TODAY, 1 Mei :
Naik Pitam
Tanpa kita sadari, kita mudah naik pitam...
Hanya karena hal-hal sepele, kita menjadi marah...
Terkadang meluap, terkadang dipendam dalam hati...
Tetapi Alkitab mengingatkan...
Amarah hanya menetap dalam dada orang bodoh...
Tentunya yang dimaksud bukan karena kita bodoh...
Hanya karena kita kurang mengerti...
Kalau menyimpan dendam itu tidak ada untungnya...
Hanya rugi semata bagi diri sendiri...
Nah, jika kita tahu memang begitu adanya...
Apa kita masih mau berlama-lama memendam amarah atau dendam di dada?
Jika kita melihat banyak penyakit yang juga diakibatkan oleh kemarahan atau dendam yang meraja dan tak terselesaikan?
Ada istilah yang juga diakui oleh ahli kedokteran yaitu Psikosomatis.
Psikosomatis terdiri dari dua kata, pikiran (psyche) dan tubuh (soma). Gangguan psikosomatis adalah penyakit yang melibatkan pikiran dan tubuh, di mana pikiran memengaruhi tubuh hingga penyakit muncul atau diperparah.
Pikiran yang berpengaruh pada tubuh, penyakit pun bisa muncul atau diperparah...
Sebut saja insomnia (sulit tidur), maag, mungkin juga migrain dan pusing kepala bisa menjadi hal yang kita hadapi di keseharian kita yang tanpa kita sadari mungkin saja berasal dari dendam atau amarah yang belum usai...
Mari hari ini kita mengendalikan diri lebih baik lagi...
Bersama-sama kita belajar agar tidak naik pitam berlebihan...
Terhadap hal-hal yang memicu kemarahan, mari kita belajar menerima...
Mencoba lebih sabar dan jika marah, jangan terlalu lama menyimpannya.
Karena pada akhirnya yang dirugikan adalah diri kita sendiri...
Jauh dari damai sejahtera, jauh dari sukacita...
Ah, jangan sampai kita juga dijauhi kasih Allah, hanya karena amarah menutupinya...
Semoga kita menjadi orang-orang yang berbelas kasih.
Mohon rahmat Allah untuk mengampuni orang-orang yang menyakiti diri kita.
Tuhan, mulai hari ini, aku mau belajar mengampuni.
Amin.
(-fon-)/ Fonny Jodikin
Janganlah lekas-lekas marah dalam hati, karena amarah menetap dalam dada orang bodoh.
--- Pengkhotbah 7:9
Jangan buru-buru naik pitam; hanya orang bodoh menyimpan dendam.
--- Pengkhotbah 7:9 (BIS/ Bahasa Indonesia Sehari-hari)
No comments:
Post a Comment