TODAY, 1 September 2019:
Kata-Kata Halus Merayu
Awalnya saya hendak mencari atau menuliskan hal lainnya dari Mazmur 55 ini.
Tetapi, entah mengapa...
Malah terpaku pada 'kata-kata halus merayu', 'mulut yang lebih licin dari mentega ini...'
Ketertarikan saya lebih ke arah:
betapa mengerikannya kata-kata yang menjanjikan...
Yang seolah muluk-muluk, tetapi ternyata berniat menyerang...
Perkataan yang lemah-lembut...
Tetapi ternyata adalah pedang yang terhunus...
Mungkin kita pernah mengalaminya...
Mungkin juga kali lainnya kita yang mengatakan hal-hal ini kepada orang lain...
Selalu bagi saya pribadi, kuncinya adalah introspeksi diri sendiri dulu...
Sebelum menunjuk kepada orang lain...
Bahwa jangan sampai kita, dengan kata-kata yang berlebihan...
Mengakibatkan orang lain menderita atau sengsara...
Karena kita tidak pernah tahu keadaan hati orang lain saat kita mengucapkan kata-kata tersebut...
Kita cuma 'ngomong' dan 'ngomong' saja...
Sementara Si Penerima mungkin tengah berbeban berat...
Kita tidak tahu, untuk itulah hendaknya kita lebih berhati-hati dalam hal ini...
Malam ini saya kembali diingatkan untuk memperhatikan kata-kata saya pribadi...
Juga perkataan saya kepada sekitarku...
Masih merupakan PR (Pekerjaan Rumah) seumur hidup karena ini tidaklah mudah...
Namun semoga Tuhan memberi hikmat agar saya dan kita semua agar bisa lebih baik lagi dalam hal ini.
Amin.
(-fon-)/ Fonny Jodikin
mulutnya lebih licin dari mentega, tetapi ia berniat menyerang; perkataannya lebih lembut dari minyak, tetapi semuanya adalah pedang terhunus.
--- Mazmur 55:22
Kata-katanya halus merayu, tetapi dalam hatinya ada kebencian. Bicaranya lemah lembut, tetapi menusuk seperti pedang yang tajam.
--- Mazmur 55:22 (BIS)
No comments:
Post a Comment