With the Love of God
When you hear the word ‘family’, what is the first thing that pops up on
your mind? Will it be a loving and caring environment that you’ve always
dreamed of? Or it’s just another battle of personalities, mom and son, father
and mother, mother in law vs daughter in law, siblings rivalry, etc… etc…?
It’s unavoidable that we might get hurt within such a close
relationship. Where many characters blend together, there’s a huge possibility
of the conflicts.
But yes, we have the source of hope. With the love of God, we’ll be able
to love one another. We’ll be able to accept one another-even though it’s not
an easy thing and will need some process, but yes, it’s possible.
By inviting God into our family life, may more mercy and forgiveness
flow into our life. Nobody is perfect. Others hurt us but we can also hurt
them. Only by clinging to God, we’ll be able to stand strong in love and
forgiveness. Because God is love, there’s no doubt about it. (-fon-)
Dear
friends, let us love one another, for love comes from God. Everyone who loves
has been born of God and
knows God
--- 1
John 4:7
Dengan Kasih Tuhan
Ketika kita dengar kata ‘keluarga’, hal pertama apa yang segera muncul
di dalam pikiran kita? Akankah itu berupa lingkungan yang penuh kasih dan
kelembutan yang selalu kita impikan? Atau itu hanyalah pertarungan
antarpribadi, ibu dan anak, ayah dan ibu, ibu mertua vs menantu perempuan,
persaingan antarsaudara kandung, dsb, dsb…?
Tidaklah terhindarkan bahwa kita mungkin terluka dalam kedekatan relasi
semacam ini. Di mana begitu banyak karakter yang bercampur menjadi satu, ada
kemungkinan yang amat besar untuk timbulnya konflik.
Tetapi ya, kita punya sumber pengharapan. Dengan kasih Tuhan, kita
dimampukan untuk saling mengasihi satu sama lain. Kita akan dimampukan untuk
menerima satu sama lain – walaupun ini bukan merupakan hal yang mudah dan
membutuhkan proses, tetapi ya, hal itu adalah mungkin.
Dengan mengundang Tuhan ke dalam hidup kita, semoga semakin banyak
pengampunan mengalir dalam hidup kita. Tiada orang yang sempurna. Orang lain
mungkin melukai kita tetapi kita pun mungkin melukai mereka pula. Dengan hanya
bersandar kepada Tuhan, kita dimampukan untuk tetap berdiri tegar dalam kasih
dan pengampunan. Karena Allah sendiri adalah kasih, tiada keraguan akan hal
itu. (-fon-)
Saudara-saudaraku
yang kekasih, marilah kita saling mengasihi, sebab kasih itu berasal dari
Allah; dan setiap orang yang mengasihi, lahir dari Allah dan mengenal Allah
--- 1
Yohanes 4:7
No comments:
Post a Comment