TODAY, 11 Oktober
Belajar Sabar
Tahun 2009, bulan November.
Kami sekeluarga diperkenankan Tuhan untuk menghirup udara Ho Chi Minh City (HCMC), Vietnam.
Suami saya dipindah-tugaskan oleh kantornya.
Dan, kami semua ikut serta.
Suatu pengalaman yang menarik tentu saja, namun harus saya akui: hari-hari pertama di HCMC bukanlah hari-hari yang mudah untuk dilalui.
Adanya kendala bahasa, karena saya tidak menguasai Bahasa Vietnam...
Lalu, belum kenal komunitas Indonesia di sana...
Waktu berjalan perlahan, namun saya sadar: itu semua adalah proses pembelajaran.
Tidak ada cara lain selain belajar sabar.
Perlahan saya belajar bahasa Vietnam sederhana untuk berkomunikasi dengan sekitar.
Bukan ahli, saya hanya belajar untuk 'survival', semisal : jika hendak naik taksi, belanja ke Pasar tradisional, dan sebagainya.
Aller anfang ist schwer - all beginning is difficult.
Awalnya memang sulit, namun sesudah beberapa saat, perlahan-lahan satu per satu jalan mulai dibukakan...
Punya teman komunitas Katolik dan komunitas Indonesia yang solid di HCMC, punya guru Bahasa Vietnam dan pengasuh bayi yang bisa berbahasa Inggris dan sekarang mereka seperti keluarga sendiri.
Rasanya berat untuk meninggalkan HCMC di tahun 2012, padahal di awalnya sulit juga untuk beradaptasi di sana.
Itulah kehidupan dan dinamikanya.
Saya tidak pernah menyangka bahwa kesempatan itu ada: untuk tinggal dan menetap di negara lain.
Sama sekali tak pernah terbayangkan di pikiranku.
Namun, memang rancangan Allah jauh melebihi pikiran manusiawi kita.
Saya sungguh belajar akan hal ini...
Selain itu setiap hari sungguh adalah hari untuk belajar kesabaran seperti kata Henri Nouwen- Pastor Katolik asal Belanda yang banyak menulis buku-buku bermakna sebagai berikut:
To learn patience is not to rebel against every hardship-Henri Nouwen
(Belajar sabar bukanlah untuk memberontak terhadap kesulitan-Henri Nouwen).
Bukan memberontak, tetapi belajar menerima kenyataan yang tidak mudah.
Mungkin itulah kuncinya.
Pengalaman di HCMC itu sungguh 'real', sungguh nyata dalam hidupku.
Aku sungguh belajar sabar, tetap berdoa, dan terus mengusahakan sukacita di dalam pengharapan walaupun pada praktiknya: itu butuh perjuangan.
Kusyukuri semua sebagai sebuah Sekolah Kehidupan yang Tuhan perkenankan hadir di hidupku.
Saya berdoa agar setiap dari kita dimampukan untuk melewati proses belajar sabar ini...
Di mana pun kita ditempatkan, masalah apa pun yang tengah kita hadapi...
Semoga kita tetap sabar.
Bersama Allah pasti ada jalan keluar!
Amin.
(-fon-)/Fonny Jodikin
Bersukacitalah dalam pengharapan, sabarlah dalam kesesakan, dan bertekunlah dalam doa!
--- Roma 12:12
No comments:
Post a Comment