Pengharapan Kristiani
Pagi ini, Auntie School Bus Odri-anak pertama kami- mengabarkan Ibunya berpulang untuk selamanya, sehingga untuk beberapa hari Auntie tidak bisa mengantar-jemput Odri.
Berpulang. Kembali selamanya ke pangkuan yang kuasa senantiasa kita dengar beritanya. Entah itu selebriti ternama yang meninggal di usia muda, seorang mantan Perdana Menteri yang meninggal di usia 91 tahun, atau seorang bayi mungil yang meninggal ketika dia terlahir ke dunia.
Kita pun pernah mengalami rasa ditinggalkan oleh yang terkasih, yang dekat di hati.
Dan... Suatu saat, suka atau tidak, siap atau tidak, kita pun akan mengalami hal yang sama.
Berpulang untuk selamanya.
Jujurnya, ada rasa yang kurang enak di hati ketika harus menuliskan atau mengungkapkan hal ini.
Namun, inilah kenyataan yang tak bisa dipungkiri.
Sebagai pengikut Kristus, hendaknya kita senantiasa menyiapkan diri sebaik-baiknya dalam pertandingan kehidupan ini.
Di dalam pengharapan umat-Nya, hendaknya kita terus memikirkan perkara yang di atas, kehidupan kekal, keabadian bersama Allah.
Sebuah persatuan yang termanis, saat kembalinya manusia kepada Sang Pencipta.
Kematian bukanlah lagi sesuatu yang menakutkan jika dipandang dalam kacamata iman.
Hidup dan mati kita hanyalah untuk Kristus.
Selagi diberi kesempatan untuk hidup, mari hidup sepenuh-penuhnya dan sebaik-baiknya demi kemuliaan nama-Nya.
(-fon-)
Karena itu, kalau kamu dibangkitkan bersama dengan Kristus, carilah perkara yang di atas, di mana Kristus ada, duduk di sebelah kanan Allah. 3:2 Pikirkanlah perkara yang di atas, bukan yang di bumi.
--- Kolose 3:1-2
No comments:
Post a Comment