TODAY, 14 Oktober:
Pertandingan Iman yang Benar
Raja Thailand, Bhumibol Adulyadej, meninggal dunia,
hari Kamis (13/10), pada usia 88 tahun, setelah sakit dalam beberapa tahun
terakhir dan kondisinya memburuk dalam beberapa hari ini.
Raja yang sangat dihormati di Thailand ini jarang
tampil di depan umum dalam beberapa tahun terakhir karena buruknya
kesehatannya.
Rakyat Thailand menempatkannya sebagai bapak bangsa
yang berada di atas politik yang sering menjadi penengah dalam ketegangan
politik untuk menemukan solusi tanpa kekerasan.
Hingga akhir hayatnya, Raja Bhumibol Adulyadej
merupakan raja yang paling lama berkuasa di dunia. (Sumber: BBC Indonesia).
Isak tangis mengiringi kepergian Raja Bhumibol Adulyadej, seperti dimuat di The Straits Times hari ini, warga Thailand di Singapura tidak bisa menahan air mata saat mengetahui Rajanya sudah berpulang untuk selamanya.
Raja yang memenangkan hati rakyatnya, raja yang mementingkan kepentingan rakyatnya, itulah gambaran Raja Bhumibol Adulyadej.
Setiap mendengar berita berpulangnya seseorang, saya selalu diingatkan bahwa hidup ini adalah perjuangan untuk memenangkan pertandingan yang sudah disediakan Allah bagi kita. Senada dengan ini, saya teringat buletin Paroki Gereja St. Mary of the Angels (SMOTA) di kawasan Barat Singapura Hari Minggu kemarin, ditulis dengan sangat baik oleh Pastor Paroki SMOTA, yang sebagian isinya saya kutip sebagai berikut:
Ada beberapa medan perang yang tidak layak diperjuangkan. Tetapi, memang ada yang benar-benar sungguh harus diperjuangkan. Semoga Tuhan memberikan kita kebijaksanaan dalam menentukannya.
(Pastor Paroki Clifford Augustine, OFM)
Pastor Clifford juga mengemukakan bahwa seperti Yesus, Dia selalu memilih 'medan perang-Nya'.
Medan perang macam apa? Biasanya yang selalu berhubungan dengan Kerajaan Allah.
Di dalam hidup ini, kita punya medan perang sendiri-sendiri.
Aktivitas dan peranan kita di dalam kehidupan, hidup bermasyarakat, di dalam pelayanan, juga di dalam melaksanakan penggenapan seluruh rancangan-Nya yang sudah ditetapkan-Nya bagi kita.
Hendaknya kita senantiasa bijaksana.
Tulus dan cerdik, serta memberikan yang terbaik bagi kemuliaan Allah saja.
Bertanding dengan pertandingan iman yang benar untuk mencapai hidup yang kekal.
Sehingga hidup kita menjadi kesaksian yang bermakna bagi sekitar kita...
Suatu kesaksian yang indah karena melihat kasih dan kebaikan Allah di dalamnya.
Semoga!
(-fon-)/Fonny Jodikin
Bertandinglah dalam pertandingan iman yang benar dan rebutlah hidup yang kekal. Untuk itulah engkau telah dipanggil dan telah engkau ikrarkan ikrar yang benar di depan banyak saksi.
--- 2 Timotius 6:12
No comments:
Post a Comment