Thursday, November 9, 2017

TODAY, 9 November: Naik Pitam

TODAY, 9 November: 

Naik Pitam

Pada satu waktu, mungkin kita pernah marah.
Marah besar luar biasa.
Kita naik pitam.
Kita menjerit. kita berteriak.
Kita memaki, kita menghujat.
Meluapkan emosi negatif  kita sejadi-jadinya.

Lalu, apa yang kemudian terjadi sesudahnya?
Biasanya: penyesalan muncul kemudian...

Dari lubuk hati terdalam: mengapa saya berlaku seperti itu?
Bukankah akan jauh lebih baik, jika saja saya mampu mengendalikan kemarahan itu tadi?

Kemarahan sebetulnya wajar.
Namun bagaimana tingkah laku kita sesudahnya, itu yang menjadi permasalahannya.
Alkitab mengingatkan janganlah lekas marah dalam hati, karena amarah menetap dalam dada orang yang kurang bijaksana.
Jangan pula kita menyimpan dendam, karena yang tersakiti adalah diri kita sendiri.
Dan jika suatu saat kita naik pitam, semoga kita masih bisa mengendalikannya.
Sehingga tidak terjadi hal-hal yang buruk sesudahnya.
Semoga kita diberi kebijaksanaan dalam mengendalikan kemarahan kita.
Setiap hari, berproses untuk menjadi lebih baik dalam hal ini.
Semoga hidup kita diliputi kasih Tuhan, lebih dalam lagi setiap hari.
Amin.
(-fon-)/Fonny Jodikin

Janganlah lekas-lekas marah  dalam hati, karena amarah menetap dalam dada orang bodoh.
--- Pengkhotbah 7:9

Jangan buru-buru naik pitam; hanya orang bodoh menyimpan dendam.
--- Pengkhotbah 7:9 (BIS/Bahasa Indonesia Sehari-hari)

No comments: