Taat
Beberapa kita hidup taat peraturan dan hukum, karena adanya rasa takut ketika melakukan pelanggaran.
Adanya hukuman yang mengharuskan kita membayar sejumlah denda seperti di Singapura, ketika membuang sampah sembarangan, ketika membawa makanan tertentu di dalam kendaraan umum (seperti durian yang harumnya semerbak), atau membawa hewan peliharaan ke dalam transportasi umum- ada kemungkinan terkena denda ketika terlihat oleh pihak berwajib.
Itu tadi kita membahas ketaatan yang dilatar-belakangi ketakutan.
Namun, bagaimana kehidupan kita sebagai pengikut-Nya yang taat?
Hendaknya kehidupan kita yang taat itu didasari oleh pengertian bahwa Dia terlebih dahulu sudah mengasihi dan setia kepada kita...
Maka, sudah layak dan sepantasnyalah jika kita taat dan setia pula kepada-Nya.
Jangan lagi kita menuruti hawa nafsu yang dulu menguasai kita, saat kita belum mengikuti diri-Nya (belum dibaptis, belum merasakan pembaharuan relasi yang lebih dalam dengan-Nya).
Hidup kudus, sebagaimana DIA sendiri yang kudus dan telah memanggil kita.
Dia dan kekudusan-Nya akan menaungi dan menjagai kita dari kecemaran-kecemaran dunia...
Asalkan kita terus berpegang di dalam iman kita kepada-Nya.
(-fon-)
Hiduplah sebagai anak-anak yang taat dan jangan turuti hawa nafsu yang menguasai kamu pada waktu kebodohanmu, 1:15 tetapi hendaklah kamu menjadi kudus di dalam seluruh hidupmu sama seperti Dia yang kudus, yang telah memanggil kamu, 1:16 sebab ada tertulis: Kuduslah kamu, sebab Aku kudus.
--- 1 Petrus 1: 14-16
No comments:
Post a Comment