TODAY, 31 Oktober:
Mencari Allah
Manusia selalu merindukan sosok Pencipta...
Dalam hati yang terdalam...
Setelah kebutuhan demi kebutuhan terpenuhi...
Setelah kehidupan membawa kepada satu kesuksesan dan kesuksesan lainnya...
Tak jarang, manusia merasa kosong.
Hampa di hati yang tidak bisa dimengerti sebabnya
Hanya di dalam Tuhan, kita akan merasakan kepenuhan itu...
Dan Allah memandang ke bawah dari sorga...
Kepada anak-anak manusia ...
Untuk melihat apakah ada yang berakal budi...
Dan mencari-Nya dengan sungguh-sungguh...
Hati ini milik-Mu...
Segenap hidup ini juga adalah kepunyaan-Mu...
Semoga kami tidak lupa...
Apa pun yang terjadi...
Kami tetap mencari-Mu dengan sungguh...
Kesempurnaan hidup dan kepenuhannya...
Hanya ada di dalam tangan-Mu!
(-fon-)/ Fonny Jodikin
Allah memandang ke bawah dari sorga kepada anak-anak manusia, untuk melihat apakah ada yang berakal budi dan yang mencari Allah.
--- Mamur 53:3
Wednesday, October 31, 2018
Tuesday, October 30, 2018
TODAY, 30 Oktober: Lion Air JT 610
TODAY, 30 Oktober:
Lion Air JT 610
Kemarin pagi, saya mendapat 'notifikasi' dari detik.com yang sering saya ikuti, bahwa pesawat Lion Air JT610 hilang kontak.
Setelah itu, ada kekhawatiran seiring berjalannya waktu...
Bahwa pesawat ini mengalami kecelakaan.
Pesawat yang berisi total 189 penumpang dan 'crew' jatuh di kawasan Karawang dan tidak pernah sampai ke tujuannya semula - Bangka.
Perasaan bercampur aduk.
Dominan rasa kasihan dan sedih.
Dan merasa: itu bisa terjadi pada setiap kita.
Ketika ajal tiba, tak ada yang bisa mengelak...
Betapa pun handal dan piawainya kita berjalan dalam hidup ini...
Ketika waktu itu tiba, kita tak bisa melakukan apa-apa...
Tetapi kita percayai...
Ketika kemah tempat kediaman kita di bumi ini dibongkar...
Allah telah menyediakan suatu tempat kediaman yang kekal bagi kita...
Suatu tempat yang tidak dibuat oleh tangan manusia...
Kita imani itu...
Meskipun rasa kehilangan yang dialami oleh pihak keluarga, akan sangat sulit diterima.
Mungkin butuh bertahun-tahun untuk bisa mengatasi ini semua...
Semoga tidak ada rasa benci kepada Sang Pencipta...
Meskipun rasa kehilangan seringkali membuat kita menyalahkan DIA...
Karena merasa milik kita terkasih direnggut secara paksa.
Seperti Ibu Menteri Keuangan, Sri Mulyani yang menangis bersama keluarga korban, karena ada staff beliau yang berada di pesawat Lion ini sebanyak 21 orang....
Marilah kita pun mendoakan dengan sepenuh hati para korban yang tertimpa musibah ini...
Semoga mereka berpulang dalam damai Tuhan...
Dan diampuni segala dosa-dosanya...
Semoga keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan...
Amin.
(-fon-)/ Fonny Jodikin
Karena kami tahu, bahwa jika kemah tempat kediaman kita di bumi ini dibongkar, Allah telah menyediakan suatu tempat kediaman di sorga bagi kita, suatu tempat kediaman yang kekal, yang tidak dibuat oleh tangan manusia.
--- 2 Korintus 5:8
Lion Air JT 610
Kemarin pagi, saya mendapat 'notifikasi' dari detik.com yang sering saya ikuti, bahwa pesawat Lion Air JT610 hilang kontak.
Setelah itu, ada kekhawatiran seiring berjalannya waktu...
Bahwa pesawat ini mengalami kecelakaan.
Pesawat yang berisi total 189 penumpang dan 'crew' jatuh di kawasan Karawang dan tidak pernah sampai ke tujuannya semula - Bangka.
Perasaan bercampur aduk.
Dominan rasa kasihan dan sedih.
Dan merasa: itu bisa terjadi pada setiap kita.
Ketika ajal tiba, tak ada yang bisa mengelak...
Betapa pun handal dan piawainya kita berjalan dalam hidup ini...
Ketika waktu itu tiba, kita tak bisa melakukan apa-apa...
Tetapi kita percayai...
Ketika kemah tempat kediaman kita di bumi ini dibongkar...
Allah telah menyediakan suatu tempat kediaman yang kekal bagi kita...
Suatu tempat yang tidak dibuat oleh tangan manusia...
Kita imani itu...
Meskipun rasa kehilangan yang dialami oleh pihak keluarga, akan sangat sulit diterima.
Mungkin butuh bertahun-tahun untuk bisa mengatasi ini semua...
Semoga tidak ada rasa benci kepada Sang Pencipta...
Meskipun rasa kehilangan seringkali membuat kita menyalahkan DIA...
Karena merasa milik kita terkasih direnggut secara paksa.
Seperti Ibu Menteri Keuangan, Sri Mulyani yang menangis bersama keluarga korban, karena ada staff beliau yang berada di pesawat Lion ini sebanyak 21 orang....
Marilah kita pun mendoakan dengan sepenuh hati para korban yang tertimpa musibah ini...
Semoga mereka berpulang dalam damai Tuhan...
Dan diampuni segala dosa-dosanya...
Semoga keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan...
Amin.
(-fon-)/ Fonny Jodikin
Karena kami tahu, bahwa jika kemah tempat kediaman kita di bumi ini dibongkar, Allah telah menyediakan suatu tempat kediaman di sorga bagi kita, suatu tempat kediaman yang kekal, yang tidak dibuat oleh tangan manusia.
--- 2 Korintus 5:8
Sunday, October 28, 2018
TODAY, 29 Oktober: We Are Filled With Joy (Kita Dipenuhi Sukacita)
TODAY, 29 Oktober:
We Are Filled With Joy (Kita Dipenuhi Sukacita)
Pagi ini....
Saat membaca sebuah renungan harian dalam Bahasa Inggris, mataku terpaku pada ayat ini:
The LORD has done great things for us, and we are filled with joy.
--- Psalm 126:3 (NIV/New International Version)
--- Mazmur 126:3 (BIS/ Bahasa Indonesia Sehari-hari)
TUHAN telah melakukan perkara besar kepada kita, maka kita bersukacita.
--- Mazmur 126:3
Rasa tenang di hati...
Dan terus terngiang-ngiang di telingaku...
Bahwa Tuhan telah melakukan banyak perkara di hidup kita...
Kecil, maupun besar...
Dan untuk itu semua: marilah kita bersukacita!
Bukan berarti tidak ada halangan...
Atau aral melintang...
Tetapi bersama Tuhan, kita percayai akan ada jalan keluar...
Bersabar menanti penggenapan janji-Nya di hidup kita...
Dan tetap mengarahkan hati kepada-Nya di setiap langkah..
Tuhan telah melakukan perkara besar kepada kita!
Hal-hal yang hebat Dia perbuat...
Dari lahirnya kita ke dunia, sulit diungkapkan dengan kata-kata...
Kejadian setiap kita, unik dan ajaib...
Sungguh dahsyat Tuhan telah menjadikan kita!
Tak perlu menunggu yang terlalu spektakuler terjadi di hidup kita...
Sadari diri kita berdiri sampai hari ini, hanya karena kebaikan-Nya semata.
Puji syukur hanya kepada Allah!
Selamat pagi, semoga aktivitas kita hari ini dituntun oleh Allah Yang Mahakuasa.
Amin.
(-fon-)/ Fonny Jodikin
We Are Filled With Joy (Kita Dipenuhi Sukacita)
Pagi ini....
Saat membaca sebuah renungan harian dalam Bahasa Inggris, mataku terpaku pada ayat ini:
The LORD has done great things for us, and we are filled with joy.
--- Psalm 126:3 (NIV/New International Version)
Ayat yang sama, kemudian saya cari padanannya dalam Bahasa Indonesia:
Memang TUHAN telah melakukan hal-hal yang hebat bagi kita! Sebab itulah kita bersukacita!--- Mazmur 126:3 (BIS/ Bahasa Indonesia Sehari-hari)
TUHAN telah melakukan perkara besar kepada kita, maka kita bersukacita.
--- Mazmur 126:3
Rasa tenang di hati...
Dan terus terngiang-ngiang di telingaku...
Bahwa Tuhan telah melakukan banyak perkara di hidup kita...
Kecil, maupun besar...
Dan untuk itu semua: marilah kita bersukacita!
Bukan berarti tidak ada halangan...
Atau aral melintang...
Tetapi bersama Tuhan, kita percayai akan ada jalan keluar...
Bersabar menanti penggenapan janji-Nya di hidup kita...
Dan tetap mengarahkan hati kepada-Nya di setiap langkah..
Tuhan telah melakukan perkara besar kepada kita!
Hal-hal yang hebat Dia perbuat...
Dari lahirnya kita ke dunia, sulit diungkapkan dengan kata-kata...
Kejadian setiap kita, unik dan ajaib...
Sungguh dahsyat Tuhan telah menjadikan kita!
Tak perlu menunggu yang terlalu spektakuler terjadi di hidup kita...
Sadari diri kita berdiri sampai hari ini, hanya karena kebaikan-Nya semata.
Puji syukur hanya kepada Allah!
Selamat pagi, semoga aktivitas kita hari ini dituntun oleh Allah Yang Mahakuasa.
Amin.
(-fon-)/ Fonny Jodikin
TODAY, 28 Oktober: Bapa Yang Penuh Belas Kasihan
TODAY, 28 Oktober:
Bapa Yang Penuh Belas Kasihan
Terpujilah Allah...
Bapa Tuhan kita Yesus Kristus...
Bapa yang penuh belas kasihan...
Bapa yang sangat baik hati...
DIAlah Allah sumber segala penghiburan...
Terpujilah Allah...
Engkau layak terima semua puji dan hormat...
Engkaulah Tuhan kami...
Pemilik hidup dan seluruh yang ada pada diri kami...
Engkaulah yang memberikan kekuatan batin kepada setiap kami, umat-Mu...
Terpujilah Allah...
Dalam sudut-sudut relung hatiku...
Ada pujian dan rasa syukur di situ...
Ada hembusan nafas yang sampai hari ini Kauberikan kepada kami...
Hal yang patut kami syukuri, atas kesempatan mengecap satu hari lagi.
Bapa yang penuh belas kasihan...
Ya, Engkaulah itu!
Engkaulah tempat kami mengadu...
Engkaulah tempat perlindungan...
Dan kota benteng kami...
Saat kami berdoa dan menyebut nama-Mu...
Selalu ada damai sejahtera yang menyertai di setiap langkah kami...
Hanya Engkaulah andalan kami...
Kini dan sepanjang segala masa...
Amin!
(-fon-)/ Fonny Jodikin
Terpujilah Allah, Bapa dari Tuhan kita Yesus Kristus. Ia Bapa yang sangat baik hati, dan Ia Allah yang memberikan kekuatan batin kepada manusia.
--- 2 Korintus 1:3 (BIS/ Bahasa Indonesia Sehari-hari)
Terpujilah Allah, Bapa Tuhan kita Yesus Kristus, Bapa yang penuh belas kasihan dan Allah sumber segala penghiburan.
--- 2 Korintus 1:3
Bapa Yang Penuh Belas Kasihan
Terpujilah Allah...
Bapa Tuhan kita Yesus Kristus...
Bapa yang penuh belas kasihan...
Bapa yang sangat baik hati...
DIAlah Allah sumber segala penghiburan...
Terpujilah Allah...
Engkau layak terima semua puji dan hormat...
Engkaulah Tuhan kami...
Pemilik hidup dan seluruh yang ada pada diri kami...
Engkaulah yang memberikan kekuatan batin kepada setiap kami, umat-Mu...
Terpujilah Allah...
Dalam sudut-sudut relung hatiku...
Ada pujian dan rasa syukur di situ...
Ada hembusan nafas yang sampai hari ini Kauberikan kepada kami...
Hal yang patut kami syukuri, atas kesempatan mengecap satu hari lagi.
Bapa yang penuh belas kasihan...
Ya, Engkaulah itu!
Engkaulah tempat kami mengadu...
Engkaulah tempat perlindungan...
Dan kota benteng kami...
Saat kami berdoa dan menyebut nama-Mu...
Selalu ada damai sejahtera yang menyertai di setiap langkah kami...
Hanya Engkaulah andalan kami...
Kini dan sepanjang segala masa...
Amin!
(-fon-)/ Fonny Jodikin
Terpujilah Allah, Bapa dari Tuhan kita Yesus Kristus. Ia Bapa yang sangat baik hati, dan Ia Allah yang memberikan kekuatan batin kepada manusia.
--- 2 Korintus 1:3 (BIS/ Bahasa Indonesia Sehari-hari)
Terpujilah Allah, Bapa Tuhan kita Yesus Kristus, Bapa yang penuh belas kasihan dan Allah sumber segala penghiburan.
--- 2 Korintus 1:3
Friday, October 26, 2018
TODAY, 27 Oktober: Berkat
TODAY, 27 Oktober:
Berkat
Orang mudah menjadi stres, ketika membandingkan dengan sekitarnya.
Ketika orang-orang di sekitarnya sudah punya ini dan itu...
Ganti mobil, beli rumah baru, dan segala sesuatu yang berbau duniawi...
Lalu ada orang-orang yang merasa kalah...
Dan merasa lelah dengan semua perjuangan hidupnya...
Alkitab hari ini mengingatkan saya...
Tidak harus cepat...
Karena setiap orang punya pertandingannya sendiri-sendiri...
Milik yang diperoleh dengan cepat, belum tentu adalah berkat...
Untuk itu penting bagi kita untuk menyadari...
Segala pemberian Allah adalah berkat yang terbaik...
Semoga Tuhan berkenan dan memberkati kita...
Dan semoga kita mampu bersyukur atas berkat-Nya...
Sekecil apa pun itu, mari ucapkan terima kasih kepada Tuhan...
Jika memang waktu-Nya tiba...
DIA akan tambahkan seturut kehendak-Nya...
Semoga kita tidak mudah iri, malahan semakin bisa melihat kebaikan-kebaikan-Nya meskipun dalam kesederhanaan sekali pun.
Tuhan yang Maha Baik, kami bersyukur dan berterima kasih atas berkat-berkat-Mu.
Engkau tahu yang terbaik bagi kami semua, umat-Mu.
Amin.
(-fon-)/ Fonny Jodikin
Milik yang diperoleh dengan cepat pada mulanya, akhirnya tidak diberkati.
--- Amsal 20:21
Harta yang mula-mula diperoleh dengan cepat, akhirnya ternyata bukan berkat.
--- Amsal 20:21 (BIS/ Bahasa Indonesia Sehari-hari)
Berkat
Orang mudah menjadi stres, ketika membandingkan dengan sekitarnya.
Ketika orang-orang di sekitarnya sudah punya ini dan itu...
Ganti mobil, beli rumah baru, dan segala sesuatu yang berbau duniawi...
Lalu ada orang-orang yang merasa kalah...
Dan merasa lelah dengan semua perjuangan hidupnya...
Alkitab hari ini mengingatkan saya...
Tidak harus cepat...
Karena setiap orang punya pertandingannya sendiri-sendiri...
Milik yang diperoleh dengan cepat, belum tentu adalah berkat...
Untuk itu penting bagi kita untuk menyadari...
Segala pemberian Allah adalah berkat yang terbaik...
Semoga Tuhan berkenan dan memberkati kita...
Dan semoga kita mampu bersyukur atas berkat-Nya...
Sekecil apa pun itu, mari ucapkan terima kasih kepada Tuhan...
Jika memang waktu-Nya tiba...
DIA akan tambahkan seturut kehendak-Nya...
Semoga kita tidak mudah iri, malahan semakin bisa melihat kebaikan-kebaikan-Nya meskipun dalam kesederhanaan sekali pun.
Tuhan yang Maha Baik, kami bersyukur dan berterima kasih atas berkat-berkat-Mu.
Engkau tahu yang terbaik bagi kami semua, umat-Mu.
Amin.
(-fon-)/ Fonny Jodikin
Milik yang diperoleh dengan cepat pada mulanya, akhirnya tidak diberkati.
--- Amsal 20:21
Harta yang mula-mula diperoleh dengan cepat, akhirnya ternyata bukan berkat.
--- Amsal 20:21 (BIS/ Bahasa Indonesia Sehari-hari)
TODAY, 26 Oktober: Bersih Kelakuannya
TODAY, 26 Oktober:
Bersih Kelakuannya
Orang yang benar, bersih kelakuannya.
Jika kita lihat ke sekeliling kita...
Mungkin ada orang-orang yang hidup nyaman...
Tetapi karena menghalalkan segala cara, jauh dari cara hidup yang berkenan di hadapan Allah...
Mereka melakukan segala yang mereka suka...
Tak peduli apakah itu 'bersih' atau tidak...
Yang penting aku dan keluargaku hidup nyaman...
Tetapi janganlah lupa, Kitab Amsal mengingatkan:
Orang benar yang bersih kelakuannya--berbahagialah keturunannya.
--- Amsal 20:7
Keturunan yang berbahagia juga ditentukan oleh orang benar yang bersih kelakuannya di hadapan Allah...
Jangan sampai apa yang kita perbuat hari ini menjadikan kita kurang berkenan di hadapan-Nya.
Tidak selalu mudah, memang...
Apalagi ketika kita dihadapkan pada peluang yang terbuka...
Yang nampaknya menarik, meskipun itu harus berbuat curang...
Semoga kita bisa tetap berpegang teguh berdasarkan pada hati nurani yang murni...
Yang dipimpin oleh Roh Allah...
Semoga kita berani berkata TIDAK terhadap godaan-godaan yang menjerumuskan di sekitar kita.
Semoga hidup dan kehidupan kita senantiasa dibimbing oleh-Nya.
Amin.
(-fon-)/ Fonny Jodikin
Bersih Kelakuannya
Orang yang benar, bersih kelakuannya.
Jika kita lihat ke sekeliling kita...
Mungkin ada orang-orang yang hidup nyaman...
Tetapi karena menghalalkan segala cara, jauh dari cara hidup yang berkenan di hadapan Allah...
Mereka melakukan segala yang mereka suka...
Tak peduli apakah itu 'bersih' atau tidak...
Yang penting aku dan keluargaku hidup nyaman...
Tetapi janganlah lupa, Kitab Amsal mengingatkan:
Orang benar yang bersih kelakuannya--berbahagialah keturunannya.
--- Amsal 20:7
Keturunan yang berbahagia juga ditentukan oleh orang benar yang bersih kelakuannya di hadapan Allah...
Jangan sampai apa yang kita perbuat hari ini menjadikan kita kurang berkenan di hadapan-Nya.
Tidak selalu mudah, memang...
Apalagi ketika kita dihadapkan pada peluang yang terbuka...
Yang nampaknya menarik, meskipun itu harus berbuat curang...
Semoga kita bisa tetap berpegang teguh berdasarkan pada hati nurani yang murni...
Yang dipimpin oleh Roh Allah...
Semoga kita berani berkata TIDAK terhadap godaan-godaan yang menjerumuskan di sekitar kita.
Semoga hidup dan kehidupan kita senantiasa dibimbing oleh-Nya.
Amin.
(-fon-)/ Fonny Jodikin
Wednesday, October 24, 2018
TODAY, 25 Oktober: Benih Yang Ditabur
TODAY, 25 Oktober:
Benih Yang Ditabur
Beberapa butir kacang hijau.
Kapas. Gelas plastik. Dan air secukupnya.
Ini kegiatan yang dilakukan oleh banyak anak.
Dan anak kami pun melakukan hal ini, dipandu guru di sekolah.
Dia merasa sangat senang, karena melihat kacang hijaunya tumbuh menjadi kecambah.
Benih yang ditabur dan dijaga agar tetap tumbuh, menghasilkan tumbuhan yang segar.
Sesuatu yang sederhana, namun bernilai.
Saya pun suka melihatnya...
Pada Kitab Yesaya kita bisa melihat...
Bumi memancarkan tumbuh-tumbuhan...
Kebun menumbuhkan benih yang ditaburkan...
Sebagaimana Tuhan Allah akan menumbuhkan kebenaran dan puji-pujian di depan semua bangsa-bangsa...
Benih iman yang ditaburkan...
Semoga tetap bersemi di hati kita masing-masing...
Kita jagai, kita sirami, kita siangi dari tanaman-tanaman liar yang mengganggu...
Sedapat mungkin agar dia bertumbuh...
Semoga kita tetap tumbuh di dalam keimanan kita akan Yesus Kristus...
Dan senantiasa berusaha menjaga kesegaran iman, memperbaharuinya dengan hal-hal baru yang semakin mendekatkan kita dengan-Nya...
Semoga relasi kita dengan Allah diperkokoh...
Dan semoga kita pun bisa menjadi saluran-Nya dalam menebarkan kasih dan kebenaran-Nya di dunia ini.
Amin.
(-fon-)/ Fonny Jodikin
Sebab
seperti bumi memancarkan tumbuh-tumbuhan, dan seperti kebun menumbuhkan
benih yang ditaburkan, demikianlah Tuhan ALLAH akan menumbuhkan kebenaran dan
puji-pujian di depan semua bangsa-bangsa.
---
Yesaya 61:11
TODAY, 24 Oktober: Hati-hatilah dan Berjaga-jagalah...
TODAY, 24 Oktober:
Hati-hatilah dan Berjaga-jagalah...
Hari ini, WhatsApp dan Facebook saya dipenuhi berita duka...
Atas meninggalnya satu keluarga, terdiri dari ayah-ibu-dan kedua anak mereka.
Berita ini berasal dari kota kelahiran saya, Palembang.
Ada beberapa teman sekolah yang kenal dengan keluarga ini...
Motifnya sendiri meskipun sudah agak menjurus, tetapi tetap saya terbuka kepada penyelidikan pihak yang berwajib.
Ada baiknya kita tidak mengambil kesimpulan terlalu cepat...
Sambil menunggu penyelidikan, mari mendoakan keluarga ini...
Sungguh hati saya perih melihat kejadian seperti ini...
Harus pergi dengan keadaan tragis.
Ya, memang: sungguh hidup itu tak bisa tertebak...
Alkitab mengingatkan kita untuk berhati-hati dan berjaga-jaga...
Karena memang kita tak pernah tahu, bilamanakah waktunya akan tiba...
Hari ini mungkin masih tertawa-tawa, hari esok memang kita tak pernah tahu akan bagaimana...
Maka, sedapat mungkin: berbuat baik dalam kasih Tuhan, jangan memendam amarah yang berkepanjangan apalagi dendam yang membara, berusaha sedapat mungkin berdamai, meskipun itu tidak selalu mudah...
Ya, karena kita tak pernah tahu dan kita harus senantiasa waspada...
Semoga keluarga ini berpulang dalam damai, meskipun kondisi yang ada sungguh jauh dari itu.
Kita doakan.
Dan mari tetap waspada dan berjaga-jaga dalam tiap detik kehidupan kita.
(-fon-)/ Fonny Jodikin
"Hati-hatilah dan berjaga-jagalah! Sebab kamu tidak tahu bilamanakah waktunya tiba.
--- Markus 13:33
Hati-hatilah dan Berjaga-jagalah...
Hari ini, WhatsApp dan Facebook saya dipenuhi berita duka...
Atas meninggalnya satu keluarga, terdiri dari ayah-ibu-dan kedua anak mereka.
Berita ini berasal dari kota kelahiran saya, Palembang.
Ada beberapa teman sekolah yang kenal dengan keluarga ini...
Motifnya sendiri meskipun sudah agak menjurus, tetapi tetap saya terbuka kepada penyelidikan pihak yang berwajib.
Ada baiknya kita tidak mengambil kesimpulan terlalu cepat...
Sambil menunggu penyelidikan, mari mendoakan keluarga ini...
Sungguh hati saya perih melihat kejadian seperti ini...
Harus pergi dengan keadaan tragis.
Ya, memang: sungguh hidup itu tak bisa tertebak...
Alkitab mengingatkan kita untuk berhati-hati dan berjaga-jaga...
Karena memang kita tak pernah tahu, bilamanakah waktunya akan tiba...
Hari ini mungkin masih tertawa-tawa, hari esok memang kita tak pernah tahu akan bagaimana...
Maka, sedapat mungkin: berbuat baik dalam kasih Tuhan, jangan memendam amarah yang berkepanjangan apalagi dendam yang membara, berusaha sedapat mungkin berdamai, meskipun itu tidak selalu mudah...
Ya, karena kita tak pernah tahu dan kita harus senantiasa waspada...
Semoga keluarga ini berpulang dalam damai, meskipun kondisi yang ada sungguh jauh dari itu.
Kita doakan.
Dan mari tetap waspada dan berjaga-jaga dalam tiap detik kehidupan kita.
(-fon-)/ Fonny Jodikin
"Hati-hatilah dan berjaga-jagalah! Sebab kamu tidak tahu bilamanakah waktunya tiba.
--- Markus 13:33
Tuesday, October 23, 2018
TODAY, 23 Oktober: Allah Dimuliakan Dalam Segala Sesuatunya
TODAY, 23 Oktober:
Allah Dimuliakan Dalam Segala Sesuatunya
Hari Minggu yang lalu.
Zander Ng, 30 tahun, terpilih menjadi MasterChef Singapura yang pertama.
Zander adalah Manager IT yang menghabiskan 10 tahun terakhir belajar memasak.
Dia memasak sepulang kerja dan mencoba berbagai resep.
Sehingga dia memenangkan pertandingan itu.
Lawannya di final adalah Genevieve Lee, pelajar yang baru berusia 20 tahun.
Gen, begitu panggilannya, juga menampilkan sisi terbaiknya selama kompetisi.
Saya selalu senang melihat acara pencarian bakat atau adu ketrampilan.
Orang dengan berbagai latar belakang, yang pada akhirnya mengejar 'passion'-nya.
Mengejar kerinduan hati yang terdalam...
Orang yang melakukan segala sesuatunya sepenuh hati...
Dengan segenap kekuatannya...
Bagi kita, pengikut Kristus...
Tentunya kita punya kerinduan terdalam di hati...
Tak peduli berapa pun usia kita saat ini...
Kita pasti punya impian yang mungkin belum tercapai...
Tetapi suatu kesukaan yang terbesar di hati kita...
Mungkin itu sebuah hobi, mungkin itu sesuatu yang kita jalani paruh waktu...
Tapi dengan sepenuh hati...
Dengan segala sesuatu yang dianugerahkan kepada kita...
Kita lakukan dengan sebaik-baiknya...
Memuliakan Allah dalam segala sesuatunya.
Karena Dialah Yang Empunya kemuliaan dan kuasa sampai selama-lamanya...!
Semoga kita tetap bergiat melakukan hal-hal yang Dia tanamkan secara mendalam di hati kita.
Dan melakukan segala sesuatunya dengan sebaik-baiknya...
Biar Allah senantiasa dimuliakan melalui hidup kita.
Amin.
(-fon-)/ Fonny Jodikin
Jika ada orang yang berbicara, baiklah ia berbicara sebagai orang yang menyampaikan firman Allah; jika ada orang yang melayani, baiklah ia melakukannya dengan kekuatan yang dianugerahkan Allah, supaya Allah dimuliakan dalam segala sesuatu karena Yesus Kristus. Ialah yang empunya kemuliaan dan kuasa sampai selama-lamanya! Amin.
--- 1 Petrus 4:11
Allah Dimuliakan Dalam Segala Sesuatunya
Hari Minggu yang lalu.
Zander Ng, 30 tahun, terpilih menjadi MasterChef Singapura yang pertama.
Zander adalah Manager IT yang menghabiskan 10 tahun terakhir belajar memasak.
Dia memasak sepulang kerja dan mencoba berbagai resep.
Sehingga dia memenangkan pertandingan itu.
Lawannya di final adalah Genevieve Lee, pelajar yang baru berusia 20 tahun.
Gen, begitu panggilannya, juga menampilkan sisi terbaiknya selama kompetisi.
Saya selalu senang melihat acara pencarian bakat atau adu ketrampilan.
Orang dengan berbagai latar belakang, yang pada akhirnya mengejar 'passion'-nya.
Mengejar kerinduan hati yang terdalam...
Orang yang melakukan segala sesuatunya sepenuh hati...
Dengan segenap kekuatannya...
Bagi kita, pengikut Kristus...
Tentunya kita punya kerinduan terdalam di hati...
Tak peduli berapa pun usia kita saat ini...
Kita pasti punya impian yang mungkin belum tercapai...
Tetapi suatu kesukaan yang terbesar di hati kita...
Mungkin itu sebuah hobi, mungkin itu sesuatu yang kita jalani paruh waktu...
Tapi dengan sepenuh hati...
Dengan segala sesuatu yang dianugerahkan kepada kita...
Kita lakukan dengan sebaik-baiknya...
Memuliakan Allah dalam segala sesuatunya.
Karena Dialah Yang Empunya kemuliaan dan kuasa sampai selama-lamanya...!
Semoga kita tetap bergiat melakukan hal-hal yang Dia tanamkan secara mendalam di hati kita.
Dan melakukan segala sesuatunya dengan sebaik-baiknya...
Biar Allah senantiasa dimuliakan melalui hidup kita.
Amin.
(-fon-)/ Fonny Jodikin
Jika ada orang yang berbicara, baiklah ia berbicara sebagai orang yang menyampaikan firman Allah; jika ada orang yang melayani, baiklah ia melakukannya dengan kekuatan yang dianugerahkan Allah, supaya Allah dimuliakan dalam segala sesuatu karena Yesus Kristus. Ialah yang empunya kemuliaan dan kuasa sampai selama-lamanya! Amin.
--- 1 Petrus 4:11
Monday, October 22, 2018
TODAY, 22 Oktober: Yang Terbesar (Berebut Kuasa)
TODAY, 22 Oktober:
Yang Terbesar (Berebut Kuasa)
Adalah sangat umum, ketika orang menganggap dirinya 'oke', baik, lalu ada keinginan untuk lebih.
Kita sangat sering melihat dan mendengar dalam kehidupan sehari-hari...
Mulai dari kancah politik di suatu negara, sampai pada politik di kantor...
Mulai dari suatu kelompok pelayanan, sampai pada kehidupan menggereja...
Atau di dalam suatu keluarga besar...
Ketika orang mulai berpikir siapa yang terbesar...
Akan terjadi pertengkaran...
Kekacauan...
Dan keinginan untuk menjadi nomor satu akan mengubah seseorang yang tadinya tulus, menjadi serakah lalu kemudian menghalalkan segala cara...
Untuk itulah, mari mawas diri...
Tetap waspada...
Tak perlu terlalu ambisi apalagi untuk kegiatan memperbesar kerajaan Allah sehingga harus bertengkar satu sama lain...
Bukankah seharusnya malah kita bahu-membahu?
Saling melengkapi dan saling membantu dalam mewujudkan pelayanan yang terbaik agar Allah meraja?
Berebut kuasa, takkan membawa kita ke mana-mana...
Malahan hal ini akan membuat kita terpecah belah, jauh dari kasih Allah.
Yang terbesar tetap Tuhan Allah kita.
Kita hanyalah sebutir debu...
Hamba-hamba-Nya yang Dia beri kesempatan untuk hidup dan mewarnai dunia...
Jangan berpikir membuat diri sendiri seperti 'Tuhan', sehingga kita merasa selalu benar...
Jangan berusaha mencuri kemuliaan-Nya...
Yang terbesar tetap Allah saja, sekarang dan selama-lamanya!
(-fon-)/ Fonny Jodikin
Terjadilah juga pertengkaran di antara murid-murid Yesus, siapakah yang dapat dianggap terbesar di antara mereka.
--- Lukas 22:24
Di antara pengikut-pengikut Yesus timbul pertengkaran mengenai siapa dari mereka yang harus dianggap paling besar.
--- Lukas 22:24 (BIS/ Bahasa Indonesia Sehari-hari)
Yang Terbesar (Berebut Kuasa)
Adalah sangat umum, ketika orang menganggap dirinya 'oke', baik, lalu ada keinginan untuk lebih.
Kita sangat sering melihat dan mendengar dalam kehidupan sehari-hari...
Mulai dari kancah politik di suatu negara, sampai pada politik di kantor...
Mulai dari suatu kelompok pelayanan, sampai pada kehidupan menggereja...
Atau di dalam suatu keluarga besar...
Ketika orang mulai berpikir siapa yang terbesar...
Akan terjadi pertengkaran...
Kekacauan...
Dan keinginan untuk menjadi nomor satu akan mengubah seseorang yang tadinya tulus, menjadi serakah lalu kemudian menghalalkan segala cara...
Untuk itulah, mari mawas diri...
Tetap waspada...
Tak perlu terlalu ambisi apalagi untuk kegiatan memperbesar kerajaan Allah sehingga harus bertengkar satu sama lain...
Bukankah seharusnya malah kita bahu-membahu?
Saling melengkapi dan saling membantu dalam mewujudkan pelayanan yang terbaik agar Allah meraja?
Berebut kuasa, takkan membawa kita ke mana-mana...
Malahan hal ini akan membuat kita terpecah belah, jauh dari kasih Allah.
Yang terbesar tetap Tuhan Allah kita.
Kita hanyalah sebutir debu...
Hamba-hamba-Nya yang Dia beri kesempatan untuk hidup dan mewarnai dunia...
Jangan berpikir membuat diri sendiri seperti 'Tuhan', sehingga kita merasa selalu benar...
Jangan berusaha mencuri kemuliaan-Nya...
Yang terbesar tetap Allah saja, sekarang dan selama-lamanya!
(-fon-)/ Fonny Jodikin
Terjadilah juga pertengkaran di antara murid-murid Yesus, siapakah yang dapat dianggap terbesar di antara mereka.
--- Lukas 22:24
Di antara pengikut-pengikut Yesus timbul pertengkaran mengenai siapa dari mereka yang harus dianggap paling besar.
--- Lukas 22:24 (BIS/ Bahasa Indonesia Sehari-hari)
Sunday, October 21, 2018
TODAY, 21 Oktober: Ya Allah, Kasihanilah Aku Orang Berdosa Ini
TODAY, 21 Oktober:
Ya Allah, Kasihanilah Aku Orang Berdosa Ini
Pamer adalah kebiasaan yang sudah menjadi bagian dari keseharian manusia.
Manusia punya berbagai cara dan sekarang difasilitasi oleh media untuk memamerkan kegiatannya.
Tidak ada yang salah...
Meskipun tidak ada batasan juga:
how much is too much???
Seberapa banyak seharusnya yang dipamerkan?
Kapan itu sudah keterlaluan?
Mungkin sangat relatif jawabannya, tergantung banyak hal...
Tetapi satu yang pasti, damai di hati selalu menjadi patokan bagiku di dalam segala sesuatunya.
Jika rasanya tak ada damai, berarti: bukan pilihan terbaik atau tidak seharusnya dilakukan...
Dari dulu hingga kini pun...
Tak jarang orang dengan bangga memamerkan apa yang mereka punyai.
Kebaikan diri karena menyumbang sana-sini dsb...
Merasa lebih banyak berdoa, merasa sudah melakukan perintah Allah dengan sempurna...
Sehingga dia merasa tanpa cacat cela dan boleh mengomentari dengan rendah, mereka yang tidak seperti dirinya...
Tetapi inilah perumpamaan yang diberikan Yesus:
18:9 Dan kepada beberapa orang yang menganggap dirinya benar dan memandang rendah semua orang lain, Yesus mengatakan perumpamaan ini: 18:10 "Ada dua orang pergi ke Bait Allah untuk berdoa; yang seorang adalah Farisi dan yang lain pemungut cukai.18:11 Orang Farisi itu berdiri dan berdoa dalam hatinya begini: Ya Allah, aku mengucap syukur kepada-Mu, karena aku tidak sama seperti semua orang lain, bukan perampok, bukan orang lalim, bukan pezinah dan bukan juga seperti pemungut cukai ini; 18:12 aku berpuasa dua kali seminggu, aku memberikan sepersepuluh dari segala penghasilanku. 18:13 Tetapi pemungut cukai itu berdiri jauh-jauh, bahkan ia tidak berani menengadah ke langit, melainkan ia memukul diri dan berkata: Ya Allah, kasihanilah aku orang berdosa ini. 18:14 Aku berkata kepadamu: Orang ini pulang ke rumahnya sebagai orang yang dibenarkan Allah dan orang lain itu tidak. Sebab barangsiapa meninggikan diri, ia akan direndahkan dan barangsiapa merendahkan diri, ia akan ditinggikan."
--- Lukas 18:9-14
Sang Pemungut cukai itu berdiri jauh-jauh...
Bahka ia tidak berani menengadah ke langit...
Melainkan ia memukul diri dan berkata...
Ya Allah, kasihanilah aku orang berdosa ini...
Dan kata Yesus:
"Orang ini pulang ke rumahnya sebagai orang yang dibenarkan Allah dan orang lain itu tidak."
Tak perlu meninggikan diri...
Karena Tuhan Yang Maha Tinggi itu melihat semuanya...
Orang baik tidak akan membanggakan kebaikan dirinya.
Orang bijaksana takkan memperlihatkan kepandaiannya secara berlebihan, apalagi untuk menjatuhkan orang lain...
Karena mereka sadar, itu semua adalah dari Allah dan sekitar mereka yang melihatnya yang akan melakukan penilaian...
Dan yang apa pun penilaian manusia, tentunya tidak sepenting penilaian dari Allah sendiri.
Jika ada kesombongan dalam diri kami, apa pun bentuknya...
Kami mohon ampun, Tuhan...
Ya Allah, kasihanilah kami orang berdosa ini...
Semoga hidup kami semakin memuliakan nama-Mu.
Itu doa kami malam ini.
Amin.
(-fon-)/ Fonny Jodikin
Ya Allah, Kasihanilah Aku Orang Berdosa Ini
Pamer adalah kebiasaan yang sudah menjadi bagian dari keseharian manusia.
Manusia punya berbagai cara dan sekarang difasilitasi oleh media untuk memamerkan kegiatannya.
Tidak ada yang salah...
Meskipun tidak ada batasan juga:
how much is too much???
Seberapa banyak seharusnya yang dipamerkan?
Kapan itu sudah keterlaluan?
Mungkin sangat relatif jawabannya, tergantung banyak hal...
Tetapi satu yang pasti, damai di hati selalu menjadi patokan bagiku di dalam segala sesuatunya.
Jika rasanya tak ada damai, berarti: bukan pilihan terbaik atau tidak seharusnya dilakukan...
Dari dulu hingga kini pun...
Tak jarang orang dengan bangga memamerkan apa yang mereka punyai.
Kebaikan diri karena menyumbang sana-sini dsb...
Merasa lebih banyak berdoa, merasa sudah melakukan perintah Allah dengan sempurna...
Sehingga dia merasa tanpa cacat cela dan boleh mengomentari dengan rendah, mereka yang tidak seperti dirinya...
Tetapi inilah perumpamaan yang diberikan Yesus:
18:9 Dan kepada beberapa orang yang menganggap dirinya benar dan memandang rendah semua orang lain, Yesus mengatakan perumpamaan ini: 18:10 "Ada dua orang pergi ke Bait Allah untuk berdoa; yang seorang adalah Farisi dan yang lain pemungut cukai.18:11 Orang Farisi itu berdiri dan berdoa dalam hatinya begini: Ya Allah, aku mengucap syukur kepada-Mu, karena aku tidak sama seperti semua orang lain, bukan perampok, bukan orang lalim, bukan pezinah dan bukan juga seperti pemungut cukai ini; 18:12 aku berpuasa dua kali seminggu, aku memberikan sepersepuluh dari segala penghasilanku. 18:13 Tetapi pemungut cukai itu berdiri jauh-jauh, bahkan ia tidak berani menengadah ke langit, melainkan ia memukul diri dan berkata: Ya Allah, kasihanilah aku orang berdosa ini. 18:14 Aku berkata kepadamu: Orang ini pulang ke rumahnya sebagai orang yang dibenarkan Allah dan orang lain itu tidak. Sebab barangsiapa meninggikan diri, ia akan direndahkan dan barangsiapa merendahkan diri, ia akan ditinggikan."
--- Lukas 18:9-14
Sang Pemungut cukai itu berdiri jauh-jauh...
Bahka ia tidak berani menengadah ke langit...
Melainkan ia memukul diri dan berkata...
Ya Allah, kasihanilah aku orang berdosa ini...
Dan kata Yesus:
"Orang ini pulang ke rumahnya sebagai orang yang dibenarkan Allah dan orang lain itu tidak."
Tak perlu meninggikan diri...
Karena Tuhan Yang Maha Tinggi itu melihat semuanya...
Orang baik tidak akan membanggakan kebaikan dirinya.
Orang bijaksana takkan memperlihatkan kepandaiannya secara berlebihan, apalagi untuk menjatuhkan orang lain...
Karena mereka sadar, itu semua adalah dari Allah dan sekitar mereka yang melihatnya yang akan melakukan penilaian...
Dan yang apa pun penilaian manusia, tentunya tidak sepenting penilaian dari Allah sendiri.
Jika ada kesombongan dalam diri kami, apa pun bentuknya...
Kami mohon ampun, Tuhan...
Ya Allah, kasihanilah kami orang berdosa ini...
Semoga hidup kami semakin memuliakan nama-Mu.
Itu doa kami malam ini.
Amin.
(-fon-)/ Fonny Jodikin
TODAY, 20 Oktober: Kepentingan Sendiri vs Kepentingan Kristus
TODAY, 20 Oktober:
Kepentingan Sendiri vs Kepentingan Kristus
sebab semuanya mencari kepentingannya sendiri, bukan kepentingan Kristus Yesus.
--- Filipi 2:21
Banyak orang menawarkan macam-macam cara...
Yang sepertinya untuk kebaikan, untuk hal-hal yang mulia di hidup ini...
Tetapi begitu mudah berbelok, demi kepentingan pribadi...
Mungkin hal ini akan terus menjadi sesuatu yang dilematis...
Saat kita harus memikirkan kepentingan kita juga...
Dan saat kita harusnya mengarahkan hati kita kepada Yesus...
Dan mencari kerajaan Allah terlebih dahulu, baru kemudian memikirkan kebutuhan-kebutuhan diri kita...
Pada diri kita masing-masing...
Kita masih sibuk memenuhi kebutuhan diri dan keluarga...
Kita masih disibukkan pada hal-hal yang duniawi.
Wajar tentunya. Itu semua sungguh manusiawi...
Karena kita masih manusia biasa...
Yang pastinya tidak lepas dari itu semua...
Hanya, saat membaca ayat Filipi 2 di atas, saya diingatkan sekali lagi...
Untuk tidak terlalu ngotot, ngoyo, atau menghalalkan segala cara untuk mencapai tujuan di hidup ini...
Segala sesuatunya hendaknya kita tempatkan pada porsinya...
Dan sedapat mungkin, melibatkan Tuhan dalam perencanaan.
Dan menempatkan Tuhan sebagai pusat kehidupan kita...
Sehingga jika ada tawaran yang sebagaimana pun menariknya..
Jika itu harus berbalik dari jalan Tuhan...
Jangan kita ambil...
Sedapat mungkin menempatkan Kristus sebagai yang terutama.
Karena memang sesungguhnya, demikianlah adanya.
Semoga kita terus berusaha untuk itu.
Sekaligus mempercayai, ketika kita mencari Dia dan kerajaan-Nya dengan sungguh...
DIA akan memenuhi kebutuhan-kebutuhan kita seturut kehendak-Nya.
(-f0n-)/ Fonny Jodikin
Kepentingan Sendiri vs Kepentingan Kristus
sebab semuanya mencari kepentingannya sendiri, bukan kepentingan Kristus Yesus.
--- Filipi 2:21
Banyak orang menawarkan macam-macam cara...
Yang sepertinya untuk kebaikan, untuk hal-hal yang mulia di hidup ini...
Tetapi begitu mudah berbelok, demi kepentingan pribadi...
Mungkin hal ini akan terus menjadi sesuatu yang dilematis...
Saat kita harus memikirkan kepentingan kita juga...
Dan saat kita harusnya mengarahkan hati kita kepada Yesus...
Dan mencari kerajaan Allah terlebih dahulu, baru kemudian memikirkan kebutuhan-kebutuhan diri kita...
Pada diri kita masing-masing...
Kita masih sibuk memenuhi kebutuhan diri dan keluarga...
Kita masih disibukkan pada hal-hal yang duniawi.
Wajar tentunya. Itu semua sungguh manusiawi...
Karena kita masih manusia biasa...
Yang pastinya tidak lepas dari itu semua...
Hanya, saat membaca ayat Filipi 2 di atas, saya diingatkan sekali lagi...
Untuk tidak terlalu ngotot, ngoyo, atau menghalalkan segala cara untuk mencapai tujuan di hidup ini...
Segala sesuatunya hendaknya kita tempatkan pada porsinya...
Dan sedapat mungkin, melibatkan Tuhan dalam perencanaan.
Dan menempatkan Tuhan sebagai pusat kehidupan kita...
Sehingga jika ada tawaran yang sebagaimana pun menariknya..
Jika itu harus berbalik dari jalan Tuhan...
Jangan kita ambil...
Sedapat mungkin menempatkan Kristus sebagai yang terutama.
Karena memang sesungguhnya, demikianlah adanya.
Semoga kita terus berusaha untuk itu.
Sekaligus mempercayai, ketika kita mencari Dia dan kerajaan-Nya dengan sungguh...
DIA akan memenuhi kebutuhan-kebutuhan kita seturut kehendak-Nya.
(-f0n-)/ Fonny Jodikin
Friday, October 19, 2018
TODAY, 19 Oktober: Dia Tidak Membiarkan Kaki Kami Goyah
TODAY, 19 Oktober:
Dia Tidak Membiarkan Kaki Kami Goyah
Ia telah menjaga kami supaya tetap hidup, dan tidak membiarkan kami jatuh
(Mazmur 66:9/ BIS - Bahasa Indonesia Sehari-hari)
Tuhan tetap menjagai kita...
Supaya kita semua tetap hidup...
Dan Dia takkan membiarkan kita jatuh...
Atau, jikalau terjatuh pun: takkan sampai tergeletak...
Karena Tuhan senantiasa menopang kita...
Dengan kuat kuasa-Nya.
Dia mempertahankan jiwa kita...
Dan tidak membiarkan kaki ini goyah...
Semoga kita tetap memuji nama-Nya...
Memperdengarkan puji-pujian bagi-Nya di sepanjang hidup kita...
Senantiasa memuliakan nama-Nya dalam setiap kesempatan...
Meskipun tidak selalu mudah, karena banyak rintangan dan halangan...
Terutama dari dalam diri sendiri yang mungkin tak pandai mengelola kekecewaan...
Tetapi Tuhan tetap setia...
Apa pun yang terjadi...
Dia selalu ada dalam setiap momen kehidupan kita...
Terima kasih, Tuhan...
Karena Engkau senantiasa menjagai kami...
Semoga kami pun tetap setia kepada-Mu...
Hidup seturut kehendak-Mu...
Karena Engkaulah yang paling tahu apa yang terbaik bagi kami, umat-Mu.
(-fon-)/ Fonny Jodikin
Pujilah Allah kami, hai bangsa-bangsa, dan perdengarkanlah puji-pujian kepada-Nya! 66:9 Ia mempertahankan jiwa kami di dalam hidup dan tidak membiarkan kaki kami goyah.
--- Mazmur 66:8-9
Dia Tidak Membiarkan Kaki Kami Goyah
Ia telah menjaga kami supaya tetap hidup, dan tidak membiarkan kami jatuh
(Mazmur 66:9/ BIS - Bahasa Indonesia Sehari-hari)
Tuhan tetap menjagai kita...
Supaya kita semua tetap hidup...
Dan Dia takkan membiarkan kita jatuh...
Atau, jikalau terjatuh pun: takkan sampai tergeletak...
Karena Tuhan senantiasa menopang kita...
Dengan kuat kuasa-Nya.
Dia mempertahankan jiwa kita...
Dan tidak membiarkan kaki ini goyah...
Semoga kita tetap memuji nama-Nya...
Memperdengarkan puji-pujian bagi-Nya di sepanjang hidup kita...
Senantiasa memuliakan nama-Nya dalam setiap kesempatan...
Meskipun tidak selalu mudah, karena banyak rintangan dan halangan...
Terutama dari dalam diri sendiri yang mungkin tak pandai mengelola kekecewaan...
Tetapi Tuhan tetap setia...
Apa pun yang terjadi...
Dia selalu ada dalam setiap momen kehidupan kita...
Terima kasih, Tuhan...
Karena Engkau senantiasa menjagai kami...
Semoga kami pun tetap setia kepada-Mu...
Hidup seturut kehendak-Mu...
Karena Engkaulah yang paling tahu apa yang terbaik bagi kami, umat-Mu.
(-fon-)/ Fonny Jodikin
Pujilah Allah kami, hai bangsa-bangsa, dan perdengarkanlah puji-pujian kepada-Nya! 66:9 Ia mempertahankan jiwa kami di dalam hidup dan tidak membiarkan kaki kami goyah.
--- Mazmur 66:8-9
Thursday, October 18, 2018
TODAY, 18 Oktober: Keangkuhan
TODAY, 18 Oktober:
Keangkuhan
Manusia terkadang menyombongkan pendidikannya, latar belakang keluarganya, kesuksesannya, kekayaannya, dan tak jarang: pengenalan akan Tuhan-Nya.
Mungkin memang pada dasarnya manusia itu gampang menjadi lupa daratan...
Sehingga kesombongan, kecongkakan, dan keangkuhannya mendominasi...
Sehingga kesombongan, kecongkakan, dan keangkuhannya mendominasi...
Terkadang begitu mudah untuk tinggi hati...
Padahal semua itu tidaklah abadi dan hanyalah titipan Sang Ilahi.
Hari ini, saya masuk ke ayat-ayat dari Yeremia yang menyebutkan tentang keangkuhan Moab.
Bangsa Moab:
Mereka adalah keturunan Lot dan menjadi tetangga
bangsa Amori di seberang Sungai Arnon. Mereka bersifat
angkuh, sombong, penyembah berhala, percaya takhayul, kaya, percaya diri dan
makmur. Mereka adalah bangsa perang.
(Sumber: Internet)
Sifat-sifat ini, sesungguhnya sangat jauh dari kasih Allah.
Hendaknya kita, para pengikut Kristus berusaha sujud di bawah kaki-Nya...
Untuk menyadari bahwa kita semua adalah manusia biasa...
Terlepas dari segala kemudahan dan kebaikan yang dianugerahkan kepada kita...
Kita tetap ciptaan-Nya dan itu semua adalah karunia-Nya.
Mari berusaha mensyukuri apa yang ada...
Jangan sampai kita menjadi lupa...
Tuhanlah Sang Sumber segala...
Malam ini...
Mari introspeksi diri...
Mungkin kita pun punya keangkuhan di bidang kehidupan yang tanpa kita sadari membuat kita terlalu melekat akan hal ini...
Mari mendoakan hal ini dan mempersembahkannya kepada Allah.
Mohon kerendahan hati dan limpahan kasih Ilahi...
Semoga kita selalu menyadari, semua hanya karena kasih karunia dan kebaikan-Nya semata.
Amin.
(-fon-)/ Fonny Jodikin
--- Yeremia 48:29
Wednesday, October 17, 2018
TODAY, 17 Oktober: Kesan Yang Mendalam
TODAY, 17 Oktober:
Kesan Yang Mendalam
Hari ini saya bertemu dengan seorang petugas administrasi di tempat kursus anak kedua kami.
Dia masih mengingat nama anak saya dan menanyakan dengan sopan mengenai anakku.
Suatu kepedulian yang saya bisa rasakan ketulusannya.
Keramahan dan kebaikannya memberikan kesan yang mendalam di hati saya.
Dia tidak hanya melakukan pekerjaannya, melainkan mengerjakannya dengan sepenuh hati...
Tidak semua orang bisa memberikan kesan yang mendalam pada saat jumpa.
Tak jarang, orang-orang yang mengaku dirinya pengikut Kristus, hanyalah orang-orang yang merasa dirinya paling benar, paling hebat...
Mereka pun bisa merasa lebih baik dari orang lain karena pengenalan akan Kristus dan pemahaman akan ayat-ayat Alkitab, lalu bisa dengan gampangnya menuduh orang lain tidak sebaik mereka.
Mereka mudah meyalahkan orang, mereka berpikir bahwa mereka adalah yang terbaik dan orang lain dipandang hanya sebelah mata.
Mungkin mereka itu adalah kita...
Mungkin kita pun pernah melakukannya, disengaja ataupun tidak...
Mari sama-sama introspeksi diri.
Bagi saya pribadi, kesan itu cukup penting...
Walaupun kita tidak bisa menyenangkan setiap pihak, tetapi ketulusan dan apa adanya tetap penting...
Sehingga tak perlu memakai topeng atau kedok, orang bisa merasakannya...
Dari tatapan mata, dari senyuman yang tulus, orang bisa mengerti.
Memang kesan terhadap orang lain bukanlah segala-galanya.
Tetapi, alangkah baiknya kita kita bisa menjadi saluran terang kasih Allah di hadapan semua orang...
Sehingga mereka melihat perbuatan yang baik itu dan memuliakan Bapa di sorga.
Tidak semua orang bisa memberikan kesan yang mendalam dalam arti positif...
Tetapi semua orang bisa belajar untuk lebih baik dalam perjalanan mereka sebagai murid Kristus agar tetap bersinar di tengah dunia yang suram ini.
(-fon-)/ Fonny Jodikin
Demikianlah hendaknya terangmu bercahaya di depan orang, supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik dan memuliakan Bapamu yang di sorga.
--- Matius 5:16
Kesan Yang Mendalam
Hari ini saya bertemu dengan seorang petugas administrasi di tempat kursus anak kedua kami.
Dia masih mengingat nama anak saya dan menanyakan dengan sopan mengenai anakku.
Suatu kepedulian yang saya bisa rasakan ketulusannya.
Keramahan dan kebaikannya memberikan kesan yang mendalam di hati saya.
Dia tidak hanya melakukan pekerjaannya, melainkan mengerjakannya dengan sepenuh hati...
Tidak semua orang bisa memberikan kesan yang mendalam pada saat jumpa.
Tak jarang, orang-orang yang mengaku dirinya pengikut Kristus, hanyalah orang-orang yang merasa dirinya paling benar, paling hebat...
Mereka pun bisa merasa lebih baik dari orang lain karena pengenalan akan Kristus dan pemahaman akan ayat-ayat Alkitab, lalu bisa dengan gampangnya menuduh orang lain tidak sebaik mereka.
Mereka mudah meyalahkan orang, mereka berpikir bahwa mereka adalah yang terbaik dan orang lain dipandang hanya sebelah mata.
Mungkin mereka itu adalah kita...
Mungkin kita pun pernah melakukannya, disengaja ataupun tidak...
Mari sama-sama introspeksi diri.
Bagi saya pribadi, kesan itu cukup penting...
Walaupun kita tidak bisa menyenangkan setiap pihak, tetapi ketulusan dan apa adanya tetap penting...
Sehingga tak perlu memakai topeng atau kedok, orang bisa merasakannya...
Dari tatapan mata, dari senyuman yang tulus, orang bisa mengerti.
Memang kesan terhadap orang lain bukanlah segala-galanya.
Tetapi, alangkah baiknya kita kita bisa menjadi saluran terang kasih Allah di hadapan semua orang...
Sehingga mereka melihat perbuatan yang baik itu dan memuliakan Bapa di sorga.
Tidak semua orang bisa memberikan kesan yang mendalam dalam arti positif...
Tetapi semua orang bisa belajar untuk lebih baik dalam perjalanan mereka sebagai murid Kristus agar tetap bersinar di tengah dunia yang suram ini.
(-fon-)/ Fonny Jodikin
Demikianlah hendaknya terangmu bercahaya di depan orang, supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik dan memuliakan Bapamu yang di sorga.
--- Matius 5:16
Tuesday, October 16, 2018
TODAY, 16 Oktober: Setiap Orang Memikul Tanggungannya Sendiri
TODAY, 16 Oktober:
Setiap Orang Memikul Tanggungannya Sendiri
Jika melihat orang yang sepertinya enak...
Punya segala kriteria yang dianggap baik oleh dunia...
Belum tentu pada kenyataannya seperti yang terlihat...
Setiap orang punya beban sendiri-sendiri...
Setiap orang memikul tanggungannya sendiri juga...
Apa yang terlihat, belum tentu sesungguhnya yang dialami...
Tak perlu iri hati melihat orang lain sepertinya enak...
Senang...
Bahagia...
Karena kita pun tidak tahu persis apa yang sesungguhnya terjadi.
Setiap orang diberikan sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan mereka untuk mengelola segala sesuatunya.
Tuhan yang berhak memberikan segalanya...
Dan pada akhirnya segala sesuatu ini pun harus dipertanggungjawabkan kepada-Nya...
Prinsip rumput tetangga lebih hijau, lebih subur...
Semoga tidak kita pakai...
Lebih baik memilih untuk mensyukuri segala sesuatu yang ada di hidup kita...
Iri hati atau kecemburuan akan keberhasilan orang lain tidak akan membawa kita ke mana pun.
Malah kecenderungannya membawa kita kepada mengasihani diri sendiri dan merasa sangat malang...
Setiap orang memikul tanggungannya sendiri...
Setiap orang punya beban dan salib sendiri-sendiri...
Jauhkan kami dari iri dan dengki...
Ajar kami untuk sabar menjalani semuanya bersama-Mu, Tuhan.
Amin.
(-fon-)/ Fonny Jodikin
Sebab tiap-tiap orang akan memikul tanggungannya sendiri.
--- Galatia 6:5
Setiap Orang Memikul Tanggungannya Sendiri
Jika melihat orang yang sepertinya enak...
Punya segala kriteria yang dianggap baik oleh dunia...
Belum tentu pada kenyataannya seperti yang terlihat...
Setiap orang punya beban sendiri-sendiri...
Setiap orang memikul tanggungannya sendiri juga...
Apa yang terlihat, belum tentu sesungguhnya yang dialami...
Tak perlu iri hati melihat orang lain sepertinya enak...
Senang...
Bahagia...
Karena kita pun tidak tahu persis apa yang sesungguhnya terjadi.
Setiap orang diberikan sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan mereka untuk mengelola segala sesuatunya.
Tuhan yang berhak memberikan segalanya...
Dan pada akhirnya segala sesuatu ini pun harus dipertanggungjawabkan kepada-Nya...
Prinsip rumput tetangga lebih hijau, lebih subur...
Semoga tidak kita pakai...
Lebih baik memilih untuk mensyukuri segala sesuatu yang ada di hidup kita...
Iri hati atau kecemburuan akan keberhasilan orang lain tidak akan membawa kita ke mana pun.
Malah kecenderungannya membawa kita kepada mengasihani diri sendiri dan merasa sangat malang...
Setiap orang memikul tanggungannya sendiri...
Setiap orang punya beban dan salib sendiri-sendiri...
Jauhkan kami dari iri dan dengki...
Ajar kami untuk sabar menjalani semuanya bersama-Mu, Tuhan.
Amin.
(-fon-)/ Fonny Jodikin
Sebab tiap-tiap orang akan memikul tanggungannya sendiri.
--- Galatia 6:5
Monday, October 15, 2018
TODAY, 15 Oktober: Jika Tuhan Menghendaki
TODAY, 15 Oktober:
Jika Tuhan Menghendaki
Sering kali kita melupakan Tuhan dalam perencanaan di kehidupan ini.
Yang pasti kita hanya memikirkan kepentingan-kepentingan kita dan orang-orang terdekat...
Sehingga, tak jarang kita melupakan-Nya.
Mungkin ini terkesan wajar dan biasa...
Tetapi sebagai umat beriman, hendaknya kita tidak mengabaikan begitu saja...
Bahwa segala sesuatu terjadi atas kehendak Allah.
Jadi, apa pun rencana yang ada di kepala pada saat ini...
Mari kita bawa dalam doa kepada-Nya.
Kembali kita disadarkan bahwa segala sesuatu terjadi atas seizin Allah...
Jika Tuhan menghendaki...
Kita dimampukan berbuat ini dan itu...
Melakukan ini dan itu...
Dan semoga kita tetap mengarahkan hati kepada Tuhan...
Sehingga kita hidup sepenuh-penuhnya seturut kehendak-Nya...
Dan memuliakan nama-Nya...
Banyak rencana yang sudah kami pikirkan sepanjang tahun ini...
Akhir tahun menjelang...
Kami persembahkan segala sesuatunya ke dalam tangan kasih-Nya...
Terjadilah pada kami seturut kehendak-Mu.
Amin!
(-fon-)/ Fonny Jodikin
Jadi sekarang, hai kamu yang berkata: "Hari ini atau besok kami berangkat ke kota anu, dan di sana kami akan tinggal setahun dan berdagang serta mendapat untung", 4:14 sedang kamu tidak tahu apa yang akan terjadi besok. Apakah arti hidupmu? Hidupmu itu sama seperti uap yang sebentar saja kelihatan lalu lenyap. 4:15 Sebenarnya kamu harus berkata: "Jika Tuhan menghendakinya , kami akan hidup dan berbuat ini dan itu."
--- Yakobus 4:13-15
Jika Tuhan Menghendaki
Sering kali kita melupakan Tuhan dalam perencanaan di kehidupan ini.
Yang pasti kita hanya memikirkan kepentingan-kepentingan kita dan orang-orang terdekat...
Sehingga, tak jarang kita melupakan-Nya.
Mungkin ini terkesan wajar dan biasa...
Tetapi sebagai umat beriman, hendaknya kita tidak mengabaikan begitu saja...
Bahwa segala sesuatu terjadi atas kehendak Allah.
Jadi, apa pun rencana yang ada di kepala pada saat ini...
Mari kita bawa dalam doa kepada-Nya.
Kembali kita disadarkan bahwa segala sesuatu terjadi atas seizin Allah...
Jika Tuhan menghendaki...
Kita dimampukan berbuat ini dan itu...
Melakukan ini dan itu...
Dan semoga kita tetap mengarahkan hati kepada Tuhan...
Sehingga kita hidup sepenuh-penuhnya seturut kehendak-Nya...
Dan memuliakan nama-Nya...
Banyak rencana yang sudah kami pikirkan sepanjang tahun ini...
Akhir tahun menjelang...
Kami persembahkan segala sesuatunya ke dalam tangan kasih-Nya...
Terjadilah pada kami seturut kehendak-Mu.
Amin!
(-fon-)/ Fonny Jodikin
Jadi sekarang, hai kamu yang berkata: "Hari ini atau besok kami berangkat ke kota anu, dan di sana kami akan tinggal setahun dan berdagang serta mendapat untung", 4:14 sedang kamu tidak tahu apa yang akan terjadi besok. Apakah arti hidupmu? Hidupmu itu sama seperti uap yang sebentar saja kelihatan lalu lenyap. 4:15 Sebenarnya kamu harus berkata: "Jika Tuhan menghendakinya , kami akan hidup dan berbuat ini dan itu."
--- Yakobus 4:13-15
Sunday, October 14, 2018
TODAY, 14 Oktober : Kesal Hati
TODAY, 14 Oktober :
Kesal Hati
Hidup tidak selalu berjalan mulus.
Pada satu ketika atau mungkin pada banyak kali, kita pernah merasa kesal.
Kesal dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia 'online' searti dengan: dongkol, sebal, kecewa bercampur jengkel.
Kira-kira seperti itu.
Kita sendiri mungkin sering merasa demikian.
Apalagi jika dikecewakan oleh orang-orang terdekat, yang kita anggap bisa mengerti perasaan kita.
Jika itu dilakukan orang yang kita kenal sambil lalu, mungkin efeknya tidak terlalu mendalam.
Kekesalan akan lebih memuncak, bila itu terjadi terus-menerus dari orang yang dulunya kita sangat kagumi atau sayangi.
Tak jarang suami-istri yang sudah menikah puluhan tahun, bisa memiliki kekesalan dan luka yang ternyata sangat mendalam dikarenakan kesalahan yang dilakukan itu-itu saja.
Yang lagi dan lagi melukai pasangannya.
Seperti Ayub dalam Kitab Ayub bab 6:1-3 sebagai berikut:
Lalu Ayub menjawab: 6:2 "Ah, hendaklah kiranya kekesalan hatiku ditimbang, dan kemalanganku ditaruh bersama-sama di atas neraca! 6:3 Maka beratnya akan melebihi pasir di laut; oleh sebab itu tergesa-gesalah perkataanku.
--- Ayub 6:1-3
Kekesalan hati dan kemalangannya ditimbang dan ditaruh di atas neraca...
Beratnya akan melebihi pasir di laut!
Demikian kata Ayub...
Mungkin karena terlalu 'sebel', 'kesel', super kecewa dan dongkol berat dengan kehidupannya, muak juga dengan semuanya.
Ini sangat mungkin terjadi, jika kita tak pandai mengelola perasaan dan mengendalikan diri.
Banyak belajar untuk mengampuni.
Karena yang akan menerima kebaikan dari pengampunan itu adalah diri sendiri.
Tak ada gunanya memendam kedongkolan terlalu lama, jika itu berakibat kurang baik bagi diri kita sendiri nantinya.
Semoga kita dimampukan untuk melibatkan Tuhan dan menempatkan DIA di atas segalanya.
Sehingga seluruh persoalan di kehidupan, bisa terselesaikan dengan baik atas bantuan-Nya.
Jangan simpan kekesalan terlalu lama...
Karena orang yang kesal belum tentu tahu, tetapi kita yang jadi korban rasa benci di dalam diri sendiri.
Insomnia dan sakit lainnya bisa bermunculan.
Mari mohon pengendalian diri yang lebih baik lagi.
Dalam tuntunan Roh Kudus-Nya, semoga kita berusaha terus lebih baik lagi.
(-fon-)/ Fonny Jodikin
Kesal Hati
Hidup tidak selalu berjalan mulus.
Pada satu ketika atau mungkin pada banyak kali, kita pernah merasa kesal.
Kesal dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia 'online' searti dengan: dongkol, sebal, kecewa bercampur jengkel.
Kira-kira seperti itu.
Kita sendiri mungkin sering merasa demikian.
Apalagi jika dikecewakan oleh orang-orang terdekat, yang kita anggap bisa mengerti perasaan kita.
Jika itu dilakukan orang yang kita kenal sambil lalu, mungkin efeknya tidak terlalu mendalam.
Kekesalan akan lebih memuncak, bila itu terjadi terus-menerus dari orang yang dulunya kita sangat kagumi atau sayangi.
Tak jarang suami-istri yang sudah menikah puluhan tahun, bisa memiliki kekesalan dan luka yang ternyata sangat mendalam dikarenakan kesalahan yang dilakukan itu-itu saja.
Yang lagi dan lagi melukai pasangannya.
Seperti Ayub dalam Kitab Ayub bab 6:1-3 sebagai berikut:
Lalu Ayub menjawab: 6:2 "Ah, hendaklah kiranya kekesalan hatiku ditimbang, dan kemalanganku ditaruh bersama-sama di atas neraca! 6:3 Maka beratnya akan melebihi pasir di laut; oleh sebab itu tergesa-gesalah perkataanku.
--- Ayub 6:1-3
Kekesalan hati dan kemalangannya ditimbang dan ditaruh di atas neraca...
Beratnya akan melebihi pasir di laut!
Demikian kata Ayub...
Mungkin karena terlalu 'sebel', 'kesel', super kecewa dan dongkol berat dengan kehidupannya, muak juga dengan semuanya.
Ini sangat mungkin terjadi, jika kita tak pandai mengelola perasaan dan mengendalikan diri.
Banyak belajar untuk mengampuni.
Karena yang akan menerima kebaikan dari pengampunan itu adalah diri sendiri.
Tak ada gunanya memendam kedongkolan terlalu lama, jika itu berakibat kurang baik bagi diri kita sendiri nantinya.
Semoga kita dimampukan untuk melibatkan Tuhan dan menempatkan DIA di atas segalanya.
Sehingga seluruh persoalan di kehidupan, bisa terselesaikan dengan baik atas bantuan-Nya.
Jangan simpan kekesalan terlalu lama...
Karena orang yang kesal belum tentu tahu, tetapi kita yang jadi korban rasa benci di dalam diri sendiri.
Insomnia dan sakit lainnya bisa bermunculan.
Mari mohon pengendalian diri yang lebih baik lagi.
Dalam tuntunan Roh Kudus-Nya, semoga kita berusaha terus lebih baik lagi.
(-fon-)/ Fonny Jodikin
Saturday, October 13, 2018
TODAY, 13 Oktober : Aku Senantiasa Memandang Kepada Tuhan
TODAY, 13 Oktober :
Aku Senantiasa Memandang Kepada Tuhan
Malam hari.
Kudatang kembali ke hadirat-Mu, Bapa...
Mengucap syukur atas segala yang telah Kauberikan kepada kami...
Khususnya pada sepanjang hari ini...
Kusadari bahwa tidak setiap kali...
Aku bisa senantiasa memandang dan mengarahkan hati kepada-Mu...
Tetapi, ayat dari Pemazmur ini kembali mengingatkanku...
Agar kami semua senantiasa memandang-Mu dan fokus hanya kepada-Mu...
Engkau yang berdiri di sebelah kanan kami...
Akan selalu setia menemani kami...
Dan bukan itu saja, Engkau bahkan menggenggam tangan kami...
Sehingga kami takkan goyah...
Lalui jalan kehidupan dan lintasan peristiwa...
Kembali kusyukuri bahwa Engkau selalu setia...
Ajar kami untuk setia juga...
Dan senantiasa memandang kepada-Mu, Tuhan.
Amin.
(-fon-)/ Fonny Jodikin
Aku senantiasa memandang kepada TUHAN; karena Ia berdiri di sebelah kananku, aku tidak goyah.
--- Mazmur 16:8
Aku Senantiasa Memandang Kepada Tuhan
Malam hari.
Kudatang kembali ke hadirat-Mu, Bapa...
Mengucap syukur atas segala yang telah Kauberikan kepada kami...
Khususnya pada sepanjang hari ini...
Kusadari bahwa tidak setiap kali...
Aku bisa senantiasa memandang dan mengarahkan hati kepada-Mu...
Tetapi, ayat dari Pemazmur ini kembali mengingatkanku...
Agar kami semua senantiasa memandang-Mu dan fokus hanya kepada-Mu...
Engkau yang berdiri di sebelah kanan kami...
Akan selalu setia menemani kami...
Dan bukan itu saja, Engkau bahkan menggenggam tangan kami...
Sehingga kami takkan goyah...
Lalui jalan kehidupan dan lintasan peristiwa...
Kembali kusyukuri bahwa Engkau selalu setia...
Ajar kami untuk setia juga...
Dan senantiasa memandang kepada-Mu, Tuhan.
Amin.
(-fon-)/ Fonny Jodikin
Aku senantiasa memandang kepada TUHAN; karena Ia berdiri di sebelah kananku, aku tidak goyah.
--- Mazmur 16:8
Friday, October 12, 2018
TODAY, 12 Oktober: Ikutlah Dengan Sungguh-Sungguh
TODAY, 12 Oktober:
Ikutlah Dengan Sungguh-Sungguh
Ajaran sehat yang diberikan oleh Kristus...
Hendaknya kita pegang erat dan lakukan dalam iman dan kasih...
Semoga kita berusaha sebaik mungkin untuk mengikuti Tuhan dengan sungguh-sungguh...
Setiap ajaran akan kebenaran-Nya...
Hendaknya kita pegang teguh...
Jangan sampai kita lepaskan...
Hidup dan kehidupan bisa berubah dalam sekejap...
Segala yang dunia tawarkan, tidak ada yang abadi...
Hanya Tuhan dan ajaran-Nya...
Firman-Nya...
Yang hendaknya kita ikuti dengan sebaik-baiknya...
Sehingga kita beroleh mahkota kehidupan yang dijanjikan-Nya...
Sungguh-sungguh menjadi kata kunci di sini...
Mengikut dengan setengah hati...
Mengikut tapi kemudian semaunya sendiri...
Bukan itu yang kita tuju...
Ketaatan hati yang tertuju kepada Allah adalah yang terpenting.
Semoga kita dimampukan untuk itu...
Dan semoga kita mau membuka hati kita untuk membiarkan Allah bekerja sebebas-bebasnya di dalam hidup kita.
Amin.
(-fon-)/ Fonny Jodikin
Peganglah segala sesuatu yang telah engkau dengar dari padaku sebagai contoh ajaran yang sehat dan lakukanlah itu dalam iman dan kasih dalam Kristus Yesus.
--- 2 Timotius 1:13
Ikutilah dengan sungguh-sungguh ajaran benar yang sudah saya berikan kepadamu. Dan hendaklah engkau tetap berpegang pada iman dan kasih yang menjadi milik kita karena bersatu dengan Kristus Yesus.
--- 2 Timotius 1:13 (BIS/ Bahasa Indonesia Sehari-hari)
Ikutlah Dengan Sungguh-Sungguh
Ajaran sehat yang diberikan oleh Kristus...
Hendaknya kita pegang erat dan lakukan dalam iman dan kasih...
Semoga kita berusaha sebaik mungkin untuk mengikuti Tuhan dengan sungguh-sungguh...
Setiap ajaran akan kebenaran-Nya...
Hendaknya kita pegang teguh...
Jangan sampai kita lepaskan...
Hidup dan kehidupan bisa berubah dalam sekejap...
Segala yang dunia tawarkan, tidak ada yang abadi...
Hanya Tuhan dan ajaran-Nya...
Firman-Nya...
Yang hendaknya kita ikuti dengan sebaik-baiknya...
Sehingga kita beroleh mahkota kehidupan yang dijanjikan-Nya...
Sungguh-sungguh menjadi kata kunci di sini...
Mengikut dengan setengah hati...
Mengikut tapi kemudian semaunya sendiri...
Bukan itu yang kita tuju...
Ketaatan hati yang tertuju kepada Allah adalah yang terpenting.
Semoga kita dimampukan untuk itu...
Dan semoga kita mau membuka hati kita untuk membiarkan Allah bekerja sebebas-bebasnya di dalam hidup kita.
Amin.
(-fon-)/ Fonny Jodikin
Peganglah segala sesuatu yang telah engkau dengar dari padaku sebagai contoh ajaran yang sehat dan lakukanlah itu dalam iman dan kasih dalam Kristus Yesus.
--- 2 Timotius 1:13
Ikutilah dengan sungguh-sungguh ajaran benar yang sudah saya berikan kepadamu. Dan hendaklah engkau tetap berpegang pada iman dan kasih yang menjadi milik kita karena bersatu dengan Kristus Yesus.
--- 2 Timotius 1:13 (BIS/ Bahasa Indonesia Sehari-hari)
Subscribe to:
Posts (Atom)