29 November
Murah Hati
Bapa menjadi contoh bagi kita tentang sikap murah hati...
Untuk setiap nafas kehidupan...
Untuk setiap kebaikan dan berkat yang kita terima...
Bahkan untuk hal yang kita anggap merupakan beban di hidup kita, tentunya itu terjadi karena kita diharapkan naik level dalam sekolah kehidupan ini....
Tidak ada hidup yang sempurna...
Kehidupan yang seolah sempurna pun di mata kita, mungkin merupakan episode yang penuh kecewa dan air mata bagi yang menjalaninya...
Kita tidak pernah tahu 100% selagi hanya melihat dari luar-tanpa menjalaninya.
Untuk itulah kita hendaknya mensyukuri kemurahan hati Allah, untuk kemudian mohon tuntunan Roh Kudus untuk menjadi pribadi-pribadi yang dijauhkan dari iri hati...
Bahkan senantiasa mau berbagi dan menyebarkan kasih-Nya di dunia ini.
Semoga.
(-fon-)
Hendaklah kamu murah hati, sama seperti Bapamu adalah murah hati.
--- Lukas 6:36
30 November
Kemurahan Allah
Kemurahan Allah sudah kita rasakan demikian banyaknya di hidup kita...
Meskipun mungkin kita pernah memungkiri kemurahan-Nya, namun harus diakui juga bahwa banyak kali kita bisa mampu berdiri sampai hari ini hanyalah karena kasih-Nya.
Mari memohon kepada Allah agar melimpahi kita dengan kemurahan hati, sehingga kita bisa membagikan kasih kepada sekitar kita...
Keluar dari diri sendiri dan segenap permasalahan yang ada sejenak, dan melihat ke luar untuk mengulurkan tangan kepada sesama kita yang menderita.
Banyak hal yang bisa kita syukuri yang semua hanyalah anugerah dan kebaikan-Nya...
Dan melangkah ke hal yang lebih dalam: berbagi untuk sesama kita.
Semoga kita bisa menjalani hari-hari kita dengan penuh syukur dan terus menjadi terang-Nya di mana pun kita berada.
(-fon-)
Berbahagialah orang yang murah hatinya , karena mereka akan beroleh kemurahan.
--- Matius 5:7
Monday, November 30, 2015
Sunday, November 29, 2015
TODAY, 28 November : That Guilty Feeling...
That Guilty Feeling...
Agaknya setiap orang pernah merasa bersalah atas sesuatu yang pernah mereka lakukan di masa lalu-entah disengaja atau tidak.
Namun, tidak semua orang bisa mengendalikan rasa bersalahnya dengan baik.
Semisal kepribadian Melankolis dari buku Personality Plus karya Florence Littauer, pastinya tipe yang sulit 'move on'.
Sulit memaafkan orang lain, juga sulit memaafkan diri sendiri...
Namun, itu bukanlah alasan untuk tetap berkubang pada rasa bersalah.
'Si Melo' jika ingin keluar dari lingkaran tersebut, hendaknya belajar untuk terus mengampuni diri sendiri dan orang lain...
Tidak ada orang benar-benar sempurna, karena semua orang telah berdosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah. (Roma 3:23).
Namun, Yesus telah datang untuk menyelamatkan umat-Nya...
Jangan terus berada pada lingkaran rasa bersalah, namun mencoba keluar dari itu...
Menjadi pribadi yang baru: yang mau mengampuni...
Yang mau melangkah di masa depan dengan senyuman, tanpa melulu terkurung pada dosa di masa silam...
Yesus menyediakan kesempatan kedua, ketiga, dan seterusnya bagi setiap pribadi yang mau bertobat dan kembali ke jalan-Nya...
Apakah kita mau mengambil kesempatan itu?
Dan setelah diberi kesempatan, jangan pula 'take it as a granted'...
Jangan biarkan 'that guilty feeling' yang mendominasi...
Mari lihat kebaikan Allah dan berjalan bersama-Nya!
(-fon-)
Karena semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah.
--- Roma 3:23
Agaknya setiap orang pernah merasa bersalah atas sesuatu yang pernah mereka lakukan di masa lalu-entah disengaja atau tidak.
Namun, tidak semua orang bisa mengendalikan rasa bersalahnya dengan baik.
Semisal kepribadian Melankolis dari buku Personality Plus karya Florence Littauer, pastinya tipe yang sulit 'move on'.
Sulit memaafkan orang lain, juga sulit memaafkan diri sendiri...
Namun, itu bukanlah alasan untuk tetap berkubang pada rasa bersalah.
'Si Melo' jika ingin keluar dari lingkaran tersebut, hendaknya belajar untuk terus mengampuni diri sendiri dan orang lain...
Tidak ada orang benar-benar sempurna, karena semua orang telah berdosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah. (Roma 3:23).
Namun, Yesus telah datang untuk menyelamatkan umat-Nya...
Jangan terus berada pada lingkaran rasa bersalah, namun mencoba keluar dari itu...
Menjadi pribadi yang baru: yang mau mengampuni...
Yang mau melangkah di masa depan dengan senyuman, tanpa melulu terkurung pada dosa di masa silam...
Yesus menyediakan kesempatan kedua, ketiga, dan seterusnya bagi setiap pribadi yang mau bertobat dan kembali ke jalan-Nya...
Apakah kita mau mengambil kesempatan itu?
Dan setelah diberi kesempatan, jangan pula 'take it as a granted'...
Jangan biarkan 'that guilty feeling' yang mendominasi...
Mari lihat kebaikan Allah dan berjalan bersama-Nya!
(-fon-)
Karena semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah.
--- Roma 3:23
Thursday, November 26, 2015
TODAY, 27 November: Murni
Murni
Ketika dihadapkan dengan kepalsuan dunia...
Dalam lubuk hati kita yang terdalam, pastinya mengalami semacam pergolakan-jika tidak dikatakan pemberontakan.
Kita merasa muak, merasa sulit menerima hal-hal tersebut.
Melihat fakta yang diputar-balikkan...
Melihat kasus korupsi untuk kesenangan diri sementara mengorbankan uang masyarakat...
Rasanya begitu mengecewakan...
Menjadi bijaksana, menjadi murni, butuh kekuatan dari sesuatu yang murni pula...
Allah yang merupakan sumber kasih sejati, semoga menaungi hati kita dengan kasih dan kemurnian-Nya...
Sehingga kita berani mengatakan 'Tidak' pada kepalsuan dunia, tidak ikut-ikutan arusnya...
Malah membuat perbedaan dengan menjauhi kepura-puraan...
Semoga kita senantiasa diberi kekuatan untuk itu.
(-fon-)
Namun hikmat yang dari atas, pertama-tama adalah benar-benar murni, selanjutnya penuh damai sejahtera, baik hati, penurut, penuh kemurahan dan buah-buah yang baik, tidak memihak dan tidak berpura-pura.
--- Yakobus 3:17
Ketika dihadapkan dengan kepalsuan dunia...
Dalam lubuk hati kita yang terdalam, pastinya mengalami semacam pergolakan-jika tidak dikatakan pemberontakan.
Kita merasa muak, merasa sulit menerima hal-hal tersebut.
Melihat fakta yang diputar-balikkan...
Melihat kasus korupsi untuk kesenangan diri sementara mengorbankan uang masyarakat...
Rasanya begitu mengecewakan...
Menjadi bijaksana, menjadi murni, butuh kekuatan dari sesuatu yang murni pula...
Allah yang merupakan sumber kasih sejati, semoga menaungi hati kita dengan kasih dan kemurnian-Nya...
Sehingga kita berani mengatakan 'Tidak' pada kepalsuan dunia, tidak ikut-ikutan arusnya...
Malah membuat perbedaan dengan menjauhi kepura-puraan...
Semoga kita senantiasa diberi kekuatan untuk itu.
(-fon-)
Namun hikmat yang dari atas, pertama-tama adalah benar-benar murni, selanjutnya penuh damai sejahtera, baik hati, penurut, penuh kemurahan dan buah-buah yang baik, tidak memihak dan tidak berpura-pura.
--- Yakobus 3:17
TODAY, 25-26 November: Masa Depan
25 November
Masa Depan Sungguh Ada
Biasanya setelah mengalami kekecewaan dan kegagalan yang bertubi-tubi, kita menjadi kurang percaya akan masa depan.
Seolah hari-hari kelam dan muram memenuhi diri kita...
Sehingga menjadi sulit bagi kita untuk meyakini bahwa suatu saat nanti akan ada hari-hari yang penuh keceriaan kembali.
Hari-hari penuh kecewa biasanya dikarenakan kita berharap terlalu tinggi, lalu kenyataan terlalu jauh dari harapan itu...
Namun, bukan berarti itu adalah akhir dari segalanya.
Tak jarang: pengalaman terburuk malah membawa kita kepada penemuan akan Allah...
Akan rencana-Nya yang lebih indah dari apa yang ada di kepala kita...
Untuk kemudian memberanikan diri lagi untuk melangkah bersama-Nya.
Masa depan sungguh ada.
Mari meyakini hal itu di dalam Yesus Kristus, Sang Penyelamat kita.
Jangan berhenti berusaha yang terbaik dan berdoa untuk segala rancangan di hidup kita.
Agar kita berjuang sungguh untuk mewujudkan tujuan hidup kita di dunia ini...
Seturut kehendak-Nya.
(-fon-)
Karena masa depan sungguh ada, dan harapanmu tidak akan hilang.
--- Amsal 23:18
26 November
Masa Depan di Dalam Dia
Ayat Amsal ini mengingatkan kita untuk hidup bijaksana.
Hidup dengan tuntunan hikmat baik bagi jiwa kita...
Mengandalkan Hikmat Allah dan tuntunan Roh Kudus di setiap langkah di kehidupan kita.
Tak berhenti memberikan yang terbaik, menyerahkan segala kecewa yang pernah kita rasakan...
Untuk kemudian berusaha tegar dan membuka diri terhadap rancangan yang Kuasa, yang terkadang jauh menyimpang dari apa yang kita pernah rencanakan dengan sangat rapi sekalipun.
Mari menyongsong masa depan di dalam Dia.
Hari depan yang penuh harapan dan sukacita...
Meskipun tidak selalu sama dengan impian kita...
Dia pasti tahu yang terbaik bagi segenap umat-Nya.
(-fon-)
begitu pula hikmat baik untuk jiwamu. Jika engkau bijaksana, cerahlah masa depanmu.
--- Amsal 24:14
Masa Depan Sungguh Ada
Biasanya setelah mengalami kekecewaan dan kegagalan yang bertubi-tubi, kita menjadi kurang percaya akan masa depan.
Seolah hari-hari kelam dan muram memenuhi diri kita...
Sehingga menjadi sulit bagi kita untuk meyakini bahwa suatu saat nanti akan ada hari-hari yang penuh keceriaan kembali.
Hari-hari penuh kecewa biasanya dikarenakan kita berharap terlalu tinggi, lalu kenyataan terlalu jauh dari harapan itu...
Namun, bukan berarti itu adalah akhir dari segalanya.
Tak jarang: pengalaman terburuk malah membawa kita kepada penemuan akan Allah...
Akan rencana-Nya yang lebih indah dari apa yang ada di kepala kita...
Untuk kemudian memberanikan diri lagi untuk melangkah bersama-Nya.
Masa depan sungguh ada.
Mari meyakini hal itu di dalam Yesus Kristus, Sang Penyelamat kita.
Jangan berhenti berusaha yang terbaik dan berdoa untuk segala rancangan di hidup kita.
Agar kita berjuang sungguh untuk mewujudkan tujuan hidup kita di dunia ini...
Seturut kehendak-Nya.
(-fon-)
Karena masa depan sungguh ada, dan harapanmu tidak akan hilang.
--- Amsal 23:18
26 November
Masa Depan di Dalam Dia
Ayat Amsal ini mengingatkan kita untuk hidup bijaksana.
Hidup dengan tuntunan hikmat baik bagi jiwa kita...
Mengandalkan Hikmat Allah dan tuntunan Roh Kudus di setiap langkah di kehidupan kita.
Tak berhenti memberikan yang terbaik, menyerahkan segala kecewa yang pernah kita rasakan...
Untuk kemudian berusaha tegar dan membuka diri terhadap rancangan yang Kuasa, yang terkadang jauh menyimpang dari apa yang kita pernah rencanakan dengan sangat rapi sekalipun.
Mari menyongsong masa depan di dalam Dia.
Hari depan yang penuh harapan dan sukacita...
Meskipun tidak selalu sama dengan impian kita...
Dia pasti tahu yang terbaik bagi segenap umat-Nya.
(-fon-)
begitu pula hikmat baik untuk jiwamu. Jika engkau bijaksana, cerahlah masa depanmu.
--- Amsal 24:14
Monday, November 23, 2015
TODAY, 21-24 November : Kasih (1 Korintus 13)
Versi Ayat-ayat 1 Korintus 13 ini dari Bahasa Indonesia Sehari-hari (BIS).
21 November
Bunyi Nyaring
Ayat ini mengingatkan kita bahwa seberapa hebatnya kemampuan kita untuk berbicara dalam berbagai bahasa...
Bahkan dalam bahasa malaikat sekalipun...
Tanpa kasih, ucapan-ucapan itu hanyalah bunyi nyaring tanpa arti...
Begitu besar peranan kasih ini, terutama bagi kita sebagai pengikut Kristus...
Mari berdoa agar Allah yang penuh kasih itu senantiasa memenuhi diri kita dengan kasih setia-Nya...
Agar kita pun dimampukan menjadi saluran kasih-Nya di dunia ini.
(-fon-)
Meskipun saya dapat berbicara dengan berbagai bahasa manusia, bahkan dengan bahasa malaikat sekalipun, tetapi saya tidak mengasihi orang lain, maka ucapan-ucapan saya itu hanya bunyi yang nyaring tanpa arti.
--- 1 Korintus 13:1
22 November
Sabar dan Baik Hati
Orang lain tak harus selalu mengetahui agama yang dianut seseorang di dalam kehidupan dengan beragam latar belakang.
Namun, mereka pasti melihat kebaikan yang diberikan, dalam bentuk kecil sekalipun.
Hendaknya sebagai pengikut Kristus, kita dikaruniai kualitas kepribadian yang sabar dan baik hati...
Dijauhkan dari kecemburuan, seringnya membual, apalagi kesombongan...
Hidup kita menjadi lebih berarti dengan berserah dan bersyukur atas segala karunia-Nya...
Tak ada yang patut disombongkan, karena itu hanyalah titipan-Nya...
Dengan terus memupuk karakter baik, mari pula berdiri teguh di dalam keimanan kita...
Tak mudah tergoyahkan, bahkan di tengah dunia yang kacau sekalipun.
Semoga.
(-fon-)
Orang yang mengasihi orang-orang lain, sabar dan baik hati. Ia tidak meluap dengan kecemburuan, tidak membual, tidak sombong.
--- 1 Korintus 13:4
23 November
Percaya yang Terbaik Pada Setiap Orang
Mudah untuk mencela orang lain.
Mudah pula melihat kekurangan-kekurangan di diri sesama kita.
Menjadi sulit untuk menyadari: kita pun tak sempurna.
Kita pun punya kekurangan...
Namun, setiap orang punya hal-hal baik...
Punya kelebihan...
Selalu ada sisi terbaik dari diri seseorang yang bisa terlihat...
Walaupun tak selalu mudah, karena kita cenderung melihat negatifnya saja...
Terutama kepada orang-orang di sekitar kita...
Keluarga, anak, pasangan, orangtua, kakak-adik...
Sahabat...
Mari tetap mengasihi di dalam iman...
Meyakini di dalam harapan, bahwa sisi yang terbaik senantiasa menunggu untuk kita lihat...
Dan yang terbaik pula akan mengiringi hari-hari kita, jika kita selalu berpegang kepada Allah dan rancangan-Nya di hidup kita.
(-fon-)
Ia tahan menghadapi segala sesuatu dan mau percaya akan yang terbaik pada setiap orang; dalam keadaan yang bagaimanapun juga orang yang mengasihi itu tidak pernah hilang harapannya dan sabar menunggu segala sesuatu.
--- 1 Korintus 13:7
24 November
Saling Mengasihi
Tidak pernah akan ada saat di mana orang tidak perlu saling mengasihi...
Kata-kata ini membuat kita kembali menyadari: bahwa kasih sungguh penting di dalam hidup kita...
Bayi yang tak pernah mengalami kasih, tak jarang menjadi pribadi-pribadi yang bermasalah di kemudian hari...
Kita pun mungkin mengalami bagian-bagian episode kehidupan yang jauh dari kasih...
Namun, jangan menjadi 'pahit' dan menyimpan kepahitan itu terlalu mendalam...
Mintalah tuntunan Roh Kudus agar Tuhan membalut luka-luka kita dengan kasih-Nya...
Dengan demikian, kita menjadi pribadi-pribadi yang penuh sukacita...
Karena sadar bahwa Tuhan selalu beserta kita.
(-fon-)
Tidak pernah akan ada saat di mana orang tidak perlu saling mengasihi. Sekarang ini ada orang yang pandai menyampaikan berita dari Allah, tetapi nanti ia akan berhenti menyampaikan berita itu. Sekarang ada yang pandai berbicara dalam berbagai bahasa yang ajaib, tetapi nanti ia akan berhenti berbicara dalam bahasa-bahasa itu. Sekarang ada orang yang mengetahui banyak hal, tetapi nanti apa yang mereka ketahui itu akan dilupakan.
--- 1 Korintus 13:8
21 November
Bunyi Nyaring
Ayat ini mengingatkan kita bahwa seberapa hebatnya kemampuan kita untuk berbicara dalam berbagai bahasa...
Bahkan dalam bahasa malaikat sekalipun...
Tanpa kasih, ucapan-ucapan itu hanyalah bunyi nyaring tanpa arti...
Begitu besar peranan kasih ini, terutama bagi kita sebagai pengikut Kristus...
Mari berdoa agar Allah yang penuh kasih itu senantiasa memenuhi diri kita dengan kasih setia-Nya...
Agar kita pun dimampukan menjadi saluran kasih-Nya di dunia ini.
(-fon-)
Meskipun saya dapat berbicara dengan berbagai bahasa manusia, bahkan dengan bahasa malaikat sekalipun, tetapi saya tidak mengasihi orang lain, maka ucapan-ucapan saya itu hanya bunyi yang nyaring tanpa arti.
--- 1 Korintus 13:1
22 November
Sabar dan Baik Hati
Orang lain tak harus selalu mengetahui agama yang dianut seseorang di dalam kehidupan dengan beragam latar belakang.
Namun, mereka pasti melihat kebaikan yang diberikan, dalam bentuk kecil sekalipun.
Hendaknya sebagai pengikut Kristus, kita dikaruniai kualitas kepribadian yang sabar dan baik hati...
Dijauhkan dari kecemburuan, seringnya membual, apalagi kesombongan...
Hidup kita menjadi lebih berarti dengan berserah dan bersyukur atas segala karunia-Nya...
Tak ada yang patut disombongkan, karena itu hanyalah titipan-Nya...
Dengan terus memupuk karakter baik, mari pula berdiri teguh di dalam keimanan kita...
Tak mudah tergoyahkan, bahkan di tengah dunia yang kacau sekalipun.
Semoga.
(-fon-)
Orang yang mengasihi orang-orang lain, sabar dan baik hati. Ia tidak meluap dengan kecemburuan, tidak membual, tidak sombong.
--- 1 Korintus 13:4
23 November
Percaya yang Terbaik Pada Setiap Orang
Mudah untuk mencela orang lain.
Mudah pula melihat kekurangan-kekurangan di diri sesama kita.
Menjadi sulit untuk menyadari: kita pun tak sempurna.
Kita pun punya kekurangan...
Namun, setiap orang punya hal-hal baik...
Punya kelebihan...
Selalu ada sisi terbaik dari diri seseorang yang bisa terlihat...
Walaupun tak selalu mudah, karena kita cenderung melihat negatifnya saja...
Terutama kepada orang-orang di sekitar kita...
Keluarga, anak, pasangan, orangtua, kakak-adik...
Sahabat...
Mari tetap mengasihi di dalam iman...
Meyakini di dalam harapan, bahwa sisi yang terbaik senantiasa menunggu untuk kita lihat...
Dan yang terbaik pula akan mengiringi hari-hari kita, jika kita selalu berpegang kepada Allah dan rancangan-Nya di hidup kita.
(-fon-)
Ia tahan menghadapi segala sesuatu dan mau percaya akan yang terbaik pada setiap orang; dalam keadaan yang bagaimanapun juga orang yang mengasihi itu tidak pernah hilang harapannya dan sabar menunggu segala sesuatu.
--- 1 Korintus 13:7
24 November
Saling Mengasihi
Tidak pernah akan ada saat di mana orang tidak perlu saling mengasihi...
Kata-kata ini membuat kita kembali menyadari: bahwa kasih sungguh penting di dalam hidup kita...
Bayi yang tak pernah mengalami kasih, tak jarang menjadi pribadi-pribadi yang bermasalah di kemudian hari...
Kita pun mungkin mengalami bagian-bagian episode kehidupan yang jauh dari kasih...
Namun, jangan menjadi 'pahit' dan menyimpan kepahitan itu terlalu mendalam...
Mintalah tuntunan Roh Kudus agar Tuhan membalut luka-luka kita dengan kasih-Nya...
Dengan demikian, kita menjadi pribadi-pribadi yang penuh sukacita...
Karena sadar bahwa Tuhan selalu beserta kita.
(-fon-)
Tidak pernah akan ada saat di mana orang tidak perlu saling mengasihi. Sekarang ini ada orang yang pandai menyampaikan berita dari Allah, tetapi nanti ia akan berhenti menyampaikan berita itu. Sekarang ada yang pandai berbicara dalam berbagai bahasa yang ajaib, tetapi nanti ia akan berhenti berbicara dalam bahasa-bahasa itu. Sekarang ada orang yang mengetahui banyak hal, tetapi nanti apa yang mereka ketahui itu akan dilupakan.
--- 1 Korintus 13:8
Friday, November 20, 2015
TODAY, 18-20 November: Allah Perisaiku
18 November
Perisai yang Menepati Janji
Berhadapan dengan orang yang ingkar janji, terkadang membuat kita merasa sulit untuk percaya lagi.
Hal ini sering kali pula kita alami di dalam kehidupan ini.
Kita berharap, namun menjadi kecewa saat orang-orang yang kita anggap penting ternyata hanya memberikan janji-janji palsu belaka.
Allah menepati janji-Nya...
Dia adalah perisai bagi semua yang datang berlindung kepada-Nya.
Mari kita terus berpegang kepada-Nya.
Dia setia...
Mari berusaha menepati janji kita juga kepada-Nya...
Belajar tetap setia.
Sekarang sampai selamanya.
(-fon-)
Allah menepati setiap janji-Nya. Ia bagaikan perisai bagi semua yang datang berlindung pada-Nya.
--- Amsal 30:5
19 November
Penolong dan Perisai Kami
Di dalam kesesakan, kami mencari wajah-Mu...
Pertolongan sesungguhnya datang dari-Mu...
Kami percayai itu!
Jiwa kami menanti-nantikan Tuhan.
Engkaulah penolong dan perisai kami...
Engkaulah yang senantiasa menopang kami...
Kami bersyukur atas Engkau...
Semoga kami tak merasakan kesendirian yang terlalu berlebihan...
Selalu meyakini bahwa Engkau selalu menyertai kami, apa pun yang terjadi dalam hidup kami.
(-fon-)
Jiwa kita menanti-nantikan TUHAN. Dialah penolong kita dan perisai kita!
--- Mazmur 33:20
20 November
Perisai yang Menyelamatkan
Engkaulah Perisai Kami...
Yang menyelamatkan orang-orang yang tulus hati...
Ajarilah kami, ya Allah...
Untuk tetap tulus dan cerdik...
Sehingga di dalam tugas perutusan kami di dunia ini...
Kami bisa menjadi yang terbaik di dalam-Mu...
Untuk menyebarkan kebaikan dan kasih-Mu...
Biarlah kami menjadi orang-orang yang setia pada ajaran-Mu...
Tak berpaling, meskipun jalan yang harus kami lalui sungguh berliku...
Kami percayai, perlindungan ada pada-Mu...
Engkaulah perisai yang menyelamatkan kami.
(-fon-)
Perisai bagiku adalah Allah, yang menyelamatkan orang-orang yang tulus hati
--- Mazmur 7:10
Perisai yang Menepati Janji
Berhadapan dengan orang yang ingkar janji, terkadang membuat kita merasa sulit untuk percaya lagi.
Hal ini sering kali pula kita alami di dalam kehidupan ini.
Kita berharap, namun menjadi kecewa saat orang-orang yang kita anggap penting ternyata hanya memberikan janji-janji palsu belaka.
Allah menepati janji-Nya...
Dia adalah perisai bagi semua yang datang berlindung kepada-Nya.
Mari kita terus berpegang kepada-Nya.
Dia setia...
Mari berusaha menepati janji kita juga kepada-Nya...
Belajar tetap setia.
Sekarang sampai selamanya.
(-fon-)
Allah menepati setiap janji-Nya. Ia bagaikan perisai bagi semua yang datang berlindung pada-Nya.
--- Amsal 30:5
19 November
Penolong dan Perisai Kami
Di dalam kesesakan, kami mencari wajah-Mu...
Pertolongan sesungguhnya datang dari-Mu...
Kami percayai itu!
Jiwa kami menanti-nantikan Tuhan.
Engkaulah penolong dan perisai kami...
Engkaulah yang senantiasa menopang kami...
Kami bersyukur atas Engkau...
Semoga kami tak merasakan kesendirian yang terlalu berlebihan...
Selalu meyakini bahwa Engkau selalu menyertai kami, apa pun yang terjadi dalam hidup kami.
(-fon-)
Jiwa kita menanti-nantikan TUHAN. Dialah penolong kita dan perisai kita!
--- Mazmur 33:20
20 November
Perisai yang Menyelamatkan
Engkaulah Perisai Kami...
Yang menyelamatkan orang-orang yang tulus hati...
Ajarilah kami, ya Allah...
Untuk tetap tulus dan cerdik...
Sehingga di dalam tugas perutusan kami di dunia ini...
Kami bisa menjadi yang terbaik di dalam-Mu...
Untuk menyebarkan kebaikan dan kasih-Mu...
Biarlah kami menjadi orang-orang yang setia pada ajaran-Mu...
Tak berpaling, meskipun jalan yang harus kami lalui sungguh berliku...
Kami percayai, perlindungan ada pada-Mu...
Engkaulah perisai yang menyelamatkan kami.
(-fon-)
Perisai bagiku adalah Allah, yang menyelamatkan orang-orang yang tulus hati
--- Mazmur 7:10
Tuesday, November 17, 2015
TODAY, 15-17 November: Amsal 3:1, 3, 5
15 November
Mengingat Perintah-Nya
Betapa pentingnya untuk senantiasa mengingat perintah-Nya...
Berpegang pada ajaran-Nya...
Tetap setia kepada-Nya...
Di tengah dunia yang menawarkan macam-macam cara untuk kesenangan sementara...
Kita membutuhkan sesuatu yang berbeda sebagai anak-anak kebanggaan-Nya...
Mari menghidupi dan menjiwai kasih-Nya sebagai nafas hidup kita...
Berjalan di dalam terang Allah dalam genggaman tangan kasih-Nya.
(-fon-)
Janganlah lupa akan apa yang telah kuajarkan kepadamu, anakku. Ingatlah selalu akan perintahku
--- Amsal 3:1
16 November
Tetap Setia
Selingkuh di zaman sekarang adalah hal yang seolah biasa.
Tiap hari infotainment memberitakan perceraian dan perselingkuhan selebriti.
Belum lagi yang terjadi di sekitar kita yang bisa kita lihat dengan mata kepada sendiri.
Keadaan ini sebenarnya sungguh menyedihkan.
Kebohongan, korupsi, dan hal-hal negatif lainnya, seolah untuk menjadi setia begitu berat.
Namun, tanpa kompromi: tetaplah percaya dan setia kepada Allah.
Masih ada pula pribadi-pribadi yang mengesankan.
Yang begitu membela kebenaran dan kesetiaan mereka akan panggilan hidupnya..
Akan pekerjaan yang dipercayakan Tuhan kepada mereka, akan panggilan yang setia dijalani...
Mari memilih tetap setia...
Menjadi setia...
Dan menyebarkan kasih setia Allah kepada sesama kita.
Jadilah setia, sebagaimana Dia sudah terlebih dahulu setia kepada kita.
(-fon-)
Hendaklah engkau tetap percaya dan setia kepada Allah dan sesamamu. Ingatlah itu dan simpanlah di dalam hatimu
--- Amsal 3:3
17 November
Mengandalkan Allah Senantiasa
Terlalu sering kita kelebihan percaya diri...
Kita tak mau mengakui kuasa Allah.
Kita pikir kita bisa melakukan segala sesuatunya.
Sampai ada suatu kejadian di mana kita merasa tak berdaya.
Kita merasa begitu kesulitan dalam menjalani hidup ini...
Barulah kita menyadarkan diri kepada kuasa-Nya...
Kita menyadari bahwa kita tak mampu jalan sendiri...
Kita butuh Sang Pencipta yang Mahakuasa untuk membimbing tangan kita...
Sepanjang jalan kehidupan kita...
Penting untuk mengandalkan Tuhan dengan sepenuh hati kita...
Percaya dan beriman kepada-Nya..
Mengupayakan itu semua dengan segenap hati di hidup kita...
Jangan mengandalkan pengertian kita sendiri.
Fokus kepada Allah agar Dia senantiasa menjadi pusat hidup kita.
Semoga.
(-fon-)
Percayalah kepada TUHAN dengan sepenuh hatimu, dan janganlah mengandalkan pengertianmu sendiri.
--- Amsal 3:5
Mengingat Perintah-Nya
Betapa pentingnya untuk senantiasa mengingat perintah-Nya...
Berpegang pada ajaran-Nya...
Tetap setia kepada-Nya...
Di tengah dunia yang menawarkan macam-macam cara untuk kesenangan sementara...
Kita membutuhkan sesuatu yang berbeda sebagai anak-anak kebanggaan-Nya...
Mari menghidupi dan menjiwai kasih-Nya sebagai nafas hidup kita...
Berjalan di dalam terang Allah dalam genggaman tangan kasih-Nya.
(-fon-)
Janganlah lupa akan apa yang telah kuajarkan kepadamu, anakku. Ingatlah selalu akan perintahku
--- Amsal 3:1
16 November
Tetap Setia
Selingkuh di zaman sekarang adalah hal yang seolah biasa.
Tiap hari infotainment memberitakan perceraian dan perselingkuhan selebriti.
Belum lagi yang terjadi di sekitar kita yang bisa kita lihat dengan mata kepada sendiri.
Keadaan ini sebenarnya sungguh menyedihkan.
Kebohongan, korupsi, dan hal-hal negatif lainnya, seolah untuk menjadi setia begitu berat.
Namun, tanpa kompromi: tetaplah percaya dan setia kepada Allah.
Masih ada pula pribadi-pribadi yang mengesankan.
Yang begitu membela kebenaran dan kesetiaan mereka akan panggilan hidupnya..
Akan pekerjaan yang dipercayakan Tuhan kepada mereka, akan panggilan yang setia dijalani...
Mari memilih tetap setia...
Menjadi setia...
Dan menyebarkan kasih setia Allah kepada sesama kita.
Jadilah setia, sebagaimana Dia sudah terlebih dahulu setia kepada kita.
(-fon-)
Hendaklah engkau tetap percaya dan setia kepada Allah dan sesamamu. Ingatlah itu dan simpanlah di dalam hatimu
--- Amsal 3:3
17 November
Mengandalkan Allah Senantiasa
Terlalu sering kita kelebihan percaya diri...
Kita tak mau mengakui kuasa Allah.
Kita pikir kita bisa melakukan segala sesuatunya.
Sampai ada suatu kejadian di mana kita merasa tak berdaya.
Kita merasa begitu kesulitan dalam menjalani hidup ini...
Barulah kita menyadarkan diri kepada kuasa-Nya...
Kita menyadari bahwa kita tak mampu jalan sendiri...
Kita butuh Sang Pencipta yang Mahakuasa untuk membimbing tangan kita...
Sepanjang jalan kehidupan kita...
Penting untuk mengandalkan Tuhan dengan sepenuh hati kita...
Percaya dan beriman kepada-Nya..
Mengupayakan itu semua dengan segenap hati di hidup kita...
Jangan mengandalkan pengertian kita sendiri.
Fokus kepada Allah agar Dia senantiasa menjadi pusat hidup kita.
Semoga.
(-fon-)
Percayalah kepada TUHAN dengan sepenuh hatimu, dan janganlah mengandalkan pengertianmu sendiri.
--- Amsal 3:5
Monday, November 16, 2015
TODAY, 14 November: Serangan Paris
Serangan Paris
Pagi hari di hari Sabtu, dunia dihebohkan dengan serangan Paris yang memakan ratusan korban jiwa yang meninggal maupun terluka parah.
ISIS mengaku bertanggung jawab atas penyerangan tersebut.
Kondisi Paris yang identik dengan kota cinta dan penuh romantisme berubah menjadi suasana yang mencekam.
Ketika nyawa orang tak lagi dianggap, ketika kemanusiaan tak lagi penting di mata para teroris...
Betapa menyedihkan dunia ini...
Namun, memang kita harus menggali lebih dalam, mengapa sampai hal ini terjadi...
Agaknya adanya dendam dan sakit hati yang tak berkesudahan...
Satu kejadian penghantaman berujung sakit hati dan pembalasan.
Jika terus begini: mau sampai kapan balas-membalas tiada akhir ini?
Meskipun sulit, mari mencoba menerapkan di dalam diri sendiri...
Apalagi sebagai pengikut Kristus, hendaknya kita tetap terus belajar untuk mengasihi.
Teror dalam bentuk apapun sungguh bertentangan dengan kasih.
Maka, marilah kita memusatkan diri kepada-Nya yang adalah sumber kasih sejati...
Sambil berdoa agar jiwa-jiwa yang meninggal diampuni dosa-dosanya...
Mari mendoakan juga perdamaian dunia agar orang-orang yang tersakiti bisa mendapatkan penghiburan dan tidak melulu memikirkan balas dendam sebagai satu-satunya cara untuk pembalasan.
Kita semua merindukan dunia yang damai, semoga kita mulai dari diri kita masing-masing.
Amin.
(-fon-)
Barangsiapa tidak mengasihi, ia tidak mengenal Allah, sebab Allah adalah kasih.
--- 1 Yohanes 4:8
Pagi hari di hari Sabtu, dunia dihebohkan dengan serangan Paris yang memakan ratusan korban jiwa yang meninggal maupun terluka parah.
ISIS mengaku bertanggung jawab atas penyerangan tersebut.
Kondisi Paris yang identik dengan kota cinta dan penuh romantisme berubah menjadi suasana yang mencekam.
Ketika nyawa orang tak lagi dianggap, ketika kemanusiaan tak lagi penting di mata para teroris...
Betapa menyedihkan dunia ini...
Namun, memang kita harus menggali lebih dalam, mengapa sampai hal ini terjadi...
Agaknya adanya dendam dan sakit hati yang tak berkesudahan...
Satu kejadian penghantaman berujung sakit hati dan pembalasan.
Jika terus begini: mau sampai kapan balas-membalas tiada akhir ini?
Meskipun sulit, mari mencoba menerapkan di dalam diri sendiri...
Apalagi sebagai pengikut Kristus, hendaknya kita tetap terus belajar untuk mengasihi.
Teror dalam bentuk apapun sungguh bertentangan dengan kasih.
Maka, marilah kita memusatkan diri kepada-Nya yang adalah sumber kasih sejati...
Sambil berdoa agar jiwa-jiwa yang meninggal diampuni dosa-dosanya...
Mari mendoakan juga perdamaian dunia agar orang-orang yang tersakiti bisa mendapatkan penghiburan dan tidak melulu memikirkan balas dendam sebagai satu-satunya cara untuk pembalasan.
Kita semua merindukan dunia yang damai, semoga kita mulai dari diri kita masing-masing.
Amin.
(-fon-)
Barangsiapa tidak mengasihi, ia tidak mengenal Allah, sebab Allah adalah kasih.
--- 1 Yohanes 4:8
Thursday, November 12, 2015
TODAY, 12-13 November : Amsal 14:2, 10
12 November
Hidup Jujur
Di zaman sekarang ini, terkadang kejujuran dibalas dengan hinaan.
Jujur dan hidup miskin dianggap kurang terhormat oleh sebagian orang.
Lebih baik menjadi kaya dari hasil ketidakjujuran semisal korupsi, itu yang ada di pikiran mereka.
Namun, hidup yang jujur adalah hidup yang berkenan kepada Allah.
Meyakini bahwa segala sesuatu termasuk rezeki berasal dari Yang Kuasa, dengan demikian bagian kita hanyalah bekerja segiat yang kita bisa.
Melangkah di dalam kejujuran, hati senantiasa tenang.
Mungkin dengan perbuatan curang memberikan banyak kemudahan dan kemewahan...
Tetapi, apakah di sudut terdalam hati ada sukacita? Ada damai sejahtera?
Mari kita tetap hidup jujur, di tengah arus dunia yang menggampangkan segala sesuatunya.
Memilih mengikuti jalan Tuhan, meskipun melawan arus.
(-fon-)
Orang yang jujur takut dan hormat kepada TUHAN Allah; orang yang hidupnya tidak lurus menghina Dia.
--- Amsal 14:2
13 November
Dalam Kalbu
Di luar mungkin kita tampak tersenyum, namun di dalam hati siapa yang tahu...
Suka maupun duka semua tersimpan di dalam kalbu.
Kepedihan dan kesedihan terkadang kita timbun, tanpa menyadari bahwa itu semua sangat tidak sehat bagi jiwa kita...
Kita merasa begitu kesepian, sendirian, terluka, kecewa.
Merasa harus menanggung semuanya sendirian tanpa ada yang bisa mengerti 100% kesusahan di batin kita...
Namun, hendaknya kita pun menyadari bahwa Tuhan mengerti segala yang kita alami.
Terlebih lagi, Dia pun peduli bahwa kita adalah anak-anak kesayangan-Nya...
Segala yang kita alami, mari kita serahkan kepada Dia...
Dia mendengarkan segala keluh kesah kita, hanya Dia yang mengerti diri kita.
Percayakan semuanya kepada Allah.
Segala suka dan duka kita persembahkan hanya kepada-Nya.
(-fon-)
Suka maupun duka tersimpan dalam kalbu; orang lain tak dapat turut merasakannya.
--- Amsal 14:10
Hidup Jujur
Di zaman sekarang ini, terkadang kejujuran dibalas dengan hinaan.
Jujur dan hidup miskin dianggap kurang terhormat oleh sebagian orang.
Lebih baik menjadi kaya dari hasil ketidakjujuran semisal korupsi, itu yang ada di pikiran mereka.
Namun, hidup yang jujur adalah hidup yang berkenan kepada Allah.
Meyakini bahwa segala sesuatu termasuk rezeki berasal dari Yang Kuasa, dengan demikian bagian kita hanyalah bekerja segiat yang kita bisa.
Melangkah di dalam kejujuran, hati senantiasa tenang.
Mungkin dengan perbuatan curang memberikan banyak kemudahan dan kemewahan...
Tetapi, apakah di sudut terdalam hati ada sukacita? Ada damai sejahtera?
Mari kita tetap hidup jujur, di tengah arus dunia yang menggampangkan segala sesuatunya.
Memilih mengikuti jalan Tuhan, meskipun melawan arus.
(-fon-)
Orang yang jujur takut dan hormat kepada TUHAN Allah; orang yang hidupnya tidak lurus menghina Dia.
--- Amsal 14:2
13 November
Dalam Kalbu
Di luar mungkin kita tampak tersenyum, namun di dalam hati siapa yang tahu...
Suka maupun duka semua tersimpan di dalam kalbu.
Kepedihan dan kesedihan terkadang kita timbun, tanpa menyadari bahwa itu semua sangat tidak sehat bagi jiwa kita...
Kita merasa begitu kesepian, sendirian, terluka, kecewa.
Merasa harus menanggung semuanya sendirian tanpa ada yang bisa mengerti 100% kesusahan di batin kita...
Namun, hendaknya kita pun menyadari bahwa Tuhan mengerti segala yang kita alami.
Terlebih lagi, Dia pun peduli bahwa kita adalah anak-anak kesayangan-Nya...
Segala yang kita alami, mari kita serahkan kepada Dia...
Dia mendengarkan segala keluh kesah kita, hanya Dia yang mengerti diri kita.
Percayakan semuanya kepada Allah.
Segala suka dan duka kita persembahkan hanya kepada-Nya.
(-fon-)
Suka maupun duka tersimpan dalam kalbu; orang lain tak dapat turut merasakannya.
--- Amsal 14:10
Tuesday, November 10, 2015
TODAY, 10-11 November: Amsal 27:1, 17
Esok Hari...
Kita tidak pernah tahu apa yang akan terjadi esok hari...
Namun mengkhawatirkan esok, juga bukanlah solusinya...
Rendah hati, jangan sombong, karena memang kita tak pernah tahu apa yang akan terjadi...
Rendah hati, karena menyadari, itu semua berasal dari Allah saja...
Beriman kepada Allah, percayakan segala sesuatunya...
Berikan yang terbaik hari ini...
Allah kita tahu bukan hanya esok hari...
Dia mengerti segala perjalanan hidup kita, sejak lahir sampai nanti suatu saat harus kembali kepada-Nya...
Senantiasa memberikan yang terbaik...
Serahkan kekuatiran..
Percaya kepada Allah selalu dan selamanya...
Dia baik dan senantiasa baik adanya!
(-fon-)
Janganlah memuji diri karena esok hari, karena engkau tidak tahu apa yang akan terjadi hari itu.
--- Amsal 27:1
Besi Menajamkan Besi
Banyak permasalahan yang timbul juga dari persahabatan dan komunitas...
Terkadang banyak kepahitan atau luka batin yang timbul dan senantiasa menunggu kita membuka pintu maaf untuk 'move on' dari kejadian-kejadian di masa lalu...
Besi menajamkan besi, orang menajamkan sesamanya...
Mari kita melihat dalam kerangka positif segala kejadian di hidup kita...
Entah itu di pelayanan, persahabatan, di kantor, atau di bisnis kita..
Entah itu dengan keluarga terdekat kita atau mereka yang baru kita kenal...
Semuanya itu kita percayai untuk menajamkan diri kita untuk menjadi sebuah besi yang terasah dan mampu hidup dengan lebih baik lagi di dalam bimbingan kasih-Nya...
Keluar dari zona nyaman, mengalami kejadian-kejadian yang 'gak enak', merupakan pelajaran tersendiri bagi kita yang sudah disediakan-Nya...
Belajar mengampuni, walaupun itu sulit...
Mohon rahmat Allah yang luar biasa untuk membantu kita, karena kita tak bisa jalan sendirian...
Besi menajamkan besi, namun jangan sampai melukai terlalu dalam...
Dan kita pun yang mengalami, semoga bisa mengampuni jika merasa sakit hati...
Semoga damai sejahtera senantiasa ada di hati kita.
Amin.
(-fon-)
Besi menajamkan besi, orang menajamkan sesamanya.
--- Amsal 27:17
Kita tidak pernah tahu apa yang akan terjadi esok hari...
Namun mengkhawatirkan esok, juga bukanlah solusinya...
Rendah hati, jangan sombong, karena memang kita tak pernah tahu apa yang akan terjadi...
Rendah hati, karena menyadari, itu semua berasal dari Allah saja...
Beriman kepada Allah, percayakan segala sesuatunya...
Berikan yang terbaik hari ini...
Allah kita tahu bukan hanya esok hari...
Dia mengerti segala perjalanan hidup kita, sejak lahir sampai nanti suatu saat harus kembali kepada-Nya...
Senantiasa memberikan yang terbaik...
Serahkan kekuatiran..
Percaya kepada Allah selalu dan selamanya...
Dia baik dan senantiasa baik adanya!
(-fon-)
Janganlah memuji diri karena esok hari, karena engkau tidak tahu apa yang akan terjadi hari itu.
--- Amsal 27:1
Besi Menajamkan Besi
Banyak permasalahan yang timbul juga dari persahabatan dan komunitas...
Terkadang banyak kepahitan atau luka batin yang timbul dan senantiasa menunggu kita membuka pintu maaf untuk 'move on' dari kejadian-kejadian di masa lalu...
Besi menajamkan besi, orang menajamkan sesamanya...
Mari kita melihat dalam kerangka positif segala kejadian di hidup kita...
Entah itu di pelayanan, persahabatan, di kantor, atau di bisnis kita..
Entah itu dengan keluarga terdekat kita atau mereka yang baru kita kenal...
Semuanya itu kita percayai untuk menajamkan diri kita untuk menjadi sebuah besi yang terasah dan mampu hidup dengan lebih baik lagi di dalam bimbingan kasih-Nya...
Keluar dari zona nyaman, mengalami kejadian-kejadian yang 'gak enak', merupakan pelajaran tersendiri bagi kita yang sudah disediakan-Nya...
Belajar mengampuni, walaupun itu sulit...
Mohon rahmat Allah yang luar biasa untuk membantu kita, karena kita tak bisa jalan sendirian...
Besi menajamkan besi, namun jangan sampai melukai terlalu dalam...
Dan kita pun yang mengalami, semoga bisa mengampuni jika merasa sakit hati...
Semoga damai sejahtera senantiasa ada di hati kita.
Amin.
(-fon-)
Besi menajamkan besi, orang menajamkan sesamanya.
--- Amsal 27:17
Sunday, November 8, 2015
TODAY, 9 November: Rumah Untuk Allah
Rumah Untuk Allah
Betapa indahnya hidup yang bersatu dengan Kristus...
Betapa menakjubkannya, bahwa kita bersama-sama dengan saudara-saudari di dalam Kristus tengah dibangun untuk menjadi sebuah rumah untuk Allah...
Menjadi tempat kediaman-Nya, di mana Allah tinggal dengan Roh-Nya...
Mari menjaga hidup dalam persatuan dengan Kristus...
Mari memberikan yang terbaik bagi Dia...
Mari menjadi rumah kediaman yang indah bagi-Nya...
Mari menjadi rumah kediaman yang indah bagi-Nya...
Dengan sekuat tenaga, berjuang terus di dalam iman ...
Agar senantiasa dipenuhi Roh Kudus-Nya...
Amin.
(-fon-)
Karena hidup bersatu dengan Kristus, kalian juga sedang dibangun bersama orang-orang lain menjadi sebuah rumah untuk Allah; di situ Allah tinggal dengan Roh-Nya.
--- Efesus 2:22
TODAY, 8 November : Hidup di dalam Kekudusan
Hidup di dalam Kekudusan
Untuk hidup kudus, hendaknya kita tetap hidup di dalam kekudusan.
Janganlah berkata yang kurang baik terutama perkataan kotor atau omong kosong belaka...
Alkitab mengingatkan kita untuk mengucap syukur...
Memilih perkataan yang baik memang sungguh penting...
Bersyukur untuk hari ini...
Bersyukur untuk kebaikan yang dianugerahkan-Nya kepada kita.
Bersyukur untuk hal-hal yang kita miliki yang merupakan titipan dari-Nya...
Bersyukur untuk persahabatan yang sehat dan saling mengisi yang diperkenankan-Nya hadir di hidup kita...
Bersyukur atas kebaikan-Nya, pengampunan-Nya, kasih-Nya di hidup kita...
Bersyukur dan bersyukur...
Mencoba terus mencari hal-hal yang patut kita syukuri...
Jauhilah rupa-rupa kecemaran, juga keserakahan...
Mencukupkan diri atas segala yang sudah Tuhan berikan...
Mempersiapkan diri untuk yang terbaik dan sesuatu yang lebih besar jika itu sesuai dengan kehendak-Nya...
Hidup di dalam kekudusan, jangan pernah mau kompromi dengan dunia apapun alasannya.
Menjadi orang-orang Kudus di dunia modern dan senantiasa memulai dari hal-hal kecil...
Mulai hari ini...
(-fon-)
Tetapi percabulan dan rupa-rupa kecemaran atau keserakahan disebut saja pun jangan di antara kamu, sebagaimana sepatutnya bagi orang-orang kudus.
Demikian juga perkataan yang kotor, yang kosong atau yang sembrono — karena hal-hal ini tidak pantas — tetapi sebaliknya ucapkanlah syukur.
Demikian juga perkataan yang kotor, yang kosong atau yang sembrono — karena hal-hal ini tidak pantas — tetapi sebaliknya ucapkanlah syukur.
--- Efesus 5:3-4 (TB)
TODAY, 7 November: Mengendalikan Lidah
Mengendalikan Lidah
Jika Alkitab mengingatkan untuk mengendalikan lidah, kini - di masa gadget sekarang ini, kita perlu pula mengendalikan pikiran dan jari-jari.
Betapa sering komentar yang keluar dari pikiran dan jari-jari kita, juga mencerminkan apa yang ada di hati kita merupakan komentar yang sinis-tak jarang: keji.
Kebebasan berekspresi para netters, terkadang menjadi terlalu berlebihan, sehingga dengan gampangnya mencerca orang lain.
Jika itu terjadi kepada diri kita, apa kita siap menerimanya?
Maka dari itu, marilah belajar untuk mengendalikan diri: lidah, pikiran, jari-jari, sehingga yang keluar dari diri kita janganlah melulu kecaman dan keluhan...
Melainkan juga perkataan positif yang menguatkan, pekerjaan insiprasional yang bersumber dari Allah Sang Sumber Kebijaksanaan.
Setiap hari, mari menjadikan diri lebih baik lagi di dalam Dia.
Senantiasa berusaha mencerminkan kasih-Nya dan menjadi terang di mana pun kita berada.
(-fon-)
Makin banyak bicara, makin banyak kemungkinan berdosa; orang yang dapat mengendalikan lidahnya adalah bijaksana.
--- Amsal 10: 19
--- Amsal 10: 19
Thursday, November 5, 2015
TODAY, 6 November: Untuk Selamanya Sampai Selamanya
Untuk Selamanya Sampai Selamanya
Ada sebuah lagu lama yang muncul saat saya membaca ayat di bawah ini.
Lagunya berjudul Tutur Kata dan liriknya sbb:
Untuk selamanya sampai selamanya, perkataan-Mu bertumbuh di hatiku...
Ayat dari Mazmur 103 ini mengingatkan kita akan kasih setia Tuhan yang dari selamanya sampai selamanya...
Sudah layak dan sepantasnyalah kita menjadi pribadi-pribadi yang tahu berterima kasih atas kebaikan-Nya...
Menjadi anak-anak kebanggan-Nya...
Tetap setia pada-Nya dan mengikut jalan-Nya sampai akhir nanti...
Sebagaimana Dia sudah sungguh setia dan penuh kasih...
Dari generasi ke generasi...
Untuk selamanya sampai selamanya, Engkaulah Tuhan kami.
Amin!
(-fon-)
Tetapi kasih setia TUHAN dari selama-lamanya sampai selama-lamanya atas orang-orang yang takut akan Dia, dan keadilan-Nya bagi anak cucu,
--- Mazmur 103:17
Ada sebuah lagu lama yang muncul saat saya membaca ayat di bawah ini.
Lagunya berjudul Tutur Kata dan liriknya sbb:
Untuk selamanya sampai selamanya, perkataan-Mu bertumbuh di hatiku...
Ayat dari Mazmur 103 ini mengingatkan kita akan kasih setia Tuhan yang dari selamanya sampai selamanya...
Sudah layak dan sepantasnyalah kita menjadi pribadi-pribadi yang tahu berterima kasih atas kebaikan-Nya...
Menjadi anak-anak kebanggan-Nya...
Tetap setia pada-Nya dan mengikut jalan-Nya sampai akhir nanti...
Sebagaimana Dia sudah sungguh setia dan penuh kasih...
Dari generasi ke generasi...
Untuk selamanya sampai selamanya, Engkaulah Tuhan kami.
Amin!
(-fon-)
Tetapi kasih setia TUHAN dari selama-lamanya sampai selama-lamanya atas orang-orang yang takut akan Dia, dan keadilan-Nya bagi anak cucu,
--- Mazmur 103:17
Wednesday, November 4, 2015
TODAY, 5 September: Healthier Choice, Healthier Life
Healthier Choice, Healthier Life
Di beberapa tipe makanan di Singapura ini, bisa ditemui yang berlogo 'a healthier choice', yang dimaksudkan adalah makanan yang lebih sehat dengan kandungan gula yang lebih sedikit ataupun kandungan lemak yang tidak begitu tinggi, dst. yang mengacu kepada pilihan yang lebih sehat.
Bagaimana kehidupan kita sebagai pengikut Kristus?
Setiap hari, kita pun dihadapkan pada pilihan: mau jadi manusia seperti apa?
Bukan cuma perkara jasmani, namun juga rohani kita.
Maukah kita memilih kehidupan yang bersumber kepada Kristus, meskipun itu berarti menentang arus dunia?
Itu berarti menyaring informasi termasuk tontonan yang kita senantiasa simak.
Juga termasuk menjadi pribadi yang lebih penuh kasih dan penuh pengampunan ...
Terus mempraktikkannya, meskipun itu bukanlah perkara mudah...
A healthier choice will lead to a healthier life.
Semoga kita bisa memilih dengan bijaksana dengan mohon hikmat-Nya...
Sehingga kita menjalani hidup ini dengan sukacita yang bersumber dari Allah saja.
(-fon-)
Alangkah senangnya orang bijaksana. Ia tahu jawaban atas segala perkara. Hikmat membuat dia tersenyum gembira, sehingga wajahnya cerah senantiasa.
--- Pengkhotbah 8:1
Di beberapa tipe makanan di Singapura ini, bisa ditemui yang berlogo 'a healthier choice', yang dimaksudkan adalah makanan yang lebih sehat dengan kandungan gula yang lebih sedikit ataupun kandungan lemak yang tidak begitu tinggi, dst. yang mengacu kepada pilihan yang lebih sehat.
Bagaimana kehidupan kita sebagai pengikut Kristus?
Setiap hari, kita pun dihadapkan pada pilihan: mau jadi manusia seperti apa?
Bukan cuma perkara jasmani, namun juga rohani kita.
Maukah kita memilih kehidupan yang bersumber kepada Kristus, meskipun itu berarti menentang arus dunia?
Itu berarti menyaring informasi termasuk tontonan yang kita senantiasa simak.
Juga termasuk menjadi pribadi yang lebih penuh kasih dan penuh pengampunan ...
Terus mempraktikkannya, meskipun itu bukanlah perkara mudah...
A healthier choice will lead to a healthier life.
Semoga kita bisa memilih dengan bijaksana dengan mohon hikmat-Nya...
Sehingga kita menjalani hidup ini dengan sukacita yang bersumber dari Allah saja.
(-fon-)
Alangkah senangnya orang bijaksana. Ia tahu jawaban atas segala perkara. Hikmat membuat dia tersenyum gembira, sehingga wajahnya cerah senantiasa.
--- Pengkhotbah 8:1
TODAY, 4 November: Dalam Hitungan Detik...
Dalam Hitungan Detik...
Hidup kita pendek, kita tak tahu apa-apa; hari-hari kita seperti bayangan belaka.
--- Ayub 8:9 (BIS)
Perkataan Ayub ini, agaknya menggambarkan apa yang terjadi pada diri tetangga saya.
Beberapa anak sedang bermain dengan gembira di rumah tetangga saya, termasuk anak kedua kami-Lala.
Ada seorang anak laki-laki berusia 10 tahun yang kemudian datang belakangan.
Dia lalu main dengan gembira, meloncat-loncat di atas sofa, lalu kemudian menjatuhkan dirinya ke lantai.
Tanpa disadari, anak perempuan pemilik rumah yang berusia 5 tahun tengah berada di lantai dan tertimpa tanpa sengaja oleh anak lelaki tadi.
Hidung anak perempuan itu berdarah dan lidahnya sobek.
Segera dia dilarikan ke Rumah Sakit bahkan harus menginap semalam karena harus diobservasi lebih lanjut.
Lidahnya pun harus dijahit. Namun, syukurlah keadaannya membaik dan sudah diperbolehkan pulang ke rumah.
Dalam hitungan detik, segala sesuatunya berubah.
Yang tadinya cerah ceria, langsung berubah menjadi keadaan gawat darurat.
Hidup ini memang sementara.
Betapa singkatnya, sehingga kita tak tahu apa yang akan terjadi di depan kita.
Namun, Tuhan menjanjikan kehidupan kekal kepada kita.
Di dalam Dia ada kekekalan yang tak pernah kita temui di dunia.
Semoga kita senantiasa mendekatkan diri kepada-Nya, menyadari betapa fananya kehidupan ini...
Mari bersandar kepada kekekalan sejati yaitu Allah sendiri.
Sehingga, apa pun yang terjadi di dalam hitungan detik, kita masih beriman dan memiliki Dia yang menggenggam tangan kita.
(-fon-)
Dan inilah janji yang telah dijanjikan-Nya sendiri kepada kita, yaitu hidup yang kekal.
--- 1 Yoh 2:25
Hidup kita pendek, kita tak tahu apa-apa; hari-hari kita seperti bayangan belaka.
--- Ayub 8:9 (BIS)
Perkataan Ayub ini, agaknya menggambarkan apa yang terjadi pada diri tetangga saya.
Beberapa anak sedang bermain dengan gembira di rumah tetangga saya, termasuk anak kedua kami-Lala.
Ada seorang anak laki-laki berusia 10 tahun yang kemudian datang belakangan.
Dia lalu main dengan gembira, meloncat-loncat di atas sofa, lalu kemudian menjatuhkan dirinya ke lantai.
Tanpa disadari, anak perempuan pemilik rumah yang berusia 5 tahun tengah berada di lantai dan tertimpa tanpa sengaja oleh anak lelaki tadi.
Hidung anak perempuan itu berdarah dan lidahnya sobek.
Segera dia dilarikan ke Rumah Sakit bahkan harus menginap semalam karena harus diobservasi lebih lanjut.
Lidahnya pun harus dijahit. Namun, syukurlah keadaannya membaik dan sudah diperbolehkan pulang ke rumah.
Dalam hitungan detik, segala sesuatunya berubah.
Yang tadinya cerah ceria, langsung berubah menjadi keadaan gawat darurat.
Hidup ini memang sementara.
Betapa singkatnya, sehingga kita tak tahu apa yang akan terjadi di depan kita.
Namun, Tuhan menjanjikan kehidupan kekal kepada kita.
Di dalam Dia ada kekekalan yang tak pernah kita temui di dunia.
Semoga kita senantiasa mendekatkan diri kepada-Nya, menyadari betapa fananya kehidupan ini...
Mari bersandar kepada kekekalan sejati yaitu Allah sendiri.
Sehingga, apa pun yang terjadi di dalam hitungan detik, kita masih beriman dan memiliki Dia yang menggenggam tangan kita.
(-fon-)
Dan inilah janji yang telah dijanjikan-Nya sendiri kepada kita, yaitu hidup yang kekal.
--- 1 Yoh 2:25
Tuesday, November 3, 2015
TODAY, 2-3 November: Kesabaran
Kesabaran
Jika sabarnya Tuhan ada batasnya, apa yang akan terjadi dengan kita?
Tak jarang kita melakukan kesalahan yang sama berulang-ulang.
Lagi dan lagi.
Sebagai orangtua, saya sungguh menyadari bahwa untuk bertindak sabar terhadap anak-akan yang dikaruniakan-Nya kepada kita sungguh butuh perjuangan keras.
Apalagi sebagai ibu yang mengurus segala sesuatunya sendiri tanpa bantuan 'babysitter' atau pembantu, pastilah beban kelelahan semakin dirasakan.
Namun, itu bukanlah alasan untuk menyalurkan kemarahan saya kepada anak-anak saya...
Saya harus terus membenahi diri dan belajar untuk mengendalikan kemarahan.
Menegur dengan kasih...
Walaupun itu sungguh bukan perkara gampang...
Untuk itulah saya harus berserah kepada Allah, berdoa, mohon sabar-Nya juga dilimpahkan kepadaku...
Kepada kita semua...
Terhadap orang-orang yang kita temui setiap hari, yang jadi bagian hidup kita...
Entah itu anak, teman sekantor, keluarga, asisten rumah tangga, sopir pribadi, dan sebagainya...
Semoga kita senantiasa dikuatkan dengan kesabaran dan kasih yang berasal dari Allah saja...
Biar kasih Allah yang kita rasakan, bisa juga kita sebarkan kepada orang-orang di sekeliling kita.
(-fon-)
Karena itu, sebagai orang-orang pilihan Allah yang dikuduskan dan dikasihi-Nya, kenakanlah belas kasihan, kemurahan, kerendahan hati, kelemahlembutan dan kesabaran.
--- Kolose 3:12
Menanggung Segala Sesuatu dengan Sabar
Butuh keikhlasan yang besar untuk bisa menerima hal-hal yang kurang baik-yang tidak sesuai dengan keinginan kita- di hidup ini dengan sabar.
Tak jarang, hal-hal itu membuat kita menjauh dari Allah karena kekecewaan dan kemarahan yang teramat dalam yang kita rasakan.
Tuhan tahu yang terbaik bagi kita, mungkin saat ini kita belum mengerti rancangan-Nya di hidup kita.
Semoga kita senantiasa dikuatkan di dalam iman untuk menanggung segala sesuatunya dengan tekun dan sabar...
Karena kita dikuatkan dengan segala kekuatan yang bersumber dari Allah saja.
Semoga kita senantiasa berserah di dalam iman dan percaya kepada-Nya.
(-fon-)
dan dikuatkan dengan segala kekuatan oleh kuasa kemuliaan-Nya untuk menanggung segala sesuatu dengan tekun dan sabar.
--- Kolose 1:11
Jika sabarnya Tuhan ada batasnya, apa yang akan terjadi dengan kita?
Tak jarang kita melakukan kesalahan yang sama berulang-ulang.
Lagi dan lagi.
Sebagai orangtua, saya sungguh menyadari bahwa untuk bertindak sabar terhadap anak-akan yang dikaruniakan-Nya kepada kita sungguh butuh perjuangan keras.
Apalagi sebagai ibu yang mengurus segala sesuatunya sendiri tanpa bantuan 'babysitter' atau pembantu, pastilah beban kelelahan semakin dirasakan.
Namun, itu bukanlah alasan untuk menyalurkan kemarahan saya kepada anak-anak saya...
Saya harus terus membenahi diri dan belajar untuk mengendalikan kemarahan.
Menegur dengan kasih...
Walaupun itu sungguh bukan perkara gampang...
Untuk itulah saya harus berserah kepada Allah, berdoa, mohon sabar-Nya juga dilimpahkan kepadaku...
Kepada kita semua...
Terhadap orang-orang yang kita temui setiap hari, yang jadi bagian hidup kita...
Entah itu anak, teman sekantor, keluarga, asisten rumah tangga, sopir pribadi, dan sebagainya...
Semoga kita senantiasa dikuatkan dengan kesabaran dan kasih yang berasal dari Allah saja...
Biar kasih Allah yang kita rasakan, bisa juga kita sebarkan kepada orang-orang di sekeliling kita.
(-fon-)
Karena itu, sebagai orang-orang pilihan Allah yang dikuduskan dan dikasihi-Nya, kenakanlah belas kasihan, kemurahan, kerendahan hati, kelemahlembutan dan kesabaran.
--- Kolose 3:12
Menanggung Segala Sesuatu dengan Sabar
Butuh keikhlasan yang besar untuk bisa menerima hal-hal yang kurang baik-yang tidak sesuai dengan keinginan kita- di hidup ini dengan sabar.
Tak jarang, hal-hal itu membuat kita menjauh dari Allah karena kekecewaan dan kemarahan yang teramat dalam yang kita rasakan.
Tuhan tahu yang terbaik bagi kita, mungkin saat ini kita belum mengerti rancangan-Nya di hidup kita.
Semoga kita senantiasa dikuatkan di dalam iman untuk menanggung segala sesuatunya dengan tekun dan sabar...
Karena kita dikuatkan dengan segala kekuatan yang bersumber dari Allah saja.
Semoga kita senantiasa berserah di dalam iman dan percaya kepada-Nya.
(-fon-)
dan dikuatkan dengan segala kekuatan oleh kuasa kemuliaan-Nya untuk menanggung segala sesuatu dengan tekun dan sabar.
--- Kolose 1:11
Sunday, November 1, 2015
TODAY, 1 November: Hari Raya Semua Orang Kudus
Hari Raya Semua Orang Kudus
Hari ini di Paroki kami di St. Mary of the Angels Bukit Batok, Singapura didominasi oleh warna putih.
Sebagian besar umat yang hadir termasuk kami sekeluarga mengenakan pakaian berwarna putih sebagai peringatan akan All Saints Day (Hari Raya Semua Orang Kudus).
Para Santo dan Santa sudah hidup di dalam kebenaran Allah.
Terlepas dari segala yang mereka alami, terutama kesulitan yang begitu besar, namun mereka memilih untuk berjuang di dalam iman sampai akhir dan tetap setia kepada Allah.
Semoga kita senantiasa hidup di dalam sukacita sebagaimana yang kita dengar di dalam Sabda Bahagia di hari ini...
Menghidupi firman-Nya, tinggal dalam kasih-Nya, bersukacita dan bergembira walaupun mungkin pernah teraniaya sebagaimana yang dialami oleh para Santo/Santa sebab upah besar menunggu di Surga.
Jadilah kudus sebagaimana Allah kita adalah kudus...
Jangan ragu untuk hidup kudus di tengah dunia modern sekalipun...
Santo/Santa modern pun mungkin lahir jika kita berjuang tanpa henti mempertahankan iman kita kepada-Nya.
Jangan menyerah!
(-fon-)
--- Matius 5:12
TODAY, 31 Oktober: Halloween
Halloween
31 Oktober di banyak tempat dirayakan sebagai Hari Halloween. Pakai kostum yang kelihatannya keren: dari labu (pumpkin) sampai tokoh komik atau tokoh-tokoh dunia gelap.
Anak-anak pun disibukkan dengan 'trick or treat' sebagai upaya mendapatkan permen atau coklat dari rumah ke rumah.
Sepertinya keren. Namun, apa sesungguhnya yang dirayakan di Halloween pada awalnya yang merupakan All Hallows' Eve (Hari Raya Semua Orang Kudus), menjadi bergeser sedemikan rupa di dunia sekuler?
Lalu, sebagai pengikut Kristus, haruskah kita ikut-ikutan sampai sedemikian rupa?
Mungkin kesannya seru-seruan, keren-kerenan, dan iseng-iseng saja...
Namun, jangan sampai pula ini mengganggu keimanan kita.
Banyak kali kita ikut karena kita belum mengerti, namun ketika kita sudah tahu, hendaknya tidak lagi ikut-ikutan arus dunia yang tidak jelas.
Ketika dunia merayakan teror, kejahatan, dan memakai topeng 'Si Jahat'...
Mari memilih terang dan kasih Allah...
Jangan sampai terpengaruh arus dunia...
Saat orang banyak merayakan teror dan ketakutan, mari merayakan damai dan sukacita yang berasal dari Allah saja.
Semoga Roh Kudus membimbing kita untuk memilih yang baik dan tetap berada di jalur-Nya.
Hidup sebagai anak-anak terang senantiasa.
Amin.
(-fon-)
Kalian sendiri dulu berada di dalam kegelapan. Sekarang kalian sudah menjadi umat Tuhan, jadi kalian berada di dalam terang. Oleh karena itu kalian harus hidup di dalam terang.
--- Efesus 5:8
31 Oktober di banyak tempat dirayakan sebagai Hari Halloween. Pakai kostum yang kelihatannya keren: dari labu (pumpkin) sampai tokoh komik atau tokoh-tokoh dunia gelap.
Anak-anak pun disibukkan dengan 'trick or treat' sebagai upaya mendapatkan permen atau coklat dari rumah ke rumah.
Sepertinya keren. Namun, apa sesungguhnya yang dirayakan di Halloween pada awalnya yang merupakan All Hallows' Eve (Hari Raya Semua Orang Kudus), menjadi bergeser sedemikan rupa di dunia sekuler?
Lalu, sebagai pengikut Kristus, haruskah kita ikut-ikutan sampai sedemikian rupa?
Mungkin kesannya seru-seruan, keren-kerenan, dan iseng-iseng saja...
Namun, jangan sampai pula ini mengganggu keimanan kita.
Banyak kali kita ikut karena kita belum mengerti, namun ketika kita sudah tahu, hendaknya tidak lagi ikut-ikutan arus dunia yang tidak jelas.
Ketika dunia merayakan teror, kejahatan, dan memakai topeng 'Si Jahat'...
Mari memilih terang dan kasih Allah...
Jangan sampai terpengaruh arus dunia...
Saat orang banyak merayakan teror dan ketakutan, mari merayakan damai dan sukacita yang berasal dari Allah saja.
Semoga Roh Kudus membimbing kita untuk memilih yang baik dan tetap berada di jalur-Nya.
Hidup sebagai anak-anak terang senantiasa.
Amin.
(-fon-)
Kalian sendiri dulu berada di dalam kegelapan. Sekarang kalian sudah menjadi umat Tuhan, jadi kalian berada di dalam terang. Oleh karena itu kalian harus hidup di dalam terang.
--- Efesus 5:8
TODAY, 30 Oktober: Selamat Jalan, Pak Raden!
Selamat Jalan, Pak Raden!
Sebuah kabar duka kembali datang dari dunia hiburan tanah air. Sang legenda dongeng dan maestro sketsa Indonesia, Drs Suryadi atau akrab disapa dengan nama Pak Raden menghembuskan nafas terakhirnya.
Sebuah kabar duka kembali datang dari dunia hiburan tanah air. Sang legenda dongeng dan maestro sketsa Indonesia, Drs Suryadi atau akrab disapa dengan nama Pak Raden menghembuskan nafas terakhirnya.
Pencipta serial kondang, Si Unyil ini meninggal hari Jumat (30/10) malam pukul 22.20 WIB setelah menyerah pada penyakit yang telah lama menghantuinya. (Sumber: Kapanlagi)
Sebuah kabar duka bagi mereka yang mengenal Pak Raden dan serial Si Unyil. Satu karya besar anak negeri yang begitu indah yang mungkin tak pernah lagi dikenali anak-anak zaman sekarang tergerus oleh alat komunikasi canggih lainnya.Bagi para penggemar Si Unyil, setiap Minggu pasti menunggu-nunggu serial yang menyegarkan ini.
Hidup ini fana. Hidup ini sementara. Tak ada yang bisa terlepas dari kematian, walau betapa hebatnya hidup yang dijalani saat ini. Namun, marilah: seperti inspirasi yang diberikan oleh Pak Raden, tetap memberikan yang terbaik sampai akhir. Berbagi kepada masyarakat akan sesuatu yang positif dalam karya dan talenta yang dititipkan Sang Pencipta kepadanya.
Selamat jalan, Pak Raden! Engkau sudah menyelesaikan pertandingan kehidupanmu dengan baik. Semoga beristirahat dalam damai di pangkuan-Nya.
Sementara bagi kita yang masih hidup di dunia ini, bagaimana kita mengisi hari-hari kita? Semoga kita memilih sesuatu yang baik, bernilai, positif, memperkaya diri dan sesama, menjadi saluran kasih bagi sesama kita... Karena kita begitu bersyukur atas segala karunia-Nya di hidup kita dan dengan memberikan yang terbaik adalah cara untuk tetap mensyukuri semuanya itu.
Live our life to the fullest. Always giving the best in every moment. All for the glory of God!
(-fon-)
Aku telah mengakhiri pertandingan yang baik, aku telah mencapai garis akhir dan aku telah memelihara iman. --- 2 Timotius 4:7
Subscribe to:
Posts (Atom)