TODAY, 31 October:
Janganlah Jauh Dari Padaku
Ya Allah, janganlah jauh dari padaku...
Jangan biarkan aku ikut arus dunia...
Dan melupakan tangan kasih-Mu...
Ya Allah, janganlah jauh dari padaku...
Meskipun terkadang aku pernah berpaling dari-Mu...
Namun, semoga aku tetap kembali ke jalan-Mu...
Ya, Allah janganlah jauh dari padaku...
Ketika aku butuh pertolongan...
Semoga aku tetap mencari wajah-Mu...
Ya, Allah janganlah jauh dari padaku...
Kusadari kuasa-Mu luar biasa...
Perlindungan-Mu penuh atas kami semua...
Ya, Allah janganlah jauh dari pada kami...
Sekarang dan sampai akhir nanti...
Ajarilah kami tetap setia kepada-Mu dengan sepenuh hati.
(-fon-)/Fonny Jodikin
Ya Allah, janganlah jauh dari padaku! Allahku, segeralah menolong aku!
--- Mazmur 71:12
Tuesday, October 31, 2017
Monday, October 30, 2017
TODAY, 30 Oktober: Hutang
TODAY, 30 Oktober:
Hutang
Saya pernah mendengar cerita bahwa ada sekelompok orang, atas nama gaya hidup, rela berhutang demi eksis di pergaulan dan di sosial media.
Semisal: liburan mewah, pesta-pora, barang-barang bermerek...
Jika memang mampu, masih mendingan...
Tetapi jika harus eksis demi dianggap hebat, sementara sebetulnya semua dari hasil gali lobang tutup lobang melalui hutang bank, gesek kartu kredit, dan hutang kiri-kanan...
Hmmm, saya lalu berpikir: haruskah melelahkan diri untuk melakukan semuanya itu?
Alkitab mengingatkan kita untuk hidup secukupnya...
Tambahan lagi:
Janganlah kamu berhutang apa-apa kepada siapapun juga, tetapi hendaklah kamu saling mengasihi. Sebab barangsiapa mengasihi sesamanya manusia, ia sudah memenuhi hukum Taurat.
--- Roma 13:8
Jangan berhutang apa pun kepada siapa pun...
Karena baik jika kita bisa mencukupkan diri dalam segala hal...
Tentunya tidak mudah, ada keinginan juga untuk tampil dan eksis seperti orang lainnya mungkin...
Tetapi, jika harus kemudian menderita karena penghasilan sebetulnya tidak cukup dan memaksakan diri, apakah itu juga yang menjadi tujuan hidup kita?
Rasanya koq ya sayang sekali dan agaknya juga tidak perlulah sampai demikian.
Hidup tanpa hutang itu damai, tenang.
Setidaknya bisa tidur nyenyak, meskipun makan, tinggal di tempat sederhana...
Tetapi setidaknya hidup sebagaimana adanya.
Semoga kita tetap tak henti berjuang untuk hidup lebih baik, bila ada kelimpahan, bisa berbagi kepada mereka yang membutuhkan...
Namun juga tetap mensyukuri setiap berkat dari Tuhan yang sudah begitu baik kepada kita.
Semoga kita menjadi pribadi yang penuh syukur dan bebas dari ambisi untuk diterima di pergaulan karena memaksakan diri.
(-fon-)/Fonny Jodikin
Hutang
Saya pernah mendengar cerita bahwa ada sekelompok orang, atas nama gaya hidup, rela berhutang demi eksis di pergaulan dan di sosial media.
Semisal: liburan mewah, pesta-pora, barang-barang bermerek...
Jika memang mampu, masih mendingan...
Tetapi jika harus eksis demi dianggap hebat, sementara sebetulnya semua dari hasil gali lobang tutup lobang melalui hutang bank, gesek kartu kredit, dan hutang kiri-kanan...
Hmmm, saya lalu berpikir: haruskah melelahkan diri untuk melakukan semuanya itu?
Alkitab mengingatkan kita untuk hidup secukupnya...
Tambahan lagi:
Janganlah kamu berhutang apa-apa kepada siapapun juga, tetapi hendaklah kamu saling mengasihi. Sebab barangsiapa mengasihi sesamanya manusia, ia sudah memenuhi hukum Taurat.
--- Roma 13:8
Jangan berhutang apa pun kepada siapa pun...
Karena baik jika kita bisa mencukupkan diri dalam segala hal...
Tentunya tidak mudah, ada keinginan juga untuk tampil dan eksis seperti orang lainnya mungkin...
Tetapi, jika harus kemudian menderita karena penghasilan sebetulnya tidak cukup dan memaksakan diri, apakah itu juga yang menjadi tujuan hidup kita?
Rasanya koq ya sayang sekali dan agaknya juga tidak perlulah sampai demikian.
Hidup tanpa hutang itu damai, tenang.
Setidaknya bisa tidur nyenyak, meskipun makan, tinggal di tempat sederhana...
Tetapi setidaknya hidup sebagaimana adanya.
Semoga kita tetap tak henti berjuang untuk hidup lebih baik, bila ada kelimpahan, bisa berbagi kepada mereka yang membutuhkan...
Namun juga tetap mensyukuri setiap berkat dari Tuhan yang sudah begitu baik kepada kita.
Semoga kita menjadi pribadi yang penuh syukur dan bebas dari ambisi untuk diterima di pergaulan karena memaksakan diri.
(-fon-)/Fonny Jodikin
Sunday, October 29, 2017
TODAY, 29 Oktober: Bosan
TODAY, 29 Oktober:
Bosan
Fr Clifford Augustine, OFM - Pastor Paroki St. Mary of the Angels Church di Bukit Batok Singapura dalam homilinya di Misa Minggu hari ini mengungkapkan sesuatu yang agaknya pernah kita rasakan.
Mungkin kita mulai bosan dengan Tuhan, karena Tuhan tidak memberikan apa yang kita inginkan.
Dalam satu titik kehidupan kita, pasti kita pernah merasakan hal ini.
Tidak selalu kita bisa menghargai pemberian Allah, apalagi jika itu tidak sesuai dengan kebutuhan kita.
Mungkin seperti apa yang dialami Ayub, dia pun berkeluh kesah seperti dalam Ayub 10 ayat 1 berikut ini:
Aku bosan dan muak dengan hidupku, maka kucurahkan kepahitan jiwaku.
--- Ayub 10:1 (BIS/ Bahasa Indonesia Sehari-hari)
Mungkin pada suatu ketika kita mengalaminya...
Dan mungkin, suatu ketika itu adalah saat ini...
Kita merasa bosan dan muak dengan hidup ini...
Doa menjadi suatu rutinitas yang tak lagi ada maknanya...
Kita pun menjadi bimbang, harus bagaimana...
Belum lagi kepahitan yang menumpuk di jiwa...
Ah, entahlah...
Tentunya ketika mengalami hal ini, hal terbaik adalah mengakuinya.
Tak ada gunanya menyangkal diri dengan segala teori teologi ataupun pengetahuan Alkitab yang kita punya...
Namun menyerahkan segalanya kepada Allah, Yang Maha Kuasa...
Kembali mencurahkan segala isi hati kita.
"Aku bosan, Tuhan. Aku tengah muak dengan hidupku, Tuhan! Mohon bimbingan-Mu atau petunjuk-Mu sehingga setidaknya aku mulai melihat sebuah titik terang dan mendapat pengertian baru dari segala yang kualami kini."
Kita belum mampu melihat rancangan-Nya di hidup kita.
Terkadang kita seolah berada pada warna abu-abu....
Tak ada kepastian sama sekali.
Namun satu hal yang kita yakini, Tuhan peduli.
Tuhan mengasihi. Dia tahu yang terbaik bagi kita semua.
Semoga di dalam kebosanan pun, kita tidak lari dari-Nya...
Melainkan tetap berupaya melewati semuanya bersama Dia yang memegang rancangan awal sampai akhir hidup kita.
(-fon-)/Fonny Jodikin
Bosan
Fr Clifford Augustine, OFM - Pastor Paroki St. Mary of the Angels Church di Bukit Batok Singapura dalam homilinya di Misa Minggu hari ini mengungkapkan sesuatu yang agaknya pernah kita rasakan.
Mungkin kita mulai bosan dengan Tuhan, karena Tuhan tidak memberikan apa yang kita inginkan.
Dalam satu titik kehidupan kita, pasti kita pernah merasakan hal ini.
Tidak selalu kita bisa menghargai pemberian Allah, apalagi jika itu tidak sesuai dengan kebutuhan kita.
Mungkin seperti apa yang dialami Ayub, dia pun berkeluh kesah seperti dalam Ayub 10 ayat 1 berikut ini:
Aku bosan dan muak dengan hidupku, maka kucurahkan kepahitan jiwaku.
--- Ayub 10:1 (BIS/ Bahasa Indonesia Sehari-hari)
Mungkin pada suatu ketika kita mengalaminya...
Dan mungkin, suatu ketika itu adalah saat ini...
Kita merasa bosan dan muak dengan hidup ini...
Doa menjadi suatu rutinitas yang tak lagi ada maknanya...
Kita pun menjadi bimbang, harus bagaimana...
Belum lagi kepahitan yang menumpuk di jiwa...
Ah, entahlah...
Tentunya ketika mengalami hal ini, hal terbaik adalah mengakuinya.
Tak ada gunanya menyangkal diri dengan segala teori teologi ataupun pengetahuan Alkitab yang kita punya...
Namun menyerahkan segalanya kepada Allah, Yang Maha Kuasa...
Kembali mencurahkan segala isi hati kita.
"Aku bosan, Tuhan. Aku tengah muak dengan hidupku, Tuhan! Mohon bimbingan-Mu atau petunjuk-Mu sehingga setidaknya aku mulai melihat sebuah titik terang dan mendapat pengertian baru dari segala yang kualami kini."
Kita belum mampu melihat rancangan-Nya di hidup kita.
Terkadang kita seolah berada pada warna abu-abu....
Tak ada kepastian sama sekali.
Namun satu hal yang kita yakini, Tuhan peduli.
Tuhan mengasihi. Dia tahu yang terbaik bagi kita semua.
Semoga di dalam kebosanan pun, kita tidak lari dari-Nya...
Melainkan tetap berupaya melewati semuanya bersama Dia yang memegang rancangan awal sampai akhir hidup kita.
(-fon-)/Fonny Jodikin
Saturday, October 28, 2017
TODAY, 28 Oktober: Ingatlah Selalu Akan Dia
Ingatlah Selalu Akan Dia
Ketika kau kecewa...
Ketika begitu berat keadaan yang harus dilalui...
Ketika kita menjadi lemah...
Dan mungkin putus asa...
Ingatlah selalu akan Dia...
Bagaimana sengsaranya Yesus...
Yang harus menghadapi orang-orang berdosa...
Saat mereka melawan-Nya dengan sangat sengit!
Mari memandang Yesus...
Dia sungguh sebuah contoh terbaik...
Dalam hal kasih kepada manusia...
Semoga kita tetap berpengharapan dalam menjalani hidup di dunia.
(-fon-)/Fonny Jodikin
Ingatlah selalu akan Dia, yang tekun menanggung bantahan yang sehebat itu terhadap diri-Nya dari pihak orang-orang berdosa, supaya jangan kamu menjadi lemah dan putus asa.
--- Ibrani 12:3
Coba pikirkan bagaimana sengsaranya Yesus menghadapi orang-orang berdosa yang melawan-Nya dengan begitu sengit! Sebab itu janganlah berkecil hati dan putus asa.
--- Ibrani 12:3 (BIS/Bahasa Indonesia Sehari-hari)
Ketika kau kecewa...
Ketika begitu berat keadaan yang harus dilalui...
Ketika kita menjadi lemah...
Dan mungkin putus asa...
Ingatlah selalu akan Dia...
Bagaimana sengsaranya Yesus...
Yang harus menghadapi orang-orang berdosa...
Saat mereka melawan-Nya dengan sangat sengit!
Mari memandang Yesus...
Dia sungguh sebuah contoh terbaik...
Dalam hal kasih kepada manusia...
Semoga kita tetap berpengharapan dalam menjalani hidup di dunia.
(-fon-)/Fonny Jodikin
Ingatlah selalu akan Dia, yang tekun menanggung bantahan yang sehebat itu terhadap diri-Nya dari pihak orang-orang berdosa, supaya jangan kamu menjadi lemah dan putus asa.
--- Ibrani 12:3
Coba pikirkan bagaimana sengsaranya Yesus menghadapi orang-orang berdosa yang melawan-Nya dengan begitu sengit! Sebab itu janganlah berkecil hati dan putus asa.
--- Ibrani 12:3 (BIS/Bahasa Indonesia Sehari-hari)
Thursday, October 26, 2017
TODAY, 27 Oktober: Nuansa Pagi
TODAY, 27 Oktober:
Nuansa Pagi
Saat mentari mulai bersinar malu-malu...
Saat awan-awan putih kembali bermunculan dan memenuhi cakrawala baru.
Kusyukuri pagi ini.
Tuhan, selamat pagi!
Keindahan yang sempurna terlukiskan seketika.
Hadiah di pagi hari...
Satu nafas kehidupan yang sungguh berarti.
Terima kasih, Allah Bapa!
Tidak setiap hari kita diliputi kegembiraan...
Ada kalanya hari yang kita lalui, tidaklah mudah.
Namun itu hendaknya tidak mengurangi sukacita di dalam dada...
Karena kita imani Allah sungguh baik dalam segala hal di hidup kita!
Kusyukuri pagi ini dan segala nuansa yang mengiringinya.
Bersama secangkir teh hangat yang terhidang dengan aroma khasnya.
Selamat pagi, dunia!
Selamat pagi, Sahabat terkasih semua....
(-fon-)/Fonny Jodikin
Setiap pemberian yang baik dan hadiah yang sempurna datangnya dari surga, diturunkan oleh Allah, Pencipta segala terang di langit. Ialah Allah yang tidak berubah, dan tidak pula menyebabkan kegelapan apa pun.
---- Yakobus 1:17 (BIS/Bahasa Indonesia Sehari-hari)
Nuansa Pagi
Saat mentari mulai bersinar malu-malu...
Saat awan-awan putih kembali bermunculan dan memenuhi cakrawala baru.
Kusyukuri pagi ini.
Tuhan, selamat pagi!
Keindahan yang sempurna terlukiskan seketika.
Hadiah di pagi hari...
Satu nafas kehidupan yang sungguh berarti.
Terima kasih, Allah Bapa!
Tidak setiap hari kita diliputi kegembiraan...
Ada kalanya hari yang kita lalui, tidaklah mudah.
Namun itu hendaknya tidak mengurangi sukacita di dalam dada...
Karena kita imani Allah sungguh baik dalam segala hal di hidup kita!
Kusyukuri pagi ini dan segala nuansa yang mengiringinya.
Bersama secangkir teh hangat yang terhidang dengan aroma khasnya.
Selamat pagi, dunia!
Selamat pagi, Sahabat terkasih semua....
(-fon-)/Fonny Jodikin
Setiap pemberian yang baik dan hadiah yang sempurna datangnya dari surga, diturunkan oleh Allah, Pencipta segala terang di langit. Ialah Allah yang tidak berubah, dan tidak pula menyebabkan kegelapan apa pun.
---- Yakobus 1:17 (BIS/Bahasa Indonesia Sehari-hari)
TODAY, 26 Oktober: Sejauh Timur Dari Barat
TODAY, 26 Oktober:
Sejauh Timur Dari Barat
Dalam pelajaran Bahasa Indonesia, pasti kita pernah mendengar peribahasa ini:
Sekali lancung ke ujian, seumur hidup orang tak percaya.
(Sekali saja Anda mengkhianati teman/ orang lain, seumur hidup takkan lagi dipercaya).
Mungkin kita pernah melakukan kesalahan yang tak termaafkan.
Sehingga orang lain menjauh dari kita.
Kali lainnya, kita merasa terluka atas kesalahan orang lain yang seolah tak bisa kita terima.
Lalu kita pun menjauh sambil terus membawa hati yang tertoreh sepanjang perjalanan hidup kita.
Intinya urusan maaf-memaafkan ini, tidaklah semudah ucapan di bibir atau teori belaka.
Butuh banyak upaya dari kita untuk terus mengampuni, juga melibatkan Sang Kasih Sejati yaitu Allah sendiri untuk membalut luka-luka hati kita.
Tidak demikian halnya dengan Tuhan.
Ketika kita melakukan pelanggaran atau dosa...
Sejauh Timur dari Barat...
Ya, sejauh itu dibuang-Nya dosa-dosa kita!
Bukan berarti kita malah bisa dengan seenaknya berbuat dosa...
Namun, jangan sampai kita menyia-nyiakan kepercayaan dan kebaikan Allah.
Dan ketika kita melakukan kesalahan, Tuhan selalu punya ruang maaf bagi kita.
Mari, berdasarkan hal ini, kita pun berusaha menyediakan ruang maaf bagi mereka yang telah menyakiti hati kita.
Ini baik bagi diri kita juga, karena dengan mengampuni, kita pun dipenuhi damai dan sukacita.
Semoga kita berproses lebih baik dalam hal ini...
(-fon-)/Fonny Jodikin
Sejauh timur dari barat, sejauh itu dibuang-Nya dosa-dosa kita.
---- Mazmur 103:12 (BIS/Bahasa Indonesia Sehari-hari)
Sejauh Timur Dari Barat
Dalam pelajaran Bahasa Indonesia, pasti kita pernah mendengar peribahasa ini:
Sekali lancung ke ujian, seumur hidup orang tak percaya.
(Sekali saja Anda mengkhianati teman/ orang lain, seumur hidup takkan lagi dipercaya).
Mungkin kita pernah melakukan kesalahan yang tak termaafkan.
Sehingga orang lain menjauh dari kita.
Kali lainnya, kita merasa terluka atas kesalahan orang lain yang seolah tak bisa kita terima.
Lalu kita pun menjauh sambil terus membawa hati yang tertoreh sepanjang perjalanan hidup kita.
Intinya urusan maaf-memaafkan ini, tidaklah semudah ucapan di bibir atau teori belaka.
Butuh banyak upaya dari kita untuk terus mengampuni, juga melibatkan Sang Kasih Sejati yaitu Allah sendiri untuk membalut luka-luka hati kita.
Tidak demikian halnya dengan Tuhan.
Ketika kita melakukan pelanggaran atau dosa...
Sejauh Timur dari Barat...
Ya, sejauh itu dibuang-Nya dosa-dosa kita!
Bukan berarti kita malah bisa dengan seenaknya berbuat dosa...
Namun, jangan sampai kita menyia-nyiakan kepercayaan dan kebaikan Allah.
Dan ketika kita melakukan kesalahan, Tuhan selalu punya ruang maaf bagi kita.
Mari, berdasarkan hal ini, kita pun berusaha menyediakan ruang maaf bagi mereka yang telah menyakiti hati kita.
Ini baik bagi diri kita juga, karena dengan mengampuni, kita pun dipenuhi damai dan sukacita.
Semoga kita berproses lebih baik dalam hal ini...
(-fon-)/Fonny Jodikin
Sejauh timur dari barat, sejauh itu dibuang-Nya dosa-dosa kita.
---- Mazmur 103:12 (BIS/Bahasa Indonesia Sehari-hari)
Wednesday, October 25, 2017
TODAY, 25 Oktober: Mengawali Aktivitas Dengan Doa
TODAY, 25 Oktober:
Mengawali Aktivitas Dengan Doa
Hari ini saya membawa anak kami ke tempat kursus.
Hari mendung dan hujan rintik-rintik turun perlahan.
Saya memesan GrabCar Family, sebuah tipe taksi online untuk keluarga plus anak di Singapura ini.
'Uncle' atau 'Oom Pengemudi' sungguh baik dan ramah.
Kami pun ngobrol sebentar.
Dia bilang harus hati-hati, saya menimpali harus berdoa juga.
Dia mengatakan bahwa sebelum dia menjemput kami, dia sudah mengawalinya dengan doa dari tempat sebelumnya.
Saya terdiam.
Dan malam ini, saya terngiang-ngiang kembali perkataannya.
Ya memang, untuk setiap aktivitas hendaknya kita mengawalinya dengan berdoa.
Mempercayakan semuanya kepada Tuhan...
Dengan segenap hati dan iman yang kita miliki...
Kita mempercayai jalan-Nya dan rancangan-Nya di hidup kita.
Jangan bersandar kepada pengertian dan pengetahuan kita yang terbatas ini.
Tetapi jangan lupa pula berusaha dengan sekuat tenaga.
Semoga kita bisa mencontoh 'Uncle' pengemudi yang baik hati.
Yang dengan tutur kata lembut dan tenang, mengingatkan saya kembali bahwa memang doa sungguh penting di dalam hidup ini.
Mari melibatkan Tuhan di dalam hidup kita.
Yesuslah Andalan kita~
Selalu dan selamanya.
(-fon-)/Fonny Jodikin
Percayalah kepada TUHAN dengan segenap hatimu, dan janganlah bersandar kepada pengertianmu sendiri.
--- Amsal 3:5
Mengawali Aktivitas Dengan Doa
Hari ini saya membawa anak kami ke tempat kursus.
Hari mendung dan hujan rintik-rintik turun perlahan.
Saya memesan GrabCar Family, sebuah tipe taksi online untuk keluarga plus anak di Singapura ini.
'Uncle' atau 'Oom Pengemudi' sungguh baik dan ramah.
Kami pun ngobrol sebentar.
Dia bilang harus hati-hati, saya menimpali harus berdoa juga.
Dia mengatakan bahwa sebelum dia menjemput kami, dia sudah mengawalinya dengan doa dari tempat sebelumnya.
Saya terdiam.
Dan malam ini, saya terngiang-ngiang kembali perkataannya.
Ya memang, untuk setiap aktivitas hendaknya kita mengawalinya dengan berdoa.
Mempercayakan semuanya kepada Tuhan...
Dengan segenap hati dan iman yang kita miliki...
Kita mempercayai jalan-Nya dan rancangan-Nya di hidup kita.
Jangan bersandar kepada pengertian dan pengetahuan kita yang terbatas ini.
Tetapi jangan lupa pula berusaha dengan sekuat tenaga.
Semoga kita bisa mencontoh 'Uncle' pengemudi yang baik hati.
Yang dengan tutur kata lembut dan tenang, mengingatkan saya kembali bahwa memang doa sungguh penting di dalam hidup ini.
Mari melibatkan Tuhan di dalam hidup kita.
Yesuslah Andalan kita~
Selalu dan selamanya.
(-fon-)/Fonny Jodikin
Percayalah kepada TUHAN dengan segenap hatimu, dan janganlah bersandar kepada pengertianmu sendiri.
--- Amsal 3:5
Tuesday, October 24, 2017
TODAY, 24 Oktober: Melakukan Kehendak Bapa
TODAY, 24 Oktober:
Melakukan Kehendak Bapa
Kita sering mengatasnamakan Tuhan untuk hal-hal yang sebetulnya untuk kepentingan diri sendiri.
Setelah itu, mudah pula untuk menyalahkan Tuhan dan 'kabur' dari tanggung jawab yang seharusnya kita pikul.
Pada banyak kali, kita melihat orang mempergunakan ayat-ayat Kitab Suci untuk kepentingan diri atau kelompoknya...
Sehingga tafsirannya jauh melenceng dari tafsiran semula.
Sewaktu belajar di Kursus Alkitab di Jakarta, saya pernah diajak untuk mempelajari apa yang dinamakan eksegese. Melalui proses “eksegese” ini, kami diajak untuk berusaha menemukan makna dan pesan ayat-ayat Alkitab sesuai dengan tujuan penulisnya sebagai sapan firman Allah di tengah situasi hidup manusia yang berkorelasi dan beriman kepada Tuhan Allah.
Penting untuk melihat ayat sebagaimana adanya di zaman dulu, mengetahui kebiasaan-kebiasaan di kala itu, untuk tidak mengambil kesimpulan berdasarkan pemahaman atau yang lebih parah: keinginan diri kita sendiri.
Lalu menarik makna yang ada dan mengambil benang merah dengan apa yang kita alami di masa kini.
Alkitab senantiasa mengingatkan:
Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan! akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di sorga.
--- Matius 7:21
Semoga kita menjadi pribadi yang selalu berupaya melakukan kehendak Allah.
Kehendak Bapa di sorga.
Bukan melulu berseru-seru akan nama Tuhan di depan umum, mempertontonkan bahwa kita ini alim, kita hebat, kita mengutamakan Tuhan, tetapi kelakuan kita jauh dari itu.
Ini menjadi PR (Pekerjaan Rumah ) setiap kita.
Semoga kita secara berproses menjadi lebih baik hari lepas hari.
Amin..
(-fon-)/Fonny Jodikin
Monday, October 23, 2017
TODAY, 23 Oktober : Hidup Bahagia
TODAY, 23 Oktober :
Hidup Bahagia
Manusia senantiasa mencari arti kebahagiaan.
Kita pun berupaya mengejar kebahagiaan itu.
Beberapa dari kita berusaha mencarinya lewat kekayaan dan uang...
Yang jika dikumpulkan, kiranya akan membawa bahagia...
Namun setelah punya uang, malah semakin banyak masalah...
Beberapa orang lainnya berusaha mencari lewat ketenaran dan jabatan...
Setelah memiliki semuanya itu, bahagia pun tak tampak batang hidungnya...
Yang ada hanyalah keserakahan manusiawi yang ingin lebih dan lebih lagi.
Beberapa orang berpikir apa yang ditawarkan dunia mungkin bisa membawa ke jalan bahagia.
Tetapi ternyata: bahagia tak kunjung tiba...
Dalam Alkitab dari ayat Yakobus mengingatkan kita bahwa adalah suatu kebahagiaan jika kita jatuh ke dalam berbagai pencobaan.
Ini agaknya cukup kontradiktif: bahagia di dalam pencobaan?
Bagaimana mungkin? Begitu pikir kita.
Bahagia di dalam Tuhan, bisa kita katakan dipenuhi sukacita.
Sukacita di dalam pencobaan, iman kita teruji, menghasilkan ketekunan...
Biarlah ketekunan itu menghasilkan buah yang utuh dan tak kekurangan suatu apa pun.
Dan pada akhir nanti, ketika kita menoleh ke belakang...
Kita akan dapati arti sukacita...
Karena bertahan di dalam pencobaan di dalam iman kita kepada Allah.
Kita tidak menyerah, melainkan berupaya yang terbaik untuk melewati semuanya.
Bahagia, karena menyadari Allah selalu beserta kita.
Sekarang dan selama-lamanya!
(-fon-)/Fonny Jodikin
Saudara-saudaraku, anggaplah sebagai suatu kebahagiaan, apabila kamu jatuh ke dalam berbagai-bagai pencobaan, 1:3 sebab kamu tahu, bahwa ujian terhadap imanmu itu menghasilkan ketekunan. 1:4Dan biarkanlah ketekunan itu memperoleh buah yang matang, supaya kamu menjadi sempurna dan utuh dan tak kekurangan suatu apapun.
--- Yakobus 1:1-4
Hidup Bahagia
Manusia senantiasa mencari arti kebahagiaan.
Kita pun berupaya mengejar kebahagiaan itu.
Beberapa dari kita berusaha mencarinya lewat kekayaan dan uang...
Yang jika dikumpulkan, kiranya akan membawa bahagia...
Namun setelah punya uang, malah semakin banyak masalah...
Beberapa orang lainnya berusaha mencari lewat ketenaran dan jabatan...
Setelah memiliki semuanya itu, bahagia pun tak tampak batang hidungnya...
Yang ada hanyalah keserakahan manusiawi yang ingin lebih dan lebih lagi.
Beberapa orang berpikir apa yang ditawarkan dunia mungkin bisa membawa ke jalan bahagia.
Tetapi ternyata: bahagia tak kunjung tiba...
Dalam Alkitab dari ayat Yakobus mengingatkan kita bahwa adalah suatu kebahagiaan jika kita jatuh ke dalam berbagai pencobaan.
Ini agaknya cukup kontradiktif: bahagia di dalam pencobaan?
Bagaimana mungkin? Begitu pikir kita.
Bahagia di dalam Tuhan, bisa kita katakan dipenuhi sukacita.
Sukacita di dalam pencobaan, iman kita teruji, menghasilkan ketekunan...
Biarlah ketekunan itu menghasilkan buah yang utuh dan tak kekurangan suatu apa pun.
Dan pada akhir nanti, ketika kita menoleh ke belakang...
Kita akan dapati arti sukacita...
Karena bertahan di dalam pencobaan di dalam iman kita kepada Allah.
Kita tidak menyerah, melainkan berupaya yang terbaik untuk melewati semuanya.
Bahagia, karena menyadari Allah selalu beserta kita.
Sekarang dan selama-lamanya!
(-fon-)/Fonny Jodikin
Saudara-saudaraku, anggaplah sebagai suatu kebahagiaan, apabila kamu jatuh ke dalam berbagai-bagai pencobaan, 1:3 sebab kamu tahu, bahwa ujian terhadap imanmu itu menghasilkan ketekunan. 1:4Dan biarkanlah ketekunan itu memperoleh buah yang matang, supaya kamu menjadi sempurna dan utuh dan tak kekurangan suatu apapun.
--- Yakobus 1:1-4
Saturday, October 21, 2017
TODAY, 22 Oktober : Dalam Kelemahanku...
TODAY, 22 Oktober :
Dalam Kelemahanku...
Dalam kelemahanku...
Kasih-Mu menjadi sempurna...
Kuasa-Mu mengangkat kelemahan-kelemahan itu...
Dan mengisinya dengan segala yang Kauinginkan ada padaku...
Sehingga...
Tak perlu aku bermegah atas semua kebaikan yang Kaukaruniakan bagiku...
Dalam kelemahanku, kuasa Kristus menaungi aku...
Engkau mengasihiku dan itu sudah cukup bagiku...
Dalam kelemahanku....
Kuasa-Mu dinyatakan...
Kebaikan-Mu semakin terlihat jelas...
Dan dalam kelemahanku, aku semakin bersyukur atas seluruh kasih karunia-Mu di hidupku.
(-fon-)/Fonny Jodikin
Tetapi jawab Tuhan kepadaku: "Cukuplah kasih karunia-Ku bagimu, sebab justru dalam kelemahanlah kuasa-Ku menjadi sempurna." Sebab itu terlebih suka aku bermegah atas kelemahanku, supaya kuasa Kristus turun menaungi aku.
--- 2 Korintus 12:9
Tetapi Tuhan menjawab, "Aku mengasihi engkau dan itu sudah cukup untukmu; sebab kuasa-Ku justru paling kuat kalau kau dalam keadaan lemah." Itu sebabnya saya lebih senang membanggakan kelemahan-kelemahan saya, sebab apabila saya lemah, maka justru pada waktu itulah saya merasakan Kristus melindungi saya dengan kekuatan-Nya.
--- 2 Korintus 12:9 (BIS/Bahasa Indonesia Sehari-hari)
Dalam Kelemahanku...
Dalam kelemahanku...
Kasih-Mu menjadi sempurna...
Kuasa-Mu mengangkat kelemahan-kelemahan itu...
Dan mengisinya dengan segala yang Kauinginkan ada padaku...
Sehingga...
Tak perlu aku bermegah atas semua kebaikan yang Kaukaruniakan bagiku...
Dalam kelemahanku, kuasa Kristus menaungi aku...
Engkau mengasihiku dan itu sudah cukup bagiku...
Dalam kelemahanku....
Kuasa-Mu dinyatakan...
Kebaikan-Mu semakin terlihat jelas...
Dan dalam kelemahanku, aku semakin bersyukur atas seluruh kasih karunia-Mu di hidupku.
(-fon-)/Fonny Jodikin
Tetapi jawab Tuhan kepadaku: "Cukuplah kasih karunia-Ku bagimu, sebab justru dalam kelemahanlah kuasa-Ku menjadi sempurna." Sebab itu terlebih suka aku bermegah atas kelemahanku, supaya kuasa Kristus turun menaungi aku.
--- 2 Korintus 12:9
Tetapi Tuhan menjawab, "Aku mengasihi engkau dan itu sudah cukup untukmu; sebab kuasa-Ku justru paling kuat kalau kau dalam keadaan lemah." Itu sebabnya saya lebih senang membanggakan kelemahan-kelemahan saya, sebab apabila saya lemah, maka justru pada waktu itulah saya merasakan Kristus melindungi saya dengan kekuatan-Nya.
--- 2 Korintus 12:9 (BIS/Bahasa Indonesia Sehari-hari)
TODAY, 21 Oktober: Pujilah Tuhan dengan Nyanyian
TODAY, 21 Oktober:
Pujilah Tuhan dengan Nyanyian
Rasanya, jarang ada yang tidak setuju bahwa musik mempengaruhi kehidupan kita.
Ada kalanya lagu gembira, membuat kita bahagia...
Ada waktunya pula: mungkin saat galau melanda, musik yang 'melo' membuat kita menangis juga...
Kita banyak melihat perlombaan tarik suara dan berbagai ajang pencarian bakat...
Banyak pula applikasi semisal 'Spotify', 'Smule', 'YouTube', dan lainnya, mengkhususkan diri pada nyanyian dan musik pula.
Yah, memang musik dan lagu berperan besar di kehidupan kita...
Kitab Mazmur, terutama dalam Mazmur 98 ayat 4 ini mengajak kita bersorak-sorai bagi Tuhan.
Ya, seluruh bumi, mari memuji Tuhan dengan nyanyian dan sorak gembira.
Jika kita bisa bersuka cita dengan lagu-lagu dunia, mari pula memuji Tuhan dengan lagu dan hati gembira...
Terkadang, dari pengalaman pribadiku, tak selamanya kita bisa berdoa dengan sempurna.
Jauh dari itu!
Dan di saat-saat itu, lagu-lagu rohani bisa mengangkat kembali jiwa yang letih lesu dan menjadi semacam doa juga kepada Tuhan...
Mari kita lebih kreatif dalam mencari cara untuk berdoa...
Semoga kita tetap memuji Tuhan dengan segenap kekuatan kita.
Setia, sebagaimana Tuhan sudah terlebih dahulu setia kepada kita.
(-fon-)/Fonny Jodikin
Bersoraksorailah bagi TUHAN, hai seluruh bumi! Pujilah TUHAN dengan nyanyian dan sorak gembira.
--- Mazmur 98:4 (BIS/Bahasa Indonesia Sehari-hari)
Pujilah Tuhan dengan Nyanyian
Rasanya, jarang ada yang tidak setuju bahwa musik mempengaruhi kehidupan kita.
Ada kalanya lagu gembira, membuat kita bahagia...
Ada waktunya pula: mungkin saat galau melanda, musik yang 'melo' membuat kita menangis juga...
Kita banyak melihat perlombaan tarik suara dan berbagai ajang pencarian bakat...
Banyak pula applikasi semisal 'Spotify', 'Smule', 'YouTube', dan lainnya, mengkhususkan diri pada nyanyian dan musik pula.
Yah, memang musik dan lagu berperan besar di kehidupan kita...
Kitab Mazmur, terutama dalam Mazmur 98 ayat 4 ini mengajak kita bersorak-sorai bagi Tuhan.
Ya, seluruh bumi, mari memuji Tuhan dengan nyanyian dan sorak gembira.
Jika kita bisa bersuka cita dengan lagu-lagu dunia, mari pula memuji Tuhan dengan lagu dan hati gembira...
Terkadang, dari pengalaman pribadiku, tak selamanya kita bisa berdoa dengan sempurna.
Jauh dari itu!
Dan di saat-saat itu, lagu-lagu rohani bisa mengangkat kembali jiwa yang letih lesu dan menjadi semacam doa juga kepada Tuhan...
Mari kita lebih kreatif dalam mencari cara untuk berdoa...
Semoga kita tetap memuji Tuhan dengan segenap kekuatan kita.
Setia, sebagaimana Tuhan sudah terlebih dahulu setia kepada kita.
(-fon-)/Fonny Jodikin
Bersoraksorailah bagi TUHAN, hai seluruh bumi! Pujilah TUHAN dengan nyanyian dan sorak gembira.
--- Mazmur 98:4 (BIS/Bahasa Indonesia Sehari-hari)
Friday, October 20, 2017
TODAY, 20 Oktober: Melakukan Kehendak Allah
TODAY, 20 Oktober:
Melakukan Kehendak Allah
Harvey Weinstein pendiri rumah produksi Weinstein Company dituduh telah melakukan pelecehan seksual terhadap sejumlah staf perempuan selama hampir tiga dasawarsa. (Sumber: BBC.com)
Sudah beberapa waktu rasanya pemberitaan baik di Singapura, maupun di berbagai belahan dunia, termasuk di Indonesia dikejutkan dengan hal ini.
Pendiri Rumah Produksi sekaligus orang yang berhasil menelorkan karya-karya besar, Harvey Weinstein, ternyata melakukan tindak pelecehan seksual terhadap banyak artis Hollywood di masa muda mereka.
Dan tidak tanggung-tanggung, Harvey melakukan hal ini selama hampir 30 tahun.
Memang terkadang ada harga yang harus dibayar untuk jadi terkenal.
Tetapi jika itu sampai menyerahkan diri dan melakukan apa saja, tanyalah hati nurani kita: apa kita sanggup? Apa kita mau?
Kali ini, berdasarkan kasus ini jika terbukti, Harvey mempergunakan kekuasaannya untuk melecehkan para wanita.
Hal ini tentu sangat tidak bisa dibenarkan dari sisi mana pun!
Keinginan untuk jadi terkenal...
Keinginan daging...
Keinginan mata...
Keangkuhan hidup...
Itu semua bukanlah berasal dari Bapa...
Melainkan dari dunia...
Alkitab mengingatkan kita bahwa ketika dunia ini sedang lenyap dengan keinginannya...
Tetapi orang yang melakukan kehendak Allah tetap hidup selama-lamanya!
Sambil menunggu perkembangan kasus Harvey dan berharap tidak bertambah lagi korbannya...
Mari kita pun meneliti ke kedalaman hati kita masing-masing...
Mempersembahkan semua keinginan duniawi kita kepada Bapa...
Sembari memohon dukungan Roh Kudus dan bimbingan-Nya sehingga walaupun kita hidup di dunia dengan segala keduniawiannya...
Kita hidup di dalam tuntunan Roh Kudus-Nya.
Mari melakukan yang terbaik demi mewujudkan kehendak-Nya.
Semoga.
(-fon-)/Fonny Jodikin
Sebab semua yang ada di dalam dunia, yaitu keinginan daging dan keinginan mata serta keangkuhan hidup, bukanlah berasal dari Bapa, melainkan dari dunia. 2:17 Dan dunia ini sedang lenyap dengan keinginannya, tetapi orang yang melakukan kehendak Allah tetap hidup selama-lamanya.
--- 1 Yohanes 2: 17-18
Melakukan Kehendak Allah
Harvey Weinstein pendiri rumah produksi Weinstein Company dituduh telah melakukan pelecehan seksual terhadap sejumlah staf perempuan selama hampir tiga dasawarsa. (Sumber: BBC.com)
Sudah beberapa waktu rasanya pemberitaan baik di Singapura, maupun di berbagai belahan dunia, termasuk di Indonesia dikejutkan dengan hal ini.
Pendiri Rumah Produksi sekaligus orang yang berhasil menelorkan karya-karya besar, Harvey Weinstein, ternyata melakukan tindak pelecehan seksual terhadap banyak artis Hollywood di masa muda mereka.
Dan tidak tanggung-tanggung, Harvey melakukan hal ini selama hampir 30 tahun.
Memang terkadang ada harga yang harus dibayar untuk jadi terkenal.
Tetapi jika itu sampai menyerahkan diri dan melakukan apa saja, tanyalah hati nurani kita: apa kita sanggup? Apa kita mau?
Kali ini, berdasarkan kasus ini jika terbukti, Harvey mempergunakan kekuasaannya untuk melecehkan para wanita.
Hal ini tentu sangat tidak bisa dibenarkan dari sisi mana pun!
Keinginan untuk jadi terkenal...
Keinginan daging...
Keinginan mata...
Keangkuhan hidup...
Itu semua bukanlah berasal dari Bapa...
Melainkan dari dunia...
Alkitab mengingatkan kita bahwa ketika dunia ini sedang lenyap dengan keinginannya...
Tetapi orang yang melakukan kehendak Allah tetap hidup selama-lamanya!
Sambil menunggu perkembangan kasus Harvey dan berharap tidak bertambah lagi korbannya...
Mari kita pun meneliti ke kedalaman hati kita masing-masing...
Mempersembahkan semua keinginan duniawi kita kepada Bapa...
Sembari memohon dukungan Roh Kudus dan bimbingan-Nya sehingga walaupun kita hidup di dunia dengan segala keduniawiannya...
Kita hidup di dalam tuntunan Roh Kudus-Nya.
Mari melakukan yang terbaik demi mewujudkan kehendak-Nya.
Semoga.
(-fon-)/Fonny Jodikin
Sebab semua yang ada di dalam dunia, yaitu keinginan daging dan keinginan mata serta keangkuhan hidup, bukanlah berasal dari Bapa, melainkan dari dunia. 2:17 Dan dunia ini sedang lenyap dengan keinginannya, tetapi orang yang melakukan kehendak Allah tetap hidup selama-lamanya.
--- 1 Yohanes 2: 17-18
Thursday, October 19, 2017
TODAY, 19 Oktober: Teruslah Memberitakan Firman
TODAY, 19 Oktober:
Teruslah Memberitakan Firman
Tuhan berfirman kepada Paulus di dalam suatu penglihatan.
Hal ini dicatat dalam Kisah Para Rasul bab 18, yang berjudul Paulus di Korintus.
"Jangan takut! Teruslah memberitakan firman dan jangan diam!"
Hari ini, kita memiliki kebebasan untuk memilih...
Mau menyebarkan Kabar Baik dan Warta Sukacita dalam firman-Nya?
Atau malah bersibuk-sibuk menyebarkan berita-berita yang belum tentu kebenarannya.
Kita ditantang, di zaman modern dan penuh dengan kecanggihan media sosial saat ini, masihkah kita mau menyebarkan firman-Nya?
Menjadi pelaku Firman dan hidup menurut jalan kebenaran-Nya?
Jangan takut!
Teruslah memberitakan firman...
Semoga kita tetap memilih mewartakan kebaikan-Nya dan juga Kabar Baik-Nya...
Ketimbang memilih menceritakan hal-hal yang tidak seharusnya atau kurang pantas jika kita publikasikan...
Apalagi hal-hal yang tidak tentu kebenarannya.
Mari merasul dan menjadi pemberita firman-Nya dengan cara yang kita bisa lakukan.
Mungkin hanya kepada satu orang.
Mungkin hanya melalui satu kegiatan kecil namun dengan kasih yang besar.
Semoga kita terus menyebarkan kabar sukacita-Nya kepada sekitar kita.
(-fon-)/Fonny Jodikin
Pada suatu malam berfirmanlah Tuhan kepada Paulus di dalam suatu penglihatan: "Jangan takut ! Teruslah memberitakan firman dan jangan diam!
--- Kis 18:9
Teruslah Memberitakan Firman
Tuhan berfirman kepada Paulus di dalam suatu penglihatan.
Hal ini dicatat dalam Kisah Para Rasul bab 18, yang berjudul Paulus di Korintus.
"Jangan takut! Teruslah memberitakan firman dan jangan diam!"
Hari ini, kita memiliki kebebasan untuk memilih...
Mau menyebarkan Kabar Baik dan Warta Sukacita dalam firman-Nya?
Atau malah bersibuk-sibuk menyebarkan berita-berita yang belum tentu kebenarannya.
Kita ditantang, di zaman modern dan penuh dengan kecanggihan media sosial saat ini, masihkah kita mau menyebarkan firman-Nya?
Menjadi pelaku Firman dan hidup menurut jalan kebenaran-Nya?
Jangan takut!
Teruslah memberitakan firman...
Semoga kita tetap memilih mewartakan kebaikan-Nya dan juga Kabar Baik-Nya...
Ketimbang memilih menceritakan hal-hal yang tidak seharusnya atau kurang pantas jika kita publikasikan...
Apalagi hal-hal yang tidak tentu kebenarannya.
Mari merasul dan menjadi pemberita firman-Nya dengan cara yang kita bisa lakukan.
Mungkin hanya kepada satu orang.
Mungkin hanya melalui satu kegiatan kecil namun dengan kasih yang besar.
Semoga kita terus menyebarkan kabar sukacita-Nya kepada sekitar kita.
(-fon-)/Fonny Jodikin
Pada suatu malam berfirmanlah Tuhan kepada Paulus di dalam suatu penglihatan: "Jangan takut ! Teruslah memberitakan firman dan jangan diam!
--- Kis 18:9
Wednesday, October 18, 2017
TODAY, 18 Oktober: Menara Yang Kuat
TODAY, 18 Oktober:
Menara Yang Kuat
Nama Tuhan adalah menara yang kuat...
Seharusnya kita semua mencari wajah-Nya...
Keselamatan hanya datang dari-Nya saja...
Nama Tuhan, menara yang kuat...
Hidup jujur selalu dan terus fokus kepada-Nya...
Sebuah tempat yang aman akan kita dapati di dalam naungan kasih-Nya...
Nama Yesus, menara yang kuat...
Semoga kita senantiasa berpegang kepada Dia...
Mengikuti jalan-Nya sepanjang hidup kita...
Nama Yesus adalah menara yang kuat...
Di dalam Dia dan kesetiaan-Nya...
Akan kita dapati kebaikan di dalam Dia...
Mari Sahabat di dalam Kristus...
Berpeganglah hanya kepada-Nya!
(-fon-)/Fonny Jodikin
Nama TUHAN adalah menara yang kuat, ke sanalah orang benar berlari dan ia menjadi selamat.
--- Amsal 18:10
TUHAN itu seperti menara yang kuat; ke sanalah orang jujur pergi dan mendapat tempat yang aman.
--- Amsal 18:10 (BIS/ Bahasa Indonesia Sehari-hari)
Menara Yang Kuat
Nama Tuhan adalah menara yang kuat...
Seharusnya kita semua mencari wajah-Nya...
Keselamatan hanya datang dari-Nya saja...
Nama Tuhan, menara yang kuat...
Hidup jujur selalu dan terus fokus kepada-Nya...
Sebuah tempat yang aman akan kita dapati di dalam naungan kasih-Nya...
Nama Yesus, menara yang kuat...
Semoga kita senantiasa berpegang kepada Dia...
Mengikuti jalan-Nya sepanjang hidup kita...
Nama Yesus adalah menara yang kuat...
Di dalam Dia dan kesetiaan-Nya...
Akan kita dapati kebaikan di dalam Dia...
Mari Sahabat di dalam Kristus...
Berpeganglah hanya kepada-Nya!
(-fon-)/Fonny Jodikin
Nama TUHAN adalah menara yang kuat, ke sanalah orang benar berlari dan ia menjadi selamat.
--- Amsal 18:10
TUHAN itu seperti menara yang kuat; ke sanalah orang jujur pergi dan mendapat tempat yang aman.
--- Amsal 18:10 (BIS/ Bahasa Indonesia Sehari-hari)
Monday, October 16, 2017
TODAY, 17 Oktober: Berteriak dan Memaki
TODAY, 17 Oktober:
Berteriak dan Memaki
Ketika kita merasa marah, diiringi kegeraman dan kepahitan...
Yang ada mungkin setidaknya melampiaskan kemarahan itu.
Dalam edisi Bahasa Indonesia Sehari-hari dari ayat Efesus ini diungkapkan bahwa kita mungkin berteriak dan memaki.
Namun apa yang terjadi sesudah berteriak-teriak dan memaki-maki?
Apakah amarah langsung hilang seketika?
Atau malah kita bertambah kesal dan amarah itu makin menjadi-jadi?
Alkitab mengingatkan untuk menghilangkan perasaan sakit hati, dendam dan marah.
Jangan lagi berteriak-teriak dan memaki-maki.
Jangan pula ada rasa benci dan perasaan lain semacam itu.
Tentunya hal ini tidak mudah.
Teori selalu lebih mudah daripada praktik sehari-hari.
Apalagi saat berhadapan dengan keadaan yang tidak diharapkan dan membuat frustrasi.
Mungkin juga berhadapan dengan kesalahan yang sama dari orang-orang terdekat.
Kita lalu menjadi hilang sabar dan maunya marah-marah saja.
Semoga kita belajar lebih baik dalam mengendalikan diri.
Mungkin belum bisa sempurna, tetapi setidaknya kita bisa berusaha untuk lebih baik lagi.
Jauhilah tindakan berteriak dan memaki.
Mari kita hidup dalam kasih Allah yang senantiasa menaungi.
(-fon-)/Fonny Jodikin
Segala kepahitan, kegeraman, kemarahan, pertikaian dan fitnah hendaklah dibuang dari antara kamu, demikian pula segala kejahatan.
--- Efesus 4:31
Hilangkanlah segala perasaan sakit hati, dendam dan marah. Jangan lagi berteriak-teriak dan memaki-maki. Jangan lagi ada perasaan benci atau perasaan lain semacam itu.
--- Efesus 4:31 (BIS/Bahasa Indonesia Sehari-hari)
Berteriak dan Memaki
Ketika kita merasa marah, diiringi kegeraman dan kepahitan...
Yang ada mungkin setidaknya melampiaskan kemarahan itu.
Dalam edisi Bahasa Indonesia Sehari-hari dari ayat Efesus ini diungkapkan bahwa kita mungkin berteriak dan memaki.
Namun apa yang terjadi sesudah berteriak-teriak dan memaki-maki?
Apakah amarah langsung hilang seketika?
Atau malah kita bertambah kesal dan amarah itu makin menjadi-jadi?
Alkitab mengingatkan untuk menghilangkan perasaan sakit hati, dendam dan marah.
Jangan lagi berteriak-teriak dan memaki-maki.
Jangan pula ada rasa benci dan perasaan lain semacam itu.
Tentunya hal ini tidak mudah.
Teori selalu lebih mudah daripada praktik sehari-hari.
Apalagi saat berhadapan dengan keadaan yang tidak diharapkan dan membuat frustrasi.
Mungkin juga berhadapan dengan kesalahan yang sama dari orang-orang terdekat.
Kita lalu menjadi hilang sabar dan maunya marah-marah saja.
Semoga kita belajar lebih baik dalam mengendalikan diri.
Mungkin belum bisa sempurna, tetapi setidaknya kita bisa berusaha untuk lebih baik lagi.
Jauhilah tindakan berteriak dan memaki.
Mari kita hidup dalam kasih Allah yang senantiasa menaungi.
(-fon-)/Fonny Jodikin
Segala kepahitan, kegeraman, kemarahan, pertikaian dan fitnah hendaklah dibuang dari antara kamu, demikian pula segala kejahatan.
--- Efesus 4:31
Hilangkanlah segala perasaan sakit hati, dendam dan marah. Jangan lagi berteriak-teriak dan memaki-maki. Jangan lagi ada perasaan benci atau perasaan lain semacam itu.
--- Efesus 4:31 (BIS/Bahasa Indonesia Sehari-hari)
TODAY, 16 Oktober: Kuatir
TODAY, 16 Oktober:
Kuatir
Banyak hal di hidup ini membawa kita pada kekhawatiran.
Kita kuatir akan hari esok...
Kita kuatir akan masa depan...
Kita ingin kepastian dan saat menghadapi ketidakpastian kita menjadi kuatir lagi...
Mungkin kita sudah berdoa...
Sudah berusaha untuk berserah kepada Allah...
Setelah melakukan segala upaya yang bisa dipikirkan di kepala...
Namun rasa khawatir tak kunjung pergi, dia masih ada.
Terkadang dia malah meraja-lela.
Setelah berdoa, mungkin ketenangan datang sebentar...
Seusai ke Gereja, mungkin rasa itu lebih lama lagi. Damai.
Namun, saat pikiran membawa kita lagi kepada masa-masa yang mengkhawatirkan...
Kita pun dilanda rasa takut yang berlebihan.
Alkitab mengingatkan:
Siapakah di antara kamu yang karena kekuatirannya dapat menambahkan sehasta pada jalan hidupnya?
--- Lukas 12:25
Ayat ini dalam edisi Bahasa Indonesia Sehari-hari berbunyi:
Siapakah di antara kalian yang dengan kekhawatirannya dapat memperpanjang umurnya biarpun sedikit?
--- Lukas 12:25 (BIS/Bahasa Indonesia Sehari-hari)
Kekuatiran tidak akan memperpanjang hidup kita...
Tak jarang, rasa khawatir membawa kita pada malam-malam di mana kita tak bisa tidur dikarenakan dia mendominasi.
Mari membawa segala kekhawatiran di dalam benak kita...
Mempersembahkannya kepada Allah.
Kembali percaya, Bapa sudah sediakan segalanya.
Dia Allah yang peduli pada setiap umat-Nya.
(-fon-)/Fonny Jodikin
Saturday, October 14, 2017
TODAY, 15 Oktober: Kasih Setia-Mu Dibangun Untuk Selama-Lamanya
TODAY, 15 Oktober:
Kasih Setia-Mu Dibangun Untuk Selama-Lamanya
Kasih setia-Mu dibangun untuk selama-lamanya.
Kesetiaan-Mu, Tuhan...
Tegak seperti langit...
Sementara kami?
Terkadang setia, ketika keadaan baik...
Namun ada kalanya juga tidak setia, ketika keadaan kurang berpihak pada kami.
Kami mempertanyakan kepedulian-Mu pada kami.
Kami mempertanyakan kebaikan-Mu...
Kami meragukan rancangan-Mu...
Ah, banyak sekali yang terjadi saat kami kurang setia kepada-Mu...
Untuk itu, Tuhan...
Pada saat ini...
Mohon agar Engkau memperbaharui iman kami...
Sambil kami membenahi hati kami...
Mohon Engkau memberi kami hati yang baru...
Yang dibangun atas setia kepada-Mu...
Sebagaimana kasih setia-Mu dibangun untuk selama-lamanya...
Demikianlah kami mohon agar kami pun setia sampai akhir nanti kepada-Mu.
Ini doa kami.
Amin.
(-fon-)/Fonny Jodikin
Sebab kasih setia-Mu dibangun untuk selama-lamanya; kesetiaan-Mu tegak seperti langit.
--- Mazmur 89:3
Kasih Setia-Mu Dibangun Untuk Selama-Lamanya
Kasih setia-Mu dibangun untuk selama-lamanya.
Kesetiaan-Mu, Tuhan...
Tegak seperti langit...
Sementara kami?
Terkadang setia, ketika keadaan baik...
Namun ada kalanya juga tidak setia, ketika keadaan kurang berpihak pada kami.
Kami mempertanyakan kepedulian-Mu pada kami.
Kami mempertanyakan kebaikan-Mu...
Kami meragukan rancangan-Mu...
Ah, banyak sekali yang terjadi saat kami kurang setia kepada-Mu...
Untuk itu, Tuhan...
Pada saat ini...
Mohon agar Engkau memperbaharui iman kami...
Sambil kami membenahi hati kami...
Mohon Engkau memberi kami hati yang baru...
Yang dibangun atas setia kepada-Mu...
Sebagaimana kasih setia-Mu dibangun untuk selama-lamanya...
Demikianlah kami mohon agar kami pun setia sampai akhir nanti kepada-Mu.
Ini doa kami.
Amin.
(-fon-)/Fonny Jodikin
Sebab kasih setia-Mu dibangun untuk selama-lamanya; kesetiaan-Mu tegak seperti langit.
--- Mazmur 89:3
TODAY, 14 Oktober: Perhatikan Cara Hidupmu!
TODAY, 14 Oktober:
Perhatikan Cara Hidupmu!
Jadilah bijaksana!
Amsal mengingatkan kita untuk hidup bijak...
Memperhatikan dengan sungguh cara hidup kita...
Di zaman sekarang ini, banyak hal seolah sah-sah saja.
Yang dulunya dianggap tabu, sekarang mungkin dianggap hal biasa...
Namun, selama kita hidup berpegang kepada Allah dan firman-Nya...
Jangan sampai kita mengikut arus dunia semata...
Kita harus tetap mengarahkan hati dan pandangan kita kepada-Nya.
Semoga hidup ini berkenan kepada-Nya dan menyenangkan hati-Nya...
Jika hidup hanya sekadar hidup...
Apakah masih ada artinya?
Tetapi jika kita memandang keabadian di dalam Dia...
Juga saat kita harus mempertanggungjawabkan kehidupan yang sudah Dia berikan kepada kita...
Sungguh kita sudah selayaknya memperhatikan cara hidup kita...
Semoga kita terus hidup di jalan-Nya.
(-fon-)/Fonny Jodikin
Dengarkan, anakku! Jadilah bijaksana. Perhatikanlah sungguh-sungguh cara hidupmu.
--- Amsal 23:19
Perhatikan Cara Hidupmu!
Jadilah bijaksana!
Amsal mengingatkan kita untuk hidup bijak...
Memperhatikan dengan sungguh cara hidup kita...
Di zaman sekarang ini, banyak hal seolah sah-sah saja.
Yang dulunya dianggap tabu, sekarang mungkin dianggap hal biasa...
Namun, selama kita hidup berpegang kepada Allah dan firman-Nya...
Jangan sampai kita mengikut arus dunia semata...
Kita harus tetap mengarahkan hati dan pandangan kita kepada-Nya.
Semoga hidup ini berkenan kepada-Nya dan menyenangkan hati-Nya...
Jika hidup hanya sekadar hidup...
Apakah masih ada artinya?
Tetapi jika kita memandang keabadian di dalam Dia...
Juga saat kita harus mempertanggungjawabkan kehidupan yang sudah Dia berikan kepada kita...
Sungguh kita sudah selayaknya memperhatikan cara hidup kita...
Semoga kita terus hidup di jalan-Nya.
(-fon-)/Fonny Jodikin
Dengarkan, anakku! Jadilah bijaksana. Perhatikanlah sungguh-sungguh cara hidupmu.
--- Amsal 23:19
TODAY, 13 Oktober: Jangan Sampai Marah Membawa Pada Kejahatan
TODAY, 13 Oktober:
Jangan Sampai Marah Membawa Pada Kejahatan
Saya kira, pada suatu ketika kita pernah marah.
Sangat marah!
Sampai hampir kehilangan pengendalian diri.
Tetapi, mari berdoa bersama...
Bahwa kemarahan kita itu tidak berlarut-larut sehingga membawa kepada kejahatan.
Banyak kejadian yang kita baca atau dengar...
Orang-orang yang melakukan tindakan kriminal karena mereka begitu marahnya dan menyimpan kemarahan dalam jangka waktu yang lama.
Mungkin hal ini tidak mudah...
Tetapi, marilah kita berusaha untuk meninggalkan panas hati dan amarah itu...
Menenangkan diri...
Mencari cara-cara yang baik untuk melepaskan kemarahan...
Mungkin doa, saat teduh, meditasi ala Katolik dengan menyebut nama Yesus misalnya...
Jangan sampai kita melakukan hal-hal yang kemudian kita sesali di kemudian hari...
Mohon bimbingan Roh Kudus agar kita lebih peka terhadap ini semua...
Agar Roh Allah menuntun kita, melebihi kedagingan yang ada pada kita...
Semoga akhirnya kasih Allah menjadi pemenangnya...
Dan kita berhasil mengatasi kemarahan itu dan mengalihkannya menjadi sesuatu yang positif.
Semoga.
(-fon-)/Fonny Jodikin
Berhentilah marah dan tinggalkanlah panas hati itu, jangan marah, itu hanya membawa kepada kejahatan.
--- Mazmur 37:8
Jangan Sampai Marah Membawa Pada Kejahatan
Saya kira, pada suatu ketika kita pernah marah.
Sangat marah!
Sampai hampir kehilangan pengendalian diri.
Tetapi, mari berdoa bersama...
Bahwa kemarahan kita itu tidak berlarut-larut sehingga membawa kepada kejahatan.
Banyak kejadian yang kita baca atau dengar...
Orang-orang yang melakukan tindakan kriminal karena mereka begitu marahnya dan menyimpan kemarahan dalam jangka waktu yang lama.
Mungkin hal ini tidak mudah...
Tetapi, marilah kita berusaha untuk meninggalkan panas hati dan amarah itu...
Menenangkan diri...
Mencari cara-cara yang baik untuk melepaskan kemarahan...
Mungkin doa, saat teduh, meditasi ala Katolik dengan menyebut nama Yesus misalnya...
Jangan sampai kita melakukan hal-hal yang kemudian kita sesali di kemudian hari...
Mohon bimbingan Roh Kudus agar kita lebih peka terhadap ini semua...
Agar Roh Allah menuntun kita, melebihi kedagingan yang ada pada kita...
Semoga akhirnya kasih Allah menjadi pemenangnya...
Dan kita berhasil mengatasi kemarahan itu dan mengalihkannya menjadi sesuatu yang positif.
Semoga.
(-fon-)/Fonny Jodikin
Berhentilah marah dan tinggalkanlah panas hati itu, jangan marah, itu hanya membawa kepada kejahatan.
--- Mazmur 37:8
Thursday, October 12, 2017
TODAY, 12 Oktober: Setiap Kejadian Ada Hikmahnya...
TODAY, 12 Oktober:
Setiap Kejadian Ada Hikmahnya...
Pernahkah kita mengalami suatu kejadian yang tidak mengenakkan sehingga sampai malam pun kita tidur tak nyenyak memikirkannya?
Mungkin bukan sehari, bahkan berlarut-larut pula...
Di saat-saat seperti itu, kita pun bertanya-tanya: apa kejadian ini ada maksudnya?
Sebagai umat beriman, kita meyakini bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia.
Semoga kita dikuatkan dalam menjalani setiap jalinan peristiwa...
Yang tidak mengenakkan atau yang menyenangkan...
Segala sesuatu baik di mata-Nya...
Bagian kita hanyalah percaya...
Meskipun saat ini kita belum melihat...
Bagian kita hanyalah berserah...
Dan memberikan yang terbaik yang kita bisa.
Segala kejadian pasti ada hikmahnya.
Ya, semoga kita bisa mengambil pembelajaran dari pengalaman hidup kita...
Dan diperkaya dalam sekolah kehidupan di dalam Dia.
(-fon-)/Fonny Jodikin
Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah.
--- Roma 8:28
Setiap Kejadian Ada Hikmahnya...
Pernahkah kita mengalami suatu kejadian yang tidak mengenakkan sehingga sampai malam pun kita tidur tak nyenyak memikirkannya?
Mungkin bukan sehari, bahkan berlarut-larut pula...
Di saat-saat seperti itu, kita pun bertanya-tanya: apa kejadian ini ada maksudnya?
Sebagai umat beriman, kita meyakini bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia.
Semoga kita dikuatkan dalam menjalani setiap jalinan peristiwa...
Yang tidak mengenakkan atau yang menyenangkan...
Segala sesuatu baik di mata-Nya...
Bagian kita hanyalah percaya...
Meskipun saat ini kita belum melihat...
Bagian kita hanyalah berserah...
Dan memberikan yang terbaik yang kita bisa.
Segala kejadian pasti ada hikmahnya.
Ya, semoga kita bisa mengambil pembelajaran dari pengalaman hidup kita...
Dan diperkaya dalam sekolah kehidupan di dalam Dia.
(-fon-)/Fonny Jodikin
Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah.
--- Roma 8:28
Wednesday, October 11, 2017
TODAY, 11 Oktober: Kepribadian Yang Matang
TODAY, 11 Oktober:
Kepribadian Yang Matang
Pada akhirnya, orang akan melihat pribadi-pribadi yang matang dan bijaksana...
Ya, pada akhirnya...
Bukan lagi apa yang mereka pakai..
Bukan lagi gaya hidup seperti apa yang mereka jalani...
Bukan lagi gelar atau jabatan yang mereka miliki...
Kepribadian yang dewasa dan matang menarik hati...
Karena kepedulian yang tinggi...
Karena kasih yang nyata kepada sesama...
Sebagai pengikut Kristus, marilah kita tetap mempertahankan ketekunan...
Agar ketekunan kita dalam mencari wajah-Nya itu memperoleh buah yang matang...
Semoga setiap harinya secara berproses kita berkembang ke arah sana...
Ya, semoga...
Dan kita menjadi pribadi-pribadi yang matang di dalam Tuhan...
Bukan karena kuat kuasa kita, melainkan hanya karena kasih dan kebaikan-Nya.
Semoga, setiap langkah kecil kita di setiap harinya mengarahkann kita menuju kematangan di dalam Allah.
Amin.
(-fon-)/Fonny Jodikin
Dan biarkanlah ketekunan itu memperoleh buah yang matang, supaya kamu menjadi sempurna dan utuh dan tak kekurangan suatu apapun.
--- Yakobus 1:4
Kepribadian Yang Matang
Pada akhirnya, orang akan melihat pribadi-pribadi yang matang dan bijaksana...
Ya, pada akhirnya...
Bukan lagi apa yang mereka pakai..
Bukan lagi gaya hidup seperti apa yang mereka jalani...
Bukan lagi gelar atau jabatan yang mereka miliki...
Kepribadian yang dewasa dan matang menarik hati...
Karena kepedulian yang tinggi...
Karena kasih yang nyata kepada sesama...
Sebagai pengikut Kristus, marilah kita tetap mempertahankan ketekunan...
Agar ketekunan kita dalam mencari wajah-Nya itu memperoleh buah yang matang...
Semoga setiap harinya secara berproses kita berkembang ke arah sana...
Ya, semoga...
Dan kita menjadi pribadi-pribadi yang matang di dalam Tuhan...
Bukan karena kuat kuasa kita, melainkan hanya karena kasih dan kebaikan-Nya.
Semoga, setiap langkah kecil kita di setiap harinya mengarahkann kita menuju kematangan di dalam Allah.
Amin.
(-fon-)/Fonny Jodikin
Dan biarkanlah ketekunan itu memperoleh buah yang matang, supaya kamu menjadi sempurna dan utuh dan tak kekurangan suatu apapun.
--- Yakobus 1:4
Tuesday, October 10, 2017
TODAY, 10 Oktober: Tenangkanlah Rohku...
TODAY, 10 Oktober:
Tenangkanlah Rohku...
Ketika begitu banyak kebimbangan yang menyerang...
Tenangkanlah rohku, ya Tuhan...
Ketika banyak permasalahan yang seolah tak ada jalan keluar...
Tenangkanlah rohku, ya Tuhan...
Ketika jiwaku bergejolak dan hatiku menjadi kacau...
Tenangkanlah rohku, ya Tuhan...
Tuhan, biarkan kami mengharapkan Engkau...
Karena dengan pengharapan di dalam-Mu...
Kami menyadari bahwa kami tak jalan sendirian.
Karena Engkau selalu beserta kami semua...
Sekarang hingga akhir masa...
Di malam ini, tenangkanlah roh kami, ya Tuhan...
Buatlah kami sehat, buatlah kami sembuh di dalam-Mu...
Mohon penuhilah kami dengan segala ketenangan jiwa dan sukacita yang bersumber dari-Mu.
Kami percayakan hidup kami sekali lagi ke dalam tangan kasih-Mu.
Amin.
(-fon-)/Fonny Jodikin
Ya Tuhan, karena inilah hatiku mengharapkan Engkau; tenangkanlah rohku, buatlah aku sehat, buatlah aku sembuh!
--- Yesaya 38:16
Tenangkanlah Rohku...
Ketika begitu banyak kebimbangan yang menyerang...
Tenangkanlah rohku, ya Tuhan...
Ketika banyak permasalahan yang seolah tak ada jalan keluar...
Tenangkanlah rohku, ya Tuhan...
Ketika jiwaku bergejolak dan hatiku menjadi kacau...
Tenangkanlah rohku, ya Tuhan...
Tuhan, biarkan kami mengharapkan Engkau...
Karena dengan pengharapan di dalam-Mu...
Kami menyadari bahwa kami tak jalan sendirian.
Karena Engkau selalu beserta kami semua...
Sekarang hingga akhir masa...
Di malam ini, tenangkanlah roh kami, ya Tuhan...
Buatlah kami sehat, buatlah kami sembuh di dalam-Mu...
Mohon penuhilah kami dengan segala ketenangan jiwa dan sukacita yang bersumber dari-Mu.
Kami percayakan hidup kami sekali lagi ke dalam tangan kasih-Mu.
Amin.
(-fon-)/Fonny Jodikin
Ya Tuhan, karena inilah hatiku mengharapkan Engkau; tenangkanlah rohku, buatlah aku sehat, buatlah aku sembuh!
--- Yesaya 38:16
Monday, October 9, 2017
TODAY, 9 Oktober: Belajar Bersyukur
TODAY, 9 Oktober:
Belajar Bersyukur
Hari ini saya membaca suatu renungan yang intinya tetap mengajak pembacanya untuk memuji Allah, tak peduli apa pun keadaan kita.
Pada saat keadaan mudah, menyenangkan, tentunya memuji dan memuliakan Tuhan adalah perkara yang mudah...
Namun berbeda halnya jika kita dalam keadaan yang kurang baik, kurang mengenakkan, dilanda banyak permasalahan...
Masihkah kita mau memuji-Nya?
Atau mungkin mencari wajah-Nya saja kita sudah enggan???
Nabi Habakuk dalam kitabnya menuliskan:
sekalipun pohon ara tidak berbunga, pohon anggur tidak berbuah, hasil pohon zaitun mengecewakan, ladang-ladang tidak menghasilkan bahan makanan, dan seterusnya...
Namun: aku akan bersorak-sorak di dalam TUHAN, beria-ria di dalam Allah yang menyelamatkan aku.
Apa pun yang terjadi, mari belajar bersyukur di setiap keadaan yang kita jalani.
Mungkin butuh perjuangan, mungkin tidak mudah...
Mungkin harus diiringi tetes air mata...
Namun di dalam iman kita tetap mempercayai rencana Allah dalam kehidupan kita pastilah yang terbaik di mata-Nya.
Mari terus belajar bersyukur dan mendekat kepada Allah.
Dia akan menemani sepanjang perjalanan kehidupan kita dengan kesetiaan-Nya yang besar.
Amin.
(-fon-)/Fonny Jodikin
Sekalipun pohon ara tidak berbunga, pohon anggur tidak berbuah, hasil pohon zaitun mengecewakan, sekalipun ladang-ladang tidak menghasilkan bahan makanan, kambing domba terhalau dari kurungan, dan tidak ada lembu sapi dalam kandang, 3:18 namun aku akan bersorak-sorak di dalam TUHAN, beria-ria di dalam Allah yang menyelamatkan aku.
--- Habakuk 3:17-18
Belajar Bersyukur
Hari ini saya membaca suatu renungan yang intinya tetap mengajak pembacanya untuk memuji Allah, tak peduli apa pun keadaan kita.
Pada saat keadaan mudah, menyenangkan, tentunya memuji dan memuliakan Tuhan adalah perkara yang mudah...
Namun berbeda halnya jika kita dalam keadaan yang kurang baik, kurang mengenakkan, dilanda banyak permasalahan...
Masihkah kita mau memuji-Nya?
Atau mungkin mencari wajah-Nya saja kita sudah enggan???
Nabi Habakuk dalam kitabnya menuliskan:
sekalipun pohon ara tidak berbunga, pohon anggur tidak berbuah, hasil pohon zaitun mengecewakan, ladang-ladang tidak menghasilkan bahan makanan, dan seterusnya...
Namun: aku akan bersorak-sorak di dalam TUHAN, beria-ria di dalam Allah yang menyelamatkan aku.
Apa pun yang terjadi, mari belajar bersyukur di setiap keadaan yang kita jalani.
Mungkin butuh perjuangan, mungkin tidak mudah...
Mungkin harus diiringi tetes air mata...
Namun di dalam iman kita tetap mempercayai rencana Allah dalam kehidupan kita pastilah yang terbaik di mata-Nya.
Mari terus belajar bersyukur dan mendekat kepada Allah.
Dia akan menemani sepanjang perjalanan kehidupan kita dengan kesetiaan-Nya yang besar.
Amin.
(-fon-)/Fonny Jodikin
Sekalipun pohon ara tidak berbunga, pohon anggur tidak berbuah, hasil pohon zaitun mengecewakan, sekalipun ladang-ladang tidak menghasilkan bahan makanan, kambing domba terhalau dari kurungan, dan tidak ada lembu sapi dalam kandang, 3:18 namun aku akan bersorak-sorak di dalam TUHAN, beria-ria di dalam Allah yang menyelamatkan aku.
--- Habakuk 3:17-18
Sunday, October 8, 2017
TODAY, 8 Oktober: Menghargai Hal-Hal Kecil
TODAY, 8 Oktober:
Menghargai Hal-Hal Kecil
Sering kita terpaku pada besar kecilnya suatu pemberian.
Untuk kemudian baru merasa bahagia atasnya.
Ketika pemberian itu kecil, mungil, sangat sederhana...
Kita mungkin tak merasa harus bersyukur.
Lain ceritanya, jika yang kita dapat adalah pemberian yang besar, indah, dan spektakuler.
Tentunya kita akan terkagum-kagum karenanya.
Itu memang manusiawi.
Tetapi, mari membuat perbedaan...
Menghargai setiap hal, setiap kebaikan yang ada di hidup ini...
Siapa tahu, dari sesuatu yang kecil dan nampaknya biasa saja...
Tercipta sesuatu yang besar nantinya.
Jika Tuhan berkenan, tiada yang mustahil bagi Dia, bukan?
Demikian pula, kita berusaha mempertahankan sikap positif penuh syukur:
mengucap syukur dalam segala hal.
SEGALA HAL.
Bukan yang baik atau buruk di mata kita atau menurut dunia...
Bukan yang besar atau kecil menurut kita atau menurut dunia...
Karena segala sesuatu bekerja untuk mendatangkan kebaikan di kehidupan kita.
Kita percaya akan hal itu!
Tuhan, ajarilah kami untuk mengucap syukur dan menghargai hal-hal kecil dan sederhana sekali pun, yang Engkau izinkan hadir di kehidupan kami.
Amin.
(-fon-)/Fonny Jodikin.
Mengucap syukurlah dalam segala hal, sebab itulah yang dikehendaki Allah di dalam Kristus Yesus bagi kamu.
--- 1 Tesalonika 5:18
Menghargai Hal-Hal Kecil
Sering kita terpaku pada besar kecilnya suatu pemberian.
Untuk kemudian baru merasa bahagia atasnya.
Ketika pemberian itu kecil, mungil, sangat sederhana...
Kita mungkin tak merasa harus bersyukur.
Lain ceritanya, jika yang kita dapat adalah pemberian yang besar, indah, dan spektakuler.
Tentunya kita akan terkagum-kagum karenanya.
Itu memang manusiawi.
Tetapi, mari membuat perbedaan...
Menghargai setiap hal, setiap kebaikan yang ada di hidup ini...
Siapa tahu, dari sesuatu yang kecil dan nampaknya biasa saja...
Tercipta sesuatu yang besar nantinya.
Jika Tuhan berkenan, tiada yang mustahil bagi Dia, bukan?
Demikian pula, kita berusaha mempertahankan sikap positif penuh syukur:
mengucap syukur dalam segala hal.
SEGALA HAL.
Bukan yang baik atau buruk di mata kita atau menurut dunia...
Bukan yang besar atau kecil menurut kita atau menurut dunia...
Karena segala sesuatu bekerja untuk mendatangkan kebaikan di kehidupan kita.
Kita percaya akan hal itu!
Tuhan, ajarilah kami untuk mengucap syukur dan menghargai hal-hal kecil dan sederhana sekali pun, yang Engkau izinkan hadir di kehidupan kami.
Amin.
(-fon-)/Fonny Jodikin.
Mengucap syukurlah dalam segala hal, sebab itulah yang dikehendaki Allah di dalam Kristus Yesus bagi kamu.
--- 1 Tesalonika 5:18
Subscribe to:
Posts (Atom)