Wednesday, January 21, 2015

TODAY, January 21-22:Sebagai Isteri dan Ibu

Pengajaran yang Lemah-Lembut

Mendisiplinkan anak tentunya perlu, apalagi di zaman seperti sekarang ini.
Tanpa adanya disiplin, sepertinya akan sulit untuk mengajar mereka di kemudian hari.
Dari hal kecil, pastinya para Ibu berusaha membuat anak-anak mengerti mana yang baik dan mana yang tidak.
Di dalam iman Kekatolikan kita, tentunya kita mohonkan tuntunan dari Roh Kudus dan Bunda Maria untuk melaksanakan tugas mulia ini.

Namun, tak jarang karena kesibukan dan kelelahan dalam mengurus Rumah Tangga, para Ibu menjadi ibu-ibu yang galak.
Alkitab mengingatkan kita untuk mengajar mereka dengan lemah-lembut dan penuh hikmat.
Agaknya, tak ada jalan lain, kecuali lewat jalan doa kepada Allah dan berusaha terus memperbaiki diri agar menjadi Ibu yang penuh kasih.
Disiplin boleh, namun tidak harus dengan kasar, bukan?
Semoga para Ibu, para Mama, dituntun oleh Allah sendiri agar lebih mengasihi anak-anak melalui teguran yang membangun...

Bukankah mereka adalah titipan Allah yang begitu indah?

Tuhan, kami berdoa agar para Ibu Kauberi kekuatan untuk menjadi Ibu yang penuh kasih.

Tegas berdasarkan kasih, bukan hanya emosi yang tak tersalurkan, lalu ditumpahkan kepada anak-anak kami.
Kami mohon...
Dengarkanlah doa kami ya, Tuhan.
(-fon-)

Ia membuka mulutnya dengan hikmat, pengajaran yang lemah lembut ada di lidahnya.
--- Amsal 31:26

Lebih Berharga Dari Permata

Dari semalam, saya ingat Mama saya.
Kangen saya padanya.
Dia berada di Indonesia, sementara domisili saya di rantau.
Saat-saat kangen begini, membuat saya ingin telepon, namun sayangnya sudah kemalaman.
Hari ini, saya akan menghubungi dia dan menanyakan kabarnya.

Saya bersyukur bahwa Mama adalah seorang Isteri dan Ibu yang bisa diandalkan.
Kesabaran dan kasihnya sungguh tulus kami rasakan sebagai anak-anaknya.
Bersyukur kepada-Nya bahwa saya dikaruniai seorang Mama yang bisa menjadi panutan bagi kami sekeluarga.

Saya sendiri masih terus belajar.
Tidak mudah menjalani peranan sebagai seorang Ibu dan Isteri.
Namun, tetap setia dalam menjalani panggilan itulah yang akan senantiasa saya perjuangkan.
Semoga para Ibu dan Isteri pun demikian.
Saya mendoakan dan mari saling mendoakan...

Dan bagi para Bapak, Suami, dan anak...
Mohonkan doa juga buat Isteri dan Ibumu...
Sebagaimana doa Ibu juga tak kunjung henti bagi keluarganya terkasih-suami dan anak-anak anugerah Allah.
(-fon-)

Isteri yang cakap  siapakah akan mendapatkannya?  Ia lebih berharga dari pada permata. 31:11 Hati suaminya  percaya kepadanya, suaminya tidak akan kekurangan keuntungan. 
--- Amsal 31:10-11

No comments: