Ada satu tulisan yang saya ingat dari tahun 2009 di blog saya -Chapters of Life- yang berjudul Trip to Inner Me.
Betapa sering orang merencanakan liburan, trip ke sana ke mari, travel ke tempat-tempat yang indah, eksotis, yang belum banyak tersentuh tangan manusia.
Kita sibuk berencana ke luar, tidak mengapa, tentunya tiap manusia butuh juga 'refreshing' dan relaksasi...
Namun marilah pula menyadari pentingnya bahwa di dalam diri kita, tersimpan banyak perasaan negatif.
Yang tanpa sadar kita pendam terlalu lama...
Diri kita ini, jiwa kita ini, juga membutuhkan suatu perjalanan untuk menyentuhnya...
Kembali kita diingatkan bahwa ada sekat-sekat kamar yang kita kunci sebegitu rapatnya..
Karena untuk membukanya lagi kita belum sanggup.
Itu semua terlalu menyedihkan, menyakitkan, memalukan, mengecewakan, dan mungkin: mengerikan...
Perjalanan untuk masuk kembali ke dinding-dinding di jiwa kita...
Membiarkan segala kesakitan itu disembuhkan oleh kasih-Nya...
Menghadirkan Yesus pada kejadian kepahitan yang sangat menyakitkan itu...
Menyadari bahwa kita tidak sendirian di dalam menghadapi luka batin itu...
Rather, it should be that of your inner self, the unfading beauty of a gentle and quiet spirit, which is of great worth in God's sight. (1 Peter 3:4/NIV (New International Version)
Dengan perjalanan kesembuhan batin kita, semoga jiwa kita pun sehat...
Secara berproses kita mengakui bahwa luka itu terjadi, sehingga tidak ada penyangkalan diri...
Namun, Tuhan senantiasa ada bagi kita dan Dia takkan membiarkan kita sendirian.
Semoga di tiap hari, kita tidak hanya sibuk memperindah fisik kita, namun juga: indah di jiwa kita yang senantiasa berpengharapan kepada Allah.
(-fon-)/Fonny Jodikin
Sebaliknya, hendaklah kecantikanmu timbul dari dalam batin, budi pekerti yang lemah lembut dan tenang; itulah kecantikan abadi yang sangat berharga menurut pandangan Allah.
--- 1 Perus 3:4 (BIS/Bahasa Indonesia Sehari-hari)
No comments:
Post a Comment