Mengucap Syukur
Mari kita berandai-andai: misalkan kita memulai hari ini dengan keluhan.
Apakah itu akan mengubah keadaan?
Dengan mengeluh, hidup terasa semakin berat untuk dijalani.
Lalu, apa tidak boleh mengeluh?
Tentu saja, saat kita berdoa, secara jujur kita sampaikan kepada Yesus.
Bahwa keadaan hati kita saat ini misalnya tengah berduka, tengah marah, tengah terluka, sedang kecewa...
Kemudian, bagaimana mengambil solusi yang positif dari apa yang kita rasakan, untuk tidak lama-lama berkubang apalagi terpengaruh kepada perasaan-perasaan negatif tersebut.
Mari mohon bimbingan Roh Kudus dan pertolongan Allah yang Maha Baik untuk menghantarkan kita ke 'level' berikutnya atas keimanan dan kedewasaan rohani kita.
Mulailah mengucap syukur.
Dalam keadaan terburuk sekalipun, pasti masih ada sesuatu yang bisa disyukuri.
Kesehatan, anak-anak, masih bisa bernafas.
Masih bisa menikmati kopi yang kita sukai, kebaikan-kebaikan kecil dari sekitar kita, meskipun itu hanya dari Pak Satpam atau Pak Hansip di dekat rumah.
Yakinilah: selalu masih ada kebaikan, yang mungkin tak terlihat saat kita sedang terlarut dalam kesedihan.
Mungkin saat ini kita belum melihatnya, tetapi ada saatnya kita bisa melihat itu semua pada saat nanti.
Tetap percaya dan beriman kepada Allah.
Tetap mensyukuri hidup dan kehidupan yang Dia karuniakan kepada kita.
Mari menjadikan ucapan syukur sebagai bagian penting di hidup kita.
(-fon-)
Ucaplah syukur senantiasa atas segala sesuatu dalam nama Tuhan kita Yesus Kristus kepada Allah dan Bapa kita.
--- Efesus 5:20
No comments:
Post a Comment