Tuesday, July 11, 2017

TODAY, 10 Juli: Mengapa Tega?

TODAY, 10 Juli: 

Mengapa Tega?

A five-year-old boy was beaten to death by his mother’s boyfriend after he lost one of his shoes in the park, a court was told yesterday.
Alex Malcolm made the trip out with Marvyn Iheanacho in November last year and was pronounced dead two days later after suffering a brain injury and internal bruising.
Mr Iheanacho, 39, was in a relationship with Alex’s mother, Lilya Breha, and acted as a stepfather to the boy. (Website The Times UK).

Seorang anak lelaki berusia lima tahun dipukuli sampai mati oleh pacar ibunya setelah dia kehilangan salah satu sepatunya di taman, begitu dikatakan pada persidangan kemarin. Alex Malcolm berjalan-jalan dengan Marvyn Iheanacho di bulan November tahun lalu dan meninggal dua hari berikutnya sesudah mengalami luka pendarahan otak dan luka dalam.
Tuan Iheanacho, 39, tengah memadu kasih dengan Ibu Ales, Lilya Breha, dan berlaku sebagai Ayah Tiri dari Si Anak. (Website The Times UK).

Pertama saya membaca berita ini, terasa begitu mengenaskan. Apakah hanya karena hilangnya sepatu, nyawa anak juga melayang? Apakah kehidupan itu tidak berharga, sehingga hanya karena satu sepatu saja, tega melakukan hal yang memilukan seperti itu? Kita mungkin tidak tahu apa yang terjadi sesungguhnya. Alex Malcom yang adalah model cilik ini, memiliki wajah unik dan tampan. Sayang rasanya jika harus berpulang begitu cepat.
Saya pribadi mendoakan agar Alex beristirahat dalam damai, meskipun hidupnya direnggut secara tidak adil. Dan semoga hukum dan peradilan yang berlaku di Inggris sana memberlakukan hukuman yang setimpal bagi pelakunya.

Padahal, hanya persoalan sepele. Tak jarang itu berujung kepada tindakan kriminal yang mengarah kepada maut. Sesungguhnya, jika kita mau mengampuni, bukankah kita bisa membuat perbedaan?
Seperti Yesus yang berkata, " Hai Saudara, dosamu sudah diampuni." 
Bukankah hendaknya kita pun hendaknya lebih terbuka untuk mau belajar memaafkan kesalahan orang lain?
Karena kita pun pasti pernah punya salah.
Namun bukan berarti kita tidak belajar dari pengalaman dan mau saja dimanfaatkan...
Bukan itu tentunya...
Semoga kita menjadi pribadi yang penuh kasih Allah.
Jangan sampai 'tega', apalagi hanya karena hal-hal kecil saja.
Semoga. Ya, semoga!
(-f0n-)/Fonny Jodikin

 Ketika Yesus melihat iman mereka, berkatalah Ia: "Hai saudara, dosamu sudah diampuni."
--- Lukas 5:20



No comments: