Instan vs Proses
Kita berada pada generasi yang sangat terbiasa dengan segala sesuatu yang serba instan.
Lapar? Ambil saja mie instan.
Ingin minum kopi? Tak usah repot: sudah ada kopi instan 3 in 1 yang tinggal seduh.
Segala sesuatu bergerak cepat dan dinamis di dunia yang kita tinggali ini, sehingga terkadang: kita tidak lagi memiliki kesabaran untuk menjalani sebuah proses.
Entah apa saja yang tengah kita tekuni atau kita alami, terkadang memang kita harus melewati prosesnya.
Tidak ada jalan pintas, tidak ada istilah instan.
Semua harus dihadapi, suka atau tidak.
Beberapa hari lalu, sekolah anak kami kedatangan perenang nasional Singapura Tao Li dalam rangka meramaikan acara 'Youth Olympics' di sekolahnya.
Nah, di situ Tao Li berkisah kalau setiap pagi dia harus bangun pukul 5 pagi untuk kemudian langsung berlatih di kolam renang sekitar 5 jam.
Setelah itu, dia harus belajar di sekolah.
Berganti-ganti: latihan renang, belajar pelajaran di sekolah, itu yang selalu dia lakukan.
Untuk sukses, memang tidak ada jalan pintas.
Harus giat berlatih dan menjalani semua prosesnya.
Sebagaimana kehidupan kita di dalam Allah, kita pun ingin segala sesuatu dimudahkan, dilancarkan...
Kita terkadang lupa bahwa proses itu harus kita lewati...
Membutuhkan ketekunan untuk menggapai janji-Nya di hidup kita.
Jangan menyerah hanya karena satu-dua persoalan yang kelihatannya sangat berat.
Mungkin Tuhan inginkan kita menjadi tangguh setelah melewati segala proses yang kurang mengenakkan serta mengharuskan kita keluar dari 'comfort zone' ini.
Bersama Dia, kita pasti bisa melewati ini semua!
In God, impossible is nothing!
Di dalam Tuhan, tiada yang mustahil!
(-fon-)/Fonny Jodikin
Sebab kamu memerlukan ketekunan, supaya sesudah kamu melakukan kehendak Allah, kamu memperoleh apa yang dijanjikan itu.
--- Ibrani 10:36
No comments:
Post a Comment