Sunday, July 1, 2018

TODAY, 1 Juli: Kagum

TODAY, 1 Juli: 

Kagum

Kita terkadang mudah kagum melihat orang lain.
Entah itu karena parasnya, kepandaiannya, keahliannya, talentanya...
Atau mungkin karena kekayaannya, kebaikannya dan sebagainya...
Manusia begitu mudah menilai, lalu kemudian menjadi kagum.
Jika kagum saja masih ok.
Tetapi jika kemudian berkembang menjadi 'tergila-gila' secara berlebihan...
Misalkan terhadap seorang Selebriti, juga rasanya tidak lagi rasional...

Lukas 16:10-18 ini berbicara mengenai setia dalam perkara kecil.
Perkataan Yesus ini ditujukan kepada orang-orang Farisi yang adalah hamba uang...
Mereka pun mencemooh perkataan Yesus...
Karena mereka mengabdi kepada dua Tuan, yaitu Allah dan Mamon...
Lalu Yesus pun berkata:

Lalu Ia berkata kepada mereka: "Kamu membenarkan diri  di hadapan orang, tetapi Allah mengetahui hatimu.  Sebab apa yang dikagumi manusia, dibenci oleh Allah. 
--- Lukas 16:15

Tetapi Yesus berkata kepada mereka, "Kalianlah orang yang di hadapan orang lain kelihatan benar, tetapi Allah tahu isi hatimu. Sebab apa yang dianggap tinggi oleh manusia, dipandang rendah oleh Allah.
--- Lukas 16:15(BIS/ Bahasa Indonesia Sehari-hari)

Di hadapan orang lain, mereka kelihatan benar...
Tetapi Allah mengetahui setiap hati...

Apa yang dikagumi manusia, tidak demikian di pandangan-Nya...
Apalagi dalam era begitu trendy-nya bersosial media...
Banyak orang berlomba-lomba menunjukkan kepada lingkaran pertemanannya entah di dunia maya atau dunia nyata bahwa mereka memang layak dikagumi...

Sementara semakin banyak orang sibuk untuk dikagumi...
Mari kita memandang kepada Allah saja...
Jika ada kekaguman manusia kepada kita...
Kita syukuri dan kita persembahkan kepada Allah, sebagai Pemberi segala sesuatunya.
Pamer yang berlebihan, rasanya tak perlu...
Jika hanya melahirkan kekaguman semu...
Apakah ada artinya?

Semoga kita memang hidup benar di hadapan Allah.
Senantiasa berjuang untuk itu.
Bukan hanya untuk terlihat baik, terlihat hebat, serta ingin dikagumi...
Yang pada akhirnya takkan pernah abadi.
Semoga. Ya, semoga...
(-fon-)/ Fonny Jodikin

No comments: