Weekly Thoughts
23 November 2025
Pengharapan Di Tengah-Tengah Penderitaan
Perikop ini berjudul: pengharapan di tengah-tengah penderitaan.
Saya kira, konteks ini sangat
relevan dengan keadaan saat ini.
Teringat saat-saat belajar di KPKS (Kursus Pendidikan Kitab Suci)
Santo Paulus di Jakarta selama 3 tahun, salah satu metode yang paling saya suka
sampai hari ini adalah eksegese.
Apa itu eksegese?
Eksegese
Alkitab adalah penafsiran kritis dan ilmiah terhadap
teks-teks Alkitab untuk memahami makna aslinya dalam konteks sejarah, budaya,
dan bahasa. Ini adalah proses
"menarik keluar" makna dari teks itu sendiri, bukan
"memasukkan" makna dari luar (eisegesis). Eksegese melibatkan analisis linguistik, sejarah,
dan sastra untuk memastikan penafsiran yang akurat. (sumber: Internet)
Ketika saya melihat Mazmur 126 ini, lalu ada
penjelasan tentang keadaan di saat itu.
Ya, inilah eksegese yang saya maksudkan yaitu
sebagai berikut:
Sebagian dari pemulihan ini terjadi pada
tahun 701 SM ketika ancaman Sanherib untuk menyerbu Yerusalem digagalkan
sebagai penggenapan nubuat dan bangsa-bangsa di sekitar Yehuda mengirim hadiah
kepada Hizkia (2Taw 32:22-23). Pemulihan yang lebih besar
terjadi ketika orang Yahudi kembali ke Yerusalem dari Babel pada tahun 538 SM.
Dari latar belakang Sejarah di saat itu, kita
pun membaca ayat-ayat yang luar biasa dari Pemazmur.
Orang-orang yang menabur dengan mencucurkan air mata, akan
menuai dengan bersorak-sorai . Orang yang
berjalan maju dengan menangis sambil menabur benih, pasti
pulang dengan sorak-sorai sambil membawa berkas-berkasnya.
--- Mazmur 126:5-6
Marilah menghadapi segala pergumulan dengan sabar.
Tetap setia kepada Allah.
Berdoalah tak kunjung putus.
Ini semua akan menjadikan kita pribadi yang bersyukur dalam segala
keadaan.
Tetap memiliki pengharapan, meskipun kenyataan mengecewakan.
Dan akhirnya, Tuhan akan memberikan yang terbaik seturut
kehendak-Nya.
Jangan lupa juga tetap percaya di dalam iman.
Tuhan tahu yang terbaik bagi setiap kita.
Jangan berhenti berharap!
Percayalah kepada-Nya senantiasa.
Amin.
(-fon-)/Fonny Jodikin
No comments:
Post a Comment