TODAY, 31 Mei:
Berjaga-jagalah!
25 Agustus 2017...
Seperti biasa yang cukup rutin dilakukannya, pagi itu Ms. Serene Ng (usia 41 tahun) cuti dari pekerjaannya.
Dia mempersiapkan bahan-bahan bagi pekerjaan sosial yang dilakukannya.
Sesudah menyebrang jalan, sampailah dia di trotoar.
Tetapi Si Pengemudi yang adalah seorang mahasiswa berusia 28 tahun, kurang tidur karena selama 20 jam bepergian bersama teman-temannya.
Dia lalu menjadi kurang awas dalam mengemudikan mobilnya.
Kecelakaan maut pun terjadi dan Serene berpulang untuk selamanya.
Sempat dibawa ke Rumah Sakit terdekat, namun memang ternyata Serene tak lagi dapat tertolong.
Dia harus kembali ke rumah Bapa.
Si Pengemudi barusan dikenai hukuman penjara, pada tanggal 21 Mei tahun ini.
Dan dia terkena larangan mengemudi selama 5 tahun.
Begitulah hidup dan kehidupan...
Kematian pun adalah sebuah misteri bagi kita...
Tak ada yang tahu, kapan maut datang menjemput.
Beberapa orang berpulang dalam damai Tuhan saat tidur atau bahkan saat berdoa...
Beberapa lagi harus berjuang dengan penyakit yang berat dan menghabiskan waktu yang panjang di kamar Rumah Sakit...
Beberapa lagi juga harus berpulang melalui kecelakaan dan banyak cara lainnya.
Siap atau tidak, ketika maut datang menghampiri, manusia tak lagi dapat mengelak barang sedikit pun.
Sebaliknya, jika memang waktu-Nya belum tiba...
Maut pun seolah dapat terhindar...
Kita pun banyak mendengar kisah-kisah semacam ini...
Yang ketinggalan pesawat, lalu pesawat tersebut kecelakaan, dan dia terselamatkan..
Dan banyak lagi contoh lainnya...
Tidak perlu kemudian kita menjadi khawatir...
Kita tetap berusaha yang terbaik...
Hidup sebaik-baiknya...
Dengan penuh tanggung jawab...
Sehingga sesudah kita jalani semuanya...
Saat kita harus berpulang kepada-Nya...
Kita mempersembahkan semacam ' buku rapor kehidupan' kita bagi Allah...
Biar Tuhan yang menilai semuanya...
Bahwa kita tak lepas dari noda dosa, itu memang benar adanya...
Tetapi bukan juga kita harus melulu terpuruk di dalam dosa dan kesalahan kita...
Mari tetap waspada, berhati-hati, dan berjaga-jaga...
Karena kita tidak tahu bilamana waktunya tiba.
Mari memandang segala sesuatu pada perspektifnya...
Jangan terlalu khawatir, jangan pula menjadi galau...
Hidup ini anugerah-Nya...
Dan saat kita kembali kepada-Nya, semoga kita pun sudah berjuang semaksimal mungkin semasa hidup di dunia ini.
Kita hanya pindah alamat, ke dalam keabadian dan kekekalan bersama Allah!
(-fon-)/ Fonny Jodikin
Hati-hatilah dan berjaga-jagalah! Sebab kamu tidak tahu bilamanakah waktunya tiba.
--- Markus 13:33
Thursday, May 31, 2018
Wednesday, May 30, 2018
TODAY, 30 Mei: Iman Yang Mengalahkan Dunia
TODAY, 30 Mei:
Iman Yang Mengalahkan Dunia
Dunia berubah dengan cepat...
Contoh saja: handphone...
Tiap merk, punya model terbaru yang dijagokan...
Jika kita harus ikuti terus, mau sampai kapan?
Tak ada puasnya, tak ada habisnya...
Seolah berlomba selalu berinovasi terbaru...
Tidak ada yang salah dengan inovasi, tentu saja...
Malah hal ini sungguh baik, kreatif...
Tetapi ada yang keliru, jika kita merasa kita harus terus ikut-ikutan...
Beberapa orang memang hobi...
Namun semua itu memang butuh uang yang tidak sedikit jumlahnya...
Begitu pun dengan tren lainnya.
Pakaian, tas, sepatu, dan asesorisnya (fashion)...
Tentunya sempat terlintas dalam pikiran kita juga juga...
Haruskah ikut arus dunia...
Bagaimana dengan gaya hidup?
Sekarang banyak pengakuan mengenai perkawinan sesama jenis...
Kita pun menjadi bingung...
Haruskah menyetujuinya?
Juga tren pornografi, seks bebas, perselingkuhan...
Dan kejahatan-kejahatan yang seolah dilegalkan...
Haruskah kita ikut-ikutan berkata ' Ya'?
Jangan takut...
Jangan khawatir...
Semua yang lahir dari Allah, setiap anak Allah...
Punya kemampuan untuk mengalahkan dunia yang jahat ini...
Tentunya dengan mengandalkan kekuatan-Nya...
Kita tidak jalan sendirian, melainkan dalam tuntunan Roh Kudus-Nya.
Tak pernah mudah, namun jangan menyerah!
Meskipun hidup di dunia, kita tak harus ikut arusnya...
Kita tetap berpendirian teguh...
Melakukan kehendak Allah...
Tetap berpegang kepada firman-Nya...
Tetap berpengharapan di dalam Dia...
Dia akan melengkapi kita dengan iman yang mengalahkan dunia...
Hiduplah terus di jalan-Nya, jangan ada keraguan sedikit pun!
Jangan kompromi dengan hal-hal yang dianggap boleh atau oleh dunia, tetapi menyimpang dari hati nurani kita...
Tetap menjaga kemurnian hati nurani kita, semoga tetap berjalan di dalam terang-Nya!
(-fon-)/ Fonny Jodikin
sebab semua yang lahir dari Allah, mengalahkan dunia. Dan inilah kemenangan yang mengalahkan dunia: iman kita.
--- 1 Yohanes 5:4
Sebab setiap anak Allah sanggup mengalahkan dunia yang jahat ini. Dan kita mengalahkan dunia dengan iman kita.
--- 1 Yohanes 5:4 (BIS/ Bahasa Indonesia Sehari-hari)
Iman Yang Mengalahkan Dunia
Dunia berubah dengan cepat...
Contoh saja: handphone...
Tiap merk, punya model terbaru yang dijagokan...
Jika kita harus ikuti terus, mau sampai kapan?
Tak ada puasnya, tak ada habisnya...
Seolah berlomba selalu berinovasi terbaru...
Tidak ada yang salah dengan inovasi, tentu saja...
Malah hal ini sungguh baik, kreatif...
Tetapi ada yang keliru, jika kita merasa kita harus terus ikut-ikutan...
Beberapa orang memang hobi...
Namun semua itu memang butuh uang yang tidak sedikit jumlahnya...
Begitu pun dengan tren lainnya.
Pakaian, tas, sepatu, dan asesorisnya (fashion)...
Tentunya sempat terlintas dalam pikiran kita juga juga...
Haruskah ikut arus dunia...
Bagaimana dengan gaya hidup?
Sekarang banyak pengakuan mengenai perkawinan sesama jenis...
Kita pun menjadi bingung...
Haruskah menyetujuinya?
Juga tren pornografi, seks bebas, perselingkuhan...
Dan kejahatan-kejahatan yang seolah dilegalkan...
Haruskah kita ikut-ikutan berkata ' Ya'?
Jangan takut...
Jangan khawatir...
Semua yang lahir dari Allah, setiap anak Allah...
Punya kemampuan untuk mengalahkan dunia yang jahat ini...
Tentunya dengan mengandalkan kekuatan-Nya...
Kita tidak jalan sendirian, melainkan dalam tuntunan Roh Kudus-Nya.
Tak pernah mudah, namun jangan menyerah!
Meskipun hidup di dunia, kita tak harus ikut arusnya...
Kita tetap berpendirian teguh...
Melakukan kehendak Allah...
Tetap berpegang kepada firman-Nya...
Tetap berpengharapan di dalam Dia...
Dia akan melengkapi kita dengan iman yang mengalahkan dunia...
Hiduplah terus di jalan-Nya, jangan ada keraguan sedikit pun!
Jangan kompromi dengan hal-hal yang dianggap boleh atau oleh dunia, tetapi menyimpang dari hati nurani kita...
Tetap menjaga kemurnian hati nurani kita, semoga tetap berjalan di dalam terang-Nya!
(-fon-)/ Fonny Jodikin
sebab semua yang lahir dari Allah, mengalahkan dunia. Dan inilah kemenangan yang mengalahkan dunia: iman kita.
--- 1 Yohanes 5:4
Sebab setiap anak Allah sanggup mengalahkan dunia yang jahat ini. Dan kita mengalahkan dunia dengan iman kita.
--- 1 Yohanes 5:4 (BIS/ Bahasa Indonesia Sehari-hari)
Tuesday, May 29, 2018
TODAY, 29 Mei: Dari Terbitnya Matahari, Sampai Pada Terbenamnya…
TODAY,
29 Mei:
Dari Terbitnya Matahari,
Sampai Pada Terbenamnya…
Mentari
pagi mulai menampakkan sinarnya yang malu-malu…
Dia
mulai terbit lagi…
Dan
kita pun bangun pagi hari, untuk menjalani sebuah hari yang sudah Tuhan
sediakan bagi kita…
Beberapa
hari kita lalui dengan penuh kebahagiaan dan penuh semangat…
Hari
lainnya kita lalui dengan penuh kebosanan, datar, atau malah tengah dibebani
permasalahan yang berat…
Namun
apa pun yang terjadi pada satu hari itu…
Kita
syukuri, bahwa Tuhan masih memberikan satu hari di hidup kita…
Setelah mentari terbenam..
Kita
pun bersiap memasuki peraduan…
Kita
siap-siap untuk tidur…
Sempatkan
diri untuk berdoa…
Mengucap
syukur…
Memuji
nama-Nya…
Membagikan
keluh-kesah kita kepada-Nya..
Mempercayakan
hidup ini lagi, hanya kepada Allah…
Dan
jika itu seturut kehendak-Nya, dia akan berikan satu hari lagi kepada kita…
Dan
esok hari, saat mentari terbit lagi…
Kita
memuji Allah…
Semoga
sepanjang hari yang kita lewati, kita melakukan hal-hal yang berkenan kepada-Nya…
Jika
hari itu, kita tidak melakukan perbuatan yang baik…
Atau
kita kurang mengasihi…
Mohon
ampun kepada-Nya…
Semoga
kekuatan Allah dan kasih-Nya senantiasa menyertai kita…
Hari
lepas hari…
(-fon-)/
Fonny Jodikin
Dari
terbitnya sampai kepada terbenamnya matahari terpujilah nama TUHAN.
---
Mazmur 113:3
Monday, May 28, 2018
TODAY, 28 Mei: Hanya Tuhan Sumber Bahagia Sejati
TODAY, 28 Mei:
Hanya Tuhan Sumber Bahagia Sejati
God alone can give us true happiness. It's useless wasting
time looking for it elsewhere: in wealth, pleasure, and power. (@Pontifex: Pope Francis' Twitter)
Hanya Tuhan yang bisa memberikan kita kebahagiaan sejati.
Sia-sia membuang waktu untuk mendapatkannya di tempat lain: dalam kekayaan, dalam kenikmatan, dan dalam kuasa.
Dari aku Twitter milik Pope Francis (Paus Fransiskus), saya mendapatkan kutipan bijak beliau.
Hanya orang yang mengandalkan Tuhan saja, yang dapat menerima kebahagiaan sejati...
Bukan melalui hal-hal yang kita pikirkan...
Bukan melalui hal-hal yang dunia tawarkan...
Bukan itu semua...
Jika kita melihat ke sekitar kita...
Terutama ketika kita merasa terpuruk dan kurang beruntung...
Mungkin ada orang lain yang hendak berganti tempat dengan kita...
Sungguh berharap mendapatkan kemudahan yang kita punya...
Tanpa kita sadari, kita sering kali sulit bersyukur...
Hanya karena apa yang kita dapatkan, tidak sesuai dengan apa yang kita inginkan...
Dan sementara dalam menghadapi hari-hari kita, kita mengalami hal-hal yang cukup sukar untuk dilalui...
Untuk itulah, mari mencari wajah-Nya...
Sekali lagi...
Hanyalah Tuhan sumber bahagia sejati!
Kekuasaan, kekayaan, dan kenikmatan semu hanya bisa membuat kita bahagia sementara...
Lalu sesudahnya? Diri kita kehausan lagi.
Haus akan kasih sayang abadi...
Yang hanya bisa dipenuhi oleh Allah saja...
Semoga kita tetap bahagia...
Dalam naungan kasih-Nya...
Dalam penyelenggaraan-Nya...
Percaya, Dialah Tuhan Allah Mahatahu...
Dia sanggup memenuhi setiap rongga kehampaan kita.
Amin!
(-fon-)/ Fonny Jodikin
--- Mazmur 84:13
Saturday, May 26, 2018
TODAY, 27 Mei: Dengan Ikhlas
TODAY, 27 Mei:
Dengan Ikhlas
Ada kalanya hidup membawa kita kepada hal-hal yang kurang mengenakkan...
Rencana berjalan jauh dari apa yang sudah kita rancang sebelumnya...
Persoalan datang bertubi-tubi tanpa kita pernah siap akan hal tersebut...
Kemalangan demi kemalangan secara beruntun juga menghampiri...
Hampir seolah tanpa henti...
Tidak selamanya kita bisa dengan ikhlas melewati semuanya...
Terkadang kita menggerutu, mengomel, marah luar biasa...
Intinya kita kecewa saat hidup membawa kita pada jalan-jalan kelam...
Yang tak pernah terbayangkan sebelumnya!
Untuk itu marilah terus belajar...
Untuk menerima rancangan Tuhan dengan ikhlas...
Untuk mengampuni mereka yang menyakiti hati kita teramat parah...
Bukan untuk siapa-siapa, tetapi untuk kebaikan diri sendiri...
Namun belajar untuk lebih baik di kemudian hari...
Dengan ikhlas juga berusaha tetap melakukan kebaikan...
Karena kita berpegang kepada apa yang baik...
Yaitu yang hanya berasal dari Allah saja...
Dengan ikhlas kita belajar menerima hal-hal yang tak bisa kita ubah...
Juga meyakini, jika itu terjadi pada kita, pasti itu seturut kehendak-Nya.
Tuhan akan memberikan kekuatan sepanjang perjalanan kehidupan...
Asal kita tetap bertekun dalam doa dan percaya pada penyelenggaraan-Nya!
(-fon-)/ Fonny Jodikin
Kasihilah dengan ikhlas. Bencilah yang jahat, dan berpeganglah kepada apa yang baik.
--- Roma 12:9 (BIS/ Bahasa Indonesia Sehari-hari)
Dengan Ikhlas
Ada kalanya hidup membawa kita kepada hal-hal yang kurang mengenakkan...
Rencana berjalan jauh dari apa yang sudah kita rancang sebelumnya...
Persoalan datang bertubi-tubi tanpa kita pernah siap akan hal tersebut...
Kemalangan demi kemalangan secara beruntun juga menghampiri...
Hampir seolah tanpa henti...
Tidak selamanya kita bisa dengan ikhlas melewati semuanya...
Terkadang kita menggerutu, mengomel, marah luar biasa...
Intinya kita kecewa saat hidup membawa kita pada jalan-jalan kelam...
Yang tak pernah terbayangkan sebelumnya!
Untuk itu marilah terus belajar...
Untuk menerima rancangan Tuhan dengan ikhlas...
Untuk mengampuni mereka yang menyakiti hati kita teramat parah...
Bukan untuk siapa-siapa, tetapi untuk kebaikan diri sendiri...
Namun belajar untuk lebih baik di kemudian hari...
Dengan ikhlas juga berusaha tetap melakukan kebaikan...
Karena kita berpegang kepada apa yang baik...
Yaitu yang hanya berasal dari Allah saja...
Dengan ikhlas kita belajar menerima hal-hal yang tak bisa kita ubah...
Juga meyakini, jika itu terjadi pada kita, pasti itu seturut kehendak-Nya.
Tuhan akan memberikan kekuatan sepanjang perjalanan kehidupan...
Asal kita tetap bertekun dalam doa dan percaya pada penyelenggaraan-Nya!
(-fon-)/ Fonny Jodikin
Kasihilah dengan ikhlas. Bencilah yang jahat, dan berpeganglah kepada apa yang baik.
--- Roma 12:9 (BIS/ Bahasa Indonesia Sehari-hari)
TODAY, 26 Mei: Genuine
TODAY, 26 Mei:
Genuine
Berkunjung ke Gereja St. Mary of the Angels-Bukit Batok hari ini untuk Misa di Sabtu sore, saya diingatkan berulang kali melalui khotbah Father Justin Lim, OFM mengenai 'being genuine' .
Kata GENUINE itu sendiri bila kita telaah artinya: asli, murni, nyata, tidak palsu (not fake)- searti dengan tidak diliputi kepura-puraan...
Kata 'genuine' dalam karya, menjadi tantangan tersendiri saat ini...
Sebagai penulis yang mengandalkan media online...
Saya amat menyadari bahwa banyak dari kami menjadi korban pelanggaran hak cipta...
Dikarenakan tulisan kami diakui sebagai tulisan orang lain bermodalkan 'copas' alias copy paste.
Saya sendiri pernah mengalaminya...
Ini bukan pertama kali...
Banyak kali, ketika saya 'search' tulisan yang cukup lama dan dianggap cocok oleh pemilik blog, tulisan itu kemudian bercokol di blog dia dan mengatasnamakan dia...
Dulu saya berusaha menegur pemilik Blog yang bersangkutan, untuk kemudian mohon dia menuliskan nama saya sebagai penulis artikel tersebut...
Tetapi terkadang sulit juga...
Selain orangnya tak mau, saya pun pernah kewalahan karena yang copas ternyata banyak...
Akhirnya, saya tetap menjaga originalitas saya...
Tetap berupaya yang terbaik...
Sehingga ketika orang membaca suatu tulisan, tanpa nama sekalipun, sudah kira-kira tahu: tulisan siapa ini...
Hanya saya tetap menghimbau bagi kita bersama, jangan lupa menuliskan sumber tulisan karena sebuah nama bagi Sang Penulis sangat berarti...
Saya terkadang juga sering melihat 'before' 'after' dari artis-artis ternama.
Terutama dari Korea, Cina, Hollywood, dan mungkin juga Indonesia...
Mungkin karena tuntutan profesi, tuntutan lingkungan: mereka melakukan 'touch up' atas wajah atau bagian tubuh lainnya.
Wajah yang pertama muncul mengalami transformasi luar biasa, sehingga terkadang sulit dikenali...
Ada yang tetap mengandalkan wajah asli dengan operasi plastik di beberapa bagian untuk tampil lebih sempurna...
Pro dan kontra seputar hal ini, namun ya saya kira itu kembali ke pribadi masing-masing dan hati kita masing-masing...
Di dunia ini, kita sering berhadapan dengan orang yang macam-macam tingkahnya...
Mungkin kita pun termasuk di dalamnya...
Ada yang tulus, jujur, dan murni...
Serta selalu beritikad baik...
Namun ada kalanya: dipenuhi kepalsuan, kepura-puraan...
Di depan baik, di belakang menusuk dalam-dalam...
Ada juga yang baik di awalnya, kemudian karena sejumlah uang, berakhir dengan penipuan...
Menghadapi orang yang macam-macam membuat kita seharusnya waspada...
Berusaha lebih cerdik, dalam tuntunan Roh Kudus, semoga kita tidak terjebak...
Sedangkan bagi kita semua: mari tetap berpegang teguh pada keimanan kita...
Pada Allah dan kasih-Nya...
Sehingga kita dapat memiliki hati yang murni dan hati nurani yang suci...
Semoga kita bisa menjadi terang Allah dengan orisinalitas kita di mana pun di tempatkan.
Amin.
(-fon-)/ Fonny Jodikin
Tujuan nasihat saya itu adalah supaya orang dapat memiliki hati yang murni dan hati nurani yang suci, serta sungguh-sungguh percaya kepada Tuhan, dan dengan demikian mereka dapat mengasihi sesamanya.
--- 1 Timotius 1:5
Genuine
Berkunjung ke Gereja St. Mary of the Angels-Bukit Batok hari ini untuk Misa di Sabtu sore, saya diingatkan berulang kali melalui khotbah Father Justin Lim, OFM mengenai 'being genuine' .
Kata GENUINE itu sendiri bila kita telaah artinya: asli, murni, nyata, tidak palsu (not fake)- searti dengan tidak diliputi kepura-puraan...
Kata 'genuine' dalam karya, menjadi tantangan tersendiri saat ini...
Sebagai penulis yang mengandalkan media online...
Saya amat menyadari bahwa banyak dari kami menjadi korban pelanggaran hak cipta...
Dikarenakan tulisan kami diakui sebagai tulisan orang lain bermodalkan 'copas' alias copy paste.
Saya sendiri pernah mengalaminya...
Ini bukan pertama kali...
Banyak kali, ketika saya 'search' tulisan yang cukup lama dan dianggap cocok oleh pemilik blog, tulisan itu kemudian bercokol di blog dia dan mengatasnamakan dia...
Dulu saya berusaha menegur pemilik Blog yang bersangkutan, untuk kemudian mohon dia menuliskan nama saya sebagai penulis artikel tersebut...
Tetapi terkadang sulit juga...
Selain orangnya tak mau, saya pun pernah kewalahan karena yang copas ternyata banyak...
Akhirnya, saya tetap menjaga originalitas saya...
Tetap berupaya yang terbaik...
Sehingga ketika orang membaca suatu tulisan, tanpa nama sekalipun, sudah kira-kira tahu: tulisan siapa ini...
Hanya saya tetap menghimbau bagi kita bersama, jangan lupa menuliskan sumber tulisan karena sebuah nama bagi Sang Penulis sangat berarti...
Saya terkadang juga sering melihat 'before' 'after' dari artis-artis ternama.
Terutama dari Korea, Cina, Hollywood, dan mungkin juga Indonesia...
Mungkin karena tuntutan profesi, tuntutan lingkungan: mereka melakukan 'touch up' atas wajah atau bagian tubuh lainnya.
Wajah yang pertama muncul mengalami transformasi luar biasa, sehingga terkadang sulit dikenali...
Ada yang tetap mengandalkan wajah asli dengan operasi plastik di beberapa bagian untuk tampil lebih sempurna...
Pro dan kontra seputar hal ini, namun ya saya kira itu kembali ke pribadi masing-masing dan hati kita masing-masing...
Di dunia ini, kita sering berhadapan dengan orang yang macam-macam tingkahnya...
Mungkin kita pun termasuk di dalamnya...
Ada yang tulus, jujur, dan murni...
Serta selalu beritikad baik...
Namun ada kalanya: dipenuhi kepalsuan, kepura-puraan...
Di depan baik, di belakang menusuk dalam-dalam...
Ada juga yang baik di awalnya, kemudian karena sejumlah uang, berakhir dengan penipuan...
Menghadapi orang yang macam-macam membuat kita seharusnya waspada...
Berusaha lebih cerdik, dalam tuntunan Roh Kudus, semoga kita tidak terjebak...
Sedangkan bagi kita semua: mari tetap berpegang teguh pada keimanan kita...
Pada Allah dan kasih-Nya...
Sehingga kita dapat memiliki hati yang murni dan hati nurani yang suci...
Semoga kita bisa menjadi terang Allah dengan orisinalitas kita di mana pun di tempatkan.
Amin.
(-fon-)/ Fonny Jodikin
Tujuan nasihat saya itu adalah supaya orang dapat memiliki hati yang murni dan hati nurani yang suci, serta sungguh-sungguh percaya kepada Tuhan, dan dengan demikian mereka dapat mengasihi sesamanya.
--- 1 Timotius 1:5
Friday, May 25, 2018
TODAY, 24 Mei : Pertimbangan Yang Matang
TODAY,
24 Mei:
Pertimbangan Yang Matang
Minggu
lalu, saya mendapat sebuah foto yang salah satu butirnya berbunyi:
Before you write, think!
Berpikirlah
sebelum Anda menulis...
Saya
lalu berpikir...
Memang
setiap kali sebelum menulis, pasti akan dipikirkan masak-masak oleh Si
Penulis...
Dan
ada sebuah kelebihan dari tulisan...
Jika
seandainya kurang oke, kurang berkenan, dirasa kasar atau menyakiti hati...
Sebetulnya
masih sempat untuk di-edit sebelum dikirimkan ke mana-mana...
Lain
halnya dengan ucapan...
Before you speak, think!
Agaknya
menjadi lebih cocok bagi saya...
Karena
kita terkadang tidak sadar bahwa ucapan kita menimbulkan luka...
Omongan
pedas yang tidak pernah kita pertimbangkan sebelum keluar dari mulut kita bisa
berefek berat dan tak terlupakan bagi orang lain.
Jadi,
berhati-hatilah...
Di
masa kini, tulisan-tulisan kita di komen komentar media sosial juga penting
untuk dipikirkan dan dikaji sebelum diposting...
Saya
sadar, banyak orang yang begitu tak pedulinya...
Yang
penting asal nyerocos, yang penting saya senang, peduli amat dengan orang lain!
Tetapi,
kini pun sudah mulai ada hukum yang akan mengaturnya...
Anda
bisa dilaporkan dan mungkin juga ada sanksi-nya...
Jadi,
berhati-hatilah di dalam pikiran, perkataan, dan perbuatan...
Jika
Anda berhasil mengelabui seluruh dunia, tetaplah ingat Tuhan Maha Melihat...!
Sebelum
melakukan sesuatu: pertimbangkanlah dengan matang...
Semoga
kita selalu dipimpin oleh hikmat Allah di dalam hidup ini...
Amin!
(-fon-)/
Fonny Jodikin
Sebab itu, berpeganglah pada hikmat dan pada pertimbangan yang
matang, anakku! Jangan sekali-kali melepaskannya
--- Amsal 3:21
TODAY, 25 Mei: Manusia Kuat
TODAY,
25 Mei:
Manusia Kuat
Kau
bisa patahkan kakiku
Tapi tidak mimpi-mimpiku
Kau bisa lumpuhkan tanganku
Tapi tidak mimpi-mimpiku
Kau bisa merebut senyumku
Tapi tidak mimpi-mimpiku
Kau bisa lumpuhkan tanganku
Tapi tidak mimpi-mimpiku
Kau bisa merebut senyumku
Tapi
sungguh tak akan lama
Kau bisa merobek hatiku
Tapi aku tahu obatnya
Reff.
Kau bisa merobek hatiku
Tapi aku tahu obatnya
Reff.
Manusia-manusia
kuat itu kita
Jiwa-jiwa yang kuat itu kita
Manusia-manusia kuat itu kita
Jiwa-jiwa yang kuat itu kita
Kau bisa hitamkan putihku
Kau takkan gelapkan apapun
Kau bisa runtuhkan jalanku
Kan kutemukan jalan yang lain
Jiwa-jiwa yang kuat itu kita
Manusia-manusia kuat itu kita
Jiwa-jiwa yang kuat itu kita
Kau bisa hitamkan putihku
Kau takkan gelapkan apapun
Kau bisa runtuhkan jalanku
Kan kutemukan jalan yang lain
Kembali ke reff.
Bila bukan kehendak-Nya huuu
Tidak satu pun culasmu akan bawa bahaya
(Manusia
Kuat. Oleh: Tulus. Tahun 2016)
Lirik
lagu yang sangat kuat pesannya…
Sekuat
judulnya: Manusia Kuat.
Lagu
dari Tulus ini, cukup menarik perhatianku malam ini.
Kita
memang bisa menjadi kuat…
Tetapi
kekuatan yang hanya bersumberkan dari diri sendiri punya keterbatasan…
Jika
mengandalkan Allah dan kekuatan-Nya, tentunya kita bisa menimba kekuatan baru
di setiap waktu.
Persembahkan
impian kita, gelisah kita, resah kita, harapan kita hanya kepada-Nya…
Pada
Allah ada keselamatan dan kemuliaan…
Dan
jika itu semua seturut kehendak-Nya…
Takkan
ada yang bisa menghalangi-Nya.
Amin!
Jadilah
manusia kuat di dalam Tuhan…
Mengandalkan
Dia di setiap saat…
Tuhan
selalu beserta kita…
Sekarang
dan selama-lamanya!
(-fon-)/
Fonny Jodikin
Pada Allah ada keselamatanku dan kemuliaanku;
gunung batu kekuatanku, tempat perlindunganku ialah Allah.
--- Mazmur 62:8
Thursday, May 24, 2018
TODAY, 23 Mei: Tetap Setia Selamanya
TODAY, 23 Mei:
Tetap Setia Selamanya
Mungkin bagi banyak orang, saat ini adalah hal yang biasa jika ada perselingkuhan.
Belum lagi ada sebutan mereka yang merebut suami atau istri orang.
Malah terkadang yang berhasil merebut koq malah terkesan bangga dengan apa yang sudah dicapainya.
Itu adalah arus dunia...
Yang sangat berbeda dengan keimanan kita...
So? Tahu: boleh.
Ikut-ikutan? Jangan...
Pernikahan adalah sakral dan merupakan sebuah janji di hadapan Allah.
Sedapat mungkin tetap setia, sampai maut memisahkan...
Memang tidak mudah...
Apalagi mungkin setelah sekian lama, banyak luka di dalam menjalani pernikahan yang pasti butuh dipulihkan...
Tetapi janganlah kiranya kasih dan setia meninggalkan para pasutri (pasangan suami istri).
Mari mendoakan keutuhan keluarga kecil kita...
Jangan sampai karena ikut-ikutan tren, jadi mengorbankan anak-anak dan pasangan kita...
Bagi yang belum atau tidak menikah...
Tetaplah setia, tetap jaga kekudusan...
Hidup kudus bagi Allah Bapa di Surga dengan menjaga kemurnian senantiasa...
Sebuah janji bagi Dia untuk tetap setia...
Dan mari mengalungkan itu pada leher kita...
Menuliskan itu pada loh hati kita...
Ketika dunia dan sesama melihat kita...
Semoga mereka bisa melihat kesetiaan Allah itu di dalam diri kita...
Tetaplah setia...
Sampai selama-lamanya.
Amin!
(-fon-)/ Fonny Jodikin
Janganlah kiranya kasih dan setia meninggalkan engkau! Kalungkanlah itu pada lehermu, tuliskanlah itu pada loh hatimu, maka engkau akan mendapat kasih dan penghargaan dalam pandangan Allah serta manusia.
--- Amsal 3:3-4
Tetap Setia Selamanya
Mungkin bagi banyak orang, saat ini adalah hal yang biasa jika ada perselingkuhan.
Belum lagi ada sebutan mereka yang merebut suami atau istri orang.
Malah terkadang yang berhasil merebut koq malah terkesan bangga dengan apa yang sudah dicapainya.
Itu adalah arus dunia...
Yang sangat berbeda dengan keimanan kita...
So? Tahu: boleh.
Ikut-ikutan? Jangan...
Pernikahan adalah sakral dan merupakan sebuah janji di hadapan Allah.
Sedapat mungkin tetap setia, sampai maut memisahkan...
Memang tidak mudah...
Apalagi mungkin setelah sekian lama, banyak luka di dalam menjalani pernikahan yang pasti butuh dipulihkan...
Tetapi janganlah kiranya kasih dan setia meninggalkan para pasutri (pasangan suami istri).
Mari mendoakan keutuhan keluarga kecil kita...
Jangan sampai karena ikut-ikutan tren, jadi mengorbankan anak-anak dan pasangan kita...
Bagi yang belum atau tidak menikah...
Tetaplah setia, tetap jaga kekudusan...
Hidup kudus bagi Allah Bapa di Surga dengan menjaga kemurnian senantiasa...
Sebuah janji bagi Dia untuk tetap setia...
Dan mari mengalungkan itu pada leher kita...
Menuliskan itu pada loh hati kita...
Ketika dunia dan sesama melihat kita...
Semoga mereka bisa melihat kesetiaan Allah itu di dalam diri kita...
Tetaplah setia...
Sampai selama-lamanya.
Amin!
(-fon-)/ Fonny Jodikin
Janganlah kiranya kasih dan setia meninggalkan engkau! Kalungkanlah itu pada lehermu, tuliskanlah itu pada loh hatimu, maka engkau akan mendapat kasih dan penghargaan dalam pandangan Allah serta manusia.
--- Amsal 3:3-4
Tuesday, May 22, 2018
TODAY, 22 Mei: Suka dan Duka
TODAY, 22 Mei:
Suka dan Duka
Hari ini sebuah status Facebook seorang Sahabat yang dulu pernah sekantor di Jakarta, menarik perhatian saya.
Dia tengah merasa berduka, karena baru sebulan lebih ditinggal Ibunya.
Ibunda telah berpulang untuk selamanya.
Dia mengungkapkan bahwa dia begitu rindu untuk menelpon Ibunya...
Saya pun terdiam...
Saya tahu rasanya kehilangan.
Meskipun mungkin dengan porsi yang berbeda karena saya sudah ditinggal Papa saya yang menghadap Bapa di Surga di tahun 1993.
Sungguh tidak mudah menghadapinya.
Kita pikir kita bisa.
Kita pikir kita kuat...
Kali lainnya, saat menatapi bagian dari rumah yang dulu merupakan tempat kesukaan beliau...
Kursi tempat beliau duduk, sofa keluarga saat kami menonton acara televisi bersama, gelas yang selalu dipakainya, dan seterusnya...
Tiba-tiba hati terasa sedih dan mungkin air mata menggenang di pelupuk mata...
Ya, memang tidak mudah memandangi seluruh kenangan itu, tanpa melibatkan sosok Papa di dalamnya.
Karena dia memang pernah ada di sana dan melekat erat di dalam ingatan kami semua -anak-anaknya...
Suka dan duka, itu semua adalah bagian kehidupan...
Di dalam tertawa pun, hati dapat merana...
Kesukaan dapat berakhir kedukaan...
Ini bukan membuat kita selalu harus merasa bersedih...
Melainkan: tetap waspada, tetap menerima...
Berusaha ikhlas, meskipun mungkin tak mudah...
Karena hidup dengan siklusnya semuanya bersifat sementara...
Ketika senang, bersyukurlah...
Ketika tengah kesusahan, carilah wajah Allah...
Itu semua hanyalah sementara...
Karena kita tahu, di dalam suka dan duka...
Di dalam tawa riang dan tetesan air mata...
DIA selalu ada di setiap momen kehidupan kita...
Syukur kami panjatkan hanya kepada-Mu!
Tuhan Allah kami!
(-fon-)/ Fonny Jodikin
Di dalam tertawapun hati dapat merana, dan kesukaan dapat berakhir dengan kedukaan.
--- Amsal 14:13
Suka dan Duka
Hari ini sebuah status Facebook seorang Sahabat yang dulu pernah sekantor di Jakarta, menarik perhatian saya.
Dia tengah merasa berduka, karena baru sebulan lebih ditinggal Ibunya.
Ibunda telah berpulang untuk selamanya.
Dia mengungkapkan bahwa dia begitu rindu untuk menelpon Ibunya...
Saya pun terdiam...
Saya tahu rasanya kehilangan.
Meskipun mungkin dengan porsi yang berbeda karena saya sudah ditinggal Papa saya yang menghadap Bapa di Surga di tahun 1993.
Sungguh tidak mudah menghadapinya.
Kita pikir kita bisa.
Kita pikir kita kuat...
Kali lainnya, saat menatapi bagian dari rumah yang dulu merupakan tempat kesukaan beliau...
Kursi tempat beliau duduk, sofa keluarga saat kami menonton acara televisi bersama, gelas yang selalu dipakainya, dan seterusnya...
Tiba-tiba hati terasa sedih dan mungkin air mata menggenang di pelupuk mata...
Ya, memang tidak mudah memandangi seluruh kenangan itu, tanpa melibatkan sosok Papa di dalamnya.
Karena dia memang pernah ada di sana dan melekat erat di dalam ingatan kami semua -anak-anaknya...
Suka dan duka, itu semua adalah bagian kehidupan...
Di dalam tertawa pun, hati dapat merana...
Kesukaan dapat berakhir kedukaan...
Ini bukan membuat kita selalu harus merasa bersedih...
Melainkan: tetap waspada, tetap menerima...
Berusaha ikhlas, meskipun mungkin tak mudah...
Karena hidup dengan siklusnya semuanya bersifat sementara...
Ketika senang, bersyukurlah...
Ketika tengah kesusahan, carilah wajah Allah...
Itu semua hanyalah sementara...
Karena kita tahu, di dalam suka dan duka...
Di dalam tawa riang dan tetesan air mata...
DIA selalu ada di setiap momen kehidupan kita...
Syukur kami panjatkan hanya kepada-Mu!
Tuhan Allah kami!
(-fon-)/ Fonny Jodikin
Di dalam tertawapun hati dapat merana, dan kesukaan dapat berakhir dengan kedukaan.
--- Amsal 14:13
Monday, May 21, 2018
TODAY, 21 Mei: Melayani Dengan Hati Yang Murni
TODAY, 21 Mei:
Melayani Dengan Hati Yang Murni
Tidak semua orang mampu melayani dengan hati yang murni...
Dalam hal ini yang dimaksudkan adalah pelayanan terhadap sesama, demi kemuliaan Allah tentunya...
Banyak kali, kita memakai macam-macam kedok...
Ingin terlihat baik...
Ingin dihormati...
Ingin terlihat rohani...
Dan sebagainya...
Mari kita lihat ke dalam hati kita masing-masing...
Apa motivasi kita, ketika kita berkata kita ingin melayani Allah?
Apa pun tujuan kita...
Semoga kita tidak memakai cara-cara gelap yang memalukan...
Semoga kita tidak bekerja dengan licik...
Atau memutarbalikkan perkataan Allah...
Semoga pada akhirnya, kita mengalami pemurnian...
Di dalam hati kita...
Sehingga kita mau melayani Allah seturut kehendak-Nya...
Sebab kita menjaga kekudusan diri dan hati nurani terjaga kemurniannya juga...
Melayani dengan hati yang murni...
Sepenuhnya untuk memperbesar kerajaan Allah...
Demi kemuliaan-Nya...
Melalui sesama yang membutuhkan uluran tangan kita...
Semoga tujuan kita semakin mendekatkan kita kepada-Nya...
Dan bukan sebaliknya...
Amin.
(-fon-)/ Fonny Jodikin
Kami tidak memakai cara-cara gelap yang memalukan. Kami tidak mau bekerja dengan licik atau memutarbalikkan perkataan Allah. Kami melayani Allah dengan hati yang murni menurut kehendak-Nya. Sebab itu, kami harapkan semua orang menilai kami dengan baik di dalam hati nuraninya.
--- 2 Korintus 4:2(BIS/ Bahasa Indonesia Sehari-hari)
Melayani Dengan Hati Yang Murni
Tidak semua orang mampu melayani dengan hati yang murni...
Dalam hal ini yang dimaksudkan adalah pelayanan terhadap sesama, demi kemuliaan Allah tentunya...
Banyak kali, kita memakai macam-macam kedok...
Ingin terlihat baik...
Ingin dihormati...
Ingin terlihat rohani...
Dan sebagainya...
Mari kita lihat ke dalam hati kita masing-masing...
Apa motivasi kita, ketika kita berkata kita ingin melayani Allah?
Apa pun tujuan kita...
Semoga kita tidak memakai cara-cara gelap yang memalukan...
Semoga kita tidak bekerja dengan licik...
Atau memutarbalikkan perkataan Allah...
Semoga pada akhirnya, kita mengalami pemurnian...
Di dalam hati kita...
Sehingga kita mau melayani Allah seturut kehendak-Nya...
Sebab kita menjaga kekudusan diri dan hati nurani terjaga kemurniannya juga...
Melayani dengan hati yang murni...
Sepenuhnya untuk memperbesar kerajaan Allah...
Demi kemuliaan-Nya...
Melalui sesama yang membutuhkan uluran tangan kita...
Semoga tujuan kita semakin mendekatkan kita kepada-Nya...
Dan bukan sebaliknya...
Amin.
(-fon-)/ Fonny Jodikin
Kami tidak memakai cara-cara gelap yang memalukan. Kami tidak mau bekerja dengan licik atau memutarbalikkan perkataan Allah. Kami melayani Allah dengan hati yang murni menurut kehendak-Nya. Sebab itu, kami harapkan semua orang menilai kami dengan baik di dalam hati nuraninya.
--- 2 Korintus 4:2(BIS/ Bahasa Indonesia Sehari-hari)
Sunday, May 20, 2018
TODAY, 20 Mei : Pentakosta
TODAY, 20 Mei :
Pentakosta
Pentakosta adalah suatu peristiwa di mana turunnya Roh Kudus ke atas Para Rasul. Tepat lima puluh hari setelah Perayaan Kebangkitan Tuhan kita yang mati di kayu salib demi menebus dosa-dosa kita, dan setelah sepuluh hari kenaikan Tuhan. (situs internet: Katolisitas)
Saya ingat Pentakosta pertama saya adalah di tahun 2000.
Saya dan teman-teman ke Lembah Karmel di Cikanyere...
Saat itu saya belum dibaptis, tetapi sedang belajar agama Katolik...
Waktu berlalu, hari berganti...
Tak terasa, sudah 18 tahun berlalu...
Bukan waktu yang singkat...
Tetapi belum juga terlalu lama...
Apabila Engkau mengirim roh-Mu, mereka tercipta, dan Engkau membaharui muka bumi.
--- Mazmur 104:30
Tetapi bila mereka Kauberi napas, mereka dijadikan; Engkau memberi hidup baru kepada bumi.
--- Mazmur 104:30
Pentakosta
Pentakosta adalah suatu peristiwa di mana turunnya Roh Kudus ke atas Para Rasul. Tepat lima puluh hari setelah Perayaan Kebangkitan Tuhan kita yang mati di kayu salib demi menebus dosa-dosa kita, dan setelah sepuluh hari kenaikan Tuhan. (situs internet: Katolisitas)
Saya dan teman-teman ke Lembah Karmel di Cikanyere...
Saat itu saya belum dibaptis, tetapi sedang belajar agama Katolik...
Waktu berlalu, hari berganti...
Tak terasa, sudah 18 tahun berlalu...
Bukan waktu yang singkat...
Tetapi belum juga terlalu lama...
Saat melakukan kilas balik selama 18 tahun ini...
Mengikut Tuhan tak selalu mudah...
Saya sangat menyadari bahwa memang bukan kemudahan yang saya cari...
Tetapi hidup benar di dalam Allah dengan memperjuangkan sekuat tenaga...
Tetapi hidup benar di dalam Allah dengan memperjuangkan sekuat tenaga...
Sehingga saya boleh mempersembahkan seluruh jerih payah saya kepada-Nya...
Satu saat ketika harus mempertanggungjawabkan semuanya.
Roh Kudus-Mu, Engkau kirimkan bagi kami...
Hembusilah diri dan hidup kami...
Seketika Kauberikan nafas baru...
Engkau memberikan hidup baru kepada kami...
Kami Kauperbaharui...
Tak peduli berapa lama Anda sudah mengikut Yesus...
Sehari atau sudah lebih dari 70 tahun...
Tetaplah setia dan nikmati hembusan Roh Kudus-Nya sekali lagi...
Semoga hidup kita selalu mengikuti arahan dan bimbingan Tuhan melalui Roh Kudus-Nya...
Tetaplah setia dan nikmati hembusan Roh Kudus-Nya sekali lagi...
Semoga hidup kita selalu mengikuti arahan dan bimbingan Tuhan melalui Roh Kudus-Nya...
Dan senantiasa berkenan kepada-Nya.
Amin.
(-fon-)/ Fonny Jodikin
Apabila Engkau mengirim roh-Mu, mereka tercipta, dan Engkau membaharui muka bumi.
--- Mazmur 104:30
Tetapi bila mereka Kauberi napas, mereka dijadikan; Engkau memberi hidup baru kepada bumi.
--- Mazmur 104:30
TODAY, 19 Mei: The Royal Wedding
TODAY, 19 Mei:
The Royal Wedding
Mata seluruh penjuru dunia tertuju pada pernikahan Pangeran Harry dan Meghan Markle.
Pernikahan yang mengesankan, agung, anggun, dan tentunya beraroma Kerajaan Inggris.
Acara semacam ini seolah menjadi momen yang ditunggu-tunggu...
Selain pernikahan itu sendiri adalah hal yang sangat menarik, kita pun bisa melihat para pesohor yang menghadirinya.
Sungguh merupakan hari yang berbahagia...!
Berbeda dengan apa yang dianggap 'wah' oleh dunia...
Sementara Yesus Kristus bahkan hanya lahir di palungan...
Padahal DIA adalah Allah...
Sungguh merupakan sesuatu yang ironis, bukan?
Tetapi itulah yang hendaknya menjadi pegangan kita ...
Bahwa apa yang dipandang oleh dunia, memang berbeda dengan apa yang dianggap penting oleh Kristus dan Bapa di Surga...
Sementara Tuhan yang Mahatinggi itu, yang sungguh dahsyat itu...
Raja Agung yang menguasai seluruh bumi ini...
Mau merendahkan diri, menjadi manusia...
Mau merasakan seluruh kesengsaraan kita, penderitaan di kehidupan ini...
Bahkan terlebih lagi...
Dia dihina, dia mati dengan cara yang paling menyedihkan: disalibkan...
Sebagai pengikut Kristus, hendaknya kita terus berupaya memahami...
Bahwa memang kehidupan yang ditawarkan di dunia sungguh berbeda...
Memang kita hidup di dunia, tetapi kita tak selalu ikut arusnya, bukan?
Justru pada saat kata hati berkata TIDAK, kita pun harus tegas bilang TIDAK...
Meskipun tawaran itu sungguh menggiurkan, sungguh menggoda...
Kita hendaknya tetap menjaga kemurnian suara hati kita, agar tidak terkontaminasi hal-hal yang tidak berkenan di hadapan-Nya...
Ah, royal wedding sudah usai...
Mungkin kita masih terpesona, tetapi rangkaian acaranya sudah berakhir...
Tetapi yang takkan pernah usai adalah...
Raja Agung kita akan terus bertakhta...
Di hidup kita untuk sekarang dan selama-lamanya!
(-fon-)/ Fonny Jodikin
Sebab TUHAN Yang Mahatinggi adalah dahsyat, Raja Agung yang menguasai seluruh bumi.
--- Mazmur 47:3
The Royal Wedding
Mata seluruh penjuru dunia tertuju pada pernikahan Pangeran Harry dan Meghan Markle.
Pernikahan yang mengesankan, agung, anggun, dan tentunya beraroma Kerajaan Inggris.
Acara semacam ini seolah menjadi momen yang ditunggu-tunggu...
Selain pernikahan itu sendiri adalah hal yang sangat menarik, kita pun bisa melihat para pesohor yang menghadirinya.
Sungguh merupakan hari yang berbahagia...!
Berbeda dengan apa yang dianggap 'wah' oleh dunia...
Sementara Yesus Kristus bahkan hanya lahir di palungan...
Padahal DIA adalah Allah...
Sungguh merupakan sesuatu yang ironis, bukan?
Tetapi itulah yang hendaknya menjadi pegangan kita ...
Bahwa apa yang dipandang oleh dunia, memang berbeda dengan apa yang dianggap penting oleh Kristus dan Bapa di Surga...
Sementara Tuhan yang Mahatinggi itu, yang sungguh dahsyat itu...
Raja Agung yang menguasai seluruh bumi ini...
Mau merendahkan diri, menjadi manusia...
Mau merasakan seluruh kesengsaraan kita, penderitaan di kehidupan ini...
Bahkan terlebih lagi...
Dia dihina, dia mati dengan cara yang paling menyedihkan: disalibkan...
Sebagai pengikut Kristus, hendaknya kita terus berupaya memahami...
Bahwa memang kehidupan yang ditawarkan di dunia sungguh berbeda...
Memang kita hidup di dunia, tetapi kita tak selalu ikut arusnya, bukan?
Justru pada saat kata hati berkata TIDAK, kita pun harus tegas bilang TIDAK...
Meskipun tawaran itu sungguh menggiurkan, sungguh menggoda...
Kita hendaknya tetap menjaga kemurnian suara hati kita, agar tidak terkontaminasi hal-hal yang tidak berkenan di hadapan-Nya...
Ah, royal wedding sudah usai...
Mungkin kita masih terpesona, tetapi rangkaian acaranya sudah berakhir...
Tetapi yang takkan pernah usai adalah...
Raja Agung kita akan terus bertakhta...
Di hidup kita untuk sekarang dan selama-lamanya!
(-fon-)/ Fonny Jodikin
Sebab TUHAN Yang Mahatinggi adalah dahsyat, Raja Agung yang menguasai seluruh bumi.
--- Mazmur 47:3
Friday, May 18, 2018
TODAY, 18 Mei: Allah Sumber Kuatku
TODAY, 18 Mei:
Allah Sumber Kuatku
Ada hari-hari yang kulewati dengan gagah perkasa...
Merasa sanggup melakukan semua...
Dengan kekuatan sendiri kurasa bisa...
Mengatasi segala perkara...
Namun...
Ada hari-hari di mana aku merasa sangat lemah...
Tak selalu sanggup untuk melangkah...
Terkadang semangat pun sirna...
Sempat tergantikan oleh putus asa...
Tetapi...
Di dalam Tuhan senantiasa ada kekuatan baru...
Hendaklah kita tegar di dalam DIA...
Andalkan DIA senantiasa...
Fokus pada-Nya, jangan berubah...
Kita bisa bangkit bersama Allah...
Terbang tinggi, bagai rajawali...
Melintasi langit biru dengan sukacita di hati...
Selama kita bersatu dengan Dia, sepercik harapan akan selalu ada...
Allah sumber kuatku...
Hanya kepada-Mu kuserahkan seluruh hidupku.
(-fon-)/ Fonny Jodikin
Akhirnya, hendaklah kamu kuat di dalam Tuhan, di dalam kekuatan kuasa-Nya.
--- Efesus 6:10
Akhirnya, hendaklah kalian menjadi kuat dengan kekuatan yang kalian dapat dari kuasa Tuhan, karena kalian bersatu dengan Dia.
--- Efesus 6:10 (BIS/ Bahasa Indonesia Sehari-hari)
Allah Sumber Kuatku
Ada hari-hari yang kulewati dengan gagah perkasa...
Merasa sanggup melakukan semua...
Dengan kekuatan sendiri kurasa bisa...
Mengatasi segala perkara...
Namun...
Ada hari-hari di mana aku merasa sangat lemah...
Tak selalu sanggup untuk melangkah...
Terkadang semangat pun sirna...
Sempat tergantikan oleh putus asa...
Tetapi...
Di dalam Tuhan senantiasa ada kekuatan baru...
Hendaklah kita tegar di dalam DIA...
Andalkan DIA senantiasa...
Fokus pada-Nya, jangan berubah...
Kita bisa bangkit bersama Allah...
Terbang tinggi, bagai rajawali...
Melintasi langit biru dengan sukacita di hati...
Selama kita bersatu dengan Dia, sepercik harapan akan selalu ada...
Allah sumber kuatku...
Hanya kepada-Mu kuserahkan seluruh hidupku.
(-fon-)/ Fonny Jodikin
Akhirnya, hendaklah kamu kuat di dalam Tuhan, di dalam kekuatan kuasa-Nya.
--- Efesus 6:10
Akhirnya, hendaklah kalian menjadi kuat dengan kekuatan yang kalian dapat dari kuasa Tuhan, karena kalian bersatu dengan Dia.
--- Efesus 6:10 (BIS/ Bahasa Indonesia Sehari-hari)
Thursday, May 17, 2018
TODAY, 17 Mei: Amazing
TODAY, 17 Mei:
Amazing
YOU'RE AMAZING
NEVER CHANGING
ALWAYS WITH ME
ENTHRONED WITHIN MY SOUL
OVERFLOWING
MY HEART OFFERS
THE DEEPEST OF HONOR AND WORSHIP
AMAZING
(Amazing by True Worshippers)
Engkau menakjubkan...
Tak pernah berubah...
Selalu bersamaku...
Bertakhta dalam jiwaku...
Melimpah...
Persembahan hatiku...
Hormat dan penyembahan terdalam...
Menakjubkan..
(Terjemahan bebas oleh saya, sebagian lirik lagu Amazing oleh True Worshippers)
Beberapa hari yang lalu....
Lagu ini kembali sangat ingin kunyanyikan...
Kuangkat suaraku dan mulai menyembah-Mu...
You're amazing, God!
Engkau menakjubkan ya, Tuhan!
Untuk segala hal yang terjadi di hidupku...
Dari aku kecil hingga hari ini...
Engkau terus memberikan perlindungan dan menjagaiku...
Banyak hal yang kupikir tak bisa terlewati...
Engkau menemaniku melintasinya satu per satu...
Izinkan aku terus memberitakan karya-Mu yang menakjubkan...
Perbuatan-Mu yang ajaib di hidupku...
Keajaiban yang kudapati dalam hidup sehari-hari..
Yang hanya bisa dipandang dalam kacamata syukur kepada Ilahi...
Tuhan, terima kasih...
Engkau sungguh menakjubkan!
(-fon-)/ Fonny Jodikin
Ya Allah, Engkau telah mengajar aku sejak kecilku, dan sampai sekarang aku memberitakan perbuatan-Mu yang ajaib.
--- Mazmur 71:17
Ya Allah, Engkau mengajar aku sejak masa mudaku, sampai sekarang kukisahkan karya-Mu yang menakjubkan.
--- Mazmur 71:17 (BIS/ Bahasa Indonesia Sehari-hari)
Amazing
YOU'RE AMAZING
NEVER CHANGING
ALWAYS WITH ME
ENTHRONED WITHIN MY SOUL
OVERFLOWING
MY HEART OFFERS
THE DEEPEST OF HONOR AND WORSHIP
AMAZING
(Amazing by True Worshippers)
Engkau menakjubkan...
Tak pernah berubah...
Selalu bersamaku...
Bertakhta dalam jiwaku...
Melimpah...
Persembahan hatiku...
Hormat dan penyembahan terdalam...
Menakjubkan..
(Terjemahan bebas oleh saya, sebagian lirik lagu Amazing oleh True Worshippers)
Beberapa hari yang lalu....
Lagu ini kembali sangat ingin kunyanyikan...
Kuangkat suaraku dan mulai menyembah-Mu...
You're amazing, God!
Engkau menakjubkan ya, Tuhan!
Untuk segala hal yang terjadi di hidupku...
Dari aku kecil hingga hari ini...
Engkau terus memberikan perlindungan dan menjagaiku...
Banyak hal yang kupikir tak bisa terlewati...
Engkau menemaniku melintasinya satu per satu...
Izinkan aku terus memberitakan karya-Mu yang menakjubkan...
Perbuatan-Mu yang ajaib di hidupku...
Keajaiban yang kudapati dalam hidup sehari-hari..
Yang hanya bisa dipandang dalam kacamata syukur kepada Ilahi...
Tuhan, terima kasih...
Engkau sungguh menakjubkan!
(-fon-)/ Fonny Jodikin
Ya Allah, Engkau telah mengajar aku sejak kecilku, dan sampai sekarang aku memberitakan perbuatan-Mu yang ajaib.
--- Mazmur 71:17
Ya Allah, Engkau mengajar aku sejak masa mudaku, sampai sekarang kukisahkan karya-Mu yang menakjubkan.
--- Mazmur 71:17 (BIS/ Bahasa Indonesia Sehari-hari)
Wednesday, May 16, 2018
TODAY, 16 Mei: Menahan Dengan Sabar...
TODAY, 16 Mei:
Menahan Dengan Sabar...
Tuhan...
Suatu hari saat aku tengah dirundung duka...
Saat penderitaan, kesesakan, dan kesukaran melanda...
Jangan biarkan aku menjauh dari-Mu...
Aku ingin tetap bersujud di bawah telapak kaki-Mu...
Ini doaku...
Agar aku bisa menahan dengan sabar...
Segala sesuatu yang terjadi di hidupku...
Meskipun mungkin harus dipenuhi tetesan air mata...
Satu hal yang kutahu pasti, aku takkan menyerah...
Tuhan...
kami ini hamba-hamba-Mu...
Kami senantiasa mempersembahkan yang terbaik yang kami bisa...
Meskipun yang terbaik itu mungkin masih jauh dari sempurna...
Namun kami percaya...
Bahwa Engkau akan memenuhi kami dengan kasih-Mu...
Suntikan semangat baru dan kekuatan dari-Mu...
Yang memampukan kami melangkah lagi...
Meskipun kami pernah terjatuh...
Mohon penuhilah kami dengan ketabahan dari-Mu, ya Allah...
Bimbing kami untuk tetap bersabar menunggu penggenapan janji-janji-Mu...
Jangan sampai permasalahan ini membuat kami lemah...
Kuatkan kami untuk terus menaruh harapan di dalam-Mu...
Izinkan kami meyakini sekali lagi:
Tiada kesukaran yang terlalu hebat...
Jika kami punya Allah yang dahsyat...
(-fon-)/ Fonny Jodikin
Sebaliknya, dalam segala hal kami menunjukkan, bahwa kami adalah pelayan Allah, yaitu: dalam menahan dengan penuh kesabaran dalam penderitaan, kesesakan dan kesukaran.
--- 2 Korintus 6:4
Sebaliknya, dalam segala hal, kami menunjukkan bahwa kami adalah hamba-hamba Allah. Sebab, segala macam kesukaran sudah kami derita dengan sabar...
--- 2 Korintus 6:4 (BIS/ Bahasa Indonesia Sehari-hari)
Menahan Dengan Sabar...
Tuhan...
Suatu hari saat aku tengah dirundung duka...
Saat penderitaan, kesesakan, dan kesukaran melanda...
Jangan biarkan aku menjauh dari-Mu...
Aku ingin tetap bersujud di bawah telapak kaki-Mu...
Ini doaku...
Agar aku bisa menahan dengan sabar...
Segala sesuatu yang terjadi di hidupku...
Meskipun mungkin harus dipenuhi tetesan air mata...
Satu hal yang kutahu pasti, aku takkan menyerah...
Tuhan...
kami ini hamba-hamba-Mu...
Kami senantiasa mempersembahkan yang terbaik yang kami bisa...
Meskipun yang terbaik itu mungkin masih jauh dari sempurna...
Namun kami percaya...
Bahwa Engkau akan memenuhi kami dengan kasih-Mu...
Suntikan semangat baru dan kekuatan dari-Mu...
Yang memampukan kami melangkah lagi...
Meskipun kami pernah terjatuh...
Mohon penuhilah kami dengan ketabahan dari-Mu, ya Allah...
Bimbing kami untuk tetap bersabar menunggu penggenapan janji-janji-Mu...
Jangan sampai permasalahan ini membuat kami lemah...
Kuatkan kami untuk terus menaruh harapan di dalam-Mu...
Izinkan kami meyakini sekali lagi:
Tiada kesukaran yang terlalu hebat...
Jika kami punya Allah yang dahsyat...
(-fon-)/ Fonny Jodikin
Sebaliknya, dalam segala hal kami menunjukkan, bahwa kami adalah pelayan Allah, yaitu: dalam menahan dengan penuh kesabaran dalam penderitaan, kesesakan dan kesukaran.
--- 2 Korintus 6:4
Sebaliknya, dalam segala hal, kami menunjukkan bahwa kami adalah hamba-hamba Allah. Sebab, segala macam kesukaran sudah kami derita dengan sabar...
--- 2 Korintus 6:4 (BIS/ Bahasa Indonesia Sehari-hari)
Monday, May 14, 2018
TODAY, 15 Mei: Bijak Mempergunakan Waktu yang Ada
TODAY, 15 Mei:
Bijak Mempergunakan Waktu yang Ada
Jika waktu bisa diulang kembali...
Mungkin, kita ingin kembali ke masa lalu...
Menyelesaikan dendam dan amarah waktu itu...
Kembali menelusuri lorong waktu...
Dan menemui mereka yang sudah menyakiti hati...
Serta berbisik...
" Ya, aku memang terluka...
Tetapi, aku tak mau terus berada dalam kubangan duka..."
Ada Yesus yang memegang tanganku di sana...
Yesus yang menyembuhkan aku...
Bukan karena kuatku...
Karena kutahu, sakit ini sungguh terlalu dalam...
Keperihan yang tak pernah bisa kuungkapkan dengan kata-kata..
Dan...
Hanya Tuhan Yesus yang mengerti dan bisa memahami semuanya...
Yang bahkan perasaan ini takkan mampu dimengerti oleh orang-orang terdekat...
Bila waktu bisa diulang kembali...
Mungkin aku takkan berteriak marah membalas kecaman...
Mungkin aku takkan memaki saat mendengar kritikan yang menyakitkan...
Aku akan lebih tenang...
Aku akan lebih berhati-hati dalam bertindak...
Tetapi...
Mengapa tidak kumulai dari hari ini???
Masa lalu, kujadikan pelajaran berharga...
Masa kini kujalani dengan sebaik-baiknya...
Yang terbaik yang kubisa...
Akan kupergunakan setiap waktu yang ada ...
Dengan bijaksana...
Memang tak mudah...
Kesalahan selalu ada...
Kemungkinan reaksi negatif masih sungguh besar adanya...
Namun...
Aku mau berusaha dan berjuang sungguh...
Memperhatikan dengan saksama bagaimana aku hidup...
Saat hari-hari ini adalah jahat...
Aku tetap mengupayakan kebaikan...
Semoga kasih Yesus memampukan aku, kamu, ya... KITA...
Untuk menjadi pribadi yang lebih bijak di dalam DIA.
(-fon-)/ Fonny Jodikin
Karena itu, perhatikanlah dengan saksama, bagaimana kamu hidup, janganlah seperti orang bebal, tetapi seperti orang arif, 5:16 dan pergunakanlah waktu yang ada, karena hari-hari ini adalah jahat.
--- Efesus 5:15-16
Bijak Mempergunakan Waktu yang Ada
Jika waktu bisa diulang kembali...
Mungkin, kita ingin kembali ke masa lalu...
Menyelesaikan dendam dan amarah waktu itu...
Kembali menelusuri lorong waktu...
Dan menemui mereka yang sudah menyakiti hati...
Serta berbisik...
" Ya, aku memang terluka...
Tetapi, aku tak mau terus berada dalam kubangan duka..."
Ada Yesus yang memegang tanganku di sana...
Yesus yang menyembuhkan aku...
Bukan karena kuatku...
Karena kutahu, sakit ini sungguh terlalu dalam...
Keperihan yang tak pernah bisa kuungkapkan dengan kata-kata..
Dan...
Hanya Tuhan Yesus yang mengerti dan bisa memahami semuanya...
Yang bahkan perasaan ini takkan mampu dimengerti oleh orang-orang terdekat...
Bila waktu bisa diulang kembali...
Mungkin aku takkan berteriak marah membalas kecaman...
Mungkin aku takkan memaki saat mendengar kritikan yang menyakitkan...
Aku akan lebih tenang...
Aku akan lebih berhati-hati dalam bertindak...
Tetapi...
Mengapa tidak kumulai dari hari ini???
Masa lalu, kujadikan pelajaran berharga...
Masa kini kujalani dengan sebaik-baiknya...
Yang terbaik yang kubisa...
Akan kupergunakan setiap waktu yang ada ...
Dengan bijaksana...
Memang tak mudah...
Kesalahan selalu ada...
Kemungkinan reaksi negatif masih sungguh besar adanya...
Namun...
Aku mau berusaha dan berjuang sungguh...
Memperhatikan dengan saksama bagaimana aku hidup...
Saat hari-hari ini adalah jahat...
Aku tetap mengupayakan kebaikan...
Semoga kasih Yesus memampukan aku, kamu, ya... KITA...
Untuk menjadi pribadi yang lebih bijak di dalam DIA.
(-fon-)/ Fonny Jodikin
Karena itu, perhatikanlah dengan saksama, bagaimana kamu hidup, janganlah seperti orang bebal, tetapi seperti orang arif, 5:16 dan pergunakanlah waktu yang ada, karena hari-hari ini adalah jahat.
--- Efesus 5:15-16
TODAY, 14 Mei: Jangan Membalas Dendam
TODAY, 14 Mei:
Jangan Membalas Dendam
Membaca banyak kisah, dari berbagai versi tentang mereka yang melindungi Gereja di Surabaya sebelum pengeboman terjadi...
Tanpa terasa, keharuan menyeruak dan air mata tak lagi bisa dibendung...
Turun langsung dan membuat kedua belah pipiku menghangat.
Tuhan, memang setiap orang harus kembali ke rumah-Mu...
Tak ada yang tahu dengan cara apa hidup kami ini akan berakhir...
Tetapi masih ada rasa sulit menerima, jika hidup saudara-saudari kami di dalam Kristus harus berakhir dalam kejadian seperti ini.
Namun, ya...
Sebagaimana hidup adalah misteri, kematian tentunya begitu juga...
Sepenuhnya kami percayakan kepada-Mu, Tuhan...
Terimalah jiwa-jiwa mereka...
Hiburlah dan dampingilah keluarga mereka...
Jagailah senantiasa dengan kasih-Mu...
Naungilah mereka selalu...
Dan...
Jika ada keinginan atau pikiran untuk membalas dendam...
Biarlah kembali kami mengingat ajaran-Mu...
Bahwa mata ganti mata...
Gigi ganti gigi...
Takkan pernah menyelesaikan masalah...
Dendam dibalas...
Sakit hati terpuaskan sementara...
Tetapi dalam jangka panjang, akan ada sakit hati lagi.
Luka lagi...
Semoga kami tetap ingat bahwa Engkaulah yang Maha Adil...
Engkau yang akan menghakimi semuanya...
Pada waktu-Mu nanti, Tuhan...
Sementara izinkan kami terus belajar untuk mengendalikan diri...
Semoga kami dipenuhi kasih-Mu...
Semua rasa ini kami persembahkan kepada-Mu...
Engkaulah Yang Maha Tahu...
Amin.
(-fon-)
Tetapi sekarang Aku berkata kepadamu: jangan membalas dendam terhadap orang yang berbuat jahat kepadamu. Sebaliknya kalau orang menampar pipi kananmu, biarkanlah dia menampar pipi kirimu juga.
--- Matius 5:39 (BIS/ Bahasa Indonesia Sehari-hari)
Kamu telah mendengar firman: Mata ganti mata dan gigi ganti gigi. 5:39 Tetapi Aku berkata kepadamu: Janganlah kamu melawan orang yang berbuat jahat kepadamu, melainkan siapapun yang menampar pipi kananmu, berilah juga kepadanya pipi kirimu.
--- Matius 5:38-39
Jangan Membalas Dendam
Membaca banyak kisah, dari berbagai versi tentang mereka yang melindungi Gereja di Surabaya sebelum pengeboman terjadi...
Tanpa terasa, keharuan menyeruak dan air mata tak lagi bisa dibendung...
Turun langsung dan membuat kedua belah pipiku menghangat.
Tuhan, memang setiap orang harus kembali ke rumah-Mu...
Tak ada yang tahu dengan cara apa hidup kami ini akan berakhir...
Tetapi masih ada rasa sulit menerima, jika hidup saudara-saudari kami di dalam Kristus harus berakhir dalam kejadian seperti ini.
Namun, ya...
Sebagaimana hidup adalah misteri, kematian tentunya begitu juga...
Sepenuhnya kami percayakan kepada-Mu, Tuhan...
Terimalah jiwa-jiwa mereka...
Hiburlah dan dampingilah keluarga mereka...
Jagailah senantiasa dengan kasih-Mu...
Naungilah mereka selalu...
Dan...
Jika ada keinginan atau pikiran untuk membalas dendam...
Biarlah kembali kami mengingat ajaran-Mu...
Bahwa mata ganti mata...
Gigi ganti gigi...
Takkan pernah menyelesaikan masalah...
Dendam dibalas...
Sakit hati terpuaskan sementara...
Tetapi dalam jangka panjang, akan ada sakit hati lagi.
Luka lagi...
Semoga kami tetap ingat bahwa Engkaulah yang Maha Adil...
Engkau yang akan menghakimi semuanya...
Pada waktu-Mu nanti, Tuhan...
Sementara izinkan kami terus belajar untuk mengendalikan diri...
Semoga kami dipenuhi kasih-Mu...
Semua rasa ini kami persembahkan kepada-Mu...
Engkaulah Yang Maha Tahu...
Amin.
(-fon-)
Tetapi sekarang Aku berkata kepadamu: jangan membalas dendam terhadap orang yang berbuat jahat kepadamu. Sebaliknya kalau orang menampar pipi kananmu, biarkanlah dia menampar pipi kirimu juga.
--- Matius 5:39 (BIS/ Bahasa Indonesia Sehari-hari)
--- Matius 5:38-39
Subscribe to:
Posts (Atom)