Namun "hubungan kehidupan yang mesra dengan Allah ini" (GS 19,1) dapat dilupakan oleh manusia, disalah-artikan, malahan ditolak dengan tegas. Sikap yang demikian itu dapat mempunyai sebab yang berbeda-beda Bdk. GS 19-21.: protes terhadap kejahatan di dunia, ketidakpahaman religius atau sikap tidak peduli, kesusahan duniawi dan kekayaan Bdk. Mat 13:22., contoh hidup yang buruk dari para beriman, aliran berpikir yang bermusuhan dengan agama, dan akhirnya kesombongan manusia berdosa untuk menyembunyikan diri karena takut akan Tuhan Bdk. Kej 3:8-10. dan melarikan diri dari Tuhan yang memanggil Bdk. Yun 1:3.. (KGK no. 29)
Mungkin ketika kita telusuri atau melakukan kilas balik atas kehidupan kita, ada masa-masanya relasi kita sungguh mesra dengan Allah.
Namun, ada pula kalanya, kita tak lagi bisa mendekat-apa pun alasannya sebagian disebutkan di Katekismus Gereja Katolik no.29 di atas.
Seperti Yunus dalam ayat ini, dia pun bukannya menuruti perintah-Nya, malahan berangkat ke arah lain untuk menjauhi Tuhan.
Tetapi Yunus malah berangkat ke arah lain untuk menjauhi TUHAN. Ia pergi ke Yopa, dan kebetulan menemukan kapal yang hendak bertolak ke Spanyol. Setelah membayar ongkos perjalanannya, ia naik kapal, lalu berlayar bersama awak kapal ke Spanyol, untuk menjauhi TUHAN.
--- Yunus 1:3
Jika kita pernah satu-dua-tiga kali menjauhi-Nya...
Mari sekarang kita telaah lagi: hal-hal apakah yang membuat kita menjauhi-Nya?
Apakah karena kekecewaan? Kesalah-pahaman terhadap Dia? Ketidakpahaman religius yang kita pendam?
Mari atasi permasalahan-permasalahan itu dan mendekat lagi pada-Nya..
Biarkan hari-hari kami di hidup ini, senantiasa menjadi momen berharga karena kami bersandar kepada-Mu.
(-fon-)
No comments:
Post a Comment