Saya Bersama Yuyun #NyalaUntukYuyun
Sejujurnya, dari lubuk hati yang terdalam, saya menangis saat membaca berita ini.
Mengapa tega? Empat belas orang pemuda di Bengkulu bukan saja memerkosa Yuyun yang baru berusia 14 tahun,..
Tidak cukup itu semua, dia pun dibunuh (atau mungkin sudah meninggal sebelum dia dibuang).
Mengapa tindakan manusia yang katanya makhluk dengan hati nurani menjadi sedemikian bejat?
Karena pengaruh tuak?
Ah, bagi saya itu bukanlah alasan yang bisa diterima.
Kejahatan tetaplah kejahatan.
Tak perlu ia mencari kambing hitam.
Saya sungguh mendoakan Yuyun, semoga Tuhan menerima dia...
Dan kepada para pelaku, masih ada waktu untuk bertobat, walaupun dari pemberitaan mereka belum menunjukkan itikad baik.
Hukum tetap berlaku dan biarlah para penegak hukum dan yang berwenang kembali membuat kajian yang lebih dalam untuk melindungi hak-hak sebagai perempuan.
Tagar #NyalaUntukYuyun sempat menjadi trending di Twitter.
Semoga hukum ditegakkan, hak-hak perempuan dilindungi dan para pelaku menerima hukuman yang setimpal.
Sehingga kekejian yang menimpanya tidaklah sia-sia.
RIP Yuyun, doa dan simpatiku untukmu dan keluarga.
Perempuan Indonesia benar-benar butuh perlindungan yang lebih nyata.
(-fon-)
Karena itu, perhatikanlah dengan saksama, bagaimana kamu hidup, janganlah seperti orang bebal, tetapi seperti orang arif, 5:16 dan pergunakanlah waktu yang ada, karena hari-hari ini adalah jahat.
--- Efesus 5:15-16
No comments:
Post a Comment