TODAY, 10 Mei:
Belajar Untuk Tidak Mengungkit Kesalahan
Bagi Ibu-ibu, mungkin ini rasanya agak sedikit di awang-awang.
Mungkin juga merupakan hal yang hampir mustahil.
Bagaimana tidak?
Kesalahan suami, sampai titik-komanya diingat-ingat.
Dua puluh tahun yang lalu, kami begini... kamu begitu...
Belum lagi kesalahan anak-anak yang tiap hari diurusi, rasanya ada saja.
Yang ketinggalan buku, lagi.
Yang ketinggalan tempat pensil...
Yang lupa PR alias Pekerjaan Rumah...
Dari hal-hal kecil, sampai hal-hal besar...
Membuat Ibu-ibu terkadang banyak 'ngoceh' dan 'ngomel'.
Tentunya tidak mudah untuk menerima...
Kesalahan yang sama dilakukan berulang-ulang...
Mungkin rasanya 'gemes' berbaur kesal...
Tetapi, mungkin sedikit banyak membantu...
Ketika kita yang melakukan kesalahan yang itu-itu lagi...
Pengakuan dosa yang sama bertahun-tahun lamanya dengan kesalahan yang sama lagi...
Apa dipikir orang lain (keluarga dekat dan sahabat) tidak bosan?
Bagaimana dengan Tuhan, apa Tuhan pun mulai bosan melihat tingkah laku kita yang itu-itu lagi salah dan dosanya?
Dengan kasih dan kesetiaan, kesalahan diampuni, karena takut akan TUHAN orang menjauhi kejahatan.
--- Amsal 16:6
Kitab Amsal mengingatkan kita untuk mengampuni dengan kasih dan kesetiaan...
Semoga kita, ibu-ibu, bapak-bapak, saudara-saudari mau belajar untuk tidak mengungkit-ungkit kesalahan...
Karena ketika kesalahan kita yang diungkit-ungkit...
Apa kita bisa menerimanya?
Semoga ini menjadi bahan permenungan bagi kita semua.
Selamat malam, Tuhan memberkati.
(-fon-)/ Fonny Jodikin
No comments:
Post a Comment