TODAY, 13 Agustus 2022
Pada-Mulah
Harapanku
Sekarang apa yang kunantikan, ya TUHAN? Pada-Mulah harapanku.
---Mazmur 39:8 (BIS/Bahasa Indonesia Sehari-hari)
Hidup membawa kita pada fase-fase penantian.
Saya baru saja pulang dari kota kelahiranku, Palembang.
Ini kepulangan saya sesudah tiga tahun.
Ada rasa haru, ada rasa tidak percaya juga.
Juga ada pemikiran bahwa, saya tidak menyangka efek pandemi jadi berkepanjangan
begini.
Dulu, pulang kampung dari Singapura terasa mudah karena ada
penerbangan langsung.
Tapi, itu terhalang Covid-19, sehingga sampai hari ini tidak ada
pesawat langsung ke Palembang dari Singapura.
Sejujurnya, selama 3 tahun ini saya pun mengalami banyak keraguan
dan kebimbangan.
Karena mama saya di Palembang dan sudah tidak muda lagi usianya.
Memang beliau tinggal bersama kakak saya, jadi ada rasa sedikit-banyak
aman juga.
Namun, tidak bisa berjumpa selama 3 tahun ternyata membawa efek
yang cukup besar di diri saya.
Pada akhirnya saya bisa pulang, meskipun sebentar….
Saya merasa senang.
Puji syukur kepada-Nya.
Saat membaca Mazmur ini, saya diingatkan lagi….
Bahwa di dalam pandemi ini, penantian lebih terasa lagi.
Tidak mudah berada dalam keadaan terpisah dengan yang dikasihi.
Meskipun bisa ‘video call’, ternyata tidak cukup begitu saja.
Perjumpaan tetap menyenangkan dan mengharukan.
Meskipun hanya sebentar saja.
Sekarang, apa yang kunantikan, ya Tuhan?
Pada-Mulah harapanku.
Dengan menjalani penantian demi penantian.
Semakin kita sadar bawah Tuhan adalah sandaran.
Andalan.
Dan harapan.
Amin.
(-fon-)/ Fonny Jodikin
No comments:
Post a Comment