan bahan olok-olok...
Saat dunia melihat rupa, Tuhan melihat hati kita...
Dan agaknya kita pun tak perlu menjelaskan segala sesuatunya kepada seluruh dunia...
Sambil berbenah diri, mari pula mengurangi penghakiman terhadap sesama...
Penghakiman yang sesungguhnya adalah hak mutlak Allah.
(-fon-)
TUHAN mengadili bangsa-bangsa. Hakimilah aku, TUHAN, apakah aku benar, dan apakah aku tulus ikhlas.
--- Mazmur 7:9
Kemarin kami sekeluarga menyaksikan film animasi Home dengan tokoh utama makhluk luar angkasa Boov bernama Oh.
Oh selalu dihindari oleh teman-temannya.
Setiap dia datang dan mengucap salam, semua akan menghindar dan berseru, " Oh!"
Singkat cerita, dari seorang yang dihindari, pada akhirnya dia bisa menjelma menjadi seorang pahlawan bagi planetnya...
Untuk kemudian dipilih menjadi leader (pemimpin) bagi mereka..
Menyaksikan Oh di film tersebut, membuat saya pun berpikir...
Banyak dari kita pun menerima penolakan dari sekitar kita...
Tak jarang, beberapa orang (semoga tidak banyak, ya) menghindari kita, tanpa kita tahu alasannya.
Mungkin bila kita introspeksi diri, ada kesalahan di pihak kita, untuk itu mari berbenah diri untuk lebih baik...
Namun, jika memang tidak ada alasan...
Hanya kebencian tanpa sebab, bahkan alasan yang tidak masuk akal dan seolah dibuat-buat...
Mari tetap memberikan yang terbaik, tetap mengasihi, walaupun mungkin kita dipandang remeh, dihina, bahkan dijadikan bahan olok-olok...
Saat dunia melihat rupa, Tuhan melihat hati kita...
Dan agaknya kita pun tak perlu menjelaskan segala sesuatunya kepada seluruh dunia...
Sambil berbenah diri, mari pula mengurangi penghakiman terhadap sesama...
Penghakiman yang sesungguhnya adalah hak mutlak Allah.
(-fon-)
TUHAN mengadili bangsa-bangsa. Hakimilah aku, TUHAN, apakah aku benar, dan apakah aku tulus ikhlas.
--- Mazmur 7:9
Subscribe to:
Posts (Atom)