Bartimeus Itu Aku
Pengalaman melihat seorang yang tidak bisa melihat naik bus dari Lucky Plaza menuju Plaza Singapura, sempat saya tuangkan di dalam bentuk tulisan berjudul Bartimeus Itu Aku di Blog Jesus, I Adore You, sebuah blog yang saya khususkan untuk menulis bagi-Nya di luar renungan harian TODAY. Secuplik puisi singkat di akhir tulisan itu, saya kembali hadirkan di sini:
Bartimeus itu aku.
Pengalaman melihat seorang yang tidak bisa melihat naik bus dari Lucky Plaza menuju Plaza Singapura, sempat saya tuangkan di dalam bentuk tulisan berjudul Bartimeus Itu Aku di Blog Jesus, I Adore You, sebuah blog yang saya khususkan untuk menulis bagi-Nya di luar renungan harian TODAY. Secuplik puisi singkat di akhir tulisan itu, saya kembali hadirkan di sini:
Bartimeus itu aku.
Aku terkadang ‘buta’.
Tak mau memandang dengan kasih…
Tak selalu bisa tulus dalam memberi…
Tak selalu mau membantu mereka yang berteriak minta tolong di hadapanku…
Bartimeus itu aku…
Dan aku datang kepada-Mu, Yesusku…
Aku mohonkan dengan imanku, tolong bukakan mataku…
Kasihanilah aku…
Dan izinkan aku mengikuti-Mu sampai akhir hidupku.
Melakukan kehendak-Mu dan menyenangkan-Mu.
(*pernah dimuat di blog yang saya khususkan menulis bagi Dia http://fon4jesus.blogspot.sg/2013/02/bartimeus-itu-aku.html)
Sudah beberapa hari, topik tulisan ini seolah terngiang-ngiang kembali di telinga dna juga benakku...
Mungkin kita tak buta secara fisik, namun yang terlebih parah: mata hati kita tertutupi oleh banyak hal, sehingga tak mampu (atau tak mau) melihat penderitaan di sekitar kita.
Ajar kami agar lebih peka terhadap sekitar kami, Tuhan.
Sehingga kami boleh menjadi saluran kasih dan perpanjangan tangan-Mu di mana pun kami ditempatkan.
Amin.
(-fon-)
(*pernah dimuat di blog yang saya khususkan menulis bagi Dia http://fon4jesus.blogspot.sg/2013/02/bartimeus-itu-aku.html)
Sudah beberapa hari, topik tulisan ini seolah terngiang-ngiang kembali di telinga dna juga benakku...
Mungkin kita tak buta secara fisik, namun yang terlebih parah: mata hati kita tertutupi oleh banyak hal, sehingga tak mampu (atau tak mau) melihat penderitaan di sekitar kita.
Ajar kami agar lebih peka terhadap sekitar kami, Tuhan.
Sehingga kami boleh menjadi saluran kasih dan perpanjangan tangan-Mu di mana pun kami ditempatkan.
Amin.
(-fon-)
Lalu tibalah Yesus dan murid-murid-Nya di Yerikho. Dan ketika Yesus keluar dari Yerikho, bersama-sama dengan murid-murid-Nya dan orang banyak yang berbondong-bondong, ada seorang pengemis yang buta, bernama Bartimeus, anak Timeus, duduk di pinggir jalan. 10:47 Ketika didengarnya, bahwa itu adalah Yesus orang Nazaret, mulailah ia berseru: "Yesus, Anak Daud, kasihanilah aku!" 10:48 Banyak orang menegornya supaya ia diam. Namun semakin keras ia berseru: "Anak Daud, kasihanilah aku!" 10:49 Lalu Yesus berhenti dan berkata: "Panggillah dia!" Mereka memanggil orang buta itu dan berkata kepadanya: "Kuatkan hatimu, berdirilah, Ia memanggil engkau." 10:50 Lalu ia menanggalkan jubahnya, ia segera berdiri dan pergi mendapatkan Yesus. 10:51 Tanya Yesus kepadanya: "Apa yang kaukehendaki supaya Aku perbuat bagimu?" Jawab orang buta itu: "Rabuni, supaya aku dapat melihat!" 10:52 Lalu kata Yesus kepadanya:"Pergilah, imanmu telah menyelamatkan engkau!" Pada saat itu juga melihatlah ia, lalu ia mengikuti Yesus dalam perjalanan-Nya.
--- Markus 10:46-52
No comments:
Post a Comment