Menanti Dengan Sabar
Nampaknya lucu ketika membaca tulisan di belakang truk yang berbunyi 'SABAR MENANTI'.
Demikian juga rumah makan Padang yang bermerek sama: SABAR MENANTI.
Namun, beginilah di dalam kehidupan, banyak kali kita dihadapkan pada situasi menunggu.
Menantikan sesuatu yang tidak pasti, sesuatu yang kita idam-idamkan, pastinya merupakan suatu perjuangan tersendiri.
Contoh yang sangat sangat baik yang didapat di Alkitab adalah Abraham.
Abraham menanti dengan sabar janji-Nya kepada dirinya.
Dengan demikian ia memperoleh apa yang dijanjikan kepadanya.
Janji Allah adalah 'Ya' dan 'Amin'.
Sering kali karena penantian berkepanjangan yang seolah tanpa akhir itu, menjadikan manusia meragukan penggenapan janji-Nya di dalam kehidupan kita.
Sering kali pula karena apa yang kita inginkan tidak terlaksana, makanya kita menjadi marah, kecewa, dan sakit hati, serta melupakan kesetiaan Allah di hidup kita.
Mari belajar seperti Abraham.
Menanti dengan sabar.
Percaya bahwa Allah setia dengan janji-janji-Nya!
(-fon-)
Sebab ketika Allah memberikan janji-Nya kepada Abraham, Ia bersumpah demi diri-Nya sendiri, karena tidak ada orang yang lebih tinggi dari pada-Nya,
kata-Nya: "Sesungguhnya Aku akan memberkati engkau berlimpah-limpah dan akan membuat engkau sangat banyak."
Abraham menanti dengan sabar dan dengan demikian ia memperoleh apa yang dijanjikan kepadanya.
kata-Nya: "Sesungguhnya Aku akan memberkati engkau berlimpah-limpah dan akan membuat engkau sangat banyak."
Abraham menanti dengan sabar dan dengan demikian ia memperoleh apa yang dijanjikan kepadanya.
--- Ibrani 6:13-15
No comments:
Post a Comment