KGK 2427- Karya manusia adalah tindakan langsung dari manusia yang diciptakan menurut citra Allah. Mereka ini dipanggil, supaya bersama-sama melanjutkan karya penciptaan, kalau mereka menguasai bumi (Bdk. Kej 1:28; GS 34; Centesimus Annus (CA) 31). Dengan demikian pekerjaan adalah satu kewajiban: “Jika seseorang tidak mau bekerja, janganlah ia makan” (2 Tes 3:10, Bdk. 1 Tes 4:11). Pekerjaan menghargai anugerah-anugerah dan talenta-talenta yang diterima dari Pencipta. Tetapi ia juga dapat menyelamatkan. Apabila manusia dalam persatuan dengan Yesus, Tukang dari Nasaret dan Yang Tersalib di Golgota, menerima jerih payah pekerjaan (Bdk. Kej 3:14-19), ia boleh dikatakan bekerja bersama dengan Putera Allah dalam karya penebusan-Nya. Ia membuktikan diri sebagai murid Kristus, kalau ia, dalam kegiatannya yang harus ia laksanakan hari demi hari, memikul salibnya (Bdk. Laborem Exercens (LE) 27). Pekerjaan dapat menjadi sarana pengudusan dan dapat meresapi/ menghidupi kenyataan duniawi dengan semangat Kristus.
Masih dari Katekismus Gereja Katolik (KGK), kali ini no. 2427. Pekerjaan yang kita jalani atau tekuni, dapat menjadi sarana pengudusan. Juga dapat menghidupi kenyataan duniawi dengan semangat Kristus.
Pekerjaan ataupun panggilan yang kita tekuni menghargai anugerah dan talenta yang kita terima dari Allah sendiri. Yang juga dapat menyelamatkan, saat kita dalam persatuan dengan Yesus Kristus menerima jerih payah atas pekerjaan atau usaha yang kita lakukan...
Semoga di dalam keseharian kita, di dalam apa pun yang kita kerjakan, kita tetap memberikan yang terbaik.
Tetap semangat, tetap berkarya...
Memuliakan Allah sendiri dan menjaga kekudusan di mana pun kita berada.
(-fon-)
Dan anggaplah sebagai suatu kehormatan untuk hidup tenang, untuk mengurus persoalan-persoalan sendiri dan bekerja dengan tangan, seperti yang telah kami pesankan kepadamu
--- 1 Tesalonika 4:11
No comments:
Post a Comment